Disusun oleh :
Nining Rohimah
Raudhatul Adw
Rosida Ariyanti
Sakinah Nabella
Yuni Arfiani
A. Faktor Presdisposisi
1)Perkembangan.
2)Biologis.
3)Kemampuan realitas turun.
4)Sosial.
B. Faktor prestiposisi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan
diri yaitu: penurunan motivasi, kerusakan kognisi
atau perseptual, cemas, lelah/lemah yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perawatan diri.
TANDA DAN GEJALA DEFISIT PERAWATAN DIRI
MENURUT (KELIAT B. A, DKK, 2011) ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:
2) Data Obyektif :
Klien terlihat lebih kurangmemperhatikan
kebersihan,halitosis, badan bau, kulit kotor.
b. Defisit perawatan diri
1) Data subyektif :
Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa lemah, malas untuk
beraktivitas, merasa tidak berdaya.
2) Data obyektif :
Rambut kotor, acak – acakan, badan dan pakaian kotor
serta bau, mulut dan gigi bau, kulit kusam dan kotor,
kuku panjang dan tidak terawat
C. Isolasi Sosial
1) Data subyektif :
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.
2) Data obyektif :
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila
disuruh memilih alternatif tindakan, ingin
mencederai diri/ingin mengakhiri hidup, apatis,
ekspresi sedih, komunikasi verbal kurang, aktivitas
menurun, menolak berhubungan, kurang
memperhatikan kebersihan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang muncul pada defisit perawatan diri
adalah:
a. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat
diri
b. Isolasi Sosial
c. Defisit Perawatan Diri: kebersihan diri,
berdandan, makan, BAB/BAK
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
TUJUAN TUJUAN INTERVESI
DIAGNOSA UMUM KHUSUS