Anda di halaman 1dari 80

KJK.SP02.0026.

01

Peraturan Deputi Bidang Pengawasan Kementerian


Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia nomor: 06/per/dep.6/iv/2016 Tentang
Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi
MEMBIASAKAN STANDAR YANG BENAR
BUKAN
MEMBENARKAN STANDAR YANG BIASA
PENDAHULUAN
- Koperasi Simpan Pinjam yang selanjutnya disebut KSP
merupakan badan hukum koperasi yang melakukan
kegiatan usaha intermediasi yaitu penghimpunan,
pengelolaan dan penyaluran dana perlu dikelola secara
profesional sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan
kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan
dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada
anggota dan masyarakat di sekitarnya
- Bahwa untuk mewujudkan KSP yang sesuai
dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan
- Kepastian terhadap standar dan tata cara yang
dapat digunakan sebagai instrumen yang dapat
digunakan untuk melakukan penilaian
kesehatan KSP.
USAHA
Penilaian Kesehatan

KELEMBAGAAN PENGELOLA
Pemeringkatan Sertifikasi Kompetensi
PENKES

KSP USP

Khusus
permodalan
yang berbeda

Modal disetor
dan Modal
Tambahan
Secara internal, penilaian kesehatan adalah kewajiban seorang
Manajer secara periodik; 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun,
sesuai kemampuan, akan tetapi sekurang-kurangnya 3 bulan
sekali. Hal ini dilakukan agar KSP dapat mengetahui sejak dini
kekurangan dan kelemahan yang mengakibatkan KSP
bermasalah dalam kesehatannya.
Dalam menilai tingkat kesehatan secara internal dalam aspek
manajemen, harus dilakukan secara jujur, apa adanya
dikarenakan sifatnya kualitatif.
Yang pada akhirnya seorang Manajer harus bisa :
1. menganalisa, mengevaluasi dan membuat rekomendasi tindak
lanjut yang detail, bukan saran-saran normatif, akan tetapi ada
jadwal dan penanggungjawabnya,
2. Memantau aspek-aspek yang disarankan.
3. Dalam melakukan penilaian aspek manajemen harus jujur, dilihat
bukti-bukti authentic nya
STANDAR KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Merencanakan Penilaian 1. Parameter penilaian tingkat kesehatan disediakan.


Tingkat Kesehatan 2. Metode Penilaian masing-masing aspek dan
komponen disiapkan
3. Sistem penilaian melalui nilai kredit atau reward
system dalam angka dengan nilai kredit 0-100
disiapkan
4. Faktor-faktor Lain Yang Mempengaruhi Penilaian
Kesehata
5. Data base sebagai media penilaian disajikan.

2. Menghitung Penilaian 1. Aspek permodalan, kualitas aktiva produktif,


Tingkat Kesehatan manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian &
pertumbuhan dan jati diri koperasi
2. Komponen dari 7 aspek dalam bentuk rasio-rasio
dihitung
3. Cara Penilaian Untuk Memperoleh Angka Skor
STANDAR KOMPETENSI

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Merumuskan Skor dan 1. Skor hasil penilaian dirumuskan untuk


Predikat Penilaian menetapkan predikat tingkat kesehatan
Kesehatan KSP 2. Hasil penilaian tingkat kesehatan dianalisa
dan dievaluasi

4. Melaporkan Hasil 1. Format laporan disiapkan.


Kegiatan Penilaian
Tingkat Kesehatan 2. Laporan hasil kegiatan penilaian tingkat
kesehatan dibuat dan dilaporkan.
PENGERTIAN
1. Kesehatan KSP adalah Kondisi atau keadaan
koperasi yang dinyatakan SEHAT, CUKUP
SEHAT, DALAM PENGAWASAN DAN DALAM
PENGAWASAN KHUSUS

2. Modal Sendiri KSP adalah jumlah Simpanan


Pokok, SImpanan Wajib, simpanan lain yang
memiliki karakteristik sama dengan simpanan
wajib, Hibah dan Cadangan yang disisihkan dari
SHU.
3. Pinjaman yang diberikan adalah dana yang dipinjamkan dan
dana tersebut masih ada di tangan peminjam atau sisa dari
pinjaman pokok tersebut yang masih belum dikembalikan
oleh peminjam.

4. Pinjaman diberikan yang berisiko adalah dana yang


dipinjamkan oleh KSP kepada peminjam yang tidak
mempunyai agunan yang memadai dan atau jaminan
dari penjamin atau avalis yang dapat diandalkan atas
pinjaman yang diberikan tersebut.
5. Penjamin adalah anggota yang dapat diandalkan termasuk
kelompok anggota yang bersedia menjamin pelunasandan
ataudengan tanggung renteng.

6. Aktiva produktif adalah kekayaan koperasi yang


mendatangkan penghasilan bagi koperasi yang
bersangkutan.

7. Risiko pinjaman bermasalah adalah perkiraan risiko


atas pinjaman yang kemungkinan macet atau tidak
tertagih.
8. Cadangan adalah dana yang disisihkan dari Sisa Hasil
Usaha* yang terdiri atas cadangan umum dan cadangan
risiko.

9. Cadangan Umum adalah cadangan yang dimaksudkan


untuk pemupukan modal dan pengembangan usaha.

