Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN PENYAKIT SINDROM NEFROTIK

 Fatimah Nugrahaini (P1337420516008)


 Hanni Masykuroh (P1337420516020)
 Desy Budiarti (P1337420516021)
 Pratiwi Kusumastuti W (P1337420516029)

Gathotkaca 1
DEFINISI
Sindrom Nefrotik adalah penyakit dengan
gejala edema, proteinuria, hipoalbunemia dan
hiperkolesterolemia (Rusepno, H, dkk. 2000,
832). Sindrom Nefrotik adalah status klinis
yang ditandai dengan peningkatan
permeabilitas membran glomerulus terhadap
protein, yang mengakibatkan kehilangan
protein urinaris yang massif (Donna L. Wong,
2004).
ETIOLOGI
 Kerusakan pada glomeruli merupakan penyebab utama
sindrom nefrotik.Ketika penyakit ini diderita oleh anak,
penyebab utamanya adalah Minimal Change Disease (MCD),
juga dikenal sebagai Lesi Nil atau Penyakit Nil. MCD adalah
penyakit yang ditandai dengan kerusakan glomerulus-
pembuluh darah kecil di dalam nefron.
 Pada pasien dewasa, penyebab sindrom nefrotik yang paling
umum adalah Focal Segmental Glomerulosclerosis (FSGS)
dan Membranous glomerulonephritis (MGN). FSGS
disebabkan oleh ginjal yang terluka, sedangkan MGN adalah
penyakit yang berkembang secara perlahan pada ginjal.
 Selain FSGS dan MGN, sindrom nefrotik dapat disebabkan
oleh penyakit pada sistem kekebalan tubuh, infeksi, obat-
obatan tertentu, penyakit genetik, kanker, multiple myeloma
(kanker sel plasma), amiloidosis (penimbunan protein amiloid
dalam organ tubuh), dan lupus eritematosus sistemik.
PATOFISIOLOGI

Adanya peningkatan permiabilitas glomerulus


mengakibatkan proteinuria masif sehingga terjadi
hipoproteinemia. Akibatnya tekanan onkotik
plasma menurun karean adanya pergeseran cairan
dari intravaskuler ke intestisial. Volume plasma,
curah jantung dan kecepatan filtrasi glomerulus
berkurang mengakibatkan retensi natrium. Kadar
albumin plasma yang sudah merangsang sintesa
protein di hati, disertai peningkatan sintesa lipid,
lipoprotein dan trigliserida.
POLA PENGKAJIAN GORDON
1. Persepsi dan pola manajemen kesehatan
 Tanyakan tentang alasan klien masuk rumah sakit
 Bagaimana riwayat kejadiannya
 Tanyakan keluhan utama,
 Bagaimana riwayat penyakit masa lalu yang berkaitan dengan nefrotik
sindrom.
 Tanyakan riwayat kesehatan keluarga dan riwayat gaya hidup klien.

2. Nutrisi – Pola Metabolik


 Pemberian ASI, perkiraan jumlah minum, kekuatan menghisap ( bagi
yang masih bayi
 Tanyakan bagaimana selera makan, makanan tidak disukai/disuka
 Masukan makanan selama 24 jam ? makanan tambahan ? vitamin ?
 Bagaimana kebiasaan makan, sebelum dan selama sakit bagaimana?
 Berat badan lahir? Berat badan saat ini?
 Masalah kulit : ras, lesi, dll
 Ada oedem atau tidak?
3. Pola Eliminasi
 Pola defekasi ,(kesulitan, kebiasaan ada darah/tidak)

 Mengganti pakaian dalam/diapers berapa kali ?

 Pola eliminasi urin (berapa kali popok basah/hari, perkiraan


jumlah , kekuatan keluarnya urin, bau, warna, proteinuria/tidak)

4. Pola Aktivitas – Pola Latihan


 Rutin menjaga kebersihan diri atau tidak ? ( kapan, bagaimana,
dimana, menggunakan sabun apa?
 Aktivitas sehari-hari dirumah, bermain, tipe mainan yang
digunakan, teman bermain, penampilan anak saat bermain, dll)
 Level aktivitas anak/bayi secara umum, tolerans

 Persepsi anak terhadap kekuatan ( kuat atau lemah )

 Bagaimana kemampuan kemandirian anak ( mandi, makan,


toileting, berpakaian, dll )
5. Pola Istirahat – Tidur
 Bagaimana pola istirahat/tidur anak sebelum dan saat sakit,
perkiraan jam, dll.
 Perubahan pola istirahat, mimpi buruk, nokturia ?
 Posisi tidur anak? Gerakan tubuh ?

6. Pola Kognitif – Persepsi


 Bagaimana responsive anak secara umum
 Bagaimana respons anak untuk berbicara, suara, object,
sentuhan ?
 Apakah anak mengikuti object dengan matanya ? respon untuk
meraih mainan
 Bagaimana vokal suara, pola bicara, mainan, tingkat percaya
diri, dll
 Bagaimana kemampuan anak untuk mengatakan nama, waktu,
alamat, nomor telepon, dsb
 Bagaiamana kemampuan anak untuk mengatakan kebutuhan :
lapar, haus, nyeri, tidak nyaman ?
7. Persepsi Diri – Pola Konsep Diri
 Bagaimana pemahaman anak terhadap identitas
diri, kompetensi,dll.
 Bagaimana status mood anak?

 Apakah anak cemas ,takut atau tidak?

 Apakah anak merasa kesepian atau tidak.

8. Pola Peran – Hubungan


 Bagaimana hubungan anak dengan keluarga

 Bagaimana interaksi anak dengan keluarga dan


temannya serta perawat
 Bagaimana tingkat ketergantungan anak?

 Bagaimana pola bermain anak


9. Pola seksualitas
 Tanyakan bagaimana Perasaan sebagai laki-
laki/perempuan ?
 Adakah riwayat tentang reproduksi

10. Koping – Pola Toleransi Stress


 Kaji apa yang menyebabkan stress pada anak? level
stress? Toleransi ?
 Bagaimana pola penanganan masalah, support system ?

11. Nilai – Pola Keyakinan


 Bagaiamana Perkembangan moral anak, pemilihan
perilaku, komitmen.
 Tanyakan apa agamanya?

 Bagaimanan keyakinan akan kesehatan, keyakinan


agama
PENGKAJIAN
1. Identitas Klien 2. Identitas Penanggung Jawab

Nama : An. A Nama : Ny.D


Umur : 6 tahun Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki Jenis Kelamin: Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Hubungan dg Klien: Ibu
RIWAYAT KESEHATAN

1. Keluhan utama
Klien bengkak diseluruh tubuh
2. Penyakit sekarang
klien dibawa ibunya kerumah sakit dengan keluhan
badan anaknya bengkak-bengkak di seluruh badan
terutama dibagian wajah dan mata. Ibunya mengatakan 5
hari SMRS saat bangun tidur pagi hari mata anaknya
sembab, namun sembab berkurang di sore hari, sembab
juga menyebar dibagian perut dan esoknya pada kedua
kaki, sejak 4 hari yag lalu BAK berwarna merah tua dan
sedikit. Mual muntah (-), batuk pilek(-) dan sesak nafas (-).
3. Penyakit dahulu
Klien dan ibunya mengatakan tidak ada riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat masalalu
a. Kehamilan ibu
 Jumlah Gravida :1
 Kesehatan Selama hamil : Baik
b. Persalinan dan Melahirkan
 Tipe Melahirkan : Normal
 Tempat Melahirkan : Bidan
c. Kelahiran
 BB Lahir : 3,8kg
 TB Lahir : 50 cm
 Kondisi Kelahiran : Baik
 Adanya Anomali Kongenital : Tidak ada
d. Alergi
Ibu klien mengatakan anaknya tidak ada riwayat alergi obat, benda, bau, maupun
makanan
e. Pertumbuhan Dan Perkembangan
 BB Lahir : 3,8kg TB Lahir : 50 cm
 BB sekarang : 42kg TB sekarang : 136 cm
 Metabolik Kasar : klien bisa berjalan tanpa bantuan

 Metabolik halus : klien bisa berbicara dengan jelas


5. Riwayat imunisasi
Difteri, Polio, MMR, Campak
6. Riwayat keluarga
Ibu klien mengatakan klien tidak memiliki,
maupun menderita penyakit keturunan kronis
dan penyakit menular.
PENGKAJIAN GORDON
1. Managemnent dan presepsi kesehatan
Ibu klien mengatakan sebelum ke rumah sakit
tidak mengetahui tentang penyakitnya, setelah
didiagnosa penyakit anaknya, ibu klien berharap agar
penyakit anaknya dapat disembuhkan.
2. Pola nutrisi metabolik
Anoreksia (+), minum (+)
A: BB=42Kg, TB=136cm
B: Hb=10,9 g/dl
C: turgor kulit tidak kembali dalam 3 detik, mukosa
bibir lembab
D: bubur
3. Pola eliminasi
Ibu klien mengatakan sejak 4 hari yang lalu BAK
berwarna merah tua dan sedikit
BAB konstipasi 1 sehari sekali
4. Pola aktivitas latihan
Ibu klien mengatakan anaknya melakukan aktivitas
dibantu orang lain
5. Pola istirahat tidur
Ibu klien mengatakan klien sering terbangun saat
tertidur, tidur 7 jam sehari
6. Pola presepsi kognitif
Klien merasa sedikit nyeri dibagian wajah yang
bengkak
7. Pola konsepsi diri presepsi diri
Ibu klien peduli dan menjaga kesehatan klien
8. Pola hubungan peran
Sejak klien menderita penyakit klien tidak bisa
bermain lagi dengan teman temannya.
9. Pola reproduksi seksualitas
Anak berjenis kelamin laki-laki, anak mendapat
kasih sayang dari keluarga yang cukup besar
10. Pola toleransi koping
Klien tinggal bersama keluarganya, ibunya
sangat mempedulikan tentang penyakitnya.
11. Pola keyakinan
Klien beragama islam, klien melakukan
kewajiban ibadahnya selama di rumah sakit
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran umum : Compos Mentis
Kepala : Terdapat luka borok
Mata : Simetris, konjungtiva anemis
Sklera tidak ikterik
Hidung : Simetris, tidak ada sekret
Telinga : Simetris, tidak ada kotoran
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid
Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada
stomatitis
Thoraks :
1. Paru :
I: Simetris
P: Tidak ada nyeri tekan
P: Terdengar bunyi sonor dan redup
A: Terdengar suara paru

2. Jantung :
I: Simetris tidak ada lesi
P: Ictus cordis teraba pada ic 5 mid clavicula
P: Redup
A: S1 dan S2 reguler
Abdomen : I: Simetris tidak ada lesi
A: Bising usus 20x/menit
P: Tympani
P: Tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas :
Atas : Terpasang infus di tangan kiri, tidak
ada lesi
Bawah: Terdapat edema
Genetalia : Bersih tidak ada kelainan, jenis
kelamin laki-laki
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 HB : 10,9 g/dl,
 WBC : 5.900  Ureum : 31mg/dl
 Trombosit : 398.00  Glukosa (-)
 Ht : 33%  Bilirubin (-)
 kolesterol total 479 gr/dl  Darah (+2)
 Protein total 2,4 g/dl  Protein (+3)
 Albumin: 1,0 g/dl  Urobilonogen (+1)
 Globulin: 1,46 g/dl  Leukosit (+1).

Pada pemeriksaan urin lengkap diperoleh warna :


kuning, kejernihan : agak keruh, berat jenis : 1,005, pH
5,5, Th/ medikamentosa yg diberikan furosemid 2x30gr.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Tanggal Tanggal Paraf


ditemukan diatasi
1 Kelebihan volume cairan
berhubungan dengan kelebihan
asupan cairan ditandai dengan
adanya edema.
2 Ketidakseimbangan nutrisi
berhubungan dengan kurang
asupan makanan ditandai dengan
kurang minat pada makanan
INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Tujuan & kriteria Intervensi Rasional Paraf
hasil
1. setelah 1. Monitor indikasi kelebihan 1. Mengetahui
dilakukan cairan/retensi penambahan
(misalnya,edema, distensi vena edema/tidak
tindakan 2x24 leher, dan asites). 2. Mengevaluasi
jam 2. Timbang berat badan setiap kenaikan berat
diharapkan : hari dan monitor status pasien. badan
3. Ajarkan pasien dan keluarga 3. Membantu
1. Tekanan darah mengenai jenis , penyebab dan klien
normal pengobatan apabila terdapat mengetahui
2. Turgor kulit ketidakseimbangan elektrolit, cara
yang sesuai pengobatan
membaik 4. Konsultasikan dengan dokter 4. Untuk
3. Edema perifer jika tanda-tanda dan gejala kesembuhan
berkurang kelebihan volume cairan klien
mentap dan memburuk.
(NOC,hal 192)
LANJUTAN
No. Tujuan & Intervensi Rasional Paraf
kriteria
hasil
2. Setelah 1. Monitor asupan kalori makanan 1. Mengetahui
dilakukan harian jumlah supan
tindakan 2. Observasi klien selama dan setelah makanan.
2x24 jam pemberian makan/makanan ringan 2. Mengevaluasi
diharapka untuk meyakinkan bahwa intake makanan
n: intake/asupan makanan yang cukup klien
1.Asupan tercapai dan dipertahankan 3. Mengetahui
makanan 3. Timbang berat badan klien secara kenaikan berat
terpenuhi rutin ( pada hari yang sama dan badan klien
2.Asupan setelah BAB/BAK) 4. Agar keluarga
gizi cukup 4. Ajarkan dan dukung konsep nutrisi klien mengetahui
yang baik dengan klien ( dan orang konsep nutrisi yg
terdekat klien dengan tepat) benar
5. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain 5. Untuk
untuk mengembangkan rencana kesembuhan
perawatan dengan melibatkan klien klien
dan orang-orang terdekat nya dengan
tepat.
EVALUASI
Tanggal No .dx Evaluasi Paraf
1 agustus 1 S: ibu klien mengatakan klien sering menangis karena
2017 bengkak di tubuhnya.
O:
N :112x/menit
RR :44x/menit
S :36,70 C
Terdapat edema di wajah,mata,perut dan kaki.

A: masalah belum teratasi


P: lanjutkan intervensi 1, 2
1 agustus 2 S: ibu klien mengatakan bahwa klien merasa mual,
2017 O:
N :112x/menit
RR :44x/menit
S :36,70 C
BB: 41kg
klien terlihat tidak mau makan,berat badan klien menurun

A: masalah belum teratasi


P: lanjutkan intervensi 1, 2
LANJUTAN
Tanggal No .dx Evaluasi Paraf
2 agustus 1 S: ibu klien mengatakan klien sudah tidak sering
2017 menangis lagi karena bengkaknya sudah berkurang.

O:
N :105x/menit
RR :38x/menit
S :36, C
Terlihat edema berkurang
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 1,2
2 agustus 2 S: Ibu klien mengatakan klien mualnya berkurang
2017
O:
N :105x/menit
RR :38x/menit
S :36, C
klien menghabiskan 1/3 porsi makan
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi 1, 2
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai