Anda di halaman 1dari 57

GENITALIA

Dr. LISMAWATI. R, M. Biomed, SpPA


Female Genital Tract Normal
Condyloma acuminata
Kanker Serviks

• HPV 16,18
• Nomor 1
• Faktor risiko : berganti pasangan
• Skrining : Pap smear
• Gejala tidak khas
• Postcoital bleeding
• Karsinoma terutama Squamous cell carcinoma dan Adenocarcinoma
Squamocolumnar junction : reserve cells
A = awal fase sekresi dengan vakuol subnuklear; B = fase
sekresi; C = perubahan predesidual; D = stromal granulocytes;
E =menstruasi
Dysfunctional Uterine Bleeding
• Ketidakseimbangan hormonal
• Atrofi, pola secretory dan proliferative abnormal,
hiperplasia endometrium
• Menorhagia, metrorhagia
• Hiperplasia :
• Simpleks vs kompleks
• Atypia vs nonatypia
Perdarahan Uterus Abnormal
Usia Penyebab

Prepubertas Pubertas praecox (kelainan hipofise, hipothalamus,


ovarium)

Remaja Siklus anovulatori, gangguan pembekuan darah

Usia reproduktif Komplikasi kehamilan, Siklus anovulatori, Organik


(leiomioma, adenomiosis,polip, hiperplasia
endometrium,karsinoma), ovulatory dysfunctional
bleeding (fase luteal yang inadekuat)
Perimenopausal Siklus anovulatori, Organik (polip, hiperplasia
endometrium,karsinoma), irregular shedding

Postmenopausal Organik (polip, hiperplasia endometrium,karsinoma),


atrofi endometrium
Endometriosis
• Adanya kelenjar atau stroma endometrium di lokasi abnormal diluar
uterus
• Ovarium, ligamentum uteri, septum rectovaginal, peritoneum pelvik,
parut laparatomi, umbilicus, vagina, vulva, apppendix
• Adenomyosis : di dinding uterus
• Infertilitas, nyeri haid, nyeri pelvis
• Teori implantasi, teori metaplastik dan teori diseminasi vaskular atau
limfatik
Perkembangan
Endometriosis
Neoplasma
• Endometrial Intraepithelial Hyperplasia (EIN)
• Leiomyoma
• Leiomyosarcoma
• Carcinosarcoma
• Endometrial Stromal Sarcoma
• Adenokarsinoma
TUMOR ENDOMETRIUM DAN MIOMETRIUM

♥ LEIOMIOMA ( Myoma, Fibromyoma, Fibroid)