10. Cadangan Tujuan Risiko adalah cadangan yang


dimaksudkan untuk menutup risiko apabila terjadi
pinjaman macet atau tidak tertagih.

11. Likuiditas adalah kemampuan KSP untuk


memenuhi kewajiban jangka pendek.
12. Return on Asset (tingkat pengembalian aktiva) adalah
perbandingan antara sisa hasil usaha sebelum pajak yang
diperoleh dengan kekayaan yang dimiliki KSP.

13. Rentabilitas adalah kemampuan KSP untuk memperoleh


sisa hasil usaha

14. Kemanfaatan koperasi adalah kemampuan KSP


untuk memberikan manfaat kepada anggota.

15. Modal Penyertaan adalah sejumlah uang atau


barang modal yang dinilai dengan uang, yang
ditanamkan oleh pemodal untuk menambah
dan memperkuat struktur permodalan KSP
dalam meningkatkan kegiatan usahanya
16. Manfaat Ekonomi Partisipasi Pemanfaatan Pelayanan
(MEPPP) adalah manfaat yang bersifat ekonomi yang
diperoleh anggota dan calon anggota pada saat
bertransaksi dengan KSP.

17. Manfaat Selisih Hasil Usaha adalah Selisih Hasil


Usaha (SHU) bagian anggota yang diperoleh satu
tahun satu kali, berdasarkan perhitungan partisipasi
anggota dalam pemanfaatan pelayanan KSP

18. Promosi Ekonomi Anggota (PEA) adalah Manfaat


MEPPP ditambah Manfaat SHU
TUJUAN . . . . .

Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP


Koperasi bertujuan untuk memberikan
pedoman dalam pelaksanaan Penilaian
Kesehatan KSP dan USP Koperasi.
SASARAN . . . . .
1. terwujudnya pengelolaan KSP dan USP Koperasi yang
sehat dan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
2. terwujudnya pelayanan prima kepada pengguna jasa
koperasi;
3. meningkatnya citra dan kredibilitas kegiatan usaha simpan
pinjam oleh koperasi sebagai lembaga keuangan yang
mampu mengelola kegiatan usaha simpan pinjam sesuai
dengan peraturan perundang-undangan;
4. terjaminnya aset kegiatan usaha simpan pinjam oleh
koperasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
5. meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi; dan
6. meningkatnya manfaat ekonomi anggota dalam kegiatan
usaha simpan pinjam oleh koperasi.
SIAPA YANG MENILAI ?. . . .
Predikat kesehatan KSP ditetapkan berdasarkan Keputusan
Menteri atau pejabat yang berwenang.

Pelaksanaan penilaian kesehatan KSP dilakukan oleh


Pejabat penilai kesehatan KSP yang diangkat menteri.

(konsekuensi regulator)

FREKUENSI PENILAIAN

Penetapan kesehatan KSP dilakukan minimal satu


kali dalam setahun.

Secara intern manajer wajib menilai tingkat


kesehatan koperasinya masing-masing secara
periodic.
PENETAPAN KESEHATAN KSP
1. Penetapan predikat kesehatan KSP yang dibagi dalam 4
(empat) golongan yaitu:

SKOR PREDIKAT
80,00 < x <100 SEHAT

66,00 < x < 80 CUKUP SEHAT

51,00 < x < 66 DALAM PENGAWASAN

< 51,00 DALAM PENGAWASAN


KHUSUS
2. Faktor – faktor yang dapat menurunkan satu tingkat
kesehatan KSP
1. Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentan intern maupun
ekstern koperasi
2. Salah pembukuan atau tertunda pembukuan.
3. Pemberian pinjaman yang tidak sesuai dengan prosedur
4. Tidak menyampaikan laporan tahunan dan atau
laporan berkala 3 kali berturut-turut
5. Mempunyai volume pinjaman diatas Rp. 2,5 Milyar
tetapi tidak di audit oleh akuntan publik
6. Manajer KSP belum diberikan wewenang penuh
untuk mengelola usaha sesuai kontrak kerja
3. Faktor – faktor yang dapat menurunkan tingkat
kesehatan KSP langsung menjadi Dalam Pengawasan
Khusus
1. Adanya perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan
kesulitan dalam koperasi yang bersangkutan
2. Adanya campur tangan dari pihak luar koperasi atau kerja
sama yang tidak dilaksanakan dengan baik
3. Rekayasa pembuktian atau window dressing dalam
pembukuan sehingga mengakibatkan penilaian yang
keliru terhadap koperasi
4. Melakukan kegiatan usaha koperasi tanpa
membukukan dalam koperasinya
I. MERENCANAKAN PENILAIAN KESEHATAN

A. Parameter Penilaian Kesehatan

Parameter Penilaian Kesehatan KSP


diterapkan sesuai dengan :

PERATURAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN


KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR:
06/PER/DEP.6/IV/2016 TENTANG PEDOMAN
PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM
DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI
B. Ruang Lingkup Penilaian Kesehatan

1. Permodalan;
2. Kualitas aktiva produktif;
3. Manajemen;
4. Efisiensi;
5. Likuiditas;
6. Kemandirian dan pertumbuhan;
7. Jatidiri koperasi.
II. MENGHITUNG PENILAIAN KESEHATAN
A. Bobot Penilaian Terhadap Aspek dan Komponen
Kesehatan

Penilaian kesehatan KSP, meliputi penilaian terhadap


aspek permodalan, kualitasaktiva produktif,
manajemen, efisiensi, likuiditas, kemandirian dan
pertumbuhan dan jatidiri koperasi.

Penilaian terhadap aspek-aspek tersebut


diberikan bobot penilaian sesuai dengan
besarnya yang berpengaruh terhadap
kesehatan KSP tersebut. Penilaian
dilakukan dengan menggunakan sistem
nilai kredit atau reward system yang
dinyatakan dengan nilai kredit 0 sampai
dengan 100.
Aspek yang Pendekat
Bobot
Komponen an
No dinilai Penilaian
Penilaian

6 Kuantitatif
1. Permodalan a. Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Modal
Modal Sendiri
-------------------- x 100%
Total Aset
b. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman
diberikan yang berisiko 6 15 Kuantitatif
Modal Sendiri
------------------------------------------------ x 100%
Pinjaman diberikan yang beresiko

c. Rasio Kecukupan Modal (CAR)


Modal Tertimbang 3 Kuantitatif
------------------------- x 100%
ATMR
Aspek yang Bobot Pendekatan
No Komponen
dinilai Penilaian Penilaian

2. Kualitas Aktiva a. Rasio Volume Pinjaman pada anggota


Produktif terhadap volume pinjaman diberikan. 10 25 Kuantitatif
Volume Pinjaman Anggota
-------------------------------------- x 100%
Volume Pinjaman

b. Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap


Pinjaman yang diberikan.
5 Kuantitatif
Pinjaman Bermasalah
---------------------------------- x 100%
Pinjaman Diberikan

c. Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman


Bermasalah. 5 Kuantitatif
Cadangan risiko
------------------------------ x 100%
Pinjaman bermasalah
Catatan : Cadangan risiko adalah cadangan
tujuan risiko + penyisihan penghapusan pinjaman.
d. Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap
pinjaman yang diberikan. 5 Kuantitatif
Pinjaman yang berisiko
---------------------------------- x 100%
Pinjaman yang diberikan
Aspek yang Bobot Pendekatan
No Komponen
dinilai Penilaian Penilaian
3. Manajemen a. Manajemen Umum 3 Kualitatif

b. Kelembagaan 3 Kualitatif

c. Manajemen Permodalan 3 Kuantitatif &


15 Kualitatif
d. Manajemen Aktiva 3 Kuantitatif &
Kualitatif
e. Manajemen Likuiditas 3 Kuantitatif &
Kualitatif
Aspek yang Bobot Pendekatan
No Komponen
dinilai Penilaian Penilaian
4. Efisiensi a. Rasio Biaya Operasi Anggota Terhadap
Partisipasi Bruto 4 Kuantitatif
Biaya operasi Anggota
----------------------------------- x 100%
Partisipasi Bruto
Catatan : Beban operasi anggota adalah beban
pokok ditambah dengan beban usaha bagi anggota
+ beban perkoperasian. 10
b. Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor
Beban Usaha 4 Kuantitatif
----------------------- x 100%
SHU Kotor
c. Rasio Efisiensi Pelayanan
Biaya Karyawan 2 Kuantitatif
----------------------------------- x 100%
Volume Pinjaman
Aspek yang Bobot Pendekatan
No Komponen
dinilai Penilaian Penilaian
5. Likuiditas a.Rasio Kas
Kas + Bank 10 Kuantitatif
------------------------- x 100%
Kewajiban Lancar
b. Rasio Pembiayaan 15
Pinjaman Diberikan 5 Kuantitatif
---------------------------- x 100%
Dana Yang Diterima
Catatan: Dana yang diterima adalah total pasiva
selain hutang biaya dan SHU belum dibagi
6. Kemandirian dan a. Rentabilitas Aset
Pertumbuhan SHU sebelum pajak 3 Kuantitatif
---------------------------------- x 100%
Total Asset
b. Rentabilitas Modal Sendiri
SHU Bagian Anggota 3 10 Kuantitatif
------------------------------- x 100%
Total Modal Sendiri
c. Kemandirian Operasional Pelayanan
Partisipasi Neto 4 Kuantitatif
------------------------------------------------- x 100%
Beban usaha + Beban Perkoperasian
Catatan: Beban usaha adalah beban usaha bagi
anggota
Aspek yang Bobot Pendekatan
No Komponen
dinilai Penilaian Penilaian
7. Jatidiri Koperasi a. Rasio Partisipasi Bruto
Jumlah Partisipasi Bruto 7 Kuantitatif
----------------------------------------------------- x 100%
Jml Partisipasi Bruto + Transaksi Non Anggota
10
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota
MEP + SHU Bag. Anggota 3 Kuantitatif
------------------------------------------------------ x 100%
Total Setoran Pokok + Sertifikat Modal Koperasi
Total 100
ASPEK DAN KOMPONEN
PENILAIAN KESEHATAN KSP
PERMODALAN
Penilaian kesehatan KJK/UJK pada aspek
permodalan, dilakukan dengan menggunakan :
1. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
2. Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman yang berisiko
3. Rasio Kecukupan Modal
1.1 Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset

Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri


terhadap total aset ditetapkan sebagai berikut:
a) Untuk rasio antara modal sendiri dengan total
aset lebih kecil atau sama dengan 0%
diberikan nilai 0.
b) Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0%
nilai ditambah 5 dengan maksimum nilai 100.
c) Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio
100% setiap kenaikan rasio 4% nilai dikurangi
5.
d) Nilai dikalikan bobot sebesar 6% diperoleh skor
permodalan.
Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri
Terhadap Total Aset

Rasio Modal Nilai Bobot (%) Skor


(%)
0 0 0
1 - 20 25 6 1.50
21 - 40 50 6 3.00
41 - 60 100 6 6,00
61 - 80 50 6 3.00
81 - 100 25 6 1,50

Modal Sendiri
------------------- x 100% = ……. %
Total Asset
1.2 Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang
Berisiko
Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap
pinjaman diberikan yang berisiko, ditetapkan sebagai
berikut :
a) Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman
diberikan yang berisiko lebih kecil atau sama dengan
0% diberi nilai 0.
b) Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai
ditambah 1 dengan nilai maksimum 100.
c) Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh
skor permodalan.
Standar Perhitungan Rasio Modal Sendiri
Terhadap Pinjaman Diberikan Yang Beresiko

Rasio Modal Nilai Bobot


(dinilai dalam %) (dinilai Skor
dalam %)
0 0 0
1 – 10 10 6 0,6
11 – 20 20 6 1,2
21 – 30 30 6 1,8
31 – 40 40 6 2,4
41 – 50 50 6 3,0
51 – 60 60 6 3,6
61 – 70 70 6 4,2
71 – 80 80 6 4,8
81 – 90 90 6 5,4
91 – 100 100 6 6,0

Modal Sendiri
---------------------------------------- x 100% = ……. %
Pinjaman diberikan beresiko
Perhitungan rasio Kecukupan Modal Sendiri (CAR) ditetapkan
dengan tahapan sebagai berikut :

a. Menghitung nilai modal sendiri (modal inti) dan modal


pelengkap yang karakteristiknya sama dengan modal
sendiri dengan cara menjumlahkan hasil perkalian setiap
komponen modal KSP yang ada dalam neraca dengan
bobot pengakuannya.

b. Menghitung nilai ATMR diperoleh dengan cara


menjumlahkan hasil perkalian nilai nominal aktiva
yang ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-
masing komponen aktiva.

c. Rasio CAR dihitung dengan cara


membandingkan nilai modal yang diakui
dengan nilai ATMR dikalikan dengan 100%
maka diperoleh rasio CAR.
Modal Sendiri Terimbang
Bobot
Pengakuan Modal
Komponen Modal Nilai (Rp) Resiko (%) Tertimbang

1 2 3 4= (2) x ( 3 )
MODAL SENDIRI
1. Modal anggota
a. Simpanan Pokok 100
b. Simpanan Wajib 100
2. Simpanan Khusus 100
3. Cadangan Umum 100
4. Cadangan Tujuan
resiko 50
5. Modal sumbangan 100
6. SHU belum dibagi 50
Modal Sendiri tertimbang
Aktiva Tertimbang Menurut Resiko

No. Komponen Aktiva Nilai Bobot ATMR


(%)
1. Kas / Bank 0%
2. Simpanan Berjangka 20 %
3. Pinjaman pada Anggota 100 %
4. Pinjaman pada Calon Anggota 100 %
5. Penyertaan pada pihak lain 100 %
6. Pendpt. Yg msh hrs diterima 50 %
7. Aktiva Tetap 70 %
8. Aktiva Lain-lain 70 %
Jumlah
Standar Perhitungan Rasio Kecukupan Modal

Rasio Modal Nilai Bobot Skor


(%) (%)
<4 0 3 0.00
4<X<6 50 3 1.50
6<X<8 75 3 2.25
> 8 100 3 3.00

Modal Tertimbang
-------------------------- x 100% = ….. %
ATMR
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF
Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4
(empat) rasio, yaitu :

1. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap


volume pinjaman yang diberikan,

2. Rasio tingkat pinjaman bermasalah terhadap jumlah


pinjaman yang diberikan

3. Rasio cadangan resiko terhadap pinjaman


bermasalah

4. Rasio pinjaman yang beresiko terhadap


pinjaman yang diberikan
1. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume
pinjaman yang diberikan :

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
< 25 0 10 0.00
26 – 50 50 10 5.00
51 – 75 75 10 7.50
> 75 100 10 10.00

V. Pinj. Pd Anggota
-------------------------- x 100% = ….. %
V. Pinj. Diberikan
2. Rasio tingkat resiko pinjaman bermasalah terhadap
pinjaman yang diberikan

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
> 45 0 5 0.00
40 < X < 45 10 5 0.50
30 < X < 40 20 5 1.00
20 < X < 30 40 5 2.00
10 < X < 20 60 5 3.00
0 < X < 10 80 5 4.00
0 100 5 5.00

(50% x PKL) + (75% x PDR) + (100 x PM)


-------------------------------------------------------- x 100% = ….. %
Pinjaman Diberikan
3. Rasio cadangan resiko terhadap pinjaman bermasalah

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
0 0 5 0.00
1 – 10 10 5 0.50
11 – 20 20 5 1.00
21 – 30 30 5 1.50
31 – 40 40 5 2.00
41 – 50 50 5 2.50
51 – 60 60 5 3.00
61 – 70 70 5 3.50
71 – 80 80 5 4.00
81 – 90 90 5 4.50
91 – 100 100 5 5.00

Catatan: Cadangan risiko adalah cadangan tujuan risiko +


penyisihan penghapusan pinjaman.
4. Rasio pinjaman yang beresiko terhadap pinjaman yang diberikan

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
> 30 25 5 1.25
26 - 30 50 5 2.50
21 - < 26 75 5 3.75
< 21 100 5 5.00

Pinjaman Beresiko
-------------------------- x 100% = ….. %
Pinjaman Diberikan
MANAJEMEN
Penilaian aspek manajemen KSP koperasi meliputi beberapa
komponen yaitu :

1. Manajemen umum 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai


kredit untuk setiap jawaban pertanyaan positif).
2. Manajemen Kelembagaan 6 pertanyaan (bobot 3 atau 0,5
nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan positif).
3. Manajemen permodalan 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6
nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan positif).
4. Manajemen aktiva 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3
nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan
positif).
5. Manajemen likuiditas 5 pertanyaan (bobot 3 atau
0,6 nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan
positif).
1. MANAJEMEN UMUM : 12 pertanyaan (bobot 3 atau 0,25 nilai
untuk setiap jawaban pertanyaan “positif”).

Standar Perhitungannya :

Jml
Jawaban Skor
“Ya”
1 0,25
2 0,50
3 0,75
4 1,00
5 1,25
6 1,50
7 1,75
8 2,00
9 2,25
10 2,50
11 2,75
12 3,00
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif
1 MANAJEMEN UMUM

1.1. Apakah KSP/USP Koperasi memiliki visi, misi & tujuan yg jelas 1
(dibuktikan dng dokumen tertulis)

1.2 Apakah KSP/USP Koperasi telah memiliki rencana kerja jangka 2


panjang minimal untuk 3 tahun kedepan & dijadikan sebagai
acuan KSP/USP Koperasi dalam menjalankan usahanya
(dibuktikan dengan dokumen tertulis)

1.3 Apakah KSP/USP Koperasi memiliki rencana kerja tahunan yang 3


digunakan sebagai dasar acuan kegiatan usaha selama 1 tahun
(dibuktikan dengan dokumen tertulis)

1.4. Adakah kesesuaian antara rencana kerja jangka pendek dengan 4


rencana jangka panjang (dibuktikan dengan dokumen tertulis)

1.5. Apakah visi, misi, tujuan dan rencana kerja diketahui dan 5
dipahami oleh pengurus, pengawas, pengelola dan seluruh
karyawan. (dengan cara pengecekan silang)

1.6. Pengambilan keputusan yang bersifat operasional dilakukan oleh 6


pengelola secara independent (konfirmasi kepada pengurus atau
pengawas).

1.7 Pengurus dan atau pengelola KSP/USP Koperasi memiliki 7


komitmen untuk menangani permasalahan yang dihadapi serta
melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan.

1.8. KSP/USP koperasi memiliki tata tertib kerja SDM yang meliputi 8
disiplin kerja serta didukung sarana kerja yang memadai dalam
melaksanakan pekerjaan (dibuktikan dengan dokumen tertulis
dan pengecekan fisik sarana kerja)
No Urut
No Aspek Ya/Tidak
Pertanyaan
MANAJEMEN UMUM

1.9 Pengurus KSP/USP koperasi yang mengangkat pengelola, tidak 9


mencampuri kegiatan operasional sehari-hari yang cenderung
menguntungkan kepentingan sendiri, keluarga atau kelompoknya
sehingga dapat merugikan KSP/USP Koperasi (dilakukan
konfirmasi kepada pengelola dan atau pengawas).

1.10 Anggota KSP/USP Koperasi sebagai pemilik mempunyai 10


kemampuan untuk meningkatkan permodalan KJKS/UJKS
Koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (pengecekan
silang dilakukan terhadap partisipasi modal anggota)

1.11 Pengurus, Pengawas, dan Pengelola KSP/USP Koperasi di dalam 11


melaksanakan kegiatan operasional tidak melakukan hal-hal yg
cenderung menguntungkan diri sendiri, keluarga dan Kelompok
nya, atau berpotensi merugikan KSP/USP Koperasi (konfirmasi
dengan mitra kerja)

1.12 Pengurus melaksanakan fungsi pengawasan terhadap 12


pelaksanaan tugas pengelola sesuai dengan tugas dan
wewenangnya secara efektif (pengecekan silang kepada pengelola
dan atau pengawas).
2. MANAJEMEN KELEMBAGAAN : 6 pertanyaan (bobot3 atau
0,50 Nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan “Positif”).

Standar Perhitungannya :

Jml
Jawaban Skor
“Ya”
1 0,50
2 1,00
3 1,50
4 2,00
5 2,50
6 3,00
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

2 MANAJEMEN KELEMBAGAAN

2.1. Bagan organisasi yang ada telah mencerminkan seluruh kegiatan 13


KSP/USP Koperasi dan tidak terdapat jabatan kosong atau
perangkapan jabatan.(dibuktikan dengan dokumen tertulis
mengenai struktur organisasi dan job description)

2.2. KSP/USP Koperasi memiliki rincian tugas yang jelas untuk 14


masing-masing karyawannya. (yang dibuktikan dengan adanya
dokumen tertulis tentang job specification)

2.3. Di dalam struktur kelembagaan KSP/USP Koperasi terdapat 15


struktur yang melakukan fungsi sebagai dewan pengawas (yang
dibuktikan dengan dokumen tertulis tentang struktur organisasi)

2.4. KSP/USP Koperasi terbukti mempunyai Standar Operasional dan


Manajemen (SOM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP ). 16
(dibuktikan dengan dokumen tertulis tentang SOM dan SOP
KSP/USP Koperasi)

2.5. KSP/USP Koperasi telah menjalankan kegiatannya sesuai SOM


dan SOP KSP/USP Koperasi. (pengecekan silang antara 17
pelaksanaan kegiatan dengan SOM dan SOP-nya)

2.6. KSP/USP Koperasi mempunyai system pengamanan yang baik


terhadap semua dokumen penting. (dibuktikan dengan adanya 18
system pengamanan dokumen penting berikut sarana
penyimpanannya)
3. MANAJEMEN PERMODALAN : 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6
nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan “Positif”).

Standar Perhitungannya :

Jml
Jawaban Skor
“Ya”
1 0,60
2 1,20
3 1,80
4 2,40
5 3,00
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

3 MANAJEMEN PERMODALAN

3.1. Tingkat pertumbuhan modal sendiri sama atau lebih besar dari 19
tingkat pertumbuhan asset. (dihitung berdasarkan data yang ada
di Neraca).

3.2. Tingkat pertumbuhan modal sendiri yang berasal dari anggota 20


sekurang kurangnya sebesar 10 % dibandingkan tahun
sebelumnya. (dihitung berdasarkan data yang ada di Neraca)

3.3. Penyisihan cadangan dari SHU sama atau lebih besar dari 21
seperempat SHU tahun berjalan

3.4. Simpanan dan Simpanan Berjangka koperasi meningkat minimal 22


10 % dari tahun sebelumnya

3.5 Investasi harta tetap dari inventaris serta pendanaan ekspansi


perkantoran dibiayai dengan modal sendiri (pengecekan silang 23
dengan laporan sumber dan penggunaan dana)
4. MANAJEMEN AKTIVA : 10 pertanyaan (bobot 3 atau 0,3 nilai
untuk setiap jawaban “ya”).

Standar Perhitungannya :

Jml
Jawaban Skor
“Ya”
1 0,30
2 0,60
3 0,90
4 1,20
5 1,50
6 1,80
7 2,10
8 2,40
9 2,70
10 3,30
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

4 MANAJEMEN AKTIVA

4.1. Pembiayaan dengan kolektibilitas lancar minimal sebesar 90 24


% dari pinjaman yang diberikan (dibuktikan dengan laporan
pengembalian pinjaman)

4.1. Setiap pembiayaan yang diberikan didukung dengan agunan 25


yang nilainya sama atau lebih besar dari pembiayaan yang
diberikan kecuali pembiayaan bagi anggota sampai dengan
1 juta rupiah. (dibuktikan dengan laporan pembiayaan dan
daftar agunannya)

4.3. Dana cadangan penghapusan pembiayaan sama atau lebih 26


besar dari jumlah pembiayaan macet tahunan. (dibuktikan
dengan laporan kolektibilitas pinjaman dan cadangan
penghapusan pinjaman)

4.4. Pembiayaan macet tahun lalu dapat ditagih sekurang- 27


kurangnya sepertiganya. (dibuktikan dengan laporan
penagihan pinjaman macet tahunan)

4.5. KSP/USP Koperasi menerapkan prosedur pembiayaan 28


dilaksanakan dengan efektif.(pengecekan silang antara
pelaksanaan prosedur pinjaman dengan SOP-nya)
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

4 MANAJEMEN AKTIVA

4.6. Memiliki kebijakan cadangan penghapusan pembiayaan dan 29


piutang bermasalah (dibuktikan dengan kebijakan tertulis dan
laporan keuangan).

4.7. Dalam memberikan pembiayaan KSP/USP Koperasi 30


mengambil keputusan berdasarkan prinsip kehati-
hatian.(dibuktikan dengan hasil analisis kelayakan
pembiayaan )

4.8. Keputusan pemberian pembiayaan dan atau penempatan 31


dana dilakukan melalui komite. (dibuktikan dengan risalah
rapat komite)

4.9 Setelah pembiayaan diberikan KSP/USP Koperasi melakukan 32


pemantauan terhadap penggunaan pembiayaan serta
kemampuan dan kepatuhan mudharib dalam memenuhi
kewajibannya. (dibuktikan dengan laporan monitoring)

4.10 KSP/USP Koperasi melakukan peninjauan, penilaian dan 33


pengikatan terhadap agunannya. (dibuktikan dengan
dokumen pengikatan dan atau penyerahan agunan)
5. MANAJEMEN LIKUIDITAS : 5 pertanyaan (bobot 3 atau 0,6
nilai kredit untuk setiap jawaban pertanyaan “Positif”).

