Anda di halaman 1dari 9

Konsep Dasar

Penggolongan Obat
OLEH:
HERDIANTRI SUFRIYANA
NIK. 19.44.2012.068

HERDIANTRISUFRIYANA.COM
@HERDIANTS
Penggolongan Obat

 Obat bebas
 Obat bebas terbatas
 Obat keras
 Obat narkotika
 Obat psikotropika
Obat bebas

 Dibeli secara bebas atau tidak membutuhkan resep dokter.


 Aman dikonsumsi bila mengikuti aturan pakai dan dosis
yang tercantum dalam kemasan.
 OTC (Over The Counter)
 Di apotek atau toko obat berizin atau biasanya bisa juga
dibeli di warung.
 Contoh:
 Paracetamol, Bromhexin, vitamin, multivitamin, asam
mefenamat, dll.
Obat bebas terbatas

 Obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di


apotek, tanpa resep dokter.
 Termasuk obat keras, dimana pada setiap takaran yang
digunakan diberi batas.
 Selain lingkaran biru, diberi pula tanda peringatan karena
hanya dengan takaran dan kemasan tertentu obat ini aman
digunakan untuk pengobatan sendiri.
 P No. 1
 P No. 2
 P No. 3
 P No. 4
 P No. 5
 P No. 6
Obat bebas terbatas

 Contoh:
 Theophiline, Allerin,
Pseudoefedrin HCL,
Tilomix, Tremenza,
Lactobion, Antasida
plus, Dexanta, asam
acetylsalisil,
Asmadex, ephedrin
HCL, dll.
Obat keras

 Obat daftar G atau “Gevaarlijk” (bahasa belanda) artinya


berbahaya
 Berbahaya jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep
dokter.
 Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai
sembarangan bisa berbahaya bahkan meracuni tubuh,
memperparah penyakit atau menyebabkan kematian.  
 Contoh:
 Loratadine, Pseudoefedrin, Bromhexin HCL, Alprazolam,
Clobazam, Chlordiazepokside, Amitriptyline, Lorazepam,
Nitrazepam, Midazolam, Estrazolam, Fluoxetine, Sertraline
HCL, Carbamazepin, Haloperidol, phenytoin, Levodopa,
Benzeraside, Ibuprofen, Ketoprofen, dll.
Obat narkotika

 Obat yang
 Menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
 Menghilangkan rasa nyeri, dan
 Menimbulkan ketergantungan.
 Penggunaannya diawasi dengan ketat sehingga hanya dapat
diperoleh dengan resep dokter yang asli (tidak dapat
menggunakan kopi resep).
 Biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan
analgetika/obat penghilang rasa sakit.
 Contoh:
 Opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin. Dalam bidang
kedokteran, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai
anestesi/obat bius dan analgetika/obat penghilang rasa sakit.
Obat psikotropik

 Obat yang secara efektif dapat mempengaruhi susunan


saraf pusat dan akan mempengaruhi tingkah laku dan
aktivitas. 
 Menurut UU No.5 Tahun 1997 tentang psikotropika pasal 2
ayat (2), psikotropika digolongkan menjadi
 Golongan I, contohnya: lisergida (LSD/extasy), MDMA (Metilen
Dioksi Meth Amfetamin), meskalina, psilosibina, katinona.
 Golongan II, contohnya: amfetamin, metamfetamin (sabu-sabu),
metakualon, sekobarbital, fenmetrazin.
 Golongan III, contohnya:  penthobarbital, amobarbital,
siklobarbital.
 Golongan IV, contohnya: diazepam, allobarbital, barbital.
bromazepam, klobazam, klordiazepoksida, meprobamat, 
nitrazepam, triazolam, alprazolam
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai