Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DASAR

PEMBERIAN OBAT

Ns. YUSUF DETU,


Definisi,,,

Obat  adalah semua zat baik dari alam (hewan 
maupun tumbuhan) atau kimiawi 
yang dalam takaran (dosis) yang  
tepat atau layak dapat 
menyembuhkan, meringankan 
atau mencegah penyakit atau 
gejala-gejalanya.
Tujan Pemberian Obat
Untuk menghilangkan rasa nyeri yang dialami 
klien.
Obat topikal pada kulit memiliki efek yang 
lokal
Efek samping yang terjadi minimal
Menyembuhkan penyakit yang diderita oleh 
klien 
Adapun  Cara pemberian obat didasarkan pada 
bentuk obat, efek  yang diinginkan baik fisik maupun 
mental. Diantaranya :
a. Oral: Pemberian obat melalui mulut merupakan 
cara paling mudah dan paling sering digunakan. 
Obat yang digunakan biasanya memiliki onset 
yang lama dan efek yang lama.
b. Parenteral : Pemberian obat melalui perenteral 
merupakan pemberian obat melalui jaringan 
tubuh.pemberian obat parenteral, merupakan 
pilihan jika pemberian obat dari mulut merupakan 
ktrak indikasi.
c. Topical : Obat diberikan pada kulit atau 
mukosa. Obat-obat yang diberikan biasanya 
memiliki efek lokal, obat dapat di oleskan 
pada areah yang diobati  atau medicated 
baths. Efek sistematik dapat timbul jika kulit 
klien tipis.
d. Inhalasi :Jalan nafas memberikan tempat 
yang luas untuk absorrsi obat, obat diinhalasi 
melalui mulut atau pun hidung.
Prinsip dlm Pemberian Obat
• Tepat obat
Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya petugas medis 
harus memperhatikan kebenaran obat sebanyak tiga kali, 
yakni : ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan 
obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan obat ke 
tempat penyimpanan.
• Tepat dosis
Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat, maka 
penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat 
standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, 
spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet, dan 
lain-lain. Dengan demikian, penghitungan dosis benar untuk 
diberikan ke pasien.
• Tepat pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya  benar pada pasien yang 
diprogramkan.hal ini dilakukan dengan mengidentifikasikan 
identitas kebenaran obat, yaitu mencocokkan nama, nomor 
registrasi, alamat, dan program pengobatan pada pasien.
• Tepat jalur pemberian
Kesalahan rute pada pemberian dapat menimbulkan efek 
sistenik yang fatal pada pasien .untuk itu, cara pemberiannya 
adalah dengan melihat cara pemberian/ jalur obat pada lebel 
yang dada sebelum memberikannya ke pasien.
• Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang 
diprogramkan karena berhubungan dengan kerja obat yang 
dapat menimbulkan efek terapi dari obat.
Pemberian Dosis Obat

Dosis obat merupakan faktor penting, 
karena baik kekurangan atau kelebihan 
dosis akan menghasilkan efek yang 
tidak diinginkan, bahkan sering 
membahayakan. 
Macam-macam Dosis Obat :
• Dosis Maksimum ( DM ) adalah dosis / takaran maksimum / 
terbanyak yang dapat diberikan (berefek terapi) tanpa 
menimbulkan bahaya.
• Dosis lazim ( DL ) adalah dosis yang tercantum dalam literatur 
merupakan dosis yang lazimnya dapat menyembuhkan. 
• Dosis toksik adalah takaran obat dalam keadaan biasa yang dapat 
menyebabkan keracunan pada penderita.
• Dosis Letalis adalah takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat 
menyebabkan kematian pada penderita, dosis letalis terdiri dari:
• LD 50 : takaran yang menyebabkan kematian pada 50% hewan 
percobaan.
• LD 100 : takaran yang menyebabkan kematian pada 100% hewan 
percobaan.  
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dosis
Obat

• Umur
• Berat badan
• Jenis kelamin
• Status patologis
• Toleransi terhadap 
• Cara penggunaan
• Macam-macam faktor obat
• Waktu penggunaan obat
• Sifat bentuk sediaan psikologis dan fisiologis.
JENIS & GOLONGAN OBAT
• Ada beberapa jenis tanda yang terdapat dalam 
kemasan obat. Penandaan itu menunjukkan 
golongan obat, yang terkait dengan berbagai 
ketentuan yang mengaturnya.
• Penggolongan tersebut terdapat dalam 
Permenkes No. 917/MENKES/PER/X/1993 
tentang Wajib Daftar Obat Jadi seperti dilansir 
Rabu (2/6/2010).
Golongan Obat bebas
• Obat bebas merupakan obat yang tingkat 
keamanannya sudah terbukti tidak 
membahayakan. 
• Obat ini diberikan tanda atau logo lingkaran hitam 
mengelilingi lingkaran berwarna hijau.
• Obat ini dapat dibeli tanpa resep dari dokter dan 
dapat dijual di apotek maupun toko obat, misalnya 
Antasida DOEN, Parasetamol, Calcium Lactate, dll. 
• Dalam istilah lain untuk obat bebas adalah obat 
Over The Counter (OTC).
Gol. Obat Bebas Terbatas
• Obat bebas t’batas ialah obat keras yang dapat 
diberikan dalam jumlah terbatas, baik dosis 
maupun jumlah unit sediaannya. Misalnya 
tablet diberikan dalam jumlah 4 tablet 
• Obat bebas dalam jumlah tertentu masih bisa 
dibeli di apotek, tanpa resep dokter. Obat ini 
diberikan bersama dengan peringatan obat 
tertulis. Peringatan obat tertulis tersebut 
dituliskan dalam bentuk tulisan putih dengan 
latar belakang hitam yang berisi :
• P.NO.1 Awas obat keras : Bacalah aturan pakai !

• P.NO.2 Awas obat keras : Hanya untuk dikumur, jangan


ditelan !

• P.NO.3 Awas obat keras : Hanya bagian luar dalam !


• P.NO.4 Awas obat keras : Hanya untuk dibakar !

• P.NO.5 Awas obat keras : Tidak boleh ditelan!

• P.NO.6 Awas obat keras : Obat wasir, jangan ditelan !


Gol. Obat Keras
• Obat keras adalah obat yg termasuk dalam 
daftar obat yg hanya boleh disertakan oleh 
apoteker atau dokter.
• Apoteker hanya menyerahkan obat keras tsb 
hanya berdasarkan permintaan (resep) dari 
dokter. Dan dokter hanya menyerahkan obat 
tsb, jika obat tsb diperoleh dari apotek.
• Pengecualian diberlakukan menurut Permenkes, 
beberapa kelompok obat keras yg dapat 
diserahkan oleh Apoteker tanpa resep dokter 
misalnya obat untuk kontrasepsi oral berupa 
hormon, obat saluran cerna seperti papaverin 
dan diazepam, obat saluran nafas seperti 
aminofilin dan salbutamol, dan kelompok 
lainnya. 
• Obat keras yg memerlukan penawaran khusus, 
termasuk dlm kelompok obat “psikotropika”.
Gol. Obat Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau 
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, 
yg dapat menyebabkan penurunan atau perubahan 
kesadaran, kehilangan rasa, rangsangan semangat , 
halusinasi,  mengurangi sampai menghilangkan 
rasa nyeri, dapat menimbulkan ketergantungan. 
Peredaran produk jadi obat narkotika dikemas dalam 
wadah kemasan yg diberi bulatan berwarna hitam 
mengelilingi palang merah dengan dasar putih.
• Obat Narkotika bersifat adiksi & penggunaannya 
diawasi dengan sangat ketat, sehingga obat 
golongan narkotika hanya dapat diperoleh di 
Apotek  dengan menggunakan  resep dokter yang 
asli (bukan coppy resep). Bebeerapa contoh dari 
obat narkotik diantaranya: Morfin, Heroin, Coca, 
Codein, Methadone, Cannabis/ marijuana/ganja.
• Dalam bidang kedokteran, obat-obat narkotika 
biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan 
analgetika/obat penghilang rasa sakit.
Faktor Yang Memengaruhi Kerja Obat
• Perbedaan Genetik
Susunan genetik memepengaruhi 
biotransformasi obat. Pola metabolik dalam 
keluarga seringkali sama  Alergi
• Variabel Fisiologi
 Jenis Kelamin
 Umur
 Status gizi protein dan enzim
• Kondisi Lingkungan
 Stres dan emosi hormonal
 Suhu
 Kondisi Ruangan,dll
• Faktor Psikologis  persepsi
• Diet 
See U,,,,,

Anda mungkin juga menyukai