Genitalia 2016
Genitalia 2016
• HPV 16,18
• Nomor 1
• Faktor risiko : berganti pasangan
• Skrining : Pap smear
• Gejala tidak khas
• Postcoital bleeding
• Karsinoma terutama Squamous cell carcinoma dan Adenocarcinoma
Squamocolumnar junction : reserve cells
A = awal fase sekresi dengan vakuol subnuklear; B = fase
sekresi; C = perubahan predesidual; D = stromal granulocytes;
E =menstruasi
Dysfunctional Uterine Bleeding
• Ketidakseimbangan hormonal
• Atrofi, pola secretory dan proliferative abnormal,
hiperplasia endometrium
• Menorhagia, metrorhagia
• Hiperplasia :
• Simpleks vs kompleks
• Atypia vs nonatypia
Perdarahan Uterus Abnormal
Usia Penyebab
26
2. Sel benih (“germ cells”) – 15% - 20%
Usia 0 – 25 tahun keatas
Keganasan 3% - 5%
Teratoma
Tumor sinus endodermal
Disgerminoma
Khoriokarsinoma
3. Stroma ovarium – 5% - 10%
Semua umur
Keganasan 2% - 3%
Fibroma
Tumor sel granulosa – theka
Tumor sel Sertoli Leidig
4. Tumor sekunder / metastasis – 5%
Tumor Krukenberg
27
Neoplasma Ovarium
• 80% jinak, wanita muda (20-45 tahun)
• Ganas : 40-65 tahun
• Nuliparitas, riwayat keluarga
• Epithelial dan non epithelial
• Silent killer
• Gejala tidak jelas
• Pembesaran perut
• Epithelial : jinak-borderline-ganas pada 1 tumor
Neoplasma Ovarium
Benign Cystic Teratoma Granulosa Cell Tumor
Kistadenoma serosum
Tumor jinak berupa kista dg epitel menyerupai
epitel tuba Falopii
20% dari semua tumor ovarium
Sering bilateral
Sering satu rongga, lumen berisi cairan serous
31
Kistadenokarsinoma serosum
Tumor ganas, 50% dari semua
kanker ovarium, berpapil, sering
bilateral
Kistadenoma musinosum
Tumor jinak, sering banyak
rongga, epitel
sama dg endoservik,
lumen berisi cairan musin
32
Kistadenokarsinoma musinosum
Tumor ganas
Sering pecah dan berimplantasi di
peritoneum, membentuk musin didaerah
tersebut (psedomiksoma peritonei)
34
Predisposisi tumor ganas epitel:
- riwayat kanker ovarium dl keluarga
- menarche usia muda (<12 tahun)
- menopause yang lambat
- kehamilan pertama setelah usia >
30 tahun
- tidak punya anak
- pemakaian estrogen lama
(th/pengganti)
36
Klinik tumor epitel
- nyeri abdomen bagian bawah
- abdomen >>
- keluhan traktus digestivus
- keluhan traktus urinarius: polakisurie,
disurie
- ganas: lemas, b.b. turun dan kakheksia
- metastasis: peritoneum asites
kgb regioner dan hematogen ke
hepar, paru dan traktus digestivus
- tumor marker Ca-125 (80% karsinoma
serosum dan endometrioid)
37
Metastasis:
- struktur yg berdekatan di
abdomen dan rongga panggul
- limfogen ke pleura
- kavum peritoneum (asites)
38
diafragma
hepar pleura
lambung
Lapisan omentum
Serosa usus
KGB
Kolon
ovarium
Implantasi
Peritoneum pelvis
39
Kista Ovarium
• Non neoplastik, fungsional
• Folikel, lutein, corpus luteum dll
• Asimptomatik
• Sering ditemukan saat SC
PATOLOGI KEHAMILAN
ABORTUS
- Penghentian kehamilan sebelum 20 minggu
- Etiologi :
1. Kelainan ovum : Kelainan kromosom, implantasi tdk sprna
2. Kelainan alat kelamin : anomali kongenital, kelainan letak
uterus
3. Peyakit ibu : malnutrisi, penyakit endokrin, penyakit infeksi
- Makroskopik : Vili, amnion, kandung janin, janin, darah
- Mikroskopik :
Bagian janin : vlli chorealis dilapisi cytotrophoblast dan
syncytiotrophoblast
Bagian ibu : desidua graviditas, kelenjar endometrium
Perdarahan, nekrosis, infiltratlekosit PMN
RADANG
- Infeksi melalui :
1. Infeksi asenden :
- melalui jalan lahir → paling sering
- Infeksi oleh : mikoplasma, candida, bakteri flora vagina.
2. Infeksi hematogen (trans Plasenta) :
- Sifilis, TBC, toksoplasmosis dan berbagai virus ( rubela,
sitomegalo virus, herpes simplek).
