Anda di halaman 1dari 121

Oleh :

1. Atyanta C.C.B
2. Bayu Azwar S.
Dosen Pembimbing :
1. Amelia Kusuma I.,S.T.,M.T.
2. Ir. Djoko Purwanto,MS.
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Shopping Mall Transmart merupakan pusat
perbelanjaan milik PT. Trans Retail Indonesia
yang dibangun dengan konsep one stop shopping
atau 4 in 1 (Belanja, Bersantap, Bermain dan
Menonton). Shopping Mall Transmart sudah
dibangun di beberapa kota dan untuk cabang
di Kota Semarang telah diresmikan pada
tanggal 16 Juni 2017.

Shopping Mall Transmart Setiabudi Semarang
memiliki luas bangunan sebesar 21.395 m2
dengan luas parkir sebesar 7.332 m2. Jumlah
kendaraan yang dapat ditampung oleh parkir
Shopping Mall Transmart sebanyak 296 lot
kendaraan untuk mobil dan 356 lot kendaraan
untuk sepeda motor.
LOKASI PENELITIAN

Lokasi penelitian yang ditinjau yaitu area
parkir di Shopping Mall Transmart Setiabudi
Semarang yang terletak di Jalan Jenderal Polisi
Anton Sujarwo No. 119, Srondol Wetan,
Banyumanik Semarang

Lokasi Shopping
Mall Transmart
Setiabudi

Peta Wilayah Kota


Semarang

Lokasi Shopping
Mall Transmart
Setiabudi

Lokasi Shopping Mall


Transmart
MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengoptimasi
ruang parkir di Shopping Mall Transmart Setiabudi
Semarang.
Sedangkan tujuan yang hendak dicapai adalah:
1. Mengidentifikasi kebutuhan parkir di Shopping Mall
Transmart Setiabudi Semarang,
2. Menganalisis sirkulasi parkir di Shopping Mall
Transmart Setiabudi Semarang,
3. Mengatur sirkulasi parkir yang lebih efektif.
PEMBATASAN MASALAH

Pada penelitian ini terdapat pembatasan masalah antara lain:
1. Evaluasi tingkat pelayanan ruang parkir di Shopping Mall
Transmart Setiabudi Semarang pada kondisi yang telah ada,
meliputi perhitungan kebutuhan ruang parkir, analisis
sirkulasi, dan analisis sistem pelayanan.
2. Optimasi ruang dan sirkulasi parkir Shopping Mall Transmart
Setiabudi Semarang dilakukan untuk kondisi saat ini dan
prediksinya di masa mendatang.
3. Tidak mempertimbangkan optimasi tarif.
4. Apabila hasil dari optimasi adalah gedung parkir bertingkat,
maka akan dilakukan tanpa menghitung struktur dari
bangunan tersebut.
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup yang akan ditinjau pada penelitian ini
antara lain:
1. Kapasitas ruang parkir yang ada di Shopping Mall
Transmart Setiabudi Semarang,
2. Tingkat kedatangan (masuk) dan keberangkatan
(keluar) kendaraan,
3. Kebutuhan ruang parkir kendaraan roda 4 dan roda
2,
4. Penataan layout parkir dan pengaturan sirkulasi
parkir sesuai hasil analisis.
TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN UMUM PARKIR

Dalam membahas masalah perparkiran, perlu diketahui
beberapa istilah penting, yaitu sebagai berikut:
1. Kapasitas parkir : kapasitas yang terpakai dalam satu-
satuan waktu atau kapasitas parkir yang disediakan
(parkir kolektif) oleh pihak pengelola.
2. Kapasitas normal : kapasitas parkir (teoritis) yang dapat
digunakan sebagai tempat parkir, yang dinyatakan
dalam kendaraan.
3. Durasi parkir : lamanya suatu kendaraan parkir pada
suatu fasilitas parkir.

4. Kebutuhan parkir : jumlah ruang parkir yang
dibutuhkan yang besarnya dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti tingkat pemilikan kendaraan pribadi,
tingkat kesulitan menuju tempat tujuan, ketersediaan
angkuta umum, dan tarif parkir.
5. Puncak parkir : akumulasi parkir rata-rata tertinggi
dengan satuan kendaraan.
6. Satuan ruang parkir (SRP) : ukuran luas efektif untuk
meletakkan kendaraan (mobil penumpang, bus/truk,
atau sepeda motor), termasuk ruang bebas dan lebar
pintu. Untuk hal-hal tertentu bila tanpa penjelasan, SRP
adalah SRP untuk mobil penumpang.

7. Jalur sirkulasi : tempat yang digunakan untuk
pergerakan kendaraan yang masuk dan keluar dari
fasilitas parkir.
8. Jalur gang : merupakan jalur dari dua deretan
ruang parkir yang berdekatan.
PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN

Studi perparkiran dilandasi dengan peraturan perundang-
undangan yang ada. Peraturan perundang-udangan tersebut
antara lain :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang
Prasarana dan Lalu Lintas Jalan,
2. Keputusan Menteri Nomor KM 66 Tahun 1993 tentang
Fasilitas Parkir Untuk Umum,
3. Keputusan Dirjen Perhubungan Darat
No.272/HK.105/DRJD/96 tentang Pedoman Teknis
Penyelenggaraan Fasilitas Parkir,
4. Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Tahun 1998.
JENIS PARKIRAN

Di bawah ini adalah beberapa jenis parkir yang ada,
menurut Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1998) :
1. Parkir menurut penempatannya.
a. Parkir di Jalan (On Street Parking)
Parkir di tepi jalan umum adalah jenis parkiran yang
penempatannya di sepanjang tepi jalan dengan
ataupun tidak melebarkan badan jalan itu sendiri
bagi fasilitas parkir. Parkir jenis ini sangat
menguntungkan bagi pengunjung yang
menginginkan parkir dekat dengan tempat tujuan.

Kerugian jenis parkir ini dapat mengurangi
kapasitas jalur lalu lintas yaitu badan jalan yang
digunakan sebagai tempat parkir. Parkir ini
terjadi dari :
Parkir di daerah perumahan.
Parkir di pusat kota, tidak dikontrol
(uncontrolled)
Parkir di pusat kota, terkontrol (controlled).
Parkir di Luar Jalan (Off Street Parking)

b. Parkir di Luar Jalan (Off Street Parking)
Untuk menghindari terjadi sebuah hambatan
akibat parkir kendaraan di jalan maka parkir di
luar jalan menjadi salah satu pilihan yang
terbaik. Terdapat dua jenis parkir di luar jalan
yaitu:
1. Pelataran parkir.
2. Gedung parkir bertingkat.

2. Parkir menurut statusnya
a. Parkir Umum
Parkir umum adalah parkiran yang menggunakan
tanah, jalan, dan lapangan yang memiliki/dikuasi
dan pengelolaannya diselenggarakan oleh
Pemerintahan Daerah.
b. Parkir Khusus
Parkir khusus adalah parkiran yang menggunakan
tanah-tanah yang tidak dikuasai oleh Pemerintah
Daerah yang pengelolaannya diselenggarakan oleh
pihak lain baik berupa badan usaha maupun
perorangan.

c. Parkir Darurat/Insidentil
Parkir darurat/insidentil adalah perparkiran di
tempat-tempat umum baik yang menggunakan lahan
tanah, jalan-jalan, lapangan-lapangan milik
Pemerintah Daerah maupun swasta.
d. Taman Parkir
Taman parkir adalah lahan yang dimanfaatkan untuk
tempat parkir kendaraan yang penyelenggaraanya
oleh Pemerintah Daerah atau pihak ketiga yang telah
mendapat ijin dari Pemerintah Daerah.

e. Gedung Parkir
Gedung parkir adalah bangungan yang
dimanfaatkan untuk tempat parkir kendaraan
yang penyelenggaraanya oleh pemerintah
daerah atau pihak ketiga yang telah
mendapatkan ijin dari Pemerintah Daerah

3. Parkir menurut tujuannya
a. Parkir penumpang yaitu parkir untuk menaikkan
dan menurunkan penumpang.
b. Parkir barang yaitu parkir untuk bongkar/muat
barang
4. Parkir menurut jenis kepemilikan dan pengoprasiannya
a. Parkir milik dan yang mengoprasikan Pemerintah
Daerah.
b. Parkir milik Pemerintah Daerah dan yang
mengoprasikan adalah pihak swasta.
c. Parkir milik dan yang menoprasikan swasta.
SATUAN RUANG PARKIR
(SRP)

Agar didapat keseragaman dalam penentuan
besarnya daya tampung fasilitas parkir maka perlu
ditetapkan Satuan Ruang Parkir yang dapat digunakan
dalam perancangan perparkiran. Penentuan SRP
didasarkan atas hal berikut:

1. Dimensi kendaraan standar untuk mobil
penumpang. Keterangan :
a = jarak gandar
h = tinggi total
B = depan
tergantung
B = lebar total
c = belakang
tergantung
L = panjang total
d = lebar

2. Ruang bebas kendaraan parkir
Ruang bebas kendaraan parkir diberikan pada arah
lateral dan longitudinal kendaraan. Jarak bebas arah
lateral diambil sebesar 5 cm dan jarak bebas arah
longitudinal sebesar 30 cm.
3. Lebar bukaan pintu kendaraan
Ukuran bebas bukaan pintu merupakan fungsi
karakteristik pemakai kendaraan yang memanfaatkan
fasilitas parkir. Dalam hal ini, karakteristik pengguna
kendaraan yang memanfaatkan fasilitas parkir dipilih
menjadi tiga seperti tabel berikut:
Jenis Bukaan
Pintu 
Pengguna dan/atau Peruntukan Fasilitas
Parkir
Gol

