Anda di halaman 1dari 39

PANCASILA SEBAGAI

ETIKA

minarti

1
ETIKA
(menurut kamus Besar Bahasa Indonesia)

1. ILMU TENTANG YANG BAIK DAN YANG BURUK


DAN TENTANG KEWAJIBAN MORAL.
2. KUMPULAN AZAS ATAU NILAI-NILAI YANG
BERKENAAN DENGAN AHLAK.
3. NILAI-NILAI MENGENAI BENAR DAN SALAH
YANG DIANUT OLEH SUATU GOLONGAN
MASYARAKAT.

2
• Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus
merupakan suatu cabang dari ilmu-ilmu
kemanusiaan (humaniora)
• Sebagai cabang ilmu ia membahas bagaimana dan
mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu.
Etika sebagai ilmu dibagi dua, yaitu etika umum dan
etika khusus.
Etika umum

• membahas prinsip-prinsip umum yang berlaku


bagi setiap tindakan manusia
Etika khusus

kewajiban manusia terhadap


Etika dirinya sendiri dan dengan agama
indvidual Hati nurani, kewajiban,
Tanggung jawab dg Tuhannya

kewajiban serta norma sosial yang


seharusnya dipatuhi dalam hubungan
Etika sosial
sesama manusia, masyarakat, bangsa
dan negara.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada
hakikatnya merupakan suatu nilai
yang menjadi sumber dari segala penjabaran
norma baik norma hukum, norma moral
maupun norma kenegaraan lainnya
• Pancasila memegang peranan dalam
perwujudan sebuah sistem etika yang baik di
negara ini  sila ke dua “ kemanusian yang
adil dan beradab”
• Setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan
fungsi sendiri-sendiri, namun secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang
sistematik.
• Pancasila adalah suatu kesatuan yang
majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat
berdiri sendiri terlepas dari sila lainnya,
diantara sila satu dan lainnya tidak saling
bertentangan
• Ketuhanan Yang Maha Esa, meliputi dan
menjiwai keempat sila lainnya. Dalam sila ini
terkandung nilai bahwa negara yang didirikan
adalah pengejawantahan tujuan manusia
sebagai mahluk Tuhan Yang Maha esa.

7/5/2018 9
• Inti dan isi Pancasila adalah manusia
monopluralis yang memiliki unsur-unsur
susunan kodrat (jasmani –rohani), sifat kodrat
(individu-makhluk sosial), kedudukan kodrat
sebagai pribadi berdiri sendiri, yaitu makhluk
Tuhan Yang Maha Esa
• Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
Kemanusian berasal dari kata manusia yaitu
mahluk yang berbudaya dengan memiliki
potensi pikir, rasa, karsa dan cipta.
• Persatuan Indonesia.
Persatuan Indonesia dalam sila ketiga ini
mencakup persatuan dalam arti ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
Persatuan Indonesia ialah persatuan bangsa
yang mendiami seluruh wilayah Indonesia.
Persatuan Indonesia merupakan faktor yang
dinamis dalam kehidupan.
• Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksaaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan Kerakyatan.
Rakyat merupakan sekelompok manusia yang
berdiam dalam satu wilayah negara tertentu.
Dengan sila ini berarti bahwa bangsa
Indonesia menganut sistem demokrasi yang
menempatkan rakyat di posisi tertinggi dalam
hirarki kekuasaan
• Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku
dalam masyarakat di segala bidang kehidupan,
baik materiil maupun spiritual. Seluruh rakyat
Indonesia berarti untuk setiap orang yang
menjadi rakyat Indonesia.
Pembentukan sistem etika dikenal
namanya dengan:
• nilai,
• norma dan
• moral
NILAI:
- SESUATU YANG ABSTRAK, DIPERCAYAI ADA DAN
MANUSIA INGIN MEWUJUDKANNYA.
- SESUATU YANG BERGUNA, BENAR, BAIK, INDAH DAN
RELIGIUS DISEBUT BERNILAI.
- NILAI SANGAT TERGANTUNG DARI JASMANI,
KEPENTINGAN, CIPTA, RASA, KARSA, TEMPAT, WAKTU
DAN KEPERCAYAAN.
- FUNGSI : SEBAGAI LANDASAN MOTIVASI UNTUK
BERSIKAP DAN BERPERILAKU.