Standar Perhitungannya :

Jml
Jawaban Skor
“Ya”
1 0,60
2 1,20
3 1,80
4 2,40
5 3,00
No Urut Positif/
No Aspek
Pertanyaan Negatif

5 MANAJEMEN LIKUIDITAS

5.1. Memiliki kebijaksanaan tertulis mengenai pengendalian 34


likuiditas (dibuktikan dengan dokumen tertulis mengenai
perencanaan usaha)

5..2. Memiliki fasilitas pembiayaan yang akan diterima dari 35


lembaga lain untuk menjaga likuiditasnya. (dibuktikan dengan
dokumen tertulis mengenai kerjasama pendanaan dari
lembaga keuangan syariah lain)

5.3. Memiliki pedoman administrasi yang efektif untuk memantau 36


kewajiban yang jatuh tempo. (dibuktikan dengan adanya
dokumen tertulis mengenai mengenai skedul piutang dan
pembiayaan )

5.4. Memiliki kebijakan pembiayaan dan piutang sesuai dengan 37


kondisi keuangan KSP/USP koperasi (dibuktikan dengan
kebijakan tertulis)

5.5 Memiliki sistem informasi manajemen yang memadai untuk 38


pemantauan likuiditas (dibuktikan dengan dokumen tertulis
berupa sistem pelaporan piutang dan pembiayaan)
EFISIENSI
Penilaian efisiensi KSP/USP koperasi didasarkan pada 3 (tiga)
rasio yaitu :

a) Rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto


b) Rasio beban usaha terhadap SHU Kotor
c) Rasio efisiensi pelayanan
Rasio biaya operasional terhadap partisipasi bruto

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
> 100 0 4 1.00
95 < x < 100 50 4 2.00
90 < x < 95 75 4 3.00
< 90 100 4 4.00

Biaya Operasional
-------------------------- x 100% = ….. %
Partisipasi Bruto
catatan : Beban operasi anggota adalah beban pokok
ditambah dengan beban usaha bagi anggota +
beban perkoperasian.
Rasio biaya usaha terhadap SHU Kotor

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
> 80 25 4 1.00
60 < x < 80 50 4 2.00
40 < x < 60 75 4 3.00
< 40 100 4 4.00

Biaya Usaha
-------------------------- x 100% = ….. %
SHU Kotor
Rasio efisiensi pelayanan

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
<5 100 2 2.00
5 < x < 10 75 2 1.50
10 < x < 15 50 2 1.00
> 15 0 2 0.00

Biaya Karyawan
-------------------------- x 100% = ….. %
Volume Pinjaman
LIKUIDITAS
Penilaian kuantitatif terhadap likuiditas KSP dilakukan terhadap 2
(dua) rasio, yaitu :

a. Rasio Kas dan Bank terhadap kewajiban lancar


b. Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap dana yang
diterima
Rasio Kas dan Bank terhadap kewajiban lancar

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
< 10 25 10 2.50
10 < x < 15 100 10 10.00
15 < x < 20 50 10 5.00
> 20 25 10 2.50

Kas & Bank


-------------------------- x 100% = ….. %
Kewajiban Lancar
Rasio Pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
< 60 25 5 1.25
60 < x < 70 50 5 2.50
70 < x < 80 75 5 3.75
80 < x < 90 100 5 5.00

Pinjaman Diberikan
-------------------------- x 100% = ….. %
Dana Diterima

Catatan: Dana yang diterima adalah total pasiva


selain hutang biaya dan SHU belum dibagi
KEMANDIRIAN DAN PERTUMBUHAN
Penilaian terhadap kemandirian dan pertumbuhan didasarkan pada 3
(tiga) rasio, yaitu Rentabilitas Aset, Rentabilitas Ekuitas, dan kemandirian
operasional.

1. Rasio rentabilitas aset yaitu SHU sebelum pajak


dibandingkan dengan total aset ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio rentabilitas aset lebih kecil dari 5%


diberi nilai kredit 25, untuk setiap kenaikan rasio
2,5% nilai kredit ditambah 25 sampai dengan
maksimum 100.
b) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 3% diperoleh
skor penilaian
STANDAR PERHITUNGAN SKOR UNTUK
RASIO RENTABILITAS ASSET

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
<5 25 3 0.75
5 < x < 7,5 50 3 1.50
7,5 < x < 10 75 3 2.25
> 10 100 3 3.00

SHU Sebelum Pajak


----------------------------- x 100% = ….. %
Total Asset
2. Rasio rentabilitas modal sendiri yaitu SHU bagian anggota
dibandingkan total modal sendiri, ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio rentabilitas ekuitas lebih kecil dari 3% diberi


nilai kredit 25, untuk setiap kenaikan rasio 1% nilai kredit
ditambah 25 sampai dengan maksimum 100.

b) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 3% diperoleh skor


penilaian.
STANDAR PERHITUNGAN SKOR UNTUK
RASIO RENTABILITAS MODAL SENDIRI

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
<3 25 3 0.75
3<x<4 50 3 1.50
4<x<5 75 3 2.25
>5 100 3 3.00

