MUHAMMAD HIDAYATULLAH
ACS
suatu istilah atau terminologi yang digunakan untuk menggambarkan spektrum
keadaan atau kumpulan proses penyakit yang meliputi
UAP
NSTEMI
STEMI
UAP dan NSTEMI mempunyai patogenesis dan presentasi klinis yang sama. Yang
membedakan keduanya adalah ada tidaknya petanda biokimia nekrosis miokard.
Bila pada pemeriksaan laboratorium dijumpai adanya petanda biokimia nekrosis
miokard (berupa peningkatan kadar enzim jantung antara lain: high sensitive
troponin (hs-troponin), troponin I, troponin T, atau CK-MB) maka diagnosis NSTEMI
dapat ditegakkan, sedangkan bila petanda biokimia ini tidak mengalami
peningkatan, maka diagnosis adalah UAP.
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Ni Nengah Patra
Tanggal Lahir : 01/07/1948
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Agama : Hindu
Suku Bangsa : Bali
Alamat : BP Dukuh, Abang Batu Dinding
MRS : 27/03/2018 s/d 31/03/2018
No. RM : 174715
LAPORAN KASUS
B. Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri dada
Lokasi Nyeri : Dada
Skala Nyeri : 7
- JVP 5 + 2 cmH2O
Thorax :
Pulmo :
Inspeksi : Dinding dada kanan dan kiri tampak simetris, retraksi subcostal (-), massa (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus vokal hantaran sama kanan dan kiri
+ +
+ +
+ +
Ronchi
- -
- -
+ +
Wheezing
- -
- -
- -
Cor
Inspeksi Depan: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi Depan: iktus kordis teraba kuat angkat, sela iga VI linea midaksilaris
sinistra, thrill tidak ada.
Murmur (-)
Abdomen
Inspeksi Distensi tidak ada, massa tidak ada, tanda peradangan tidak ada.
Akral Hangat + +
+ +
Edema - -
- -
a. Assessment Awal :
UAP dd/ NSTEMI
Acute Decompensated Heart Failure (ADHF) Profil B
Susp. HHD
Objective :
KU : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
T anda vital :
TD : 130/90, Nadi:74 x/menit, RR: 28 x/menit, c, Suhu 37,10C.
Paru :
Vesikular
+ +
+ + Abdomen : Distensi (-), Bising Usus (+) Normal, peristaltik 12x/ menit,
Ascites (-) , pulsasi epigastrium (-), nyeri tekan epigastrium (+)
+ +
Rhonki Ekstremitas
Akral Hangat + +
- -
- - + +
+ + Edema - -
- -
Wheezing
- -
- -
- -
Objective :
KU : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
CM : 450
CK : 1700
T anda vital :
TD : 90/60 mmHg, Nadi:64 x/menit, RR: 20x/menit, SpO2 98%, Suhu 36,20C.
Paru :
Vesikular
+ +
+ + Abdomen : Distensi (-), Bising Usus (+) Normal, peristaltik 12x/ menit,
Ascites (-) , pulsasi epigastrium (-), nyeri tekan epigastrium (-)
+ +
Rhonki Ekstremitas
Akral Hangat + +
- -
- - + +
- - Edema - -
- -
Wheezing
- -
- -
- -
Objective :
KU : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis, E4 V5 M6
CM: 1440 cc
CK: 1700 cc
Tanda vital :
TD : 110/70, Nadi: 84x/menit, RR: 20 x/menit, SPO2 91%, Suhu 36,20C.
Paru :
Vesikular
+ +
+ +
Abdomen : Distensi (-), Bising Usus (+) Normal, peristaltik 9x/ menit,
+ + Ascites (-) , nyeri tekan epigastrium (-)
Rhonki Ekstremitas
Akral Hangat + +
- -
- - + +
- - Edema - -
- -
Wheezing
- -
- -
- -
Planning :
Planning diagnosis:
O2 4 lpm -
IVFD NaCl 0,9 % 8tpm
Monitoring:
Furosemide 1x40 mg
ISDN 3x5 mg
Keluhan
Bisoprolol 1x2,5 mg Tunda TTV
Clopidogrel 1x75 mg
CMCK
Aspilet 1x80 mg
Enoxeparin 2x0,6 ml SC Lanjut
Nebul Combivent 1 Respul (KP)
N-ACE 3x1
Spironolakton 1x25 mg
Inbesartan 1x75 mg
Laxadin 1x10 cc
Diazepam 1x5 mg
Simvastatin 1x20 mg
FOLLOW UP
30 Maret 2018 (Cempaka)
Subjective :
Keluhan Utama: Nyeri dada
Pasien mengaku sesak jauh sudah berkurang, nyeri dada di rasakan sudah jauh
berkurang. Kadang-kadang batuk dan nyeri ulu hati seperti ditusuk, berdebar-debar (-),
Mual (-), Muntah (-)
Objective :
KU : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis, E4 V5 M6
CM : 1070
CK : 3400
Tanda vital :
TD : 130/80, Nadi:68 x/menit, RR: 20x/menit, SPO2 90%, Suhu 360C
Paru :
Vesikular
+ +
+ +
Abdomen : Distensi (-), Bising Usus (+) Normal, peristaltik 10x/ menit,
+ + Ascites (-) , , nyeri tekan epigastrium (-)
Rhonki Ekstremitas
Akral Hangat + +
- -
- - + +
- - Edema - -
- -
Wheezing
- -
- -
- -
Planning :
Planning diagnosis:
O2 4 lpm -
IVFD NaCl 0,9 % 8tpm
Monitoring:
Furosemide 1x20 mg
ISDN 3x5 mg
Keluhan
Bisoprolol 1x2,5 mg Tunda TTV
Clopidogrel 1x75 mg
CMCK
Aspilet 1x80 mg
Enoxeparin 2x0,6 ml SC Lanjut
Nebul Combivent 1 Respul (KP)
N-ACE 3x1
Spironolakton 1x25 mg
Inbesartan 1x75 mg
Laxadin 1x10 cc
Diazepam 1x5 mg
Simvastatin 1x20 mg
FOLLOW UP
31 Maret 2018 (Cempaka)
Subjective :
Keluhan Utama: Nyeri dada
Pasien mengaku sudah tidak sesak lagi, dalam keadaan istirahat nyeri dada sudah tidak
ada, hanya saja jika batuk terasa sedikit nyeri di dada. BAB normal, mual (-), muntah (-)
Objective :
KU : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis, E4 V5 M6
CM: 1550 cc
CK: 1200 cc
Tanda vital :
TD : 110/60, Nadi: 60x/menit, RR: 20 x/menit, SpO2 95%, Suhu 35,10C.
Paru :
Vesikular
+ +
+ +
Abdomen : Distensi (-), Bising Usus (+) Normal, peristaltik 10x/ menit,
+ + Ascites (-) , nyeri tekan epigastrium (-)
Rhonki Ekstremitas
Akral Hangat + +
- -
- - + +
- - Edema - -
- -
Wheezing
- -
- -
- -
Angina pektoris nyeri dada yang ditimbulkan karena iskhemik miokard dan bersifat sementara
atau reversibel,
Angina pektoris sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang khas yaitu
seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah kiri yang
timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti.
1. Lokasinya biasanya di dada, sedikit di kirinya, dengan penjalaran keleher, rahang, bahu
kiri sampai dengan lengan dan jari-jari bagian ulnar, punggung/pundak kiri.
2. Kualitas nyeri biasanya nyeri yang tumpul seperti rasa tertindih beban berat di dada,
rasa yang kuat dari dalam bawah diafragma, seperti dada mau pecah dan biasanya
pada keadaan yang berat ditandai dengan keringat dingin, sesak nafas dan timbul
perasaan takut mati. Nyeri berhubungan dengan aktivitas, hilang dengan istirahat,
3. Kuantitas: Nyeri yang pertama sekali timbul biasanya agak nyata, dari beberapa menit
sampai kurang dari 20 menit. Bila lebih dari 20 menit dan berat maka harus
dipertimbangkan sebagai angina pektoris tidak stabil (unstable angina pectoris = UAP)
sehingga dimasukkan kedalam sindroma koroner akut (ACS) perlu perawatan khusus.
Nyeri dapat dihilangkan dengan nitrogliserin sublingual dalam hitungan detik sampai
beberapa menit.
Yang dimasukkan kedalam kategori angina pektoris tak stabil yaitu :
Pasien dengan angina yang masih baru dalam 2 bulan, dimana angina cukup berat
dan frekuensi cukup sering, lebih dari 3 kali per hari.
Pasien dengan angina yang terus bertambah berat , sebelumnya angina stabil, lalu
serangan angina timbul lebih sering, dan lebih berat sakit dadanya, sedangkan faktor
presipitasi makin ringan.
Pasien dengan serangan angina pada waktu istirahat.
Sifat, tempat dan penyebaran nyeri dada mirip dengan angina pektoris stabil.
Durasi serangan dapat timbul lebih lama dari angina pektoris stabil.
Pencetus atau penyebab dapat terjadi pada keadaan istirahat atau pada tingkat
aktivitas ringan.
Lebih sering ditemukan depresi segmen ST.
Klasifikasi angina pektoris tidak stabil berdasarkan beratnya angina :
Kelas I : Angina yang berat untuk pertama kali atau makin bertambah beratnya nyeri dada.
Kelas II : Angina pada waktu istirahat dan terjadinya subakut dalam waktu 1 bulan, tapi tidak
ada serangan angina dalam waktu 48 jam terakhir.
Kelas III : Adanya serangan angina waktu istirahat dan terjadinya secara akut baik sekali atau
lebih, dalam waktu 48 jam terakhir.
Bila trombus menutup pembuluh darah 100% akan terjadi infark dengan elevasi
segment ST, sedangkan bila trombus tidak menyumbat 100%, dan hanya menimbulkan
stenosis yang berat akan terjadi angina tak stabil.
1. Tekanan tidak nyaman pada dada, kepenuhan, terasa seperti meremas, atau nyeri di
tengah dada.
2. Merasa seperti sesak, terbakar atau mempunyai beban berat.
3. Rasa sakit dapat menyebar ke bahu, leher dan lengan.
4. Terletak di bagian atas perut, punggung atau rahangn.
5. Intensitas rasa sakit dari yang ringan sampai parah.
Diagnosis
KOMPLIKASI
Payah jantung, syok kardiogenik, aritmia, infark miokard akut.
PENATALAKSANAAN
Diet sehat
Berolahraga secara teratur
Berhenti merokok
Menurunkan berat badan
PROGNOSIS