INGUINALI
S
M. ANIS FIKHRY WAJDI
1508320033
PENDAHULUAN
• Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui
defek atau bagian lemah dari dinding rongga
bersengkutan
• Hernia inguinalis merupakan permasalahan yang
bisa ditemukan dalam kasus bedah.
• Angka kejadian hernia inguinalis (medialis/direk
dan lateralis/indirek) 10 kali lebih banyak
daripada hernia femoralis dan keduanya
mempunyai persentase sekitar 75-80 % dari
seluruh jenis hernia
DEFINISI
• Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui
defek atau bagian lemah dari lapisan muskolo-
aponeurotik dinding perut
• Hernia inguinalis adalah hernia yang melalui
anulus inguinalis internus/lateralis menelusuri
kanalis inguinalis dan keluar rongga abdomen
melalui anulus inguinalis externa/medialis.
ANATOMI ABDOMEN
1. Aponeurosis muskulus obliqus eksternus (MOE)
Merupakan otot ileo inguinal yang paling superficial, yang
dimulai dari costa ke-8 bagian lateral berjalan kearah medio
caudal.
2. Muskulus Obliqus Abdomis Internus (MOI)
Lapisan otot dibawah MOE, arah sedikit oblique, berjalan
dari pertengahan lateral ligament inguinalis menuju ke
cranio medial sampai pada tepi lateral muskulus Rectus
Abdominis
3. Ligamantum Inguinale
Merupakan penebalan bagian bawah aponeurosis
muskulus obliqus eksternus Terletak mulai dari
Sias sampai ke ramus superior tulang pubis
4. Segitiga Hasselbach, Segitiga ini dibatasi oleh
• Supero-lateral : Pembuluh darah epigastrika inferior
• Medial : Bagian lateral rektus abdominis
• Inferior : Ligamentum ingunale
5. Kanalis Inguinalis
Kanalis inguinalis adalah saluran yang berjalan oblik (miring)
dengan panjang ± 4 cm dan terletak di atas ligamentum
inguinale.
Dinding yang membatasi kanalis inguinalis adalah
• Anterior : Dibatasi oleh aponeurosis muskulus obliqus abdominis
eksternus dan 1/3 lateralnya muskulus obliqus internus.
• Posterior: Dibentuk oleh aponeurosis muskulus transversus
abdominis yang bersatu dengan fasia transversalis dan membentuk
dinding posterior dibagian lateral. Bagian medial dibentuk oleh fasia
transversa dan konjoin tendon.
• Superior: Dibentuk oleh serabut tepi bawah muskulus obliqus
internus dan muskulus transversus abdominis dan aponeurosis.
• Inferior : Dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare.
6. Annulus internus:
Dibentuk oleh ligamentum inguinalis, conjoin tendon
(tepi bawah muskulus obliqus abdominis internus,
dan muskulus transverses abdominus), dan vasa
epigastrika inferior. Annulus ini merupakan tempat
keluarnya funikulus spermatikus dari cavum
abdomen ke kanalis inguinalis.
7. Annulus eksternus:
Terdiri dari crus lateral dan crus medial (merupakan
pelekatan aponeurosis MOE pada tuberkulum
pubicum). Annulus ini merupakan keluarnya n.
Illioinguinalis dan funikulus spermatikus ke scrotum
KLASIFIKASI
Bagian-bagian hernia
a. Kantong hernia
Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua
hernia memiliki kantong, misalnya hernia insisional, hernia adipose,
hernia intertitialis.
b. Isi hernia
Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia,
misalnya usus, ovarium dan jaringan penyangga usus (omentum).
c. Pintu hernia
Merupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui kantong hernia.
d. Leher hernia
Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia.
Macam-macam hernia inguinalis
a. Hernia inguinalis lateralis / indirek
Hernia inguinalis indirek disebut juga hernia inguinalis lateralis yaitu
hernia yang keluar dari rongga peritonium melalui anulus inguinalis
internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika inferior,
kemudian hernia masuk ke dalam kanalis inguinalis dan jika cukup
panjang, menonjol keluar dari annulus inguinalis eksternus.
b. Hernia inguinalis medialis / direk
Hernia inguinalis direk disebut juga hernia inguinalis medialis yaitu
hernia yang menonjol langsung kedepan melaui segitiga Hasselbach.
Hernia menurut sifatnya1
a. Hernia reponibel
Isi hernia dapat keluar-masuk. Isi hernia keluar ketika berdiri atau mengejan
dan masuk lagi ketika berbaring atau bila didorong masuk ke perut
b. Hernia ireponibel
Isi kantong tidak dapat di reposisi kembali ke dalam rongga perut
c. Hernia akrata
Perlekatan isi kantong kepada peritoneum kantong hernia
d. Hernia inkarserata
Isi kantong tertangkap tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai
gangguan pasase
e. Hernia strangulate