Pintu a) Karyawan/pekerja kantor


depan/belakang b) Tamu/pengunjung pusat kegiatan
terbuka tahap perkantoran, perdagangan, pemerintahan, I
awal 55 cm universitas

Pintu a) Pengunjung tempat olahraga, pusat


depan/belakang hiburan/rekreasi, hotel, pusat perdagangan
II
terbuka penuh eceran/swalayan, rumah sakit, bioskop
75 cm
Pintu depan a) Orang cacat
terbuka penuh
dan ditambah
III
untuk
pergerakan
kursi roda

Penentuan SRP dibagi atas tiga jenis kendaraan
seperti pada tabel berikut:
Satuan Ruang
No. Jenis Kendaraan
Parkir (m2)
1. 2,30 x 5,00
a. Mobil penumpang
2,51 x 5,00
untuk golongan I
3,00 x 5,00
b. Mobil penumpang
untuk golongan II
c. Mobil penumpang
untuk golongan III
2. Bus/Truk 3,40 x 12,50

3. Motor 0,75 x 2,00



Dari uraian di atas dapat ditentukan besar satuan
ruang parkir untuk tiap jenis kendaraan sebagai
berikut:
1. Satuan Ruang Parkir untuk Mobil Penumpang
B = lebar total kendaraan
R = jarak bebas arah lateral
O = lebar bukaan pintu
a1, a2= jarak bebas arah
longitudinal
L = panjang total kendaraan

Gol I : B = 170 a1 = 10 Bp = 230 = B + O + R
O = 55 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2
R=5 a2 = 20
Gol II: B = 170 a1 = 10 Bp = 250 = B + O + R
O = 75 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2
R=5 a2 = 20
Gol III:B = 170 a1 = 10 Bp = 300 = B + O + R
O = 80 L = 470 Lp = 500 = L + a1 + a2
R=5 a2 = 20

2. Satuan Ruang Parkir untuk Sepeda Motor
PENENTUAN KEBUTUHAN
PARKIR

Ukuran keputusan ruang parkir pada pusat kegiatan
ditentukan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil studi Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat
a. Pusat parkir yang tetap
1) Pusat Perdagangan
Karena tekanan penyediaan ruang parkir adalah
pengunjung maka kriteria yang digunakan
sebagai acuan penentuan kebutuhan ruang parkir
adalah luas area kawasan perdagangan.

Luas Area Total (100 m2) Kebutuhan (SRP)

10 59

20 67

50 88

100 125

500 415

1000 777

1500 1140

2000 1502

Kebutuhan Parkir di Pusat Perdagangan



2) Pusat Perkantoran

3) Pusat Swalayan
Luas Area Total (100 m2) Kebutuhan (SRP)

50 225

75 250

100 270

150 310

200 350

300 440

400 520

500 600

1000 1050

4) Pasar

5) Sekolah/Perguruan Tinggi

6) Tempat Rekreasi

7) Hotel dan Tempat Penginapan
Jumlah Tarif Standar ($)
Kamar
(buah) < 100 100 – 150 150 – 200 200 – 250

100 154 300 300 300

150 155 450 450 450

200 156 476 600 600

250 158 477 798 900

350 161 480 799 1050

400 162 481 800 1119

550 165 484 803 1122

600 167 487 806 1425



8) Rumah Sakit

b. Kegiatan parkir yang bersifat sementara
1) Bioskop
Jumlah Tempat Duduk Kebutuhan (SRP)

300 198

400 202

500 206

600 210

700 214

800 218

900 222

1000 227

2) Gelanggang Olahraga
Jumlah Tempat Kebutuhan
Duduk (buah) (SRP)
4000 235

5000 290

6000 340

7000 390

8000 440

9000 490

10000 540

15000 790

2. Berdasarkan ukuran ruang parkir yang dibutuhkan
yang belum tercakup
Kebutuhan tempat parkir disesuaikan dengan
fungsi bangunan dan luas lantai efektif bangunan
tersebut. Standar kebutuhan parkir yang harus
dihitung adalah dari jumlah seluruh satuan ruang
parkir yang ada, baik parkir mobil maupun parkir
motor.
Peruntukan Satuan (SRP untuk mobil Kebutuha
penumpang) n Ruang
Parkir
Pusat


Perdagangan
SRP/ 100 m2 luas lantai
a) Pertokoan 3,5 – 7,5
efektif
a) Pasar SRP/ 100 m2 luas lantai
3,5 – 7,5
Swalayan efektif
SRP/ 100 m2 luas lantai 3,5 – 7,5
a) Pasar
efektif
Pusat Perkantoran
a) Pelayanan
SRP/ 100 m2 luas lantai 1,5 – 3,5
bukan umum
a) Pelayanan
SRP/ 100 m2 luas lantai 1,5 – 3,5
umum
Sekolah SRP / mahasiswa 0,7 – 1,0
Hotel/Tempat
SRP / kamar 0,2 – 1,0
Penginapan
Rumah Sakit SRP / tempat tidur 0,2 – 1,3
Bioskop SRP / tempat duduk 0,1 – 0,4

Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir


Disain Parkir di Luar Badan
Jalan

1. Kriteria sebagai dasar dalam mendisain
tempat/pelataran parkir adalah sebagai berikut :
a. Rencana Umum Tata Ruang Daerah (RUTD)
b. Keselamatan dan kelancaran lalu lintas
c. Kelestarian lingkungan
d. Kemudahan bagi pengguna jasa
e. Tersedianya tata guna lahan
f. Letak antara jalan akses utama dan daerah yang
dilayani

2. Pola Parkir
a. Parkir kendaraan satu sisi
1) Membentuk sudut 90

2) Membetuk sudut 30 ,45 ,60

b. Parkir kendaraan dua sisi
1) Membentuk sudut 90

2) Membentuk sudut 30 ,45 ,60

c. Pola Parkir Pulau
1) Membentuk sudut 90

2) Membentuk sudut 45
a. Bentuk tulang ikan tipe A

b. Bentuk tulang ikan tipe B

c. Bentuk tulang ikan tipe C

d. Pola Parkir Sepeda Motor
1) Membentuk sudut 90

2) Pola parkir dua sisi

3) Pola parkir pulau

3. Jalur Sirkulasi, Gang, dan Modul
Patokan umum yang digunakan adalah :
a. Panjang sebuah jalur gang tidak lebih dari 100
meter.
b. Jalur gang yang ini dimaksudkan untuk
melayani lebih dari 50 kendaraan dianggap
sebagai jalur sirkulasi.
Lebar minimum jalur sirkulasi :
a. Untuk jalan satu arah = 3,5 meter.
b. Untuk jalan dua arah = 6,5 meter.


 Lebar Jalur Gang (m)

SRP < 30 < 45 < 60 90

1 arah 2 arah 1 arah 2 arah 1 arah 2 arah 1 arah 2 arah

a. SRP mobil 3,0* 6,0* 3,0* 6,0* 5,1* 6,0* 6,0* 8,0*
pnp 2,5 m x 8,0**
5,0 m

b. SRP mobil 3,5** 6,5** 3,5** 6,5** 5,1** 6,5** 6,5** 8,0*
pnp 2,5 m x 8,0**
5,0 m

c. SRP sepeda 3,0* 6,0* 3,0* 6,0* 4,6* 6,0* 6,0* 1,6*
motor 0,75 x 1,6**
30 m

d. SRP 3,5* 6,5** 3,5** 6,5** 4,6** 6,5** 6,5** 9,5*


bus/truk 3,4 m
x 12,5 m

4. Jalan Masuk dan Keluar
Ukuran lebar pintu keluar-masuk dapat ditentukan
sebesar 3 meter dan panjangnya harus dapat
menampung tiga mobil berurutan dengan jarak
antar mobil sekitar 1,5 meter.
1) Pintu Masuk dan Keluar Terpisah
Terbagi menjadi dua berdasarkan jumlah jalur :
a. Satu Jalur
b = 3,0 – 3,5 m R1 = 6,0 – 6,5 m
d = 0,8 – 1,0 m R2 = 3,5 – 4,5 m

b. Dua Jalur
b = 6,0 m R1 = 3,5 – 5,0 m
d = 0,8 – 1,0 R2 = 1,0 – 2,5 m

2) Pintu Masuk dan Keluar Menjadi Satu

5. Kriteria Tata Letak Parkir
Tata letak areal parkir kendaraan dapat dibuat
bervariasi, bergantung pada ketersediaan bentuk
dan ukuran tempat serta jumlah dan letak pintu
masuk dan keluar.

1) Pintu masuk dan keluar terpisah dan terletak
pada satu ruas jalan.

2) Pintu masuk dan keluar terpisah dan tidak
terletak pada satu ruas jalan.

3) Pintu masuk dan keluar di satu dan terletak
pada satu ruas jalan.

