Anda di halaman 1dari 45

Pneumotoraks

Arimbi,Sp.P
Ilmu Penyakit Dalam
FK UWKS 2012
Kompetensi Dokter (3B)
 Kompetensi Dasar ( KD ): Mampu menjelaskan Batasan,
Etiologi, Patofisiologi, Patogenesis,Gejala klinis, Diagnose
penunjang ,tindakan kegawat daruratan atau terapi sementara
dan Rujukan pada kasus Pneumotoraks.
 Relevansi terhadap Mahasiswa: dengan semakin banyaknya
kasus infeksi, trauma, penyakit yang menyangkut saluran napas,
maka kasus Pneumotoraks semakin banyak di jumpai di
masyarakat. Pada akhirnya pemberian materi ini bermanfaat
bagi mahasiswa , agar tidak canggung menghadapi dan
menangani, terutama kegawat daruratan kasus Pneumotoraks
yang selanjutnya hendak di rujuk, guna penanganan yang lebih
invasif dan intensive
Anatomi Cavum Pleura

Dalam cavum Pleura tidak pernah ada udara.


Dalam cavum pleura hanya dijumpai sedikit
cairan pelumas + 0,13cc/kgBB.
Fisiologi Cavum Pleura
- Tek. intrapleura inspirasi : - 11 s/d -12
- Tek. intrapleura ekspirasi : - 4 s/d -9
- Tek. intrabronkhial inspir : - 1,5 s/d -7
- Tek. Intrabronkhial ekspir : - 1,5 s/d -4

Surfactant pada dinding alveoli

Paru selalu mengembang


Batasan / Definisi Pneumotoraks

Terisinya cavum pleura dengan udara,


sehingga paru mengempis / kolaps
sebagian / seluruhnya .
Etiologi Pneumothoraks

 Trauma dada
 Peningkatan tekanan paru
 Penyakit pada pleura, saluran npasa dan parenkhim paru
Pembagian Pneumothoraks berdasar jenis fistelnya

Open Pneumothoraks

masuknya udara kedalam cavum pleura lewat


lubang pada dinding dada/ punggung yang
terbentuk akibat trauma.
Kasus yang menimbulkan keadan ini, misal:
kecelakaan trauma dada, perkelahian / luka
tusuk
Pembagian Pneumothoraks………..jenis fistelnya

Closed Pneumothoraks

masuknya udara dalam cavum pleura lewat


lubang yg terbentuk secara tidak semestinya
pada parenkhim paru, saluran napas dan
esophageus
Pembagian Pneumothoraks …………jenis fistelnya
o Tension Pneumothoraks ( Pneumothoraks Ventile ):
terbentuknya flap pada pleura yang bertindak membiarkan udara
masuk dalam cavum pleura, namun udara tidak diijinkan keluar
dari cavum pleura, sehingga udara dalam cavum pleura
bertanmbah banyak.
o Tension Pneumothoraks dapat terjadi dari Pneumothorak terbuka
maupun Pneumothoraks tertutup, dimana pada lubang nya
terbentuk Flap.
o Tension / Ventile Pneumothoraks adalah pneumothoraks yang
paling mengkhawatirkan , umumnya penderita datang dalam
keadaan shock,
Tension Pneumothoraks

Jika udara dapat masuk dalam


paru pada proses inspirasi tapi
tidak dapat keluar paru ketika
proses ekspirasi.
Akibat hal ini, maka dapat
terjadi peningkatan tekanan
intrapleural. Karena tekanan
intrapleural makin meningkat,
maka mediastinum terdorong
ke sisi sehat.
PEMBAGIAN PNEUMOTORAKS
BERDASAR PENYEBAB TERJADINYA
 PNEUMOTORAKS SPONTAN
a.Pneumotoraks Primer : tak dijumpai penyakit
primer,sering terjadi pada laki-laki, dan perokok.
b.Pneumotoraks Sekunder: ada penyakit Primer, seperti
PPOK,Asma,TB, Fibrosis paru, Carcinoma paru.
 PNEUMOTORAKS TRAUMATIK
terjadi akibat trauma pada dinding dada.
 PNEUMOTORAKS IATROGENIK
penyebab terjadinya tidak jelas
PEMBAGIAN PNEUMOTORAKS
BERDASAR LOKASI KOLAPS
 PNEUMOTORAKS PARIETAL
Paru yang kolaps mengumpul di tepi / nempel pada dinding dada .
 PNEUMOTORAKS MEDIASTINAL
Paru yang kolaps mengumpul di tengah / dekat mediastinum / hilus ,
sering salah di diagnose sebagai Tumor mediastinum, bila dokter kurang
teliti dalam membaca thorak foto .
 PNEUMOTORAKS BASAL
Paru yang kolaps mengumpul di basal paru / dekat diafragma, sering
salah di diagnose sebagai Tumor basal paru / efusi pocketed basal paru ,
terjadi bila dokter kurang teliti dalam membaca thorak foto .
PEMBAGIAN PNEUMOTORAKS
BERDASAR KANDUNGAN DALAM CAVUM PLEURA
HIDRO PNEUMOTHORAKS / FLUIDO PNEUMOTHORAKS
Kandungan cavum pleura berupa campuran udara dan cairan, sering di jumpai
pada kasus infeksi paru , akibat terbentuknya bronkhopleura fistel.
PYO PNEUMOTHORAKS
Kandungan cavum pleura berupa campuran udara dan pus / nanah, sering di
Jumpai pada kasus infeksi paru sehingga terbentuk bronkhopleura fistel.
HEMO PNEUMOTORAKS
Kandungan cavum pleura berupa campuran udara dan darah, sering di jumpai
pada kasus trauma dada akibat Kecelakaan lalu lintas / Perkelahian dg luka
tusuk dada.
PEMBAGIAN PNEUMOTORAKS

BERDASAR LUAS PARU YANG KOLAPS


PNEUMOTORAKS TOTALIS
Pneumotoraks dengan keadaan paru kolaps / kempis Seluruhnya.
PNEUMOTORAKS PARTIALIS
Pneumotoraks dengan keadaan paru kolaps / kempis Sebagian.

% Kolaps = ( A X B ) – ( a X b ) X 100 %
(AXB)
Pembagian Pneumothoraks ...........

a
Cara menghitung
Derajat Kolaps
D d B
b

C
GEJALA KLINIS PNEUMOTORAKS

 Sesak napas ringan sampai berat ( tergantung banyak nya udara yang
masuk dalam cavum pleura / luasnya kolaps paru )
 Nyeri dada ringan sampai berat ( pada lokasi Pneumothoraks )
 Sianosis sampai gagal napas ( terjadi akibat udara yang mendesak paru
makin banyak ,sehingga terjadi tamponade jantung )
PEMERIKSAAN FISIK PNEUMOTORAKS

INSPEKSI
 Gerakan dada asimetri : lokasi sakit gerakannya tertinggal.
 Bentuk dada asimetri: lokasi sakit bentuk dada lebih cembung
 Luas Inter Costal Space: lokasi sakit lebih melebar
 Lokasi Mediastinum bergeser: ke sisi paru yang sehat, akibat terdorong
nya posisi jantung oleh adanya udara dalam cavum pleura.
PEMERIKSAAN FISIK PNEUMOTORAKS
PALPASI
 Gerakan dada asimetri : lokasi sakit gerakannya tertinggal.
 Sela Iga ( Inter Costal Space ): lokasi sakit lebih melebar
 Fremitus vokal : lokasi sakit lebih menurun atau bahkan menghilang
dibanding lokasi paru yang sehat.
 Phenomena Succusio Hipocrates :yaitu suara kocakan air dalam ruang
yang mengandung Udara , hal ini sering di jumpai pada kasus
luidopneumotorak / Hidropneumotoraks ( gambaran ini dapat kita analog
kan dengan suara kocakan balon yang diisi air )
PEMERIKSAAN FISIK PNEUMOTORAKS

PERKUSI
• Suara ketok: Hipersonor pada sisi paru yang sakit serta batas jantung
bergeser ke sisi paru yang sehat .
PEMERIKSAAN FISIK PNEUMOTORAKS
AUSKULTASI
Fremitus vokal : Melemah / menghilang pada sisi paru yang sakit .
Suara amforik : yang menandakan adanya fistel / cavitas pada parenkhim
paru, sehingga terdengar suara brokhus yang jelas dapat di dengar di
permukaan dinding dada.
Bronkofoni positip: terjadi pada kasus Fluidopneumotorak /
Hidropneumotoraks , yaitu suara percakapan terdengar jelas pada lokasi
sakit / tepat nya di perbatasan antara udara dan air dalam cavum pleura.
Suara metalik positip, yaitu suara yang terdengar jelas bila di dengarkan
dengan stetoskop pada lokasi Pneumothoraks .
PEMERIKSAAN FISIK PNEUMOTORAKS
Cara melakukan pemeriksaan Suara Metalik
2 orang pemeriksa , pada posis di depan dan di belakang penderita.
Pemeriksa pertama berada di depan penderita dan mengetokkan 2 buah
uang logam di diketokkan bagian dada penderita yang mengalami
pneumothoraks, sedangkan pemeriksa kedua berada di punggung penderita
sambil menempelkan stetoskop di lokasi yang mengalami Pneumothoraks.
Hasil pemeriksaan Suara Metalik Positip, artinya:
Suara ketokan antara 2 buah uang logam yang di lakukan oleh pemeriksa
pertama, akan di dengar jelas oleh pemeriksa ke dua dengan suara “ Ting –
Ting “
DIAGNOSE PENUNJANG PNEUMOTORAKS

Thoraks foto
Fluoroskopi
Prove pungsi / Pungsi Percobaan
DIAGNOSE PENUNJANG PNEUMOTORAKS
FOTO THORAKS
Pneumotoraks Partial :
nampak gambaran foto dengan Paru kolaps berwarna kehitaman dengan garis
kolaps berwarna abu – abu.

Pneumotoraks Total:
nampak gambaran foto dengan bentukan seperti “massa” berwarna putih yang
menempel pada hilus paru / dasar paru / di perifer.
DIAGNOSE PENUNJANG PNEUMOTORAKS

A B C D

A. Pneumothoraks kolaps total dekstra ( nampak ujung panah adalah garis kolaps )
B / C. Pneumothoraks kolaps sebagian dekstra ( ujung panah adalah garis kolaps )
D. Pneumothoraks kolaps sebagian di segmen anterior paru, sedangkan segmen
posterior masih nampak mengembang ( ujung panah adalah garis kolaps )
DIAGNOSE PENUNJANG PNEUMOTORAKS

E F G H

E / F / G : Pneumothoraks kolaps total dekstra ( nampak ujung panah adalah garis


kolaps )
H: Pneumothoraks kolaps total sinistra ( nampak ujung panah adalah garis kolaps )
DIAGNOSE PENUNJANG PNEUMOTORAKS
FLUOROSKOPI
Selain dengan Foto Rontgen dada, diagnose Pneumotorak dapat juga di lakukan
dengan alat Fluoroskopi. Dengan alat Fluoroskopi keadaan paru penderita
langsung dapat dilihat. Namun seringkali garis kolaps paru pada Pneumotorak tidak
terlalu nampak jelas, oleh sebab itu dokter harus terlatih menggunakan alat ini.
Fluoroskopi pada Pneumotorak jenis Ventil, akan nampak gerakan Pendulum,
yaitu gerakan mediastinum seirama dengan gerak paru , dimana saat inspirasi
jantung terdorong ke sisi sakit , sebaliknya saat ekspirasi jantung kembali ke posisi
semula .
DIAGNOSE PENUNJANG PNEUMOTORAKS

FLUOROSKOPI

Nampak dokter melihat


fluoroscopy untuk
mengetahui adanya paru
kollaps dan adanya gerakan
pendulum
DIAGNOSE PENUNJANG PNEUMOTORAKS
PROVE PUNGSI:
Prove pungsi, artinya pungsi / aspirasi / penyedotan percobaan yang dilakukan
dengan memakai alat sederhana berupa spuit biasa.
Caranya: pada pasien yang dicurigai adanya pneumothoraks, maka pada lokasi
yang di curigai terdapat pneumothoraks, di buktikan dengan prove pungsi dengan
menusukkan jarum spuit pada lokasi penumothorak, selanjutnya di coba dilakukan
aspirasi, apabila tersedot udara dalam spuit, maka terbukti bahwa Pneumo -
thoraks terjadi pada penderita .
DIAGNOSE PENUNJANG PNEUMOTORAKS
PROVE PUNGSI:
Prove pungsi, artinya pungsi / aspirasi / penyedotan percobaan yang dilakukan
dengan memakai alat sederhana berupa spuit biasa.
Caranya: pada pasien yang dicurigai adanya pneumothoraks, maka pada lokasi
yang di curigai terdapat pneumothoraks, di buktikan dengan prove pungsi dengan
menusukkan jarum spuit pada lokasi penumothorak, selanjutnya di coba dilakukan
aspirasi, apabila tersedot udara dalam spuit, maka terbukti bahwa Pneumo -
thoraks terjadi pada penderita .
DIAGNOSE BANDING

 -Pleurisi dan Perikarditis


 -Infark miokard dan Emboli paru
 -Bronkhitis kronis dan Emphisema
 -Hernia Diafragmatika
 -Discecting aneurisma Aorta
PENATALAKSANAAN PNEUMOTHORAKS

 Kasus Pneumothoraks, sesuai Standart Kompetensi


Dokter ,memiliki Standart Kompetensi Dasar : IIIB,
artinya dokter umum dapat menangani keadaan
daruratnya, selanjut secepat nya di rujuk ke RS dengan
fasilitas dan SDM yang ber kompetensi.
PENANGANAN KEGAWAT DARURATAN PNEUMOTHORAKS
Gawat Daruratan pada Pneumothoraks: Pemasangan Kontra Ventil.
Prinsip / caranya : mengeluarkan udara yang ada pada cavum pleura dengan
menusukkan jarum surflo / jarum no. 18 yang di hubungkan dengan tranfusi set ,
dimana jarum di tusukkan langsung di lokasi Pneumothoraks, selanjutnya ujung
slang infus yang tdk berjarum di masukkan pada botol yang sudah berisi air
setengahnya ( lihat gambar ), maka akan terlihat gelembung udara yang keluar
dari ujung slang infus memasuk pada botol, hal ini menandakan bahwa udara
keluar dari cavum pleura lewat selang infus set menuju ke dalam air pada botol .
Selama gelembung-gelembung udara masih nampak keluar dari slang menuju
dalam air pada botol, maka jarum yang ada pada dada penderita jangan di lepas,
sehingga lakukan fixasi dengan plester agar jarum tetap menempel masuk dalam
cavum pleura. Selanjutnya penderita dapat di rujuk ke RS yang berkompetensi.
PENANGANAN KEGAWAT DARURATAN PNEUMOTHORAKS
Kesulitannya:
 Slang buntu akibat tersumbat darah atau akibat slang menekuk, sehingga
udara dari cavum pleura tidak keluar lagi, padahal kolaps nya masih luas /
pasien masih nampak sesak berat.
Hasilnya:
 Apabila tindakan pemasangan Kontra Ventil tidak mengalami kesulitan, artinya
slang lancar tanpa hambatan, maka apabila tidak nampak lagi gelembung-
gelembung udara yang keluar dari slang menuju dalam air pada botol, di duga
paru sudah mengembang maksimal, hal ini dapat dilihat dari klinis penderita
nampak sesak nya berkurang atau RR nya menurun. Selanjutnya dapat di
lakukan foto thoraks ulang ( Pasca Kontra ventil ), apabila pasca Kontra
Ventil, nampak paru masih kolaps / belum mengembang seluruhnya , di
sarankan selanjutnya penderita dirujuk ke Rumah Sakit ( lihat gambar 6 ).
Prinsipnya sama dengan pemasangan Thorakal drain, namun yang di pasang
hanya tranfusi set saja.
PENANGANAN LEBIH LANJUT DI RUMAH SAKIT

Penanganan penderita lanjutan ( pasca Kontra ventil ) 


PADA PNEUMOTORAKS DENGAN LUAS KOLAPS < 20%
Dilakukan terapi Konservatif dengan cara tiup-tiup balon atau
meniup air dalam botol melaui sedotan minuman.
PENANGANAN LEBIH LANJUT DI RUMAH SAKIT
PNEUMOTORAKS DENGAN LUAS KOLAPS > 20%
 Dilakukan Pemasangan Thoracal drain / Bullau
Drainage yang di hubungkan dengan botol WSD
yang memakai sistim Continous Suction.

Pneumothoraks yang sudah


Pneumothoraks yang terpasang yang dihubungkan
sudah terpasang dengan botol WSD / Water
thorakal drain Seal Drainage
INDIKASI PEMASANGAN BULLAU DRAIN PADA PNEUMOTHORAKS
Pneumothoraks tertutup dengan luas paru kolaps > 20%
Pneumothoraks terbuka.
Pneumothoraks Ventil yang tidak mengembang
sempurna Setelah dilakukan tindakan pemasangan
Kontraventil sementara.
Profilaksis pada pasien trauma dada yang akan dirujuk
Flail chest yang membutuhkan pemasangan ventilator
Pemasangan Thoracal Drain /Bullau Drainage

a c

b d
Thoracal drain yang sudah terpasang
Tabung WSD -
Waterseal drainage
dengan 3 Tiga botol
PNEUMOTHORAKS DENGAN PENYULIT
Apabila terjadi Pneumotoraks dengan penyulit, maka konsul ke
Bedah Thoraks, dapat dilakukan berbagai penanganan:
 Pleurodesis ( melekatkan pleura parietalis & viseralis,
sehingga di harapkan cavum pleura tidak terisi udara lagi )
 Penjahitan lubang fistel
 Dekortikasi ( membuang pleura yang menebal )
 Reseksi paru ( Segmentegktomi / Lobektomi /
Pnemektomi )
FARMAKO TERAPI

Antibiotika:
 Apabila penyebab pneumotoraks adalah infeksi akibat
kuman Mycobacterium Tuberkulose, maka terapi yang di
berikan adalah obat TB, namun bila penyebabnya akibat
bakteri lain, maka pemberian antibiotika broad spectrum (
cyprofloxacin atau levofloxacin ).
Simptomatik ( tergantung keluhan yang ada )
PENYULIT / KOMPLIKASI PNEUMOTORAKS:

Pneumothoraks ventil, berakhir fatal, bila terjadi kolaps sirkulasi akibat


jantung dan pembuluh darah tertekan terus-menerus selanjutnya makin
berat, maka terjadi Tamponade jantung.
Fluidopneumotoraks, bila Pneumothoraks terjadi bersama Efusi Pleura
Pyopneumotoraks, bila Pneumotoraks terjadi bersama terbentuknya nanah
Hemopneumotoraks,bila Pnemothoraks terjadi bersama perdarahan akibat
trauma
Pneumomediastium, bila udara dari cavum Pleura meluas ke mediastinum.
PENYULIT / KOMPLIKASI PNEUMOTORAKS:
Emfisema sub Cutis , bila udara dari cavum pleura meluas ke bawah kulit
Bila udara menekan ke organ sekitar, akan terjadi Tamponade Jantung s/d
Gagal napas
Atelektasis , bila udara dalam cavum pleura makin banyak , sehingga paru
makin kolaps
Edema Paru re Ekspansi, bila terjadi pengembangan paru mendadak akibat
pneumothoraks yang mengembang terlalu cepat, umumnya terjadi beberapa
Pada kasus pemasangan kontra ventil, dimana udara keluar begitu cepat atau
beberapa saat setelah pemasangan thorakal drain ( komplikasi pasca WSD ) .
Pneumotoraks berulang ( Reccurent Pneumothoraks )
PROGNOSE PNEUMOTORAKS :
Prognose baik, apabila penanganan segera di lakukan dan pengobatan
intensif diberikan , terutama pada penderita muda dan sehat.
Prognose juga tergantung pada:
Keadaan paru kontralateralnya / sisi paru yang sehat, apabila paru
Kontralateralnya keadaannya masih baik , maka prognosenya lebih baik
dibanding paru kontra lateralnya dalam keadaan sakit / rusak juga.
Jenis Pneumotoraks ventil, prognosenya lebih buruk di banding
pneumotoraks terbuka atau tertutup.
Luasnya Paru kolaps, dimana makin luas paru kolaps, maka prognose nya
makin buruk.

Anda mungkin juga menyukai