SHU Bagian Anggota


----------------------------- x 100% = ….. %
Modal Sendiri
3. Rasio kemandirian operasional pelayanan yaitu partisipasi netto
dibandingkan biaya usaha ditambah beban perkoperasian,
perhitungannya ditetapkan sebagai berikut:

a) Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil dari


100% diberi nilai kredit 0, dan untuk rasio lebih besar
dari 100% diberi nilai 100.

b) Nilai kredit dikalikan dengan bobot 4% diperoleh skor


penilaian.
STANDAR PERHITUNGAN SKOR UNTUK
RASIO KEMADIRIAN OPERASIONAL

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
< 100 0 4 0.00
> 100 100 4 4.00

Partisipasi Netto
--------------------------------------------------- x 100% = ….. %
Biaya Usaha + Beban Perkoperasian

Catatan: Beban usaha adalah beban usaha bagi anggota


JATI DIRI KOPERASI
Aspek penilaian jati diri koperasi menggunakan 2 (dua) rasio,
yaitu:

a. Rasio Partisipasi Bruto

Rasio partisipasi bruto dihitung dengan membandingkan


partisipasi bruto terhadap partisipasi bruto ditambah
pendapatan
STANDAR PERHITUNGAN SKOR UNTUK
RASIO PARTISIPASI BRUTO

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
< 25 25 7 1.75
25 < x < 50 50 7 3.50
50 < x < 75 75 7 5.25
> 75 100 7 7.00

Partisipasi Bruto
------------------------------------------- x 100% = ….. %
Partisipasi Bruto + Pendapatan
b. Rasio Promosi Ekonomi Anggota (PEA)

Pengukuran rasio Promosi Ekonomi Anggota dihitung


dengan membandingkan promosi ekonomi anggota terhadap
simpanan pokok ditambah simpanan wajib ditetapkan
sebagai berikut:
STANDAR PERHITUNGAN SKOR UNTUK
PROMOSI EKONOMI ANGGOTA

Rasio Nilai Bobot Skor


(%) (%)
<5 0 3 0,00
5 < x < 7,5 50 3 1.50
7,5 < x < 10 75 3 2.25
> 10 100 3 3.00

Promosi Ekonomi Anggota (PEA)


--------------------------------------------- x 100% = ….. %
Simp. Pokok + Simp. Wajib

*) PEA = MEPPP + SHU Bagian Anggota


III. PENETAPAN PREDIKAT KESEHATAN KSP

1. Penetapan predikat tingkat kesehatan KSP tersebut


adalah sebagai berikut :

SKOR PREDIKAT
80,00 < x <100 SEHAT

66,00 < x < 80 CUKUP SEHAT

51,00 < x < 66 DALAM PENGAWASAN

< 51,00 DALAM PENGAWASAN


KHUSUS
v. MELAPORKAN HASIL PENGAWASAN PADA PENILAIAN
KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

1. Format Laporan

Hasil pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan


Penilaian Kesehatan KSP dilaporkan dengan
menggunakan:
a. Form Laporan Evaluasi
b. Form Laporan Hasil Kegiatan secara berkala
3. Laporan Pelaksanaan Pengawasan dan Pemeriksaan

Kriteria Laporan Efektif :

a. Mudah dimengerti dan dipahami penerima laporan.


b. Mampu menguraikan masalah dan analisanya jelas bagi
pembaca laporan.
c. Mampu menyajikan permasalahan secara logis, konsisten dan
sistematis
d. Persuasif, yaitu mampu mendorong pembaca untuk
memberikan perhatian dan mengambil keputusan
sesuai dengan yang dikehendaki pembuat laporan.
e. Meyakinkan, yaitu berdasarkan pada data dan informasi
yang dapat diandalkan.
Penyusunan Laporan
1. Menyusun persiapan penulisan laporan, menyiapkan bahan
penyusunan laporan berupa data dan fakta serta sarana
pendukungnya seperti peralatan ATK (Komputer, printer) dan bahan
ATK (kertas, toner, dll)
2. Menyusun sistematika laporan dengan membuat struktur laporan
seperti berikut ini :
a. pendahuluan
b. isi laporan
c. uraian / analisis
d. Direkomendasi (marik tindak lanjut, jadwal penyelesaian,
penanggung jawab)
e. penutup/ saran
3. Membuat isi Laporan dapat berupa pertanggung jawaban.
Isi laporan (rincian kegiatan secara kronologis beserta
biaya yang sudah dikeluarkan dengan menunjukkan nomor
– nomor tanda bukti pengeluaran, jika diperlukan).
4. Membuat Evaluasi (bila ada), kemudian Menyusun
Penutup atau Rekomendasi
(DIDISKUSIKAN)

No Predikat Lending Funding NPL / Likuidasi Simpanan Rentabil Posisi


Penkes NPF Agunan Wajib itas Manajer

1 SEHAT + + + - + +

CUKUP
2
SEHAT + + - - + +
DALAM
3 PENGAWA
SAN
- + - - + +
DALAM
PENGAWA
4
SAN - - - - + -
KHUSUS

Anda mungkin juga menyukai