- Merupakan tumor jinak yang berasal dari otot polos di
myometrium
- Ditemukan 30-50% pada ♀ masa reproduksi aktif.
- Frekuensi tertinggi terdapat pada usia 30-40 tahun.
- Etiologi tdk diketahui, diduga pengaruh hormon estrogen
- Faktor genetik berpengaruh karena lebih sering
ditemukan pada orang kulit hitam daripada kulit putih.
- Pada masa menopause tumor mengecil & mjd fibrotik.
- Jarang timbul setelah menopause.
- Pada ♀‫ כּ‬selama kehamilan tumor akan bertambah besar
disertai proliferasi sel.
 Makroskopik :
 Tumor berupa massa putih abu-abu, padat, batas
tegas, tidak bersimpai.
 Bisa single atau multiple, besar bervariasi.
 Penampang melintang berbentuk pusaran/kumparan.
 Mikroskopik :
 Terdiri atas campuran antara sel otot polos dan
jaringan ikat (fribroblast) yg berbentuk sepert kumparan,
secara histologi mirip miometrium normal.
 Sel-sel otot polos : besar dan berbentuk uniform
dengan inti bulat panjang, ramping dan tumpul.
 Sel-sel fibroblast : inti agak melengkung & ujung lancip.
 Menurut lokasinya :
1. Intramural (intertitiel) myoma
 Paling sering ditemukan & terdapat dalam miometrium
2. Subserosa myoma
 Terdapat didekat/dibawah peritoneum yang meliputi
korpus uteri.
 Bertangkai, dpt mnjd panjang hingga dapat bergerak
disebut wandering myoma atau migratory myoma.
 Pada mioma yang besar dapat melekat pada organ
sekitarnya spt omentum shg mendapat supply darah dan
melepaskan diri dari uterus disebut parasitik leiomyoma.
3. Submukosa myoma
 Terdapat dekat miometrium
 Bisa menonjol kedalam kavum uteri & krn kontraksi
uterus→ polipoid shg muncul dlm vagina melalui canalis
cervicalis yang disebut dengan myom geburt.
 Keadaan ini dpt menimbulkan perdarahan krn iritasi dan
penipisan pd endometrium.
 Perubahan yang terjadi pada leiomioma :
 Atrofi : terjadi waktu menopause
 Degenerasi hialin : biasanya jar ikat hialin, otot polos hlg
 Degenersai kistik : merupakan proses lanjutan deg. Hialin
 Degenerasi lemak
 Kalsifikasi : pada subserosa myoma pd orang tua
 Degenerasi merah (nekrobiosis) : pd wkt kehamilan &
tumor yang besar. Tumor mnjd lunak & berwarna merah
spt daging mentah. Warna merah krn tjdnya hemolise &
trombus dlm vena, keadaan ini disebut jg infark merah.
 Infeksi
 Proliferasi
 Klinik :
 Dpt asimptomatis, ditemukan wkt pem. uterus membesar
 Dpt berupa menorrhagi dgn atau tanpa metrorrhagi
 Perasaan brt didaerah pelvis & menimbulkan rasa tertarik
 Pd ♀‫ → כּ‬Abortus spontan, ggn letak fetus, prdrhn PP.
Leiomyoma Leiomyosarcoma
Leiomioma, tumor subserosa yang multipel, bertangkai dan tidak teratur,
korpus uteri mengalami distrofi dan tidak dapat dikenali, hanya serviks yg
dapat dikenali sebagai tonjolan paling bawah
Leiomioma : tumor terdiri dari sel-sel otot polos memanjang
uniform
♥ LEIOMYOSARKOMA
- Merupakan tumor ganas dari otot polos. Insiden jarang.
- Hampir selalu berasal dari miometrium/stroma yg
mengalami metaplasi mjd otot polos.
- Makroskopik :
 Massa spt daging yang menginvasi dinding uterus atau
dapat berupa massa polipoid yg masuk kedalam uterus.
- Mikroskopik :
 Susunan sel yg sangat seluler, spt kumparan, inti besar
bervariasi, tdk teratur, inti hiperkromatik & bnyk mitosis.
- Insiden : usia 40 – 60 th, ditemukan sebelum/sesudah
menopause.
- Metastasis : direct (rongga abdomen), paru, tulang, otak.
- Prognosa : 5 years survival rate ± 40%.
Leiomiosarkoma: ukuran dan bentuk inti berbeda,
ditemukan banyak mitosis
Adenokarsinoma endometrium
• 55-65 tahun
• Obesitas, diabetes, hipertensi, infertilitas
• Risiko kanker payudara
• Stimulasi estrogen jangka lama dan hiperplasia
endometrium
• Perdarahan pervaginam, leukorhea banyak
Adenokarsinoma endometrium
TUMOR OVARIUM
Klassifikasi menurut WHO (1993) berdasarkan asal
jaringan:
1. Epitel permukaan - 65% - 70%
Usia 20 tahun keatas
Keganasan 90%
Tumor serosum, musinosum
Tumor endometrioid
Tumor sel bening
Tumor Brenner
Kistadenofibroma

26
2. Sel benih (“germ cells”) – 15% - 20%
Usia 0 – 25 tahun keatas
Keganasan 3% - 5%
Teratoma
Tumor sinus endodermal
Disgerminoma
Khoriokarsinoma
3. Stroma ovarium – 5% - 10%
Semua umur
Keganasan 2% - 3%
Fibroma
Tumor sel granulosa – theka
Tumor sel Sertoli Leidig
4. Tumor sekunder / metastasis – 5%
Tumor Krukenberg

27
Neoplasma Ovarium
• 80% jinak, wanita muda (20-45 tahun)
• Ganas : 40-65 tahun
• Nuliparitas, riwayat keluarga
• Epithelial dan non epithelial
• Silent killer
• Gejala tidak jelas
• Pembesaran perut
• Epithelial : jinak-borderline-ganas pada 1 tumor
Neoplasma Ovarium
Benign Cystic Teratoma Granulosa Cell Tumor

Cystadenoma Ovarii Mucinosum Cystadenocarcinoma Ovarii


Serosum Papilliferum
Tumor epitel permukaan
- 75% dari tumor ovarium
- usia > 20 tahun

Kistadenoma serosum
Tumor jinak berupa kista dg epitel menyerupai
epitel tuba Falopii
20% dari semua tumor ovarium
Sering bilateral
Sering satu rongga, lumen berisi cairan serous

31
Kistadenokarsinoma serosum
Tumor ganas, 50% dari semua
kanker ovarium, berpapil, sering
bilateral

Kistadenoma musinosum
Tumor jinak, sering banyak
rongga, epitel
sama dg endoservik,
lumen berisi cairan musin

32
Kistadenokarsinoma musinosum
Tumor ganas
Sering pecah dan berimplantasi di
peritoneum, membentuk musin didaerah
tersebut (psedomiksoma peritonei)

34
Predisposisi tumor ganas epitel:
- riwayat kanker ovarium dl keluarga
- menarche usia muda (<12 tahun)
- menopause yang lambat
- kehamilan pertama setelah usia >
30 tahun
- tidak punya anak
- pemakaian estrogen lama
(th/pengganti)
36
Klinik tumor epitel
- nyeri abdomen bagian bawah
- abdomen >>
- keluhan traktus digestivus
- keluhan traktus urinarius: polakisurie,
disurie
- ganas: lemas, b.b. turun dan kakheksia
- metastasis: peritoneum asites
kgb regioner dan hematogen ke
hepar, paru dan traktus digestivus
- tumor marker Ca-125 (80% karsinoma
serosum dan endometrioid)
37
Metastasis:
- struktur yg berdekatan di
abdomen dan rongga panggul
- limfogen ke pleura
- kavum peritoneum (asites)

38
diafragma

hepar pleura

lambung

Lapisan omentum
Serosa usus
KGB
Kolon

ovarium
Implantasi
Peritoneum pelvis

39
Kista Ovarium
• Non neoplastik, fungsional
• Folikel, lutein, corpus luteum dll
• Asimptomatik
• Sering ditemukan saat SC
PATOLOGI KEHAMILAN
ABORTUS
- Penghentian kehamilan sebelum 20 minggu
- Etiologi :
1. Kelainan ovum : Kelainan kromosom, implantasi tdk sprna
2. Kelainan alat kelamin : anomali kongenital, kelainan letak
uterus
3. Peyakit ibu : malnutrisi, penyakit endokrin, penyakit infeksi
- Makroskopik : Vili, amnion, kandung janin, janin, darah
- Mikroskopik :
 Bagian janin : vlli chorealis dilapisi cytotrophoblast dan
syncytiotrophoblast
 Bagian ibu : desidua graviditas, kelenjar endometrium
 Perdarahan, nekrosis, infiltratlekosit PMN
RADANG
- Infeksi melalui :
1. Infeksi asenden :
- melalui jalan lahir → paling sering
- Infeksi oleh : mikoplasma, candida, bakteri flora vagina.
2. Infeksi hematogen (trans Plasenta) :
- Sifilis, TBC, toksoplasmosis dan berbagai virus ( rubela,
sitomegalo virus, herpes simplek).
- Dapat menyebabkan persalinan prematur dan KPD
- Infeksi trans plesenta dapat menyebabkan bayi lahir cacat.
KEHAMILAN EKTOPIK (Kehamilan ekstra uterine)
- Implantasi fetus diluar kavum uteri
- Bisa terjadi pada : tuba (90%), ovarium, rongga abdomen.
- Etiologi : - Radang kronis seperti salpingitis kronis
- Tumor intra uterine
- Perdarahan dalam tuba
- Ovum dibuahi di tuba, kmd blastokista akan berkembang dg
baik (hr ke-6) akan berimplantasi. Bila trjd keterlambatan
blastokista ini menuju uterus, maka tjd implantasi didalam
tuba → tumbuh dan berkembang disebut kehamilan tuba.
- Seperti kehamilan biasa, kehamilan tuba jg terbentuk jar
plasenta, kantong amnion, fetus dan desidua graviditas.
- Kehamilan dalam ovarium terjadi bila pembuahan trjd setelah
pecahnya folikel. Kehamilan dalam rongga abdomen trjd bila
ovum yang dibuahi jatuh melalui fimbriae dan berimplantasi
di peritoneum.
- Pada kehamilan tuba terjadi dilatasi tuba krn perdarahan yg
disebabkan oleh perlekatan plasenta tdk sempurna pada
dinding tuba → hematosalping, disertai hasil konsepsi
menjadi massa dalam tuba. Pada 25% kasus terjadi ruptur
tuba krn plasenta menembus dinding serosa shg dinding mjd
lemah → perdarahan intraperitoneal → gejala-gejala yang
disebut dengan kehamilan ektopik terganggu (KET). Hal ini
terjadi pada minggu ke 2 – 6.
- Gambaran klinik dari KET :
1. Nyeri abdomen / akut abdomen
2. Tanda-tanda shock : TD ↓, nadi cepat, keringat dingin,
pusing, kesadaran menurun → coma → †
3. Pemeriksaan urine (+) untuk kehamilan → membantu utk
menegakkan diagnosis.
4. D/ pasti terdapatnya darah pada pungsi cavum dauglas.
- Kadang-kadang kehamilan tuba dapat terjadi regresi spontan
dari plasenta, disusul nekrosis dan resorbsi. Bila fetus tidak
diresorbsi tjd kalsifikasi dan mumifikasi → lithopedion.
- Hal lain yg dapat terjadi pada kehamilan tuba yaitu fetus scr
perlahan-lahan terdorong keluar melalui fimbriae kedalam
rongga abdomen & plasenta melekat pd alat tubuh dirongga
abdomen. Kehamilan intra abdomen dpt berlangsung aterm.
- Mikroskopik : villi chorealis, perdarahan, sel-sel desidua.
- Th/ : operasi cito
Kehamilan ektopik dituba : tuba mengalami peregangan dan
mengandung villi korialis dan extravasasi darah.
MOLA HYDATIDOSA
- Suatu tumor jinak dari chorion
- Merupakan pembengkakan kistik, hidropik dari villi khorealis
dengan hilangnya sistem vaskularisasi fetus dan proliferasi
trofoblast.
- Etiologi : idiopatik, diduga ovum / fetus patologik (blighted).
- Patogenesa : pada blighted ovum tampak jaringan plasenta
mengalami degenerasi hidropik. Tidak ditemukan pembuluh
darah → edema → cairan tidak diabsorbsi.
- Abortus akibat blihgted ovum biasanya keluar dalam 3bln
pertama, gelembung-gelembung mola keluar pada kehamilan
4-5 bln.
- Makroskopik :
 Uterus berisi jaringan seperti anggur, kistik, berdinding tipis
dan mudah pecah dengan keluarnya cairan jernih.
 Kandung amnion dapat ditemukan tapi kolaps.
 Ada / tidak ditemukan fetus.
Mola Hidatidosa
• Hamil anggur
• Kelainan kromosom
• Partial atau komplit
• Bila menginvasi uterus : Invasive mole, choriocarcinoma
• Hamil : cepat membesar; mual dan muntah hebat (hiperemesis)
• HCG meningkat : follow up
Mola Hidatidosa
- Mikroskopik :
 Villi khorealis sembab, sedikit atau tanpa pembuluh darah.
 Hiperplasi dan anaplasi epitel khorion yaitu cytotrofoblast
dan syncytiotrofoblast.
 Proliferasi sel khorion Ini menyebabkan produksi HCG ↑.
- Klinik :
 Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan.
 Perdarahan
 Pengeluaran cairan dan jaringan molanya
 BJA (-), bagian-bagian fetus tidak teraba.
 Pemeriksaan darah dan urine : HCG ↑
- Th/ : Kuretase
Mola hydatidosa tanpa fetus

