“MUKA TUA”
OLEH:
KELOMPOK 1
Abfraksi
Kehilangan struktur gigi pada daerah servikal
akibat tekanan kompresif berlebih pada area
oklusal sehingga melemahkan struktur gigi secara
keseluruhan
Contoh: pada gigi crowding, traumatik oklusi
gambaran
REFERENSI : Buku “Oral & Maxillofacial PHATOLOGY” Eidisi 2 oleh Brad W. Neville,
dkk tahun 2004 hal :58
Abfraksi, dengan lesi berbentuk huruf ‘V’
Abrasi
Ausnya struktur gigi karena struktur mekanik.
Tergolong lesi non karies
Contohnya : menyikat gigi terlalu keras.
Gambaran klinis :
1. Biasanya terletak di daerah servikal gigi
2. Lesi lebih luas dari pada kedalaman
3. Umumnya dijumpai pada premolar dan
kaninus
Abfraksi Abrasi
Kehilangan struktur gigi karena Kehilangan struktur gigi karena
beban kunyah yang terlalu besar
tekanan mekanik
REFERENSI :Buku Woefel Anatomi Gigi edisi 8 oleh Rickne C. dan gabriella W. Tahun
2013 Hal : 361
Gambaran Klinis Erosi Gigi
(Lussi A, Ganss C. Diagnosis of erosive tooth wear. In: Lussi A. dental Erosion.
Switzerland: Freiburgstrasse7, 2006: 32-43)
G2
G1
Et
G3
G4
Atrisi
Kehilangan permukaan gigi yang disebabkan oleh
kontak gigi geligi pada saat menggigit dan mengunyah.
Atrisi gigi ini dapat terjadi pada insisal, oklusal dan
proksimal dari gigi.
REFERENSI :Indonesian Journal Of Dentistry tahun 2008 15(1) : Hal 36-43 Judul “Peran
“Oral Splint” pada Bruxism
Gigi pada penderita Bruxism
2. Pada kasus diatas apa yang menjadi penyebab
erosi gigi dan hubungannya dengan atrisi gigi ?
Minuman asam
Musculus Masseter
Elevasi mandibula
origo : Arkus
Zigomatikus
Insersio : Angulus
mandibula
REFERENSI :Buku Woefel Anatomi Gigi edisi 8 oleh Rickne C. dan gabriella W. Tahun
2013 Hal : 434
Muskulus Temporalis
Elevasi mandibula
(serat vertikal ) dan
retrusi mandibula
(serat horizontal)
Origo : Fossa
Temporalis
Insersio : Prosesus
Coronoideus
Mandibula
REFERENSI :Buku Woefel Anatomi Gigi edisi 8 oleh Rickne C. dan gabriella W. Tahun
2013 Hal : 435-436
Muskulus Pterygoideus
Medialis
Origo : Dari permukaan
medial lamina
pterygoidea latralis dan
fossa pterygoidea.
Insersio : Permukaan
medial mandibula di
regio triangular pada
angulus
Elevasi mandibula
REFERENSI :Buku Woefel Anatomi Gigi edisi 8 oleh Rickne C. dan gabriella W. Tahun
2013 Hal : 435-438
Musculus Pterygoideus
Lateralis
Depresi mandibula
protrusi mandibula
gerakan lateral
Origo : os. Sphenoid
Insersio : fovea
pterygoidea
REFERENSI :Buku Woefel Anatomi Gigi edisi 8 oleh Rickne C. dan gabriella W. Tahun
2013 Hal : 437-438
Musculus suprahyoidei
Depresi
mandibulaRetrusi
mandibula
Musculus infrahyoidei
Depresi mandibula
REFERENSI :Buku Woefel Anatomi Gigi edisi 8 oleh Rickne C. dan gabriella W. Tahun
2013 Hal : 443
4. Jelaskan patogenesis bruxism sebagai penyebab
tengkuk keram ?
Atrisi
Theory)
2. Teori Odontoblas sebagai Reseptor (Reseptor
Odontoblastic Theory)
3. Teori Hidrodinamik (Hydrodinamic Theory)
1. Teori Persarafan Langsung (Direct Inervation
Theory)
Menurut Frank dkk (1986) bahwa saraf-syaraf
dari pulpa memasuki tubulus dentin tapi hanya
sepertiga dari dentin saja dan tidak memasuki
daerah-daereah sensitif seperti didalam
pertautan dentin enamel.
Aplikasi bahan-bahan yang memproduksi dan
meredakan nyeri pada dentin tidak berhasil
menimbulkan respon syaraf sehingga
Teori sulit diterima
2. Teori Odontoblas sebagai Reseptor (Reseptor
Odontoblastic Theory)
Prosesus odontoblast bertindak sebagai dendrit dan
akson dari neuron dan berfungsi menghantarkan
rangsangan ke pulpa.
Beberapa gigi ditermukan bahwa prosesus
odontoblast meluas kedalam dentin
Teori ini masih sulit diterima
3. Teori Hidrodinamik (Hydrodinamic Theory)
Menurut Brannstrom (1966), pergerakan cairan
didalama tubulus dentin akan menyebabkan
stimulus pada syaraf pulpa.
Lalu dideteksi oleh ujung saraf bebas dalam
tubulus pada daerah sub odontoblast sehingga
terjadi nyeri
Pergerakan cairan yang cepat pada dentin
disebabkan oleh larutan hipertonis, tekanan dan
dehidrasi.
Gambar ilustrasi mekanisme teori hidrodinamik yang diawali oleh adanya
rangsangan terhadap syaraf intradental dan akhirnya menimbulkan rasa
sakit (Orchardson R and Gillam DG. J Am Dent Assoc 2006; 137: 991).
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
demineralisasi dan remineralisasi ?
Demineralisasi
Proses hilangnya ion-ion pada enamel
gigi karena asam.
Faktor yang menyebabkan
demineralisasi enamel
1. Faktor gigi
2. Faktor agen
3. Faktor lingkungan
4. Waktu
Remineralisasi
Proses kembalinya garam-garam mineral
yang terdapat pada gigi.
Hanya terjadi bila pH kembali normal 6,8-
7,3.
Cukupnya Ca2+ dan PO43-
Remineralisasi di percepat karena adanya
Flour, Buffer Cavity.
pH 7
Kristal apatit H+ bereaksi dgn PO43-
REMINERALISASI terbentuk dalam saliva dan plak
pH 6.8