- Dapat menyebabkan persalinan prematur dan KPD
- Infeksi trans plesenta dapat menyebabkan bayi lahir cacat.
KEHAMILAN EKTOPIK (Kehamilan ekstra uterine)
- Implantasi fetus diluar kavum uteri
- Bisa terjadi pada : tuba (90%), ovarium, rongga abdomen.
- Etiologi : - Radang kronis seperti salpingitis kronis
- Tumor intra uterine
- Perdarahan dalam tuba
- Ovum dibuahi di tuba, kmd blastokista akan berkembang dg
baik (hr ke-6) akan berimplantasi. Bila trjd keterlambatan
blastokista ini menuju uterus, maka tjd implantasi didalam
tuba → tumbuh dan berkembang disebut kehamilan tuba.
- Seperti kehamilan biasa, kehamilan tuba jg terbentuk jar
plasenta, kantong amnion, fetus dan desidua graviditas.
- Kehamilan dalam ovarium terjadi bila pembuahan trjd setelah
pecahnya folikel. Kehamilan dalam rongga abdomen trjd bila
ovum yang dibuahi jatuh melalui fimbriae dan berimplantasi
di peritoneum.
- Pada kehamilan tuba terjadi dilatasi tuba krn perdarahan yg
disebabkan oleh perlekatan plasenta tdk sempurna pada
dinding tuba → hematosalping, disertai hasil konsepsi
menjadi massa dalam tuba. Pada 25% kasus terjadi ruptur
tuba krn plasenta menembus dinding serosa shg dinding mjd
lemah → perdarahan intraperitoneal → gejala-gejala yang
disebut dengan kehamilan ektopik terganggu (KET). Hal ini
terjadi pada minggu ke 2 – 6.
- Gambaran klinik dari KET :
1. Nyeri abdomen / akut abdomen
2. Tanda-tanda shock : TD ↓, nadi cepat, keringat dingin,
pusing, kesadaran menurun → coma → †
3. Pemeriksaan urine (+) untuk kehamilan → membantu utk
menegakkan diagnosis.
4. D/ pasti terdapatnya darah pada pungsi cavum dauglas.
- Kadang-kadang kehamilan tuba dapat terjadi regresi spontan
dari plasenta, disusul nekrosis dan resorbsi. Bila fetus tidak
diresorbsi tjd kalsifikasi dan mumifikasi → lithopedion.
- Hal lain yg dapat terjadi pada kehamilan tuba yaitu fetus scr
perlahan-lahan terdorong keluar melalui fimbriae kedalam
rongga abdomen & plasenta melekat pd alat tubuh dirongga
abdomen. Kehamilan intra abdomen dpt berlangsung aterm.
- Mikroskopik : villi chorealis, perdarahan, sel-sel desidua.
- Th/ : operasi cito
Kehamilan ektopik dituba : tuba mengalami peregangan dan
mengandung villi korialis dan extravasasi darah.
MOLA HYDATIDOSA
- Suatu tumor jinak dari chorion
- Merupakan pembengkakan kistik, hidropik dari villi khorealis
dengan hilangnya sistem vaskularisasi fetus dan proliferasi
trofoblast.
- Etiologi : idiopatik, diduga ovum / fetus patologik (blighted).
- Patogenesa : pada blighted ovum tampak jaringan plasenta
mengalami degenerasi hidropik. Tidak ditemukan pembuluh
darah → edema → cairan tidak diabsorbsi.
- Abortus akibat blihgted ovum biasanya keluar dalam 3bln
pertama, gelembung-gelembung mola keluar pada kehamilan
4-5 bln.
- Makroskopik :
Uterus berisi jaringan seperti anggur, kistik, berdinding tipis
dan mudah pecah dengan keluarnya cairan jernih.
Kandung amnion dapat ditemukan tapi kolaps.
Ada / tidak ditemukan fetus.
Mola Hidatidosa
• Hamil anggur
• Kelainan kromosom
• Partial atau komplit
• Bila menginvasi uterus : Invasive mole, choriocarcinoma
• Hamil : cepat membesar; mual dan muntah hebat (hiperemesis)
• HCG meningkat : follow up
Mola Hidatidosa
- Mikroskopik :
Villi khorealis sembab, sedikit atau tanpa pembuluh darah.
Hiperplasi dan anaplasi epitel khorion yaitu cytotrofoblast
dan syncytiotrofoblast.
Proliferasi sel khorion Ini menyebabkan produksi HCG ↑.
- Klinik :
Pembesaran uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan.
Perdarahan
Pengeluaran cairan dan jaringan molanya
BJA (-), bagian-bagian fetus tidak teraba.
Pemeriksaan darah dan urine : HCG ↑
- Th/ : Kuretase
Mola hydatidosa tanpa fetus