Oleh :
Harima Gumanty
NIM. 1508437921
Pembimbing:
dr. R. Handoko Pratomo, Sp.M
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM ARIFIN ACHMAD
PEKANBARU
2017
PENDAHULUAN
• Mata melihat
• Salah satu penyakit mata yang banyak didapatkan pada
masyarakat katarak
• Berdasarkan usia penderitanya katarak dapat diklasifikasikan
menjadi :
– katarak kongenital usia dibawah 1 tahun,
– katarak juvenile diatas usia 1 tahun,
– katarak senilis > 50 tahun
• Katarak senilis sering terjadi terbagi 4 stadium : insipien,
imatur, matur dan hipermatur.
Anatomi Lensa
• multifaktorial
• Faktor biologi, faktorfungsional,
faktor imunologi, gangguan
Etiologi bersifat lokal, gangguan
metabolisme umum.
• Proses degenerasi, yang
menyebabkan lensa mata
menjadi keras dan keruh
KLASIFIKASI KATARAK SENILIS
1. Katarak insipien
Pada stadium ini
kekeruhan lensa tidak
teratur, tampak seperti
bercak-bercak yang
membentuk gerigi dangan
dasar di perifer dan daerah
jernih di antaranya.
Kekeruhan biasanya
terletak di korteks anterior
dan posterior. Kekeruhan
ini pada awalnya hanya
nampak jika pupil
dilebarkan.
KLASIFIKASI KATARAK SENILIS
2. Katarak imatur
Pada katarak imatur
terjadi kekeruhan yang
lebih tebal, tetapi belum
mengenai seluruh
lapisan lensa sehingga
masih terdapat bagian-
bagian yang jernih pada
lensa.
KLASIFIKASI KATARAK SENILIS
3. Katarak matur
Pada katarak matur
kekeruhan telah
mengenai seluruh lensa.
Proses degenerasi yang
berjalan terus maka akan
terjadi pengeluaran air
bersama hasil disintegrasi
melalui kapsul, sehingga
lensa kembali ke ukuran
normal. Bilik mata depan
akan berukuran
kedalaman normal
kembali. Tidak terdapat
bayangan iris pada lensa
yang keruh, sehingga uji
bayangan iris negatif
KLASIFIKASI KATARAK SENILIS
4. Katarak hipermatur
Pada stadium ini
katarak mengalami
proses degenerasi
lanjut, dapat menjadi
keras atau lembek dan
mencair. Cairan keluar
dari kapsul dan
menyebabkan lensa
menjadi kecil,
berwarna kuning dan
kering.
Patofisiologi
• Kekeruhan lensa hidrasi dan denaturasi
protein lensa
• Bertambahnya usia ketebalan dan berat lensa
akomodasi akan inti nukleus akan
mengalami penekanan dan pengerasan
sklerosis nuclear
• Proses kristalisasi terjadi akibat modifikasi
kimia dan agregasi protein menjadi hight
moleculer weight protein menyebabkan
cahaya menyebar, penurunan pandangan dan
warna lensa menjadi keruh
DIAGNOSIS
• Penurunan visus secara perlahan
• Pandangan kabur
• Penglihatan seperti berasap
Manifestasi klinis • Silau
• Perubahan miopik
• Diplopia monocular
• Halo berwarna
Tidak dilakukan pengukuran, Normal Tekanan bola mata Tidak dilakukan pengukuran, Normal
palpasi palpasi
Tidak ditemukan kelainan Palpebra Tidak ditemukan kelainan
Gambar
TERAPI :
• Anjuran operasi katarak : phacoemulsifikasi dan pemasangan
intra ocular lens
PROGNOSIS :
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam: dubia at bonam
• Quo ad komestikum: dubia ad Bonam
TERIMA KASIH