Anda di halaman 1dari 27

FREQUENCY RESPONSE

Frequency Response

• teknik grafis untuk memperoleh


frekuensi respon sistem linear
• diturunkan menggunakan transformasi
Laplace
• perhitungannya menggunakan bilangan
kompleks
Respon Sistem Orde Pertama
terhadap Gangguan Sinusoidal
Sistem orde Gangguan
  pertama sinusoidal
 

 
Respon
:
 

 
Respon Sistem Orde Pertama
terhadap Gangguan Sinusoidal
 

 
Respon pada keadaan tunak (t
)
 
 

 Rasio Amplitudo =
Aturan Substitusi
Perhatikan sistem orde pertama yang memiliki
Fungsi Transfer:  

   
  disubstitusi oleh  

 pembilangdan penyebut dikalikan dengan konjugat


penyebut yaitu
   

 
Bilangan Kompleks Bentuk Polar
   

 
Imajiner
      suku ril  
Imajine
  r
   

  
  ril  
Bilangan Kompleks Bentuk Polar
 

Imajine
r      

 
 
   

 ril
 

 
Bilangan Kompleks Bentuk Polar
 

   

 
 

 
 
Amplitudo Ratio
Untuk waktu yang lama respon sistem orde pertama
terhadap input sinusoidal dengan frekwensi w adalah
sinusoidal juga dengan frekwensi w juga, tetapi
amplitudonya berbeda.
Rasio Amplitudo respon terhadap Amplitudo input:
 
 
 

  sudut fasaw
Untuk memperoleh AR dan  hanya mengganti s
dengan jw
Dari bilangan kompleks yang dihasilkan dapat
ditentukan R dan .
Input Output
Process
A sin wt Transient + A . AR sin (wt
+ ) Sudut
Amplitudo
Output fase
 

Respon sistem orde


pertama  
terhadap gangguan
 
sinusoidal
 
 
Ciri-Ciri Ferekuensi Respon Suatu Proses

• Setelah melwati fase transien, keluaran berupa


gelombang sinusoidal
• Freksensi Input = frequenci output = w.
• Secara umum, output di diperkecil sehingga AR <
1.
• Output tertinggal selama φ
• Amplitude ratio dan sudut fase keduanya fungi dari
frekwensi.
Contoh 01
 
Suatu proses memiliki fungsi
transfer :
Frekwensi 10/
Input
 
: (putaran/menit)

 
dalam bentuk
 
polar:
 

 
Latihan 01
Tentukan frekwensi respon sistem dengan fungsi
transfer orde  kedua

 
substitusi s = jw  

 
 

   
dalam bentuk polar

   
 
  
Latihan 02
Sistem orde kedua dengan  = 1 dan  = 0,8 yang
mengalami gangguan sinusoidal 3 sin (0.5t). Tentukan
bentuk respon setelah melewati keadaan transien yang
meluruh dan osilasi pada keadaan tunaknya

Osilasi pada keadaan tunaknya mengikuti fungsi


3 (AR) sin (0,5 t + )
yang merupakan fungsi sinusoidal yang memiliki
frekwensi sama tapi diperkecil dan bergeser sebesar .
Untuk itu diperlukan AR dan  yang dapat diperoleh
dari Persamaan (15.4)
 
   
 

 
 

   

 
   
maka bentuk fungsi
osilasinya:
 

 
Keterlambatan Transportasi
Respon dari keterlambatan transportasi tidak
dideskripsikan menggunakan persamaan
diferensial, tapi dinyatakan dengan persamaan:
 

Yang menyatakan bahwa output Y tertinggal dari


input X dengan interval waktu .

jika  

maka  

Dalam hal ini jelas bahwa AR adalah 1 dan sudut


fase –w
Untuk memeriksa aturan substitusi, lihat
kembali fungsi transfer untuk keterlambatan
transportasi berikut:
 

dengan memasukkan s = jw diperoleh

 
Latihan 03
Perhatikan tangki pemanas berpengaduk bervolume
15 galon. Air mengalir ke dalam dan keluar dari
tangki dengan laju alir massa konstan of 600
lb/menit. Air yang telah dipanaskan keluar dari tangki
melalui pipa berdiameter dalam 6 in yang diinsulasi
sempurna. Pipa dilengkapi dengan termokopel yang
dipasang berjarak 2 ft dari tangki untuk mencatat
temperatur tangki. Pemanas elektrik dijaga konstan
dengan daya 1000 kW.
 
 

 
   
  menit menit

     

tangki pipa

   

 
Untuk tangki:

 = 0,203 menit
w = 46
  putaran/menit
  

 = tan-1 {(-46)(0,203)} = -84


tangki: pipa:

ART = ARP = 1
0,107 P = -104
T = -84
ARkeseluruhan = ART x ARP = 0,107 x 1 =
0,107
keseluruhan = T + P = -84 -104 = -188
 

 
 
Soal Latihan
Soal 1

Soal 2

Anda mungkin juga menyukai