112016238 Definisi Pengertian Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari serviks. Serviks merupakan sepertiga bagian bawah uterus, berbentuk silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina melalui ostium uteri eksternum Etiologi HPV Papilomaviruses merupakan bagian dari keluarga papovaviridae HPV berukuran kecil dan nonenveloped virus dengan ukuran 55nm Low risk HPV : 6, 11, 42, 43 dan 44 High-risk HPV : 16, 18, 31, 33, 34, 35, 39, 45, 51, 52, 56, 58, 59, 66, 68 and 70 Klasifikasi 1. klasifikasi berdasarkan histopatologi 2. klasifikasi berdasarkan terminologi dari sitologi serviks 3. klasifikasi berdasarkan stadium stadium klinis menurut FIGO (The International Federation of Gynekology and Obstetrics) klasifikasi berdasarkan histopatologi 1. CIN 1 (Cervical Intraepithelial Neoplasia), perubahan sel- sel abnormal lebih kurang setengahnya 2. CIN 2, perubahan sel-sel abnormal lebih kurang tiga perempatnya, dipertimbangkan sebagai luka derajat tinggi (high-grade lesion) 3. CIN 3, perubahan-perubahan prakanker pada sel-sel yang mencakup lebih besar dari duapertiga dari ketebalan pelapis cervix Klasifikasi berdasarkan terminologi dari sitologi serviks 1. LSIL (Low-grade Squamous Intraepithelial Lesion) 2. HSIL (High Grade Squamous Intraepithelial Lesion) Klasifikasi berdasarkan stadium klinis Pencegahan Pencegahan Pencegahan primer Pencegahan sekunder 1. vaksinasi untuk anak 1. penyuluhan dan berbagi perempuan yang berusia 9- 13 informasi 2. Pendidikan seksualitas yang 2. skrining untuk semua sehat untuk anak laki-laki wanita berusia 30-49 dan perempuan tahun 3. promosi atau penyediaan kondom bagi orang-orang 3. Pengobatan lesi yang aktif secara seksual prakanker yang 4. sunat laki-laki bila relevan dan sesuai teridentifikasi Pencegahan Tersier 1. mekanisme rujukan dari penyedia perawatan primer ke fasilitas yang menawarkan diagnosis dan pengobatan kanker 2. pengobatan yang sesuai untuk setiap tahap, berdasarkan diagnosis: a. Kanker dini b. Kanker lanjut c. Perawatan paliatif untuk menghilangkan rasa sakit dan penderitaan Vaksin HPV vaksin bivalen (perlindungan terhadap tipe 16 dan 18 saja) vaksin quadrivalent (mengandung perlindungan tambahan terhadap tipe 6 dan 11, yang bertanggung jawab atas 90% kutil anogenital jinak atau kondiloma Atribut Bivalent quadrivalent
Jenis HPV dalam 6,11,16,18 16,18
vaksin Perlindungan Ca cervic, kutil Ca cervic penyakit genital Jumlah dosis 2 dosis, dosis 2 dosis, dosis kedua 6 bulan kedua 6 bulan setelah dosis yang setelah dosis yang pertama pertama
Kontraindikasi •Reaksi alergi •Reaksi alergi
yang parah yang parah •Demam parah •Demam parah •Tidak •Tidak direkomendasikas direkomendasikas n selama n selama kehamilan kehamilan
Pemberian vaksin Hepatits diphteri/tetanus
lain yang terbukti B/diphteri/tetan /petusis,polio efektif us/petusis,polio Screening Ca Cervic HPV dna testing IVA screening 1. wanita diatas 30 tahun Pemeriksaan visual dengan 2. Tes HPV tidak memerlukan asam asetat (VIA) adalah pemeriksaan pelvis atau metode untuk mendeteksi visualisasi serviks. Penyedia perubahan sel awal yang layanan kesehatan dapat mengumpulkan sampel sel terlihat saat menggunakan dengan memasukkan sikat spekulum untuk kecil atau perangkat lain yang memeriksa serviks dengan sesuai ke dalam vagina, dan mata telanjang setelah kemudian memasukkannya ke mengoleskan asam asetat dalam wadah kecil dengan larutan pengawet yang sesuai encer (3-5%) ke dalamnya Pap smear Pap smear dapat digunakan sebagai Indikasi: screening tools karena memiliki 1. Dalam 3 tahun setelah sensitivitas: sedang (51-88%) dan berhubungan seksual pervagina, spesifisitas: tinggi (95-98%) tidak melebihi umur 21 tahun. Syarat: 2. Setiap tahun dengan sitilogi 1. Tidak menstruasi. Waktu terbaik konvensional atau setiap 2 tahun adalah antara hari ke-10 sampai dengan peralatan liquid-based. ke-20 setelah hari pertama 3. Setiap 2-3 tahun pada wanita > menstruasi. 30 tahun jika 3 hasil tes 2. 2 hari sebelum tes, hindari berurutan normal. pembilasan vagina, penggunaan 4. Pada wanita dengan risiko tinggi tampon, spermisida foam, krim seperti infeksi HPV atau jelly atau obat-obatan pervagina 3. Tidak melakukan hubungan seksual paling sedikit 24 jam sebelum dilakukan tes Pap smear Tatalaksana kanker pre lesi Skrining dengan tes IVA dapat dilakukan dengan cara single visit approach atau see and treat program, yaitu bila didapatkantemuan IVA positif maka selanjutnya dapat dilakukan pengobatan sederhana dengan krioterapi Pada skrining dengan tes Pap smear, temuan hasil abnormal direkomendasikan untuk konfirmasi diagnostik dengan pemeriksaan kolposkopi. Bila diperlukan maka dilanjutkan dengan tindakan Loop Excision Electrocauter Procedure (LEEP) atau Large Loop Excision of the Transformation Zone (LLETZ) untuk kepentingan diagnostik maupun sekaligus terapeutik. Terapi NIS dengan Destruksi Lokal 1. Krioterapi 2. Elektrokauter 3. Diatermi Elektrokoagulasi 4. Laser Tatalaksana kanker invasif 1. Pembedahan : Histerektomi adalah suatu tindakan pembedahan yang bertujuan untuk mengangkat uterus dan serviks (total) ataupun salah satunya (subtotal). Biasanya dilakukan pada stadium klinik IA sampai IIA (klasifikasi FIGO) a) Total Histerektomi: pengangkatan seluruh rahim dan serviks b) Radikal Histerektomi: pengangkatan seluruh rahim dan serviks, indung telur, tuba falopi maupun kelenjar getah bening di dekatnya tatalaksana kanker invasif Radioterapi kemoterapi Terapi ini menggunakan sinar Kemoterapi adalah ionisasi (sinar X) untuk penatalaksanaan kanker merusak sel-sel kanker. Terapi dengan pemberian obat radiasi bertujuan untuk melalui infus, tablet, atau merusak sel tumor pada intramuskuler. Obat serviks serta mematikan kemoterapi digunakan parametrial dan nodus limpa utamanya untuk pada pelvik. Kanker serviks membunuh sel kanker dan stadium II B, III, IV diobati menghambat dengan radiasi perkembangannya Prognosis Stadium Penyebaran kanker serviks % Harapan Hidup 5 Tahun
0 Karsinoma insitu 100
I Terbatas pada uterus 85
II Menyerang luar uterus tetapi meluas ke dinding pelvis 60
III Meluas ke dinding pelvis dan atau sepertiga bawah vagina 33
atau hidronefrosis
IV Menyerang mukosa kandung kemih atau rektum atau 7