16
Ciri-ciri Nilai

1. Nilai-nilai yang mendarah daging (internalized


value)
nilai yang telah menjadi kepribadian bawah
sadar  Bila dilanggar, timbul perasaan malu
atau bersalah yang mendalam dan sulit
dilupakan

7/5/2018 17
– Orang yang taat beragama akan menderita beban
mental apabila melanggar salah satu norma
agama tersebut.
– Seorang perawat tidak melakukan perawatan
dengan baik , yang mengakibatkan pasien cacat
atau meninggal
– Seorang prajurit di medan pertempuran akan
menolong temannya yang terluka, mekipun akan
membahayakan jiwanya.
– Seorang ayah berani bertarung maut demi
menyelamatkan anaknya yang sedang terkurung
kobaran api yang membakar rumahnya.
7/5/2018 18
2. Nilai yang dominan  nilai yang dianggap lebih
penting dari pada nilai-nilai lainnya
• pertimbangan dominan tidaknya nilai tersebut
adalah sebagai berikut :
• Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
• Lamanya nilai itu dirasakan oleh para anggota
kelompok tersebut.
• Tingginya usaha untuk mempertahankan nilai itu.
• Tingginya kedudukan (prestise) orang-orang yang
membawakan nilai tersebut.

7/5/2018 19
Max Sceler, nilai dikelompokkan
menurut tinggi rendahnya:
1. Nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan
dengan indra yang memunculkan rasa senang,
menderita atau tidak enak,
2. Nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi
kehidupan yakni : jasmani, kesehatan serta
kesejahteraan umum,
3. Nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan
dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan
murni,
4. Nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah
modalitas nilai dari yang suci.
Walter G. Everet
1. Nilai-nilai ekonomis
Nilai ini dtujukan oleh harga pasar dan meliputi
semua benda yang dapat di beli.
2. Nilai-nilai kejasmanian
Nilai ini yang membantu pada kesehatan , efisiensi
dan keindahan dari kehidupan badan
3. Nilai-nilai hiburan
Nilai–nilai permainan dan waktu senggang yang
dapat menyumbangkan pada pengayaan kehidupan.
4. Nilai-nilai social
Nilai yang berasal mula dari keutuhan kepribadian
dan social yang diinginkn.
5. Nilai-nilai watak
Keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial
yang diinginkan.
6. Nilai-nilai estetis
Nilai – nilai keindahan dalam alam dan karya seni.
7. Nilai-nilai intelektual
Nilai –nilai pengetahuan dan pengajaran kebenaran.
8. Nilai-nilai keagamaan
Notonagoro membagi nilai menjadi tiga macam

• nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna


bagi kehidupan jasmani manusia, atau kebutuhan
material ragawi manusia.
• Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
manusia untuk dapat mengadakan kegiatan
aktivitas.
• Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna
bagi rohani manusia. Nilai kerohanian in dapat
dibedakan atas empat macam :
a) Nilai Kebenaran, yang bersumber pada akal (ratio,
budi cipta) manusia
b) Nilai keindahan / nilai estesis, yang bersumber pada
unsur perasaan (esthetis, gevoel, rasa manusia
c) Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber
pada unsur kehendak (karsa) manusia
d) Nilai religius, yang merupakan nilai kerokhanian
tertinggi dan mutlak nilai religius ini bersumber
kepada kepercayaan atau keyakinan manusia
PENJABARAN NILAI :
1. NILAI DASAR → PANCASILA
 bersifat universal
2. NILAI INSTRUMENTAL → UUD 1945,Tap MPR, UU
No. 40 tahun 1999 tentang Pers, UU No. 2 Tahun
1999 tentang partai politik, UU No. 39 Tahun 1999
tentang HAM
 sebagai pedoman
3. NILAI PRAKSIS /nyata → saling menghormati,
toleransi, kerja sama, kerukunan, bergotong
royong, menghargai

25
PENGERTIAN NORMA :
a. PANCASILA SEBAGAI SUMBER HUKUM : yaitu
merupakan cita-cita hukum, kerangka berfikir, sumber
nilai dan sumber arah dan penyusunan dan perubahan
hukum positif di Indonesia.
b. PANCASILA SEBAGAI NILAI PERTAHANAN DAN
KEAMANAN : integritas dan moralitas aparat penegak
hukum dengan sendirinya harus berlandaskan nilai-
nilai serta norma yang bersumber pada PANCASILA.