Mola Hydatidosa tanpa fetus


Mola hydatidosa dengan fetus
Mola hydatidosa: villi korialis tampak seperti balon,
bagian tengah avaskular terdiri dari jar. Ikat longgar yang
edem, epitel permukaan terdiri dari sito dan
syncytiotrofoblas yang hiperplastik
CHORIOCARSINOMA
- Tumor ganas sel trofoblast yang berasal dari :
 kehamilan normal
 Abortus
 Mola hydatidosa
- Frekuensi : 1 dari 20.000 kehamilan dari :
 Mola hydatidosa 50%
 Sisa plasenta dan abortus 25%
 Persalinan normal 22%
 Kehamilan ektopik 3%
- Makroskopik :
 Massa tumor lunak spt daging, kuning keputih2an prdrhan
- Mikroskopik :
 proliferasi abnormal cytotrofoblast dan syncytiotrofoblast
 Tidak ditemukan villi khorealis
 Tumor menyebuk ke miometrium sampai lapisan serosa.
 Nekrosis, perdarahan, sel-sel radang, mitosis
- Metastase :
 Retrograd ke vagina, vulva. Ke vagina 50% berupa nodul
yang gelap dan merah menyerupai angioma atau hematom.
 Hematogen dan limfogen : paru-paru 50%, otak, hati, ginjal.
- klinik : Perdarahan stlh melahirkan atau abortus stlh mola
dikeluarkan.
- D/ : - anamnesa
- Pemeriksaan HCG ↑ melebihi mola
- Foto Rö uterus : gambaran filling defect
- D/ pasti : sel-sel tumor diantara miometrium.
- Th/ : histerktomi dan sitostatika
- Prognosa : biasanya jelek
- 15% : 5 years survival rate tanpa metastase
- 6% : 5 years survival rate dengan metastase sebelum
khemoterapi dikenal.
- Bila penyakit fatal → † dalam 1th kr multiple metastase.
choriocarsinoma
Tumor terdiri dari sel2 sitotrofoblastik mononuklear dan sel2
sincytiotrofoblastik multinuklear

Anda mungkin juga menyukai