Anda di halaman 1dari 8

Industri Biodiessel dari CPO

( Crude Palm Oil )


Kelompok 3 :
A’yunin Nazilah 1017040005
Mutiara Mayang Kamilah 1017040010
Azwardy Maulana Fahmi Zudy Putra 1017040014
Geong Cahyo Ismoyo 1017040015
Viorentina Ramadhanti 1017040029
Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-alkyl


ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi
bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti
minyak sayur atau lemak hewan dan dapat diperbaharui. Biodiesel adalah
bahan bakar dari minyak nabati yang memiliki sifat seperti minyak diesel atau
solar.
Proses Pembuatan Biodiesel
1. Metode Mikro Elmusi
Merupakan salah satu upaya untuk menurunkan viskositas minyak nabati,
dilakukan dengan melarutkan minyak nabati ke dalam larutan methanol, ethanol
atau 1-buthanol.

2. Metode Pirolisis
adalah proses dekomposisi minyak nabati secara termal atau dapat juga menggunakan
bantuan katalis untuk memutuskan rantai hidrokarbon. Pemutusan rantai minyak nabati
secara katalik dilakukan dengan menggunakan katalis yang biasa digunakan pada
pemutusan rantai minyak bumi, yaitu SiO2 atau Al2O3 pada temperatur 450OC. Produknya
kemudian difraksionasi untuk menghasilkan biodiesel dan biogasoline. Pada pemutusan
rantai katalik, temperature mempengaruhi selektivitas produk. Semakin tinggi temperatur,
fraksi ringan yang dihasilkan semakin banyak.
Bahan Baku
1. Crude Palm Oil (CPO)
CPO berasal dari bagian pericarp buah kelapa sawit. Kandungan yang terdapat dalam minyak sawit (CPO)
adalah 94% trigliserida, 5% asam lemak bebas (FFA) dan selebihnya zat pengotor dan air. Minyak sawit (CPO)
berwarna kuning jingga kemerah – merahan dan agak kental.
Komposisi zat asam yang mengandung lemak dari minyak sawit didominasi oleh palmitic, oleic, linoleic,
dan zat asam lemak stearic ditambah sedikit myristic, lauric, linoknic dan cuka capric

2. Methanol
Methanol merupakan larutan polar yang larut dalam air, alkohol, ester dan pelarut organic lainnya.
Penggunaan methanol sebesar 85% digunakan sebagai bahan baku serta bahan pelarut sintetis. Dalam hal ini
methanol direaksikan dengan trigliserida akan menghasilkan methyl ester.
Methanol mempunyai sifat fisik sebagai berikut : tidak berwarna, mudah terbakar dan menguap, tidak
berbau, mudah larut dalm air, sangat polar, dengan spesifik gravitasi 0,7924 pada 20OC, titik didihnya 64,5OC,
titik eku -97,5OC dan flash point 12,2OC.
Keberadaan methanol dalam proses transesterifikasi adalah untuk memutuskan hubungan gliserin dengan zat
asam lemak.
3. Metode Transesterifikasi
Adalah suatu proses reaksi kimia yang mempunyai sifat yang kuat dan umum dimana alkohol
monohydroxy linier bereaksi dengan trigliserida dari zat asam yang mengandung lemak, dimasukkan ke
dalam katalisator. Unsur alkohol yang digunakan dalam proses ini adalah methanol dan katalisatornya
adalah NaOH.
Kadar alkohol dalam proses transesterifikasi penting untuk memutuskan gliserin dengan asam lemak.
Reaksi transesterifikasi dengan katalis alkali lebih cepat dan lebih sering digunakan secara komersil
dibandingkan dengan katalis asam.
Ada beberapa proses transesterifikasi adalah sebagai berikut :
Ø Proses dengan proses batch
Tiap tahap terdiri atas tangki reaktor dan tangki pengendapan sehingga sering disebut sistem
pencampuran dan pengendapan. Kelebihan proses ini adalah kualitas produk yang didapat cukup baik,
tetapi produksi methyl esternya tidak kontinyu.
Ø Proses kontinyu
Proses ini menggunakan kolom reaktor sentrifugal. Proses ini terdapat dua siklus tertutup, yaitu tertutup
alkohol dan siklus tertutup air untuk ekstraksi gliserol dan pemurnian dengan pencucian dari ester.
Ø Proses Henkel
Proses ini menggunakan reaktor dari tangki pengendapan. Kondisi operasinya pada tekanan 9000 Kpa
dan temperatur 240OC. Kelebihan proses ini adalah kualitas methyl ester relatif baik dengan tingkat
kemurnian tinggi dan warna minyak yang terang. Kekurangannya adalah konsumsi energi yang besar.
Bahan Penunjang
1. Natrium Hidroksida (NaOH)
Natrium hidroksida (NaOH) digolongkan dalam basa kuat. Oleh karena itu, NaOH sering digunakan dalam
menetralisasi suatu zat. NaOH atau lebih dikenal dengan kaustik soda atau soda api merupakan zat yang larut
dalam pelarut air, alkohol, dan juga dalam gliserol.
Adapun fungsi dari NaOH adalah :
· Menetralkan asam
· Sebagai bahan baku pembuatan sabun deterjen
· Memisahkan unsur belerang dari minyak bumi
· Membantu mengurangi zat warna dari kotoran yang berupa getah minyak bumi

2. Asam Phospat (H3PO4)


Penambahan asam phospat (H3PO4) digunakan pada proses menetralisir NaOH,
Deskripsi proses
 Campuran sodium hidroksida dan methanol serta minyak dimasukkan ke dalam suatu reaktor transesterifikasi.
 Setelah reaksi (pada 70OC dan 400 kPa), keluaran yang berisi methyl ester, gliserol, methanol, minyak yang tidak
terkonversi dan hidroksida dimasukkan ke dalam destilasi, dimana sebagian besar methanol dari umpan masukkan akan
didaur ulang di dalam reaktor.
 Keluaran bawah kolom destilasi yang berupa methyl ester, gliserol, methanol, minyak tak terkonversi dan hidroksida
masuk ke dalam dekanter dengan menggunakan air untuk memisahkan methyl ester dari gliserol, methanol dan sodium
hidroksida.
 Keluaran atas kolom yang berupa methyl ester, minyak tak terkonversi, methanol dan air masuk ke dalam kolom
destilasi untuk memisahkan methyl ester dari air dan methanol.
 Kemurnian methyl ester yang didapat > 99,6%.
 Keluaran bawah dari kolom dekanter yang berisi gliserol, methanol, sodium hidroksida dan air dimasukkan ke dalam
reaktor untuk memisahkan sodium hidroksida dimana di dalam reaktor ditambahkan asam phospat sehingga
terbentuknya Na3PO4. kemudian aliran ini masuk ke dalam centrifugal untuk memisahkan Na3PO4. Centrifugal ini
berfungsi untuk memisahkan zat cair dalam slurry berdasarkan berat jenis (densitas), karena perbedaan densitas maka
Na3PO4berada pada aliran bawah, sedangkan aliran atas yang berisi glycerol, H2O dan methanol masuk ke dalam
destilasi, tujuannya untuk memurnikan gliserin (gliserin furification), dimana gliserin yang dihasilkan dengan tingkat
kemurnian 92% yang selanjutnya disimpan di dalam storage tank sebelum dipasarkan.

Anda mungkin juga menyukai