26
27
28
PANCASILA, sebagai moral perorangan,
moral bangsa dan moral negara
mempunyai pengertian :

1. DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA, yang


merupakan sumber dari segala sumber hukum
yang ada dan berlaku.
2. PANDANGAN HIDUP BANGSA, yang dapat
mempersatukan serta memberi petunjuk dalam
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir
dan batin dalam masyarakat yang beraneka
ragam sifatnya.

29
3. JIWA DAN KEPRIBADIAN BANGSA INDONESIA, karena
Pancasila merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang
tidak dapat dipisahkan dari bangsa Indonesia serta
yang membedakan bangsa Indonesia dari bangsa lain.
31
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
• Etika politik bangsa Indonesia dibangun
melalui karakteristik masyarakat yang
Berdasarkan Pancasila sehingga amat
diperlukan untuk menampung tindakan-
tindakan yang tidak diatur dalam aturan
secara legal formal
• etika politik lebih • mudah diabaikan tanpa
bersifat konvensi dan rasa malu dan bersalah.
berupa aturan-aturan Ditunjang dengan alam
moral. kompetisi untuk meraih
jabatan (kekuasaan)
dan akses ekonomis
(uang) yang begitu kuat,
rasa malu dan merasa
bersalah bisa dengan
mudah diabaikan
DAMPAK
• berkembang menjadi
1. pudarnya nilai-nilai
budaya permisif, semua
etis yang sudah ada,
serba boleh, bukan saja
2. tidak berkembangnya karena aturan yang belum
nilai-nilai tersebut dibuat, melainkan juga
sesuai dengan disebut serba boleh,
moralitas publik. karena untuk membuka
seluas-luasnya upaya
mencapai kekuasaan (dan
uang) dengan mudah
Nilai-nilai Dalam
Pancasila Sebagai Sumber Etika Politik
• Sila pertama ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ serta
sila kedua ‘ Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab’
Negara Indonesia yang berdasarkan sila I
‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ bukanlah Negara
‘Teokrasi’ yang mendasarkan kekuasaan
Negara dan penyelenggaraan Negara pada
legitimasi religious
• Kekuasaan kepala Negara tidak bersifat
mutlak berdasarkan legitimasi religious,
melainkan berdasarkan legitimasi hukum
serta legitimsi demokrasi
 legitimasi moral:
secara moralitas kehidupan Negara harus
sesuai dengan nila-nilai yang berasal dari
Tuhan terutama hukum serta moral dalam
kehidupan Negara.
Secara etika politik menuntut agar kekuasaan
dalam negeri di jalankan sesuai dengan:
1. Asas legalitas ( legitimasi hukum).
2. Di sahkan dan dijalankan secara demokratis (
legitimasi demokratis)
3. Dilaksanakan berdasarkan prinsip – prinsip
moral / tidak bertentangan (legitimasi moral)
 moral kemanusiaan ( sila 2).
• penyelenggraan negara, segala kebijakan,
kekuasaan, kewenangan, serta pembagian
senantiasa harus berdasarkan atas hukum yang
berlaku dan untuk kesatuan bangsa serta negara
(sila 3)
• Negara adalah berasal dari rakyat dan segala
kebijaksanaan dan kekuasaan yang dilakukan
senantiasa untuk rakyat ( sila 4).
• Negara Indonesia adalah negara hukum, oleh
karena itu ‘ keadilan’ dalam hidup bersama (
keadilan sosial ) sebgai mana terkandung dalam sila
5

Anda mungkin juga menyukai