40 th 36 th 31 th 47 th 43 th 41 th 39 th 37 th 35 th
Perempuan
dengan alergi 45 th
38 th
dingin
Laki-laki dengan
riwayat asma 16 th 7 th 5 th
Pasien
Pasien
Riwayat penyakit pada keluarga/tetangga yang
dapat ditularkan
• Riwayat kontak dengan pasien ISPA (-)
• Riwayat penyakit dengan keluhan sama (-)
Riwayat Pribadi
Kesimpulan
- Imunisasi dasar dilakukan sesuai usia
Riwayat Lain
Riwayat penyakit dahulu
- riwayat penyakit dengan keluhan yang sama (+)
- riwayat batuk pilek (-)
- riw demam lama(-)
- riw alergi (-)
Klonus - -
Tanda Brudzinsky sign I, II, III, IV (-), kernig sign (-)
meningeal
Sensibilitas normal normal normal normal
Akral hangat hangat hangat hangat
Resume
Anamnesis
• Riw sakit dengan keluhan serupa
• Nyeri tenggorokan
(+)
• Nyeri saat menelan (+), seperti mengganjal (+) • Riw jajan sembarangan sebelum
• Demam (+) sakit (+) di tepi jalan (makanan
terbuka)
• Sakit kepala • Sering minum es (+)
• Nyeri dibelakang telinga • Higine rongga mulut jelek (sikat
gigi 1x sehari pada pagi hari), dan
• Badan terasa lemas
banyak gigi berlubang
• Nafas bau (+) • Riw penyakit ISPA sebelumnya
• Tidak mau makan (-)
• Pemeriksaan Fisik
Ku / kes : tampang sakit sedang/compos mentis
N: 110x/menit
RR : 22x/menit
S : 39 ºC
Kepala : mesochepal
Mulut : sianosis -/-, mukosa basah (+), faring hiperemis (-),
tonsil T3-T3, detritus (+), tonsil edem (+), tonsil
hiperemis (+), kripte melebar , pseudomembran (-) gigi :
mola tiga berlubang.
Antopometri
WAZ -0.2 (BB normal)
HAZ 0.5 (perawakan normal)
WHZ -0.75 (status gizi baik)
Kesan : Status Gizi Baik
LABORATORIUM (9/6/18)
Hb : 12.1 g/dl
Ht : 36%
Erit : 4.7 juta
Leu : 15.420 U/L H
Trombosit: 283.000
HJL : bas/eos/bat/seg/lim/mon 0,3/0.0 L/0.5 L/78.2 H/17.4 L/3.6
Daftar masalah
Sindrom I
•Nyeri tenggorokan , Nyeri saat menelan (+), • Ku / kes : tampak sakit sedang/CM
• Kepala : mesocephal
seperti mengganjal (+), Demam (+), Sakit
• Mata : CA(-/-), SI(-/-)
kepala, Nyeri dibelakang telinga, Badan terasa
• Mulut : sianosis -/-, mukosa basah (+),
lemas, Nafas bau (+),Tidak mau makan
faring hiperemis (-), tonsil T3-T3, detritus
•Riw sakit dengan keluhan serupa (+) (+), tonsil edem (+), tonsil hiperemis (+),
kripte melebar , pseudomembran (-) gigi :
•Riw jajan sembarangan sebelum sakit (+) di
mola tiga berlubang.
tepi jalan (makanan terbuka)
•Sering minum es (+) LABORATORIUM (9/6/18)
•Higine rongga mulut jelek (sikat gigi 1x sehari Leu : 15.420 U/L H
pada pagi hari), dan banyak gigi berlubang HJL : bas/eos/bat/seg/lim/mon
0,3/0.0 L/0.5 L/78.2 H/17.4 L/3.6
Sindrom II
WAZ -0.2 (BB normal)
HAZ 0.5 (perawakan normal)
WHZ -0.75 (status gizi baik)
Kesan : Status gizi baik
Diagnosis banding
Sindrom I Sindrom II
1. Tonsilitis kronik eksaserbasi Status gizi baik
akut ec bakteri
2. Tonsilitis Difteri
Diagnosis Kerja
Tonsilitis kronik eksaserbasi akut ec bakteri
Terapi
Medikamentosa Nonmedikamentosa
•IVFD KaEN 1B 18 tpm •Istirahat yang cukup
•Inj. Ampicilin 4x 425 mg IV (100 •Dianjurkan minum banyak dan
mg/kgBB/kali) makan makanan lunak
•PO Paracetamol 1 ¼ cth jika demam (10-15 •Memberi nasehat agar menjauhi
mg/kgBB/kali) ransangan yang menimbulkan
serangan
•Inj Dexametason 3x3 mg
(0.5mg/kgBB/kali)
•Minosep gurgling 2x sehari
Edukasi
Edukasi keluarga tentang penyakit
Istirahat cukup
Hindari makanan yang mengiritasi (asam, pedas, santan)
Menjaga kebersihan mulut dengan sikat gigi 2x/hari
Hindari jajan sembarang
Mengurangi konsumsi es
Pemeriksaan Penunjang
-
Rencana Monitoring
Monitoring keadaan umum, faktor risiko
Monitoring tanda vital
Monitoring respon terapi dan efek samping terapi
Monitoring klinis terkait DD
Prognosis
Ad Vitam : ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
TERIMAKASIH