Anda di halaman 1dari 23

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 2

Kelompok 1 :
Kombinasi Bisnis

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain


dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu
atau lebih bisnis.

Tujuan kombinasi bisnis adalah meningkatkan relevansi,


keandalan, daya banding informasi mengenai kombinasi bisnis
dan dampaknya ;
1. Mengukur aset teridentifikasi, liabilitas yang diambil alih dan
kepentingan non pengendali.
2. Mengakui dan mengukur goodwill atau keuntungan dari
pembelian diskon.
3.Menentukan jenis informasi yang diungkapkan.
Jenis kombinasi bisnis

Ada tiga jenis utama dari kombinasi bisnis secara legal:


1. Legal merger adalah kombinasi bisnis di mana hanya aka nada
satu perusahaan yang bertahan dari berbagai perusahaan yang
bergabung dan perusahaan lainnya dibubarkan.
2. Legal konsolidasi adalah kombinasi bisnis di mana kedua
perusahaan yang melakukan kombinasi bisnis langsung
dibubarkan dan asset serta liabilitas dari kedua peerusahaan
ditransfer ke perusahaan yang baru dibentuk.
3. Akuisisi saham terjadi ketika sebuah perusahaan mengakuisisi
saham berhak suara perusahaan lain dan perusahaan-perusahaan
yang terlibat tersebut melanjutkan operasi perusahaannya
sebagai entitas legal terpisah, namun saling terkait.
Metode untuk Melakukan Kombinasi Bisnis
Prosedur spesifik yang digunakan dalam akuntansi
kombinasi bisnis bergantung pada apakah proses kombinasi
dilakukan dengan mengakuisisi asset atau saham berhak suara dari
perusahaan lain.
• Akuisisi Aset
• Akuisis Saham

Penilaian Entitas Usaha


Semua pihak yang terlibat dalam kombinasi bisnis harus
meyakini adanya kesempatan untuk memperoleh keuntungan jika
mereka setuju untuk berpartisipasi. Sulit untuk menentukan apakah
suatu proposal kombinasi bisnis menguntungkan. Nilai aset
perusahaan dan potensi laba masadepannya sangat penting untuk
menentukan nilai dari perusahaan tersebut.
Nilai Setiap Aset dan Liabilitas
Nilai dari setiap aset dan liabilitas suatu perusahaan biasanya ditentukan
melalui penilaian (appraisal). Liabilitas lancar biasanya dianggap mempunyai
nilai wajar sama dengan nilai bukunya karena liabilitas lancar akan dibayar
pada nilai tercatatnya dalam jangka pendek. Liabilitas jangka panjang, tetapi,
harus dinilai berdasarkan tingkat bunga sekarang jika berbeda denga tingkat
bunga efektif pada waktu liabilitas tersebut dikeluarkan.
Sebagai contoh, obligasi dengan nilai nominal Rp 100.000.000, jangka waktu
10 tahun, tingkat bunga 6%, bunga dibayar tahunan, dikeluarkan pada nilai
nominalnya 3 tahun yang lalu, dan tingkat bunga pasar sekarang sekuritas
yang sama adala 10, nilai liabilitas tersebut sekarang dihitung sebagai berikut
Nilai sekarang untuk 7 tahun pada tingkat bunga 10%
dari pembayaran pokok Rp 100.000.000 (Rp 100.000.000 x 0,51316) Rp 51.316.000
Nilai sekarang tingkat bunga 10% dari 7 kali
pembayaran bunga Rp 6.000.000 (Rp 6.000.000 x 0,486842) Rp 29.211.000
Nilai sekarang dari obligasi Rp 80.527.000
Nilai Laba Potensial
Ada beberapa pendekatan untk mengukur nilai dari laba masa depan suatu
perusahaan. Kadang-kadang perusahaan dinilai berdasarkan kelipatan dari
labanya sekarang. Sebagai contoh, jika PT Bunaken melaporkan laba Rp
350.000.000 pada tahun berjalan, nilai perusahaan berdasarkan kelipatan 10
kali dari laba tahun berjalan adalah Rp 35.000.000.
Metode lain untuk menilai suatu perusahaan adalah menghitung nilai
sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan akan dihasilkan
perusahaan. Sebagai contoh, jika PT Bunaken diharapkan untuk menghasilkan
arus kas Rp 35.000.000 untuk setiap tahun selama 25 tahun. Maka nilai
sekarang dari perusahaan pada tingkat bunga diskonto 10% adalah Rp
317.696.400, dihitung sebagai berikut.
Arus kas tahunan yang dihasilkan Rp 35.000.000
Faktor nilai sekarang dari anuitas 25 kali, pembayaran pada tingkat bunga
10% x 9,07704
Nilai sekarang dari laba masa depan Rp 317.696.400
Akuntansi untuk Kombinasi Bisnis

Akuntansi Akuisisi
Dalam psak 22 metode akuntansi untuk kombinasi bisnis,
mengharuskan penggunaan metode akuisisi . berdasarkan metode akkuisisi
pihak pengakuisisi mengakui seluruh aset yang di akuisisi dan liabilitas yang
ditanggung dalam kombinasi bisnis serta mengukurnya pada nilai wajar
tanggal akuisisi .
Pengukuran Nilai Wajar
Kombinasi Bisnis dasarkan pada nilai wajar , sehingga pengukuran nilai wajar
menjadi semakin penting. Pihak pengakuisisi harus menilai pada kombinasi
bisnis . nilai wajar biasanya merupakan ukuran terbaik dari nilai yang
diterima, dan karenanya dapat mencerminkan nilai kepentingan pihak
pengakuisisi dalam pihak yang diakuisisi. PSAK 22 memfokuskan secara
langsung pada nilai wajar yang di pertimbangkan , bukan hanya
menggunakannya untuk menghubungkan nilai wajar bagi pihak yang diakuisisi
pada keseluruhan .
Menggunakan Metode Akuisisi

Berdasarkan metode akuisisi, nilai wajar tanggal akuisisi penuh dari


aset-aset individu yang diakuisisi , baik aset berwujud maupun aset tidak
berwujud , serta liabilitas yang ditanggung dalam kombinasi bisnis yang diakui
. hal ini benar jika dilihat tanpa memperhatikan presentase kepemilikan yang
diperoleh entitas pengendali.
Apabila pihak pengakuisisi memperoleh semua aset dan liabilitas
pihak yang di akuisisi dalam sebuar merger , maka aset dan liabilitas ini di
catat di pembukuan perusahaan pengakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi
. apabila perusahaan pengakuisisi memperoleh sebagian kepemilikan pihak
yang diakuisisi dalam akuisisi saham , maka aset yang diperoleh dan liabilitas
yang ditanggung tampak pada nilai wajar tanggal akuisisi penuh dalam
laporan posisi keuangan terkonsolidasi yang disusun sesaat setelah
kombinasi.
Beberapa hal lain terkait dengan aset dan liabilitas yang diakuisisi dalam
kombinasi bisnis adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada pemisahaan akun valuasi aset yang terkait dengan aset yang
diakuisisi .
2. Aset jangka panjang yang di klasifikasikan pada tanggal akuisisi yang
tersedia untuk dijual adalah dinilai pada nilai wajar yang dikurangi biaya
untuk menjual.
3. Pajak penghasilan yang ditangguhkan terkait engan kombinasi bisnis
serta aset dan liabilitas yang terkait dengan program manfaat karyawan
sebagai pihak yang diakuisisi dinilai sesuai dengan PSAK tertentu yang
terkait dengan topik tersebut.

Setiap kelebihan : (1). Jumlah nilai wajar dari aset teridentifikasi yang
diberikan oleh pihak pengakuisisi dalam kombinasi bisnis dan nilai wajar
tangaal akuisisi kepentingan nonpengendali di atas (2) nilai wajar tanggal
akuisisi dari aset bersih teridentifikasi yang diakuisisi dalam kondisi bisnis
dianggap sebagai goodwill. Jumlah goodwill yang muncul dalam kombinasi
bisnis tidak terpengaruh oleh presentase akuisisi pihak yang diakuisisi.
Goodwill

Berdasarkan metode akuisisi , pihak pengakuisisi mengukur dan mengakui goodwill


dari kombinasi bisnis berdasarkan hubungan antara total nilai wajar perusahaan yang
diakuisisi dan nilai wajar dari aset bersih teridentifikasi.

Sebagai contoh perhitungan goodwill ,diasumsikan bahwa PT Angkordok mengakuisisi


seluruh aset PT Zandoso sebesar Rp.400.000.000 ketika nilai wajar aset bersih
teridentifikasi PT Zandosa adalah Rp.380.000.000. Goodwill diakui senilai
Rp.20.000.000 , yaitu selisih antara total yang dipertimbangkan dan nilai wajar aset
bersih teridentifikasi yang diakuisisi. Apabila sebagai ganti akuisisi aset, PT Angkordok
mengakuisisi 75% saham biasa PT Zandosa senilai Rp. 300.000.000 dan nilai wajar
kepentingan nonpengendali adalah Rp.100.000.000, maka goodwill diihitung sebagai
berikut .
Nilai wajar yang diberikan oleh PT Angkordok Rp.300.000.000
Nilai wajar kepentingan nonpengendali 100.000.000
400.000.000
Nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diakuisisi (380.000.000)
Goodwill 20.000.000
Kombinasi Bisnis yang Terpengaruh Karena Pembelian Aset
Bersih
Dalam marger PT Patutaka /PT songkok , total selisih sebesar Rp.310.000.000
merefleksikan perbedaan antara nilai wajar total dari saham yang diterbitkan PT
Pututaka dan nilai tercatat dari aset bersih PT songkok yang direfleksikan pada
pembukuannya saat tanggal kombinasi bisnis. Porsi dari perbedaan tersebut (Rp.
210.000.000) disebabkan oleh aset yang meningkat dari nilai bersih songkok dalam
nilai buku . sisa dari perbedaan tersebut (Rp.100.000.000) yang disebut goodwill.

Biaya akuisisi asosiasi terkait sebesar Rp.400.000.000 ditimbulkan oleh PT Patutoka


dalam melakukan kombinasi bisnis dengan PT songkok dibebankan sepeti yang
seharusnya . porsi dari Rp. 25.000.000 pada biaya penerbitan saham terkait dengan
penerbitan saham untuk mengakuisisi PT Songkok mungkin timbul pada berbagai
waktu. Untuk memfasilitasi pengakumulasian jumlah ini sebelum mencatat kombinasi
bisnis, PT pututaka mencatat jumlah tersebut dalam akun “suspense” sementara yang
terpisah . ayat jurnal untuk dua transaksi ini adalah sebagai berikut :
(4) Beban Marger 40.000.000
Kas 40.000.000
Mencatat Biaya terkait Pembelian PT Songkok
(5) Biaya Penerbitan Saham Tangguhan 25.000.000
Kas
25.000.000
Mencatat Biaya terkait penerbitan Modal Saham Biasa

Pada tanggal kombinasi bisnis , PT Pututaka mencatat kombinasi bisnis tersebut


dengan jurnal berikut .

(6) kas dan Piutang 45.000.000


Persediaan 75.000.000
Tanah 70.000.000
Bangunan dan Peralatan 350.000.000
Paten 80.000.000
Goodwill 130.000.000
Liabilitas Lancar 110.000.000
Modal saham Biasa 100.000.000
Agio Saham Biasa 485.000.000
Biaya Penerbitan Saham Tangguhan 25.000.000
Mencatat Pembelian PT Antara
Ayat Jurnal yang Dicatat oleh Perusahaan yang Diakuisisi
Pada tanggal kombinasi bisnis, PT Songkok mencatat jurnal berikut ini untuk mengakui penerimaan saham PT
Pututaka dan transfer seluruh Aset dan Liabilitas individu kepada PT Pututaka :
(7) Investasi pada Saham PT Pututaka 610.000.000
Liabilitas saat ini 100.000.000
Akumulasi Penyusutan 150.000.000
Kas dan Piutang 45.000.000
Persediaan 65.000.000
Tanah
40.000.000
Bangunan dan Peralatan 400.000.000
Keuntungan Penjualan Aset Bersih 310.000.000
Mencatat Transfer Aset ke PT Pututaka

