Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN JIWA

DEFISIT PERAWTAN DIRI

Disusun oleh :

 Nining Rohimah
 Raudhatul Adw
 Rosida Ariyanti
 Sakinah Nabella
 Yuni Arfiani

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH


PROVINSI KALINATAN TIMUR
A. KONSEP TEORI DEFISIT
PERAWATAN DIRI
Perawatan diri adalah salah satu
kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan
kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien
dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes,
2000).

Defisit perawatan diri adalah gangguan


kemampuan melakukan aktifitas perawatan diri
(mandi, berhias, makan serta toileting) kegiatan
itu harus bisa dilakukan secara mandiri (Herman,
2011).
JENIS-JENIS DEFISIT PERAWATAN DIRI
Menurut Nanda - I (2012), jenis perawatan diri
terdiri dari:
1.Defisit perawatan diri: Mandi

2.Defisit perawatan diri: Berpakaian

3.Defisit perawatan diri: Makan

4.Defisit perawatan diri: Eliminasi


MENURUT DEPKES (2000: 20), PENYEBAB
KURANG PERAWATAN DIRI ADALAH:

A. Faktor Presdisposisi
1)Perkembangan.
2)Biologis.
3)Kemampuan realitas turun.
4)Sosial.

B. Faktor prestiposisi
Yang merupakan faktor presiptasi defisit perawatan
diri yaitu: penurunan motivasi, kerusakan kognisi
atau perseptual, cemas, lelah/lemah yang dialami
individu sehingga menyebabkan individu kurang
mampu melakukan perawatan diri.
TANDA DAN GEJALA DEFISIT PERAWATAN DIRI
MENURUT (KELIAT B. A, DKK, 2011) ADALAH
SEBAGAI BERIKUT:

a. Kurang merawat kebersihan diri: rambut


kotor, gigi kotor, kulit berdaki, bau, kuku
panjang atau kotor.
b. Tidak mampu berhias atau berdandan:
rambut acak- acakan, pakaian kotor, tidak
rapi, tidak sesuai, pria tidak bercukur, wanita
tidak berdandan.
c. Tidak mampu makan sendiri: tidak mampu
mengambil makanan sendiri, makan
berceceran, makan tidak pada tempatnya.
d. Tidak mampu buang air besar atau kecil: BAB
atau BAK tidak pada tempatnya, tidak
membersihkan diri setelah BAB atau BAK.
B. KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Penurunan kemampuan dan motivasi
merawat diri
1) Data subyektif :
Klien mengatakan saya tidak Mampu
mandi, tidak bisa melakukan apa-apa.

2) Data Obyektif :
Klien terlihat lebih kurangmemperhatikan
kebersihan,halitosis, badan bau, kulit kotor.
b. Defisit perawatan diri
1) Data subyektif :
Pasien mengatakan bahwa dirinya merasa lemah, malas untuk
beraktivitas, merasa tidak berdaya.

2) Data obyektif :
Rambut kotor, acak – acakan, badan dan pakaian kotor
serta bau, mulut dan gigi bau, kulit kusam dan kotor,
kuku panjang dan tidak terawat

C. Isolasi Sosial
1) Data subyektif :
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri.

2) Data obyektif :
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila
disuruh memilih alternatif tindakan, ingin
mencederai diri/ingin mengakhiri hidup, apatis,
ekspresi sedih, komunikasi verbal kurang, aktivitas
menurun, menolak berhubungan, kurang
memperhatikan kebersihan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa yang muncul pada defisit perawatan diri
adalah:
a. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat
diri
b. Isolasi Sosial
c. Defisit Perawatan Diri: kebersihan diri,
berdandan, makan, BAB/BAK
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
TUJUAN TUJUAN INTERVESI
DIAGNOSA UMUM KHUSUS

1. Penurunan Klien dapat TUK I : 1.1 Berikan salam setiap


kemampuan dan meningkatka Klien dapat berinteraksi.
motivasi n minat dan melakukan
merawat diri motivasinya kebersihan diri 1.2 Perkenalkan nama,
untuk dengan nama panggilan perawat
memperhati bantuan dan tujuan perawat
kan perawat. berkenalan.
kebersihan
diri 1.3 Tanyakan nama dan
panggilan kesukaan klien.

1.4 Tunjukan sikap jujur


dan menepati janji setiap
kali berinteraksi
LANJUTAN…
TUJUAN TUJUAN INTERVESI
DIAGNOSA UMUM KHUSUS

Klien dapat TUK II : 1.1 Bina hubungan saling


meningkat Klien dapat percaya dengan menggunakan
kan minat mengenal prinsip komunikasi terapeutik.
dan tentang 1.2 Diskusikan bersama klien
motivasiny pentingnya pentingnya kebersihan diri
a untuk kebersihan diri. dengan cara menjelaskan
memperhat pengertian tentang arti bersih
ikan dan tanda- tanda bersih.
kebersihan 1.3 Dorong klien untuk
diri menyebutkan 3 dari 5 tanda
kebersihan diri.
1.4 Bantu klien
mengungkapkan arti kebersihan
diri dan tujuan memelihara
kebersihan diri.
LANJUTAN…
TUJUAN TUJUAN INTERVESI
DIAGNOSA UMUM KHUSUS

Klien dapat TUK III : 1.1 Motivasi klien untuk


meningkatkan Klien dapat mandi.
minat dan melakukan 1.2 Beri kesempatan untuk
motivasinya kebersihan diri mandi, beri kesempatan klien
untuk dengan untuk mendemonstrasikan
memperhatikan bantuan cara memelihara kebersihan
kebersihan diri perawat. diri yang benar.
1.3 Anjurkan klien untuk
mengganti baju setiap hari.
Kaji keinginan klien untuk
memotong kuku dan
merapikan rambut.
1.4 Kolaborasi dengan
perawat ruangan untuk
pengelolaan fasilitas
perawatan kebersihan diri,
seperti mandi dan kebersihan
kamar mandi.
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
a. Tujuan
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang
mengalami masalah kurang perawatan diri.
b. Tindakan keperawatan
Untuk memantau kemampuan pasien dalam
melakukan cara perawatan diri yang baik, maka
Anda harus melakukan tindakan kepada keluarga
agar keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan
mendukung agar kemampuan pasien dalam
perawatan dirinya meningkat.
5. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Pasien dapat menyebutkan hal berikut :
1) Penyebab tidak merawat diri.
2) Manfaat menjaga perawatan diri.
3) Tanda-tanda bersih dan rapi.
4) Gangguan yang dialami jika perawatan diri tidak diperhatikan.

b. Pasien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri dalam hal


berikut:
1) Kebersihan diri
2) Berdandan
3) Makan
4) BAB/BAK
c. Keluarga memberikan dukungan dalam melakukan perawatan diri.

d. Keluarga menyediakan alat-alat untuk perawatan diri.

e. Keluarga ikut serta mendampingi pasien dalam perawatan diri.

Anda mungkin juga menyukai