4) Pintu masuk dan keluar yang menjadi satu
terletak pada ruas berbeda
Karakteristik Parkir

1. Akumulasi Parkir
Jumlah kendaraan yang diparkir di suatu tempat
pada waktu tertentu.
Akumulasi = Km – Kk + x
Dimana, Km = Kendaraan masuk
Kk = Kendaraan Keluar
x = Total kendaraan yang sudah
terparkir

2. Volume Parkir
Jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban
parkir (yaitu jumlah kendaraan per periode waktu
tertentu, biasanya per hari).
3. Durasi Parkir
Lama waktu suatu kendaraan parkir di suatu ruang
parkir.
Akumulasi = Ti – To
Dimana, Ti = waktu kendaraan masuk
To = waktu kendaraan keluar

4. Konfigurasi Parkir
Konfigurasi parkir adalah cara menyusun
kendaraan yang melakukan parkir. Hal ini
sangatlah penting untuk memaksimalkan lahan
parkir yang ada serta menyesuaikan pula apa lahan
tersebut memiliki putaran yang sesuai agar
memudahkan pengemudi untuk melakukan
aktifiras perparkirannya.

5. Turnover
Turnover parkir adalah tingkat penggunaan
ruang parkir. Turnover bisa dikalkulasikan
dengan membatasi total jumlah jam
kendaraan untuk periode pengamatan
dengan ruang parkir tertentu.
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟
Turnover =
𝑅𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎

6. Indeks Parkir
Indeks parkir adalah perbandingan antara
akumulasi parkir dengan kapasitas parkir. Nilai
indeks ini dapat menunjukan seberapa besar
kapasitas parkir yang telah terisi.
𝐴𝑘𝑢𝑚𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟
Indeks Parkir =
𝑅𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑟𝑘𝑖𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎
Metode Kebutuhan Parkir

Metode untuk menentukan jumlah parkir di pusat kota
salah satunya adalah metode berdasarkan selisih
terbesar antara kedatangan dan keberangkatan
kendaraan. Kebutuhan lahan parkir didapatkan dengan
menghitung akumulasi terbesar pada suatu selang
waktu pengamatan.

Teori Antrian

Menurut Donald Gross (2008:1-2), sistem antrian
tercipta jika pelanggan datang ke tempat pelayanan,
pelanggan menunggu untuk dilayani jika pelayanan
tidak segera dilakukan dan pelanggan meninggalkan
sistem pelayanan jika sudah terlayani.
Menurut Donald Gross (2008:3-6), ada enam
karakteristik dasar dari proses antrian yang
menyediakan deskripsi yang cukup dari sistem antrian:

1. Kedatangan, meliputi proses :
a) Jumlah kedatangan tiap satuan waktu
b) Jumlah antrian yang diijinkan
c) Jumlah customer yang membutuhkan pelayanan
dan sistem
2. Pelayanan, meliputi :
a) Waktu untuk melayani setiap pengunjung
b) Fasilitas pelayanan
c) Susunan fasilitas pelayanan

3. Disiplin Antrian, meliputi :
a) FCFS (First Come First Served)
b) LCFS (Last Come First Served)
c) SIRO (Service in Random Number)
d) Priority Queue

4. Kapasitas Antrian
Dalam beberapa proses antrian ada keterbatasan
fisik mengenai jumlah ruang tunggu, sehingga
ketika jumlah pelanggan yang mengalami antrian
mencapai jumlah maksimal tertentu, maka tidak
ada lagi jumlah pelanggan yang diizinkan masuk
ke dalam sistem antrian sampai jumlah pelanggan
dalam antrian tersebut tidak mencapai batas
maksimal.

5. Struktur Antrian, meliputi :
a) Single Channel Single Phase
b) Single Channel Multi Phase
c) Multi Channel Single Phase
d) Multi Channel Multi Phase
Keempat dari bentuk struktur antrian yang
disebutkan di atas dapat dilihat secara jelas dengan
penjelasan dan gambar-gambar pemodelan sebagai
berikut:

a) Model M/M/1/∞/∞
Syarat-syarat dari model ini antara lain:
1) Jumlah kedatangan setiap satuan waktu
mengikuti distribusi poisson
2) Waktu pelayanan berdistribusi eksponensial
3) Disiplin antrian yang digunakan ada FCFS
4) Sumber populasi tidak terbatas
5) Jalur antriannya tunggal
6) Tingkat kedatangan lebih kecil dari pelayanan
7) Panjang antrian tidak terbatas

b) Model M/M/S/∞/∞
Pada model ini fasilitas pelayanan (server)
bersifat ganda, rata-rata tingkat kedatangan
lebih kecil dari pada penjumlahan seluruh rata-
rata tingkat pelayanan di semua jalur. Syarat
yang lain sama dengan model server tunggal.
c) Model M/M/1/N/∞
Model ini merupakan variasi dari model yang
pertama, dimana panjang antrian atau kapasitas
tunggu dibatasi maksimum N individu.

d) Model M/M/1/∞/N
Model ini hampir sama dengan model yang
pertama hanya saja sumber populasi dibatasi
sebanyak N.
6. Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan memberikan tahap-tahap untuk
melaksanakan suatu pelayanan dalam suatu sistem
antrian.

Pada tahapan analisis data digunakan data yang sudah
memenuhi distribusi poisson dan berikut parameter
yang digunakan:
1. Perhitungan tingkat kegunaan
λ
ρ=
µ
2. Jumlah kendaraan rata-rata dalam antrian (𝑛ഥ𝑞 )
Pada model antrian satu digunakan
λ2
𝑛ഥ𝑞 =
µ(µ−λ)

Pada model antrian dua digunakan pencarian
probabilitas terlebih dahulu, apabila tidak terdapat
kedatangan kendaraan lalu dicari jumlah
kendaraan rata-rata dalam antrian
1
P0 = 𝑠−1
λ λ
( )𝑠 ( )𝑠
µ µ
ා [ 𝑛! ]+ λ
𝑠!(1−𝑠µ)
𝑛=0
λ
λµ(µ)𝑠
𝑛ഥ𝑞 = . P0
𝑠−1 !(𝑠µ−λ)2

3. Jumlah kendaraan rata-rata dalam sistem (𝑛ഥ𝑡)
Pada model antrian satu digunakan
λ
𝑛ഥ𝑡 =
(µ−λ)
Pada model antrian dua digunakan
λ
𝑛ഥ𝑡 = nq -
µ

4. Waktu tunggu rata-rata dalam antrian (𝑡ഥ𝑞 )
Pada model antrian satu digunakan
λ
𝑡ഥ𝑞 =
µ(µ−λ)
Pada model antrian dua digunakan
𝑃0 λ 𝑠
𝑡ഥ𝑞 = λ ( )
µ.𝑠(𝑠!)[1−(𝑠 )] 2 µ
µ

5. Waktu tunggu rata-rata dalam sistem (𝑡ഥ𝑡)
Pada model antrian satu digunakan
1
𝑡ഥ𝑡 =
(µ−λ)
Pada model antrian dua digunakan
1
𝑡ഥ𝑡 = tq -
λ
Pengujian Distribusi

Pengujian Distribusi Pola Kedatangan :
a. Tentukan Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis
alternatif (Ha), dimana:
Ho = Distribusi kendaraan mengikuti distribusi
poisson
Ha = Distribusi kendaraan tidak mengikuti
distribusi poisson

b. Tentukan taraf signifikan kelas α = 0,05
2 2
𝑋𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <𝑋𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 (υ;α)
Dimana υ = k-2 (k: jumlah kelas interval)
c. Dari distribusi frekuensi dapat dihitung rata-rata
(λ) kedatangan kendaraan yang terjadi dalam
interval tertentu dengan cara:
σ 𝑂𝑖.𝑋
𝜆= σ 𝑂𝑖
X = 1,2,3,...,n
Dimana : Oi = Frekuensi
X = Jumlah kelas

d. Menentukan besar kemungkinan bahwa dengan
harga rata-rata tersebut akan terjadi kedatangan
sebesar 0,1 dan seterusnya.
e. Menghitung besarnya kemungkinan terjadinya
kedatangan (Px) dengan cara:
𝑒 −𝜆 . 𝜆𝑥
𝑃𝑥 =
𝑥!
Dimana : e = bilangan eksponensial = 2,718
X = jumlah kelas

f. Hitung frekuensi teoritisnya (Ei) dengan rumus:
Ei = n.Px
Dimana : n = jumlah pengamatan
Px = besarnya kemungkinan terjadinya
kedatangan
g. Hitung harga test statistiknya:
𝑂𝑖−𝐸𝑖
𝑋 2 = σ𝑘𝑖=𝑖
𝐸𝑖

h. Bandingkan harga tersebut dengan harga yang
diperoleh dari table Chi-Square:
2 2
𝑋𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐻𝑜 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
2 2
𝑋𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑋𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐻𝑜 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘

Pengujian Distribusi Pola Pelayan
a. Mengelompokan data-data lamanya parkir ke
dalam kelas-kelas interval
𝑠𝑒𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛
Lebar kelas interval =
1÷3,322 𝐿𝑜𝑔 𝑛
Dimana : n = Banyaknya data yang diamati
Sebaran = Selisih antara nilai
pengamatan yang terbesar dan yang
terkecil

b. Menghitung harga rata-ratanya:
Σ𝑂𝑖.𝑈𝑖
t=A+ ( lebar kelas interval)
Σ𝑂𝑖
Dimana : t = Lama parkir rata-rata
A = Tanda kelas yang dipilih
sembarang
Oi = Frekuensi kelas I
Ui = (ti-A) / Lebar kelas
interval

c. Menentukan hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis
alternatif (Ha), dimana Ho adalah distribusi
kedatangan kendaraan mengikuti distribusi
eksponensial dan Ha adalah distribusi kedatangan
kendaraan tidak mengikuti distribusi
eksponensial.
d. Menentukan taraf signifikan = 0,05
2 2
𝑋𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 (v;a)
Dimana v = k– 2 ( k: jumlah kelas interval)

e. Dari distribusi frekuensi dapat diketahui hrga rata-rata.
Dengan harga rata-rata dapat dihitung besarnya
kemungkinan untuk tiap-tiap kelas interval (Pi).
𝑏𝑖
Pi = ‫ 𝑒 𝑖𝑎׬‬−𝜇𝑡 𝑑𝑡
Keterangan : Pi = Besarnya kemungkinan
untuk interval ke-1
ai = Batas bawah ke i
bi = Batas atas ke i
t = Harga rata-rata lamanya
parkir
e = Bilangan natural = 2,71

f. Menghitung frekuensi teoritisnya (Ei) dengan
rumus :
Ei = n.Px
Dimana: n = jumlah pengamatan
Px= besarnya kemungkinan terjadi
kedatangan
g. Hitung harga test statistiknya :
𝑘
(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)
𝑋2 = ෍
𝐸𝑖
𝑖=𝑖

h. Bandingkan harga tersebut dengan harga yang
diperoleh dari tabel Chi-Square :
2 2
𝑋𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑋𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐻𝑜 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
2 2
𝑋𝐻𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑋𝑇𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐻𝑜 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘
Peramalan

Analisis mengenai hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen dapat dilakukan
dengan metode regresi. Model analisis regresi
dimaksudkan untuk mendapatkan persamaan dalam
memprediksi nilai variabel dependen (terikat) atas
dasar sebuah variabel independen (bebas), sekaligus
mengukur intensitas hubungan antara kedua variabel.
Studi Terdahulu

1. Studi Kebutuhan Ruang Parkir Rumah Sakit
Pendidikan Universitas Diponegoro (RSP Undip)
oleh Ardian Nuril Anwar dan Idham Idrus, 2009,
Universitas Diponegoro.
2. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir terintegrasi
untuk FIB, FIH, dan FISIP Undip Kampus
Tembalang oleh Anda Ferira dan Andri
Widihandoko, 2012, Universitas Diponegoro.

3. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir untuk Fakultas
Teknik Undip Kampus Tembalang oleh Eko Ari
Purnomo dan Atik Purnamasari, 2014, Universitas
Diponegoro.
4. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir Paragon Mall
Semarang oleh Andreas Novier dan Grace
Simanjuntak, 2015, Universitas Diponegoro.
METODOLOGI PENELITIAN

Kerangka Pikiran

Tahapan Penelitian

1. Studi Pustaka
Studi Pustaka dilakukan sebagai panduan dalam
mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. Serta
mencari dukungan fakta, informasi, atau teori –
teori dalam menentukan landasan teori.
2. Survei Pendahuluan
Survei pendahuluan berfungsi untuk memperoleh
fakta – fakta yang terjadi dilokasi

Tahapan Pengumpulan Data

Pengumpulan Data Sekunder :
a. Peta situasi dan luas area parkir.
Peta situasi dan luas area parkir didapat langsung dari
pihak manajemen parkir Shopping Mall Transmart.
b. Jumlah kendaraan parkir.
Didapat dari manajemen parkir Shopping Mall
Transmart.
c. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar.
Didapat dari manajemen parkir Shopping Mall
Transmart. Data ini dalam interval per jam.

Pengumpulan Data Primer :
1. Wawancara
Wawancara yang dilakukan adalah kepada Instansi
Pengelola dari Shopping Mall Transmart Setiabudi,
Semarang.
2. Observasi
Observasi ke lapangan dilakukan dengan beberapa
pengamatan. Pengamatan yang dilakukan
mencakup hal-hal berikut:

a. Kondisi parkir yang tersedia.
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kepadatan
dari area parkir. Untuk mengetahui titik-titik konflik
pada sirkulasi (flow). Jumlah surveyor yang
diperlukan sebanyak 2 orang.
b. Konfigurasi parkir yang ada.
Pengamatan langsung di area parkir yang nantinya
akan dibandingkan dengan denah parkir apakah
sudah sesuai dengan denah. Jumlah surveyor yang
diperlukan sebanyak 2 orang.

c. Waktu pelayanan kendaraan di tiap pintu.
Pengamatan dilakukan di tiap-tiap pintu parkir.
Setiap pintu dibutuhkan 1 (satu) surveyor. Jadi
total surveyor yang dibutuhkan sebanyak 8
(empat) orang.
Tahapan Analisis Data

1. Kapasitas Parkir
Kapasitas parkir keseluruhan yang ada sesuai
dengan kondisi sesungguhnya dianalisis sesuai
dengan standar kapasitas parkir dengan luas area
parkir.
2. Kebutuhan Ruang Parkir
Kebutuhan ruang parkir dicari dari selisih grafik
kumulatif kendaraan masuk dan grafik kumulatif
kendaraan keluar dibandingkan dengan waktu.
Mulai

Data yang Diperlukan:


1. Layout Ruang Parkir
2. Luas Tempat Parkir
3. Jumlah Kendaraan yang Masuk dan Keluar

Tidak 
Data Cukup?

Ya
Analisis Kapasitas Parkir

Hasil Analisis:
1. SRP Mobil
2. SRP Motor

Analisis Kebutuhan Parkir:


Menghitung Selisih Kumulatif Kendaraan Masuk dan Keluar

Hasil Analisis:
1. Selisih Kumulatif Kendaraan Masuk dan Keluar
2. Kebutuhan SRP

Selesai

3. Sirkulasi Parkir
Dengan menggunakan layout ruang parkir didapat
jalur sirkulasi parkir. Jalur sirkulasi yang ada
dianalisis sesuai dengan standar perencanaan ruang
parkir.
Mulai

Data yang Diperlukan:


a. Layout Ruang Parkir
b. Denah Sirkulasi Parkir
c. Data Kapasitas Ruang Parkir
d. Data Kumulatif Selisih Kedatangan dan Keberangkatan

Tidak
Data Cukup?

Ya
Analisis dan Pengolahan Data:
Analisis Sirkulasi Parkir

Hasil Analisis dan Pengolahan Data:


1. Kesimpulan Tentang Sirkulasi Parkir yang
Sudah Ada
2. Penanganan Lebih Lanjut

Selesai

4. Sistem Pelayanan
Analisis sistem pelayanan dilakukan untuk
mengetahui apabila jumlah fasilitas pelayanan
sudah memenuhi kebutuhan atau tidak sebelum
menganalisis data pelayanan dengan metode
antrian.
Mulai

Data yang Diperlukan:


a) Jumlah Gate pada Setiap Area Parkir


b) Jumlah Kapasitas Parkir pada Setiap Area Parkir
c) Waktu Pelayanan pada Setiap Pintu

Tidak Data Cukup?

Ya
Pengamatan Data Jumlah Kendaraan Masuk dan
Keluar per Waktu Pengamatan Mengikuti
Distribusi Poisson

Pengujian Distribusi
Poisson dengan Chi Square
Test
Analisis dan Pengolahan Data:
1) Model M/M/1/∞/∞
2) Model M/M/S/∞/∞

Hasil Analisis Sistem Pelayanan

Selesai
Rekomendasi

1. Optimasi Ruang dan Sirkulasi
Optimasi jumlah satuan parkir dan sirkulasi
dilakukan dengan trial and error untuk
menemukan konfigurasi yang terbaik dan
dapat diterapkan pada Shopping Mall
Transmart.


2. Prediksi Masa Mendatang
Pada tahap ini akan dicari pada tahun ke berapa
optimasi ruang yang sudah dilakukan mencukupi
dengan anailisis statistik. Tingkat pertumbuhan (i)
dapat diasumsikan dengan metode regresi, data
pertumbuhan volume parkir tahunan, maupun
menggunakan data lainnya.
PERENCANAAN WAKTU
DAN BIAYA

Perencanaan Waktu

Tahun
 2017 2018

Kegiatan Bulan Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar

Minggu 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Persiapan

2 Pembuatan Proposal

3 Survey Lapangan

U
4 Pengolahan Data

A
5 Analisis Data

S
6 Penyusunan Laporan

Konsultasi dan
7
Bimbingan

Presentasi Hasil
8
(Sidang)
No
Perencanaan Biaya
Keterangan Satuan Volume Harga Satuan Biaya
1 Persiapan
- Foto Kopi
Pembuatan
Lembar  10 Rp 150 Rp 1.500
2
Proposal
- Print Lembar 300 Rp 500 Rp 150.000
1

Rp 8.000 Rp 8.000

3 Survey
- Konsumsi Orang 4 x 2 hari Rp 25.000 Rp 200.000
-Transportasi Kendaraan 2 x 2 hari Rp 40.000 Rp 40.000
Penyusunan
4
Laporan
- Print Lembar 600 Rp 500 Rp 300.000
- Jilid - 1 Rp 15.000 Rp 15.000
5 Biaya Lain-lain - - - Rp 100.000
Total Biaya Rp 814.500

Anda mungkin juga menyukai