Anda di halaman 1dari 31

TUBERKULOSIS PARU PUTUS OBAT

SKENARIO 4
Seorang laki laki 35 tahun batuk sejak 3 bulan lalu
IDENTIFIKASI ISTILAH YANG TIDAK
DIKETAHUI
Tidak ada (-)
RUMUSAN MASALAH
Seorang laki laki 35 tahun batuk sejak 3 bulan lalu
ANALISIS MASALAH
Prognosis Anamnesis
Pemeriksaan

Komplikasi Diagnosis
Seorang laki
laki 35 tahun
Penatalaksanaan batuk sejak
Etiologi
3 bulan lalu
Manifestasi
klinis Epidemiologi

Patofisiologi
HIPOTESIS
Pria tersebut menderita TB Paru
ANAMNESIS
Identitas : Tn. A 35 tahun
KU : Batuk Sejak 3 bulan yang lalu
Keluhan penyerta : Batuk berdahak, sedikit, warna putih tidak ada darah,
tidak demam, BB menurun
RPS :
 Batuk kering atau produktif ?
 Bila ada dahak, warnanya bagaimana ?
 Adakah batuk darah ? Sejak kapan ?
 Adakah nyeri dada, atau sesak napas?
ANAMNESIS
RPD :
 Adakah riwayat penyakit pernapasan kronis?
 Apakah pernah dirawat sebelumnya di rumah sakit ?
 Apakah sudah berobat sebelumnnya ? (Berobat TB 1 tahun lalu putus minum setelah
dua bulan berobat)

Riwayat pribadi :
 Apakah pasien merokok atau meminum alkohol ?

RPK :
 Apakah dalam keluarga ada yang menderita sakit TB paru, asma ?
 Apakah dalam keluarga ada yang merokok ?
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran  Compos mentis
TTV :
 TD:
 N:
 RR:
 Suhu :

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi  ronkhi basah halus di apeks paru kanan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap
 Hb : 12 g/dL
 Ht: 36%
 L : 9.900/uL
 LED : 70 mm/jam

Pewarnaan bakteri tahan asam


Uji tuberkulin
Foto sinar X
GAMBARAN THORAX PADA PENDERITA TB
ANATOMI
DIFERENTIAL DIAGNOSIS

TB paru Ca paru Bronkiektasis Pneumonia


1. Demam 1. Batuk > 1. Batuk 1. Demam
2. Malaise kronis Kronik tinggi ,
3. BB turun 2. Hemoptisis 2. Hemoptisis menggigil
4. Batuk kronis 3. Mengi Sputum bau 2. Nyeri dada
5. Hemoptisis 4. Nyeri busuk- 3. Sesak
6. Nyeri Dada Dada 3. Dispneu napas
7. Sesak 5. Gejala 4. Wheezing 4. Batuk +
napas Metastasis dahak
pada std 6. Anoreksia kental
lanjut 7. Penurunan 5. Anoreksia
BB
ETIOLOGI
Mycobacterium tuberculosis

Batang, gerak (-), kapsul (-) spora (-), aerob


Mudah mati pada suhu 80o 5 menit dan 20 menit pada
suhu 60o
Peka terhadap ultraviolet
Dapat hidup berbulan-bulan pada suhu kamar dan
ruangan lembab
PEWARNAAN ZIEHL-NEELSEN
EPIDEMIOLOGI
WHO 2013, terdapat 9,2 juta kasus TB baru
0,7 juta pasien TB terinfeksi virus HIV
WHO memperkirakan di Indonesia setiap tahunnya terjadi 175.000
kematian
Kasus TB terbesar di dunia yaitu: India, Cina, Indonesia, Afrika
Selatan, dan Nigeria.
Di tingkat global Indonesia peringkat 8 dari 27 dengan TB MDR
sebesar 6900, sebanyak 1.9% dari kasus baru dan 12% dari kasus
pengobatan ulang
PATOFOSIOLOGI
Bakteri masuk  ke sistem pernafasan atas  di makrofag  tidak
mati  membuat makrofag kurang efektif dalam eradikasi 
membuat granuloma  menjadi tuberkel  menjadi nekrosis
perkijuan + kalsifikasi
MANISFESTASI KLINIS
Demam subfebril kadang demam sampai 40°C
Batuk darah
Sesak nafas
Nyeri dada
Malaise
Anoreksia
Penurunan BB
TB RESISTEN OBAT, TB MDR, TB XDR
1. TB Resisten Obat -> Mycobacterium Tuberculosis kebal terhadap
OAT

2. Multi Drug Resistant (MDR TB) -> TB yang resistant terhadap 2


obat anti TB, biasanya INH dan Rifampisin secara bersamaan atau di
sertai dengan kekebalan terhadap obat anti TB lini pertama seperti
Etambutol, Streptomicin, Pirazinamid

3. Extensive Drug Resistant (XDR TB) -> kebal terhadap obat TB lini
kedua (Fluorokuinolon dan setidaknya satu obat anti TB suntikan
(kanamisin, amikasin, kapreomisin)
FAKTOR RESIKO TB RESISTEN
Siapa saja bias kena, tetapi paling sering pada penderita yang :
1. tidak menelan obat TB secara teratur
2. Sakit TB berulang serta ada riwayat pengobatan TB sebelumnya
3.Datang dari wilayah yang beban TB resisten obatnya tinggi
4.ada kontak erat dengan penderita TB resisten
KLASIFIKASI TB RIWAYAT PENGOBATAN
1. Pasien Baru adalah pasien yang belum pernah kena TB dan
mendapat pengobatan atau sudah pernah dapat OAT <1 bulan
(BTA positif atau negative dengan lokasi anatomi penyakit
dimanapun)

2. Pasien Kambuh (relaps) yaitu pasien TB pernah dapat pengobatan


dan di nyatakan sembuh pengobatan lengkap, di diagnosis kembali
BTA positif

3. Kasus Putus Obat (default) pasien telah berobat dan putus obat 2
bulan atau lebih dengan BTA positif
KLASIFIKASI TB RIWAYAT PENGOBATAN
4. Kasus Gagal (failure) yaitu pasien dengan hasil dahak tetap positif
satu setelah pengobatan selama 5 bulan atau lebih.
PENATALAKSANAAN
Medica mentosa lini pertama untuk fase intensif dan lanjutan

Dosis mg/kg
Rifampisin 450 – 600 mg, INH 300 mg, pirazinamid 1,2 – 2 gram dan
etambutol 25 mg/kg BB, semua ini diberikan selama 2 bulan, 4 bulan berikutnya
Intermiten
: rifampisin 450 – 600 mgSifat
Obat anti TB dan INH 300 mg.
Potensi
Harian

3x/minggu 2x/minggu

Isoniazid (INH) Bakterisid Kuat 5 10 15

Rifampicin (R) Bakterisid Kuat 10 10 10

Pyirazinamid (Z) Bakterisid Lemah 25 35 50

Streptomycin (S) Bakterisid Lemah 15 15 15

Etambutol (E) Bakteriostatik Lemah 15 30 45


PENATALAKSANAAN
Medica mentosa
lini kdua untuk kasus TB resisten Obat terutama (MDR TB) kana misin,
kapreomisin, amikasin, kuinolon, sikloserin, etionamid, paramino salisilat (PAS)
PENATALAKSANAAN
Regimen pengobatan TB

Kategori diagnosa TB Fase inisial (harian Fase lanjutan (harian atau

atau 3x/minggu 3x/minggu

I (baru) 2HRZE 4H3R3

II (kambuh, gagal, default) 2HRZES/1HRZE 5HRE

III 2HRZE 4HR atau 6HE setiap hari


PENATALAKSANAAN
MDR : 6Z-E-Kn-Lfx-Eto-Cs/18Z-E-Lfx-Eto-Cs

Z = Pirazinamid, E = Etambutol, Kn, kanamisin, Lfx : Levofloxacin, Eto :


Etionamid, Cs : Sikloserin
PENATALAKSANAAN
Nonmedica mentosa
1. Tinggal di rumah selama beberapa minggu pertama pengobatan
untuk tbc aktif
2. Ventilasi ruangan, hambat penyebaran kuman
3. Tutup mulut menggunakan masker
KOMPLIKASI
1. Atelektasis
2. Bronkiektasis
3. Pleuritis
4. Efusi pleura
PROGNOSIS
Dubia
KESIMPULAN
Laki-laki tersebut menderita tuberkulosis paru putus obat

Anda mungkin juga menyukai