Anda di halaman 1dari 19

ANDIKA YASIN

1421042004
PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL & PERENCANNAN
PENGERTIAN MANUSIA DAN PENDIDIKAN

Pendidikan adalah usaha sadar, terencana, sistematis dan


berkelanjutan untuk mengembangkan potensi-potensi
bawaan manusia, memberi sifat dan kecakapan, sesuai
dengan tujuan pendidikan. Pendidikan adalah bagian dari
suatu proses yang diharapkan untuk mencapai suatu
tujuan.

Melihat pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa


hubungan pendidikan dengan manusia itu sangat erat.
Adanya pendidikan untuk mengembangkan potensi
manusia, menuju manusia yang lebih baik.
PANDANGAN ILMIAH TENTANG MANUSIA DAN
IMPLIKASI PENDIDIKANNYA

PANDANGAN ILMIAH

ANTROPOLOGI ANTROPOLOGI
PSIKOLOGI SOSIOLOGI POLITIKA EKONOMIKA
BIOLOGIS BUDAYA
1. Antropologi Biologis/Fisik

Antropologi adalah studi tentang asal-usul, perkembangan, karakteristik


jenis (spesies) manusia atau studi tentang ras manusia.
Karekteristik dari antropologi biologis bahwa manusia adalah Homo
Sapiens yang merupakan puncak evolusi organik dari makhluk hidup.
Adapun kedudukannya dalam klasifikasi makhluk hidup sebagai
berikut:
Dunia: binatang
Phylum: chordota
Kelas: mamalia
Klasifikasi kedudukan
Orde: primate
mahluk hidup
Famili: hominidae
Genus: homo
Spesies: sapiens
Implikasi dalam pengembangan teori pendidikan yaitu berupa lahir
dan berkembangnya antropologi pendidikan. Sedangkan implikasi
dalam praktek pendidikan bahwa konsep-konsep antropologi biologi
landasan pendidikan (landasan antropologis pendidikan) berupa:

1. Adanya keharusan dan kemungkinan pendidikan


2. Adanya keragaman praktek pendidikan, baik dalam sejarah
manusia maupun dalam bentuk praktek endidikan dalam suatu
zaman.
2. Antropologi Budaya
Batasan dalam antropolgi sosial budaya adalah mempergunakan teknik-
teknik riset historis, observasi, wawancara dalam studio rang yang hidup
sekarang.

Antropologi budaya memiliki karakteristik sebagai berikut :


1. Manusia adalah organisme sosiobudaya.
2. Komponen utama budaya yaitu adanya sebuah kelompok/masyarakat,
sebuah lingkungan dalam kelompok/masyarakat, sebuah budaya
material, sebuah tradisi budaya dan kegiatan-kegiatan serta perilaku
manusia.
3. Karakteristik utama budaya yaitu tingkah laku kultural dipelajari,
tingkah laku kultural terorganisasi dalam pola-pola tingkah laku, pola-
pola budaya diajarkan orang dan berlangsung dari satu generasi ke
generasi lainnya, budaya mempunyai aspek material dan non material,
budaya tersebar secara seragam oleh anggota masyarakat, tingkah laku
kultural menjadi sebuah cara hidup serta budaya terus menerus berubah.
3. Psikologi
Psikologi adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu
dalam keseluruhan ruang hidupnya, dari dalam kandungan sampai balita,
dari masa kanak-kanak sampai dewasa serta masa tua (Woordward &
Marquis, 1955:3).
Menurut pandangan psikologis, karakteristik individu yang belajar yaitu:
unik, banyak kesamaan daripada perbedaannya, mempunyai berbagai diri,
sebuah organism total, mempunyai kesiapan bertindak, mempunyai tugas-
tugas perkembangan, mempunyai berbagai kebutuhan, mempunyai
kecenderungan umum dalam bertingkah laku, mempunyai tujuan khusus
dan merupakan motivator dirinya sendiri.
Implikasi psikologi dalam parktek pendidikan berupa landasan psikologis
pendidikan yaitu konsep-konsep psikologis tentang individu yang menjadi
dasar pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu, adanya
pandangan bahwa pendidikan = individualisasi atau proses pengembangan
individu.
4. Sosiologi
Sosiologi dalah studi tentang struktur sosial (Reading:1977:195). Sosiologi
mengemukakan tentang karakteristik masyarakat, bahwa manusia adalah
animal sociale (binatang yang hidup bermasyarakat).
Implikasi dalam praktek pendidikan berupa landasan sosiologis pendidikan
yaitu konsep-konsep sosiologi tentang manusia menjadi dasar
penyelenggaraan pendidikan. Kemudian masyarakat sebagai ekologi
pendidikan dan terakhir, pendidikan = sosialisasi (proses menjadi anggota
masyarakat yang diharapkan).
Sedangkan implikasi dalam pengembangan teori pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Mendorong lahir dan berkembangnya sosiologi pendidikan yang
dipelopori oleh Henry Suzzalo
2. Mendorong lahir dan berkembangnya ilmu pendidikan kependudukan
3. Mendorong lahir dan berkembangnya aliran sosiologisme pendidikan
atau sociological tendency in education yang lebih menekankan konsep
pendidikan pada proses sosialisasi daripada individualisasi.
5. Politika
Politika adalah studi tentang pemerintahan negara. Manusia hakikatnya
sebagai animal poiticon (Aristoteles) atau binatang yang hidup berpolitik.
Implikasi politika dalam praktek pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Konsep politika sebagai landasan political pendidikan atau menjadi dasar
2. Penyelenggaraan pengelolaan pendidikan makro nasional.
3. Terjalinnya kerja sama internasional dalam bidang pendidikan
4. Pendidikan = civilisasi (proses menjadi warga negara yang diharapkan)
5. Pendidikan kewarganegaraan mempunyai kedudukan dan peranan yang
penting
6. Pendidikan politik.
Implikasi politika dalam pengembangan teori pendidikan antara lain:
1. Lahir dan berkembangnya politika pendidikan/pendidikan nasional yang
dipelopori oleh Guizot, Fischer, Horace Mann dan Henry Benhard, K.H
dewantoro dan Moh. Syafei
2. Lahir dan berkembangnya studi pendidikan internasional.
6. Ekonomika (Ilmu Ekonomi)
Ekonomika adalah studi tentang upaya manusia memperoleh kemakmuran
materiil manuisa. Karakteristik ekonomika bahwa manusia dalam
ekonomika = animal economicus yaitu binatang yang terus berusaha
memperoleh kemakmuran materiil.
Implikasi ekonomika dalam praktek pendidikan antara lain:
1. Landasan economical pendidikan yaitu konsep ekonomik yang menjadi
dasar atau landasan pendidikan.
2. Kondisi ekonomi mempengaruhi kemampuan dan kegiatan pendidikan
3. Pendidikan = penanaman modal dalam sumber daya manusia atau human
investment (ditinjau dari ekonomi makro)
4. Pendidikan = profesionalisasi (ditinjau dari ekonomi mikro).
Implikasi ekonomika dalam pengembangan teori pendidikan antara lain:
1. Lahir dan berkembangnya ekonomika pendidikan yang dipelopori secara
konseptual oleh Adam Smith, Alfred Marshall, J. Alan Thomas, G.D.
Schultz.
2. Lahir dan berkembangnya studi pendidikan dan pembangunan.
PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG MANUSIA
DAN IMPLIKASI PENDIDIKANNYA

FILSAFAT UMUM

PANDANGAN FILOSOFIS

FILSAFAT ANTROPOLOGI
1. Filsafat Umum/Murni
Filsafat adalah studi tentang kebenaran alam semesta dan isinya. (Beck,
1979:2). Berdasarkan telaah filosofis, karakteristik filsafat adalah sebagai
berikut:
1. Kritis, yaitu berpikir mengungkapkan dan memecahkan masalah secara
menyeluruh dan mendalam
2. Spekulatif (kontemplatif), yaitu berpikir menerobos melampoi fakta atau
data-data yang tersedia dalam rangka menemukan hal yang hakiki.
3. Fenomenologis, yaitu berpikir berawal dari gejala dan kemudian
mencoba terus menguliti, mengurangi, mereduksi hal-hal yang tak
penting, untuk sampai pada hal yang menjadi hakikat dari gejala
4. Normatif, yaitu berpikir yang tertuju untuk mencari hal-hal yang
seharusnya.
Obyek filsafat adalah pertanyaan umum yang terbuka/abadi, yaitu
pertanyaan yang tidak pernah selesai dijawab sepanjang hidup manusia.
Adapun cabang filsafat sebagai berikut:
1. Metafisika yaitu hakikat kenyataan masih terbagi lagi menjadi 4, yaitu:
ontology (hakikat kenyataan alam semesta), teologi (hakikat Tuhan),
kosmologi (hakikat alam) dan humanologi (hakikat manusia).
2. Epistimologi = hakikat mengetahui dan pengetahuan, sedangkan logika =
menyimpulkan untuk memperoleh pengetahuan.
3. Aksiologi yaitu hakikat nilai, terbagi menjadi etika (hakikat baik dan
jahat) serta estetika i(hakikat indah dan jelek).
Aliran-aliran filsafat umum adalah sebagai berikut:
Idealisme Neo-Thomisme Realisme
Metafisika Kenyataan = sebuah dunia Kenyataan = sebuah dunia rasio Kenyataan = dunia benda-
pikiran/rohaniah dan Tuhan benda
Humanologi Binatang yang berpikir Makhluk yang beripikir dan Binatang yang
biin/percaya Berbuat
Epistimologi Pengetahuan yang benar Pengetahuan diperoleh Pengetahuan yangbenar
melalui mata atin / Pikiran / ntuisi melalui rasio dan percaya diperoleh melalui
pengalaman pendriaan

Aksiologi Manusia diatur oleh Pengetahuan tentang Manusia diataur oleh


kewajiban-kewajiban moral yang kebaikan diperlukan agar hukum alam
bersumber dari Tuhan dapat berbuat baik.
Kebikan tertinggi adalah kebaikan
yang bersumber
pada pengetahuan dan
Tuhan
Eksperimentalisme/
Eksistensialisme
instrumentalisem

Metafisika Kenyataan = sebuah dunia Kenyataan = sebuah dunia keberadaan manusia


pengalaman di dunia

Humanologi Binatang yang berevolusi fisik, psikis dan social Binatang yang bebas mewujudkan dirinya

Epistimologi Pengetahuan diperleh melalui Pengetahuan diperoleh melalui


pengalaman pendriaan Pengalaman

Aksiologi Yang baik adalah yang ternyata Nilai ditentukan oleh kebebasan
berguna dalam masyarakat memilih dari seseorang pribadi.
Implikasi berikutnya berupa munculnya sekolah percobaan seperti:
1. Kindergarten dari Froebel merupakan penerapan gagasan pendidikan
idealistic
2. Casa De Bambini merupakan sekolah dari Montessori yang merupakan
penerapan gagasan pendidikan naturalistic
3. Laboratory school dari J. Dewey merupakan penerapan gagasan
pendidikan pragmatic/eksperimentalistik, dsb.
Implikasi filsafat murni dalam teori pendidikan sebagai berikut:
1. Munculnya filsafat pendidikan dipelopori oleh Plato
2. Lahir dan berkembangnya aliran filsafat pendidikan, seperti: idealisme
(pendidikan = pemekaran kemampuan berpikir), realisme (pendidikan =
pemekaran kemampuan berbuat dan berpengalaman),
eksperimentalisme (rekonstruksi pengalaman yang terus menerus
sepanjang hidup), eksistensialisme (pendidikan = perwujudan
kebebasan diri sendiri).
2. Filsafat Antropologi/Antropologi Filosofis
Filsafat antropologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki hakikat
manusia sebagai keseluruhan, atau manusia seutuhnya.
Karakteristik manusia seutuhnya bahwa satu yang terkandung di dalamnya
banyak aspek (one in many). Manusia seutuhnya adalah animal symbolicum.
Karakteristik lain:
1. ewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk
mengkomunikasikan pikirannya (animal sociale)
2. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk
menyatakan pikiran sebagai milik manusia yang unik (animal rationale)
3. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk
menalar dan sadari sebagai pribadi yang menalar.
4. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol untuk
mengkombinasikan unsur-unsur yang menghasilkan suatu yang kreatif.
5. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol maka
dapat mengadakan perbedaan moral
6. Hewan yang mempunyai kemampuan menggunakan simbol-simbol dapat
menyadari sendiri sebagai pribadi
Implikasi filsafat antropologi dalam praktek pendidikan antara lain sebagai
berikut:
1. Konsep manusia seutuhnya sebagai dasar tujuan pendidikan
2. Pendidikan = humanisasi (proses mewujudkan kemanusiaan, atau proses
menuju tercapainya manusia seutuhnya
3. Tujuan utama dalam hidup mencapai perwujudan diri sendiri secara
kooperatif
Implikasi filsafat antropologi dalam pengembangan teori pendidikan antara
lain sebagai berikut:
1. Timbul kebutuhan studi filsafat antropologi anak yang tertuju
membahas hakikat anak (anak membawa dosa dari Adam dan hawa di
surge; anak dilahirkan sebagai tabula rasa atau tanpa pembawaan; anak
dilahirkan baik; anak dilahirkan tidak berdaya tapi penuh potensi)
2. Mendorong lahir dan berkembangnya pedagogik atau ilmu mendidik
yang memadukan aspek faktual dengan aspek normative, yang
dipelopori oleh Herbart (perpaduan antara aspek filosofis yang
menentukan tujuan-tujuan pendidikan dengan aspek psikologis yang
menentukan cara-cara atau metode-metode pendidikan).
KEHARUSAN PENDIDIKAN
Manusia sejak lahir sangat membutuhkan bantuan orang lain, khususnya
kedua orang tuanya. Dapat dibayangkan seandainya anak manusia pada saat
lahir dibiarkan begitu saja oleh ibunya, tanpa sentuhan apapun sedikitpun.
Dengan mengabaikan kekuasaan Tuhan, kematianlah yang akan
menjemputnya pada anak yang ditelantarkan tersebut. Dengan mengabaikan
kekuasaan Tuhan, kematianlah yang akan menjemputnya pada anak yang
ditelantarkan tersebut.Keharusan mendidik anak telah disebut-sebut,
misalnya karena anak pada saat lahir dalam keadaan tidak berdaya, anak
tidak langsung dewasa, sehingga anak memerlukan perhatian dan bantuan
orang lain. Dengan keterbatasan kemampuan anak menyebabkan ia perlu
mendapat pendidikan. Keterbatasan anak dikarenakan, anak lahir dalam
keadaan tidak berdaya, dan ia tidak langsung dewasa.

Anda mungkin juga menyukai