PT Songkok Mengakui Nilai Wajar saham PT Pututaka pada saat pertukaran dan mencatat
keuntungan sebesar Rp. 310.000.000 . pembagian saham PT Pututaka dan Likuidasi PT Songkok dicatat dalam
pembukuan PT Songkok dengan Jurnal berikut .
(8) Modal Saham Biasa 100.000.000
Agio Saham Biasa 50.000.000
Saldo Laba 150.000.000
Keuntungan Penjualan Bersih 310.000.000
Investasi pada Saham PT Pututaka 610.000.000
Mencatat Pembagian Saham PT Songkok
Pembelian dengan diskon
Pada contoh sebelumnya dari PT Pututaka dan PT Songkok , PT Pututaka dapat
mengakuisisi PT Songkok sebesar Rp. 500.000.000 walaupun nilai wajar dari aset
bersih teridentifikasi PT Songkok diestimasikan sebesar Rp. 510.000.000 . dalam kasus
diskon pembelian sederhana tanpa kepemilikan saham atau kepentingan
nonpengendali ini , nilai wajar aset bersih teridentifikasi melebihi pertukaran
perbandingan oleh PT Pututaka , dan pertumbuhan Rp. 10.000.000 yang disebabkan
PT pututaka telah diakui.

Dalam perhitungan untuk diskon pembayaran (kas) pada pembukuan PT pututaka,


ayat jurnal berikut menggantikan ayat jurnal sebelumnya (6) .
Kas dan Piutang Rp. 45.000.000
Persediaan 75.000.000
Tanah 70.000.000
Bengunan dan Peralatan 350.000.000
Paten 80.000.000
Kas Rp. 500.000.000
Liabilitas lancar Rp.100.000.000
Keuntungan pada pembelian oleh PT songkok 10.000.000
Kombinasi Bisnis melalui pembelian Saham
Sebagai contoh , jika PT Pututaka (a) menukarkan Rp. 10.000 lembar sahamnya
dengan total nilai pasar Rp. 610.000.000 untuk semua saham PT Songkok dalam
transaksi pembelian dan (b) timbul biaya Merjer sebesar Rp. 40.000.000 dan biaya
penerbitan saham Rp. 25.000.000 yang sebelumnya dicatat dalam akun beban
tangguhan. PT Pututaka mencatat ayat jurnal berikut pada saat penerimaan saham PT
Songkok .
(10) Beban Merger 40.000.000
Biaya Penerbitan Saham Tangguhan 25.000.000
Kas 65.000.000
Mencatat biaya merger dan penerbitan saham terkait dengan akuisisi PT Songkok

(11) Investasi pada Saham PT Songkok 610.000.000


Modal Saham Biasa 100.000.000
Agio Saham Biasa 485.000.000
Biaya Penerbitan saham Tangguhan 25.000.000
Mencatat akuisisi PT songkok
Pelaporan Keuangan Setelah Kombinasi Bisnis

Laporan keuangan yang disiapkan setelah kombinasi bisnis hanya


mencerminkan entitas gabungan dari tanggal kombinasi bisnis. Ketika
kombinasi bisnis terjadi selama tahun fiskal, laba yang diperoleh perusahaan
akuisisi sebelum tanggal penggabungan tidak dilaporkan dalam laporan laba
rugi perusahaan gabungan. Jika perusahaan gabungan menyajikan laporan
keuangan komparatif yang termasuk laporan keuangan untuk periode
sebelum kombinasi bisnis, laporan keuangan tersebut hanya menampilkan
aktivitas dan posisi keuangan dari perusahaan pengakuisisi, bukan
perusahaan yang diakuisisi.
TIMBANGAN TAMBAHAN DALAM AKUNTANSI KOMBINASI BISNIS
PSAK 22 telah memasukkan sejumlah persyaratan terkait dengan hal-hal khusus atau
aspek-aspek yang dihadapi dalam kombinasi bisnis.

Ada beberapa pembahasan mengenai beberapa situasi yang lebih penting.

Ketidakpastian dalam Kombinasi Bisnis


Ketidak pastian memengaruhi sebagian besar pengukuran akuntansi. Namun lazim
dalam kombinasi bisnis. Meskipun ketidakpastian berkaitan dengan banyak aspek
kombinasi bisnis, aspek akuntansi untuk kombinasi bisnis yang berhak mendapat
perhatian khusus adalah periode pengukuran.
Periode Pengukuran
Periode pengukuran berakhir setelah pihak pengakuisisi memperoleh informasi yang
diperlukan mengenai fakta-fakta pada tanggal akuisisi, tetapi tidak lebih dari satu tahun.
Contoh :
PT Barmudatiki mengakuisi tanah dalam sebuah kombinasi bisnis dan untuk sementara
mencatat tanah pada nilai wajar yang diestimasi sebesar Rp. 100.000.000 selama periode
pengukuran PT Barmudatiki memperoleh penilaia yang dapat diandalkan bahwa tanah
tersebut bernilai Rp. 110.000.000 pada tanggal akuisisi . selanjutnya , pada periode
akuntansi yang sama , perubahan nilai tanah dalam zona yang dekat telah mengurangi nilai
tanah yang diakuisisi oleh PT Barmudatiki menjadi Rp. 75.000.000 . PT Bermudatiki
mencatat klarifikasi nilai wajar tanggal akuisisi tanah dan penurunan nilai setelah itu dengan
jurnal berikut .
(12) Tanah 10.000.000
Goodwill 10.000.000
Menyesuaikan nilai tanah tanggal akuisisi yang diperoleh dalam kombinasi bisnis
(13) kerugian penurunan nilai 35.000.000
Tanah 35.000.000
Mengakui Penurunan nilai tanah yang dimiliki
Pengecualian untuk prinsip pengakuan

Liabilitas kontijensi
Setelah pengakuan awal dan sampai liabilitas diselesaikan, dibatalkan atau
kadaluwarsa, pihak pengakuisisi mengukur liabilitas kontijensi yang diakui dalam
kombinasi bisnis pada nilai yang lebih tinggi antara:
a. Jumlah yang seharusnya diakui sesuai dengan PSAK 57
b. Jumlah yang pada awalnya diakui setelah dikurangi amortisasi yang dapat
diterapkan, jika dapat ditentukan.

Ganti Rugi Aset


Penjual dalam kombinasi bisnin dapat menjamin secara kontrak pengakuisisi dari hasil
kontijensi atau ketidakpastian dalam relasi pada semua atau bagian liabilitas aset
tertentu.
Dalam setiap periode pelaporan, pengakuisisi mengukur ganti rugi aset yang dikenali
pada tanggal akuisisi menggunakan dasar yang sama seperti yang digunakan dalam
penjaminan aset atau liabilitas, subjek pada batasan kontraktual pada jumlahnya, atau
jika ganti rugi tidak dapat diukur pada nilai wajarnya pada tanggal akuisisi.
Ekuitas non –pengendali dilakukan sebelum Kombinasi Bisnis

Jika PT Lemogos memegang 10% saham PT Atsugoni untuk kas sebesar Rp.
4.500.000.000. investasi Total PT Lemogos di pertimbangkan menjadi sebesar Rp.
5.000.000.000
Pengakuisisi yang mengambil posisi ekuitas dalam akuisisi dan secara langsung
mendahului tanggal akuisisi harus merevaluasi ulang posisi ekuitas pada nilai wajarnya
pada tanggal akuisisi dan menyadari laba atau rugi pada evaluasi ulang . misalkan
investasi PT Lemagos sebesar 10% pada PT Atsugoni memiliki nilai buku sebesar Rp.
300.000.000 dan nilai wajar sebesar Rp.500.000.000 pada tanggal PT Lemagos
mengakuisisi 90% Saham PT Atsugoni . PT Lemagos merevaluasi ulang investasi aslinya
dalam PT Asgoni pada nilai wajar sebesar Rp. 500.000.000 dan mengakui
perkembangan Rp. 200.000.000 dalam revaluasi pada tanggal tanggal dimana
perusahaan tersebut menyisihkan saham pada PT Atsugoni . PT Lemogosmencatat
ayat berikut pada pembukuan dalam hubungan dengan akuisisi dari PT Atsugoni.

(14) Investasi dalam saham PT Atsugoni Rp.200.000.000


Keuangan tidak terealisasi (kerugian)-pendapatan Rp.200.000.000
Revaluasi Saham PT Atsugoni Pada nilai Wajar pada tanggal kombinasi Bisnis
(15) Investasi dalam Saham PT Atsugoni Rp. 4.500.000.000
Kas Rp. 4.500.000.000
Perolehan pengendalian saham dari PT Atsugoni
Akuisisi Melalui Kontrak

Pada beberapa contoh, pihak pengakuisisi mungkin memperoleh kendali pada


pihak yang diakuisisi tanpa mentransfer nilai wajar atau menerima
kepemilikan saham pada pihak yang diakuisisi. Pada kasus ini jumlah aset
yang diakuisisi pada tanggal akuisisi berasal dari kepentingan nonpengendali
dan dimasukkan dalam kepentingan nonpengendali yang dilaporkan pada
laporan keuangan konsolidasian berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai