Anda di halaman 1dari 27

SISTEM BILANGAN

SISTEM BILANGAN
Angka :
Lambang dari sebuah nilai atau jumlah
 Basis (radix) : Suatu sistem yang memberikan gambaran
simbol-simbol yang digunakan untuk merepresentasikan
nilai-nilai
Basis suatu sistem bilangan adalah sembarang angka
termasuk 0 yang ada dalam suatu sistem bilangan

Macam-macam sistem bilangan yang dikenal,


yaitu desimal (basis 10), biner (basis 2), Oktal
(basis 8), dan heksa desimal (basis 16)
Macam-macam
sistem bilangan
Decimal (basis 10) : 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
Biner (basis 2) : 0,1
Oktal (basis 8) : 0,1,2,3,4,5,6,7
Hexadecimal (basis 16)
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F
Bilangan Desimal

Sistem desimal nilai posisi sebagai berikut:


100 = 1 = satuan
101 = 10 = puluhan
102 = 100 = ratusan
103 = 1000 = ribuan
104 = 10000 = puluhan ribu
105 = 100000 = ratusan ribu
dan seterusnya berdasarkan nilai basis dan pangkat
contoh 1:
101110 = 1x103 + 0x102 + 1x101 + 1x100
= 1000 + 0 + 10 + 1 =1011
(dibaca seribu sebelas)
Sistem Bilangan Biner
Sistem biner nilai posisi sebagai berikut:
• 20 = 1 = satuan
• 21 = 2 = duaan
• 22 = 4 = empatan
• 23 = 8 = delapanan
• 24 = 16 = enam-belasan
• 25 = 32 = tiga-puluh-duaan
• 26 = 64 = enam-puluh-empatan
• 27 =128 = seratus-dua-puluh-delapanan
• dan seterusnya berdasarkan nilai basis dan pangkat
Contoh 2 :
10112 = 1x 23 + 0x22 +1x21 + 1x20
=8+0+2+1
= 1110, jadi nilai bilangan 10112 = 1110 atau nilai
desimalnya adalah sebelas.
Bilangan Heksa-desimal
Sistem Heksa-desimal nilai posisi :
• 160 = 1 = satuan
• 161 = 16 = enam-belasan
• 162 = 256 = dua-ratus-lima-puluhenaman
• 163 = 4096 = empat-ribu-sembilan-puluhenaman
• dan seterusnya berdasarkan nilai basis dan
pangkat
Contoh 3 :
101116 = 1x 163 + 0x162 + 1x161 + 1x160
= 4096 + 0 + 16 + 1
= 411310
Jadi nilai bilangan 101116 = 411310
Bilangan Oktal
Sistem bilangan oktal dikenal nilai posisi :
• 80 = 1 = satuan
• 81 = 8 = delapanan
• 82 = 64 = enam-puluh-empatan
• 83 = 512 = lima-ratus-dua-belasan
dan seterusnya berdasarkan nilai basis dan pangkat.
Contoh 4 :
10118 = 1x83 + 0x82 + 1x81 + 1x80
= 512 + 0 + 8 + 1
= 52110
Jadi nilai bilangan 10118 = 52110
Perhitungan Aritmatika
Perhitungan aritmatika yang dilakukan
adalah:
 Penjumlahan
 Pengurangan
 Perkalian
 Pembagian
Penjumlahan cara Aritmatika
Penjumlahan dapat dilakukan dengan aritmatika biasa atau
logika Boolean (fungsi exclusive OR dan AND)
 Penjumlahan dengan aritmatika dilakukan seperti
penjumlahan pada desimal, jika ada carry maka angka ini
ditambahkan dengan angka sebelah kirinya

Pengurangan juga dilakukan persis seperti sistem digital


Penjumlahan Basis 10
Contoh: 310 + 610 = 910
Penjumlahan Basis 8
Contoh: 38 + 68 = 118
Perkalian Basis 8
Contoh: 38 x 68 = 228
Penjumlahan Biner
Pengurangan Biner

Jika bilangan yang dikurangi lebih kecil dari


bilangan yang mengurangi maka bilangan yang
dikurangi akan meminjam angka didepannya.
Perkalian
Perkalian dapat dilakukan dengan 2 cara :
• Perkalian aritmatika biasa
• Menggunakan logika boolean
• Perkalian dengan cara aritmatika dilakukan
seperti pada perkalian desimal. Disini hasil
perkalian diletakkan sesuai posisi pengali.
Contoh perkalian
Pembagian
Misalnya 35 : 5 = 7
• 1 0 1)1 0 0 0 11 (1 1 1
101 -
111
101 -
1 0 1
10 1 -
0
Contoh soal
• Hitunglah penjumlahan, pengurangan,
perkalian bilangan Biner
1. 11 0101 + 1 1001
2. 1000 0001 + 1000 1010
3. 11 0101 – 11001
4. 10000001 – 10000000
5. 11111 x 1001
6. 1111 x 100
Konversi Antara Sistem Bilangan (1)

Konversi dari suatu sistem bilangan ke sistem


desimal dapat dilakukan dengan 2 cara:
• Cara pertama
137548 = 1x84+3x83+7x82+5x81+4x80
= 4096+1536+448+ 40 + 4
= 612410
• Cara kedua : 137548 ke basis 10
1
x8
8+3 = 11
x8
88+7 = 95
x8
760+5 = 765
x8
6120+4= 612410
Konversi dari suatu sistem desimal ke sistem
yang lainnya dapat dilakukan dengan cara:
4410 = ……………..2
Dengan teknik bagi dua
44 : 2 = 22 sisa: 0 LSB
22 : 2 = 11 sisa: 0
11 : 2 = 5 sisa: 1
5 : 2 = 2 sisa: 1
2 : 2 = 1 sisa: 0
1 : 2 = 0 sisa: 1 MSB
Jadi 4410 = 101100 2

Ditulis dari bawah ke atas


Konversi antara Sistem Bilangan
Untuk sistem bilangan yang lebih besar dari 10, maka
digunakan huruf abjad
Misalkan :
2A4F16 = 2x163+ 10x162+ 4x161+ 15x160
= 1083110
Misalkan :
11010111011000 = 11 0101 1101 1000
= 3 5 D 8 16
= 35D816
Misalkan :
2753318 = 2 7 5 3 3 1
= 010 111 101 011 011 001 2
= 0101111010110110012
Pecahan
Konversi pada pecahan sama dengan pada bilangan
bulat, hanya saja pangkat dari basisnya akan meningkat
ke kanan
Misalkan :
0.1010112
= 1x2-1+ 0x2-2+ 1x2-3+ 0x2-4+ 1x2-5+ 1x2-6
= 0.5 + 0 + 0.125 + 0 + 0.03125+0.015625
= 0.67187510
Misalkan :
0.1010112
Mencari pembagi sebagai pembilang
1010112 =32+0+8+0+2+1 = 43
Mencari penyebut dari pangkat jumlah angka
yaitu 26 = 64
Sehingga didapat : 43/64 = 0.67187510
Untuk konversi dari basis 2 ke basis 8 atau
16 atau sebaliknya dapat dilakukan secara
langsung seperti pada integer yaitu dengan
melakukan pengelompokkan sesuai dengan
basis yang di tuju.
Tetapi pengelompokkan dilakukan dari kiri
ke kanan (berbeda dengan bilangan bulat
yang dilakukan dari kanan ke kiri)
Misalkan : 0.10112 ke basis 8
0.101 100 2 = 0.548
Penggunaan Bilangan Biner
Bilangan biner digunakan dalam
komputer yang biasa tidak terlihat oleh
pengguna
Namun kemampuan untuk membaca
bilangan biner sangat menguntungkan
Karena komputer menyimpan baik
instruksi maupun data dalam bentuk
bilangan biner

Anda mungkin juga menyukai