Anda di halaman 1dari 13

Ikterus Fisiologis

Pada
Neonatorum
Angela Christine Virginia
102014080
Skenario 1
Seorang bayi
Seorang bayi usiausia 5 dibawa
5 hari hari dibawa
ke dokterke dokter
untuk kontroluntuk kontrol
rutin. Ibu rutin.bahwa
mengatakan Ibu bayinya
mengatakan bahwa bayinya mulai
mulai tampak tampak
kuning kuning
pada usia pada usia 48 jam.
48 jam.

Identifikasi Istilah yang Tidak Diketahui


TIDAK ADA TIDAK ADA
Rumusan Masalah
Bayi usia 5 hari datang untuk kontrol rutin karena bayi tampak kuning
usiaBayi
48usia
jam5 hari
/ 2 datang
jam untuk kontrol rutin karena bayi tampak kuning usia 48 jam / 2 hari
Hipotesis
Bayi usia 5 hari tersebut mengalami ikterus neonatal fisiologis
Bayi usia 5 hari tersebut mengalami ikterus neonat fisiologis
Mind map

anamnesis
PF
prognosis PP

Bayi usia 5 hari


datang utk kontrol WD
penatalaksanaan
DD
rutin karena bayi
tampak kuning
usia 48 jam / 2
jam
patofisiologi etiologi

Gejala klinis epidemiologi


• Identitas
Hasil anamnesis :
• Keluhan Utama - Lahir normal pervaginal
• RPS dan keluhan penyerta cukup bulan usia 40
minggu
• Riwayat kehamilan,persalinan, - Bayi aktif menangis kuat,
menyusui dengan baik
kelahiran - Tidak ada demam
• RPD - Mekonium (+) dan urin
(+), normal
• RPK - Tidak ada riwayat penyakit
• Riwayat sosial dan ekonomi hati
- Bayi O rhesus +, ibu B
• Riwayat pengobatan rhesus +
• Riwayat alergi

Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan Penunjang
Tampak sakit sedang Pemeriksaan bilirubin serum
total dan direk

Compos mentis Coombs test


Hasil : - Direct
Pemeriksaan - Indirect
TTV : normal penunjang belum
dilakukan Pemeriksaan golongan darah
- Sklera ikterik ABO, Rh
- Ikterus di wajah dan
badan
Hemoglobin dan hematokrit

Hitung retikulosit dan


- Hepato splenomegali (-) pemeriksaan pulasan darah
tepi untuk melihat morfologi
erotrosit
Pada bayi dengan ikterus
neonatorum :
• Kadar bilirubin dalam serum tali
Ikterus neonatorum pusat yang bereaksi-indirek 1-3 mg/dL
fisiologis • Naik dengan kecepatan < 5 mg/dL/24 jam
• Ikterus dapat dilihat Hari ke2- ke3
• Berpuncak Hari ke2 dan ke4 dgn kadar 5-6 mg/dL
• Menurun Dibawah 2 mg/dL antara umur
hari ke5-ke7

Working Diagnosis
Ikterus Fisiologis Ikterus Patologis Breast feeding Breastmilk
Jaundice Jaundice

timbul Setelah 24 jam Dalam 24 jam Hari k2 – k3 Setalah 4-7 hari


pertama pertama
Kadar tertinggi pada hari ke Kenaikan kadar kurangnya asupan metabolisme
5 pada BCB; pada hari ke 7 bilirubinn > 5 makanan (ASI) progesteron dlm ASI
pada BKB mg/dl/hari menghambat
glukoronil transferase
Kadar bilirubin < 15 mg/dl Bilirubin serum > 15 sikulasi sikulasi heterohepatik
mg/dl heterohepatik ↑ ↑

Hilang dalam 14 hari Ikterus berlangsung tidak perlu Fototerapi, jarang


lebih dari 14 hari fototerapi transfusi tukar

Hilang tanpa perlu Warna feses dempul jangan diberi air ikterus lebih lama (3-
pengobatan dan urin kuning tua putih, air gula 12 minggu)

Bilirubin direk > 2 Konsentrasi asam


mg/dl lemak bebas yang non-
esterified ↑
Bilirubin direk Bilirubin indirek
• Mudah larut dalam lemak • Larut dalam air
• Bila kadar tinggi, tidak • Bila ada atresia atau
terikat albumin, sawar obstruksi duktus biliaris
darah otak rusak → → bertumpuk di dalam
melalui sawar darah otak hati → merusak sel hati
– otak → terikat sel otak → sirosis hepatis
→ kernikterus
Etiologi Epidemiologi
• Produksi bilirubin yang berlebihan • Insiden tinggi di Asia Timur,
meningkat karena hemolisis Indian, Amerika dan Yunani
• Gangguna proses dalam uptake • Insiden meningkat pada
dan konjugasi di hepar
populasi di dataran tinggi
• Bayi kulit putih cenderung
• Gangguan transportasi lebih mudah terkena dibanding
kurangnya albumin yang mengikat bayi kulit gelap (ras)
bilirubin • Bayi laki laki > bayi
• Gangguan dalam ekskresi perempuan
sumbatan dalam liver, obstruksi
• Usia gestasi, semakin muda
semakin rentan
intra/ekstahepatik

Gejala klinis : ikterus fisiologis pada neonatorum biasanya timbul


setelah 24 jam / hari k2, hanya terlihat kulit yang menjadi kuning, sklera
ikterik, akan tetapi pada keadaan umumnya sehat dan masih aktif seperti
bayi sehat lainnya.
Metabolisme Bilirubin
Farmakologi Non Farmakologi
• Fenobarbital • Fototerapi
• Obat pengikat bilirubin • Transfusi tukar
(arang aktif)
• Pem-blokade Perubahan
Heme Menjadi Bilirubin
(protoporfirin timah,
tersedia juga protoporfirin
seng atau mesoporfirin)

Komplikasi : Kernicterus
Kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak
Secara patologis, kondisi ini ditandai dengan pewarnaan bilirubin dan nekrosi
neuron di ganglia basal, korteks hipokampus, dan nukleus subtalamikus di otak.
Pencegahan Prognosis
• Pengawasan antenatal • Dubia et bonam (baik),
• Hindari obat berpotensi ikterus
• Mencegah dan mengobati
bila perawatan sesuai
hipoksia pada janin dan dengan alur tatalaksana
neonatus yang telah disepakati
• Penggunaan fenobarbital pada
ibu 1-2 hari sebelum partus bersama
• Iluminasi yang baik di bangsal
bayi baru lahir
• Pemberian makanan dini
• Pencegahan infeksi

Ikterus adalah warna kuning pada kulit, konjungtiva dan selaput akibat
penumpukan bilirubin. Untuk mengetahui ikterus tersebut harus mengumpulkan
anamnesis dengan baik serta pemeriksaan fisik dan penunjang yang benar, agar
penatalaksaaan dapat diberikan dengan tepat dan dapat dicegah segera mungkin.
Dari hasil pembahasan di atas, hipotesis diterima yaitu bayi 5 hari tersebut
mengalami ikterus neonatorum fisiologis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai