Anda di halaman 1dari 27

TUBERKULOSIS PARU

PADA ANAK

Dibuat oleh
Devina Hendriyana Gunawan 112017205

Moderator :
dr. Rachmanto HSA, SpA
Tutor :
dr Huiny TJ, SpA, MH.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


RSPAD GATOT SOEBROTO
Identitas Pasien
• Nama penderita : An. M.A.R
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Tanggal lahir : 01 Januari 2001
• Umur : 17 tahun 5 bulan
• Agama : Islam
• Tanggal : 04 Juni 2018
• Pukul : 04.30 WIB
Keluhan Utama : Demam

- Demam
Nyeri ulusejak 7 hari1SMRS
hati sejak bulan SMRS
--bintik darah
Mual dan (-) (+)
muntah
--
Batuk (-), pilek
Kebiasaan telat(-)
makan (+)
--
Nyeri tenggorok
Kebiasaan makan(-)makanan pedas (+)
-
Mencret (-)
-
Nyeri tenggorok dan nyeri menelan (-)
-
Sudah berobat, tidak membaik
-
2 jam SMRS pasien muntah sebanyak 2 kali
-
Lemas
--
Muntah
Penurunan berisi air makan
nafsu (+) dan darah (-)
-
Penurunan BB 3 kg
-
Riwayat keluarga, teman, tetangga yang batuk lama maupun
batuk berdarah (-)
- Riwayat berpergian keluar kota (-)
Riwayat penyakit dalam keluarga/sekitarnya
Tidak ada yang memiliki keluhan seperti pasien

Riwayat penyakit dahulu:


Pasien terdiagnosis DM tipe 1 sejak tahun 2013 di RS Ridwan

Pasien memiliki riwayat makan banyak dan BB tidak naik-naik,


terdapat riwayat sering miksi dan sering merasa haus. Pasien
memiliki riwayat hasil pemeriksaan GDS 400 mg/dl.
Riwayat pengobatan
Insulin (Noverapid dan Levemir)

Riwayat Kelahiran
Riwayat pribadi/sosial/lingkungan
Penolong : Dokter
Anak kandung, anak ke 2 dari 2 bersaudara
Cara persalinan : Normal
Berat badan lahir : 3100 gram (berat lahir cukup)
Panjang badanRumah
lahir berada
: 49 cmdi kawasan padat penduduk
Masa gestasi Terdapat
: Cukup bulan2 lantai
3 kamar
Keadaan setelah lahir : Langsung tidur
menangis.
Kelainan bawaan 2 kamar
: Tidak ada mandi
Ventilasi baik
Pencahayaan matahari baik
Riwayat Perkembangan

Motorik kasar Bahasa


• Menegakan kepala : 3 bulan • Bicara : 17
• Membalik badan : 3 bulan bulan
• Merangkak : -
• Duduk : 5 bulan Motor halus dan kognitif
• Berdiri : 7 bulan • Menulis : 4 tahun
• Berjalan : 9 bulan • Membaca : 4 tahun
• Presentasi belajar : Baik

Kesimpulan : Perkembangan anak normal sesuai usia


Riwayat Nutrisi

Usia
ASI
Makanan Susu formula
biasa Bubur Susu
Frekuensi Nasi Tim
(Bulan)
Nasi : 3 kali/hari
0-2 Sayur
+ - : 2 kali/hari- -
Daging : 2 kali/minggu
2-4 + - - -
Telur : 1 kali/hari
4-6 Ikan+ + : 1 kali/hari+ -
6-8 Tahu+ + : 1 kali/hari+ -
Tempe : 1 kali/hari
8-10 + + + +
Susu : 1-2 kali/hari
10-12 + + + +
Kesulitan makan : Tidak ada
Riwayat Imunisasi

Jenis Imunisasi Riwayat Alergi


Dasar (umur) Ulangan (umur)
Tidak ada
Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan
BCG 1 bulan
DPT 2 bulan Riwayat
4 bulan Operasi
6 bulan
HiB 2 bulan
Tidak ada
4 bulan 6 bulan
Campak 9 bulan
Imunisasi Lain:
Difteri 17 tahun
Kesan : Imunisasi dasar dan imunisasi tambahan tidak lengkap
Pemeriksaan Fisik

•Berat
Keadaan
Abdomen badan
Refleks umum : Tampak=sakit 60 kgringan, pasien lemah
Leherdan rectum
Thoraks
•Kepala
Anus
Tinggi – Tonus
badan
Inspeksi
Kesadaran otot: Rata,: tidak Tidakadadilakukan
: Normotonus
Compos =lesi,
173tidak
Mentis cm(tidakterlihat ada indikasi)
penonjolan
Bentuk
Bentuk :: Bulat,
Simetris simetris
•Nadi – Refleks Fisiologis
Jantung
Paru
Kulit massa,
Sawo: 89 tidak terdapat caput
kali/menit, medusa dan
kuat angkat, spider
isi cukup,
Rambut :: Hitam matang
Status – Inspeksi
gizi nevi
:Biseps :irama
Trakhea
Kulit Inspeksi
Refleks : Terlihat
: Di
Sawotengah pulsasidada
: Pergerakan
matang ictus
reguler, cordis
: +/+simetris, di sela
ekual diigaada
tidak
RefleksV linea
retraksi
Patella : +/+
keempat
•Genitalia
•Mata Palpasi
– Palpasi : midklavikularis
Refleks ::Achilles
Dinding : perut
Tidak kiri
=:: +/+
supel,
dilakukan nyeri
x(tidak tekan
ada
Refleks indikasi)
Triseps
KGBBerdasarkan Tidak
:BB/U
Tidak teraba
ada membesar
massa,
ekstremitas
Konjungtiva anemis 60/66
nyeri
(+/+), 100%
tekan =ikterik
tidak
sklera 90,9%
ada (-/-),: +/+
– Palpasi
Tiroid :: Ictus
Tida cordis
ada teraba
pembesaran epigastrium
di sela (+),tiroid
iga V paru
kelenjar linea asites (-)
midklavikularis

•RespirasiRefleks
Perkusi Patologis
Berdasarkankiri, : Sonor
refleks
TB/U: 20 pada
cahaya seluruh
(+/+).
= 173/176
kali/menit, lapang x 100% = 98,29%
thorakoabdominal
Hatikuat angkat : tidakliangteraba membesar
JVP – Auskultasi:: Normotia,
Telinga Tidak
: Suara meningkat
nafassimetris,
vesikuler, tidak lapang,
ada serumen
ronkhi (-/-)
dan tidak
•SuhuBerdasarkan
Refleks BB/TB
Hoffmann-Trommer
– Perkusi : Batas:kanan 37.2 ºC = 60/59 : x
-/- 100% =
Refleks
: ICS IV linea sternalis kanan 101,69%
Babinski : -/-
Ekstremitas Limpa
Hidung Refleks Oppenheim ada wheezing
: Bentuk : Bentuk : tidak
normal,normal,
septum teraba
: akral
-/- membesar
deviasi hangat, tidak : -/-
(-),Chaddock
Refleks pernapasan
•Tekanan
Berdasarkan
DarahBatas LLA/U
:kiri
120/80 :=ICS
mmHg28/29,3 x 100%lateral
V, 2 cm sebelah = 95,5% dari linea
– Tanda Rangsang cuping sianosis,
Ginjal Meningeal CRT<2
hidung:midklavikula
(-), sekret
tidak detik
teraba, (-)
kiri
ballotemen negatif
Mulut : Bibir
Massa tidak kering, sianosis (-), faring tidak
Batas atas ::ICS
tidak teraba
II linea massa
sternalis kiri
Kesan
• Perkusi
= status
Kaku Kuduk gizi normal,
hiperemis,
: Batas
Undulasi
: negatif
(-)
BB dan TB normal
tonsil T1-T1 tenang. I : negatif
Brudzinski
Kernig sign bawah : negatif: ICS VII linea midklavikularis
Brudzinski kiri
II : negatif
• Auskultasi Laseque::Bising
– Auskultasi usus
Bunyi jantung
sign normal
: negatif I-II murni reguler, tidak ada murmur dan
gallop
Pemeriksaan Penunjang
Darah
Kimia Rutin
Klinik 04/06/2018

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


HEMATOLOGI
Ureum 29 20 - 50 mg/dL
Hemoglobin
Kreatinin 9.8*
0.5 13.0
0.5 - -1.5
16.0 g/dL
mg/dL
Hematokrit 30* 37 - 49 %
Glukosa Darah (sewaktu) 141 60 – 140 mg/dL
Eritrosit 4.7 4.5 - 5.3 juta/uL
Natrium (Na) 136 135 – 147 mmol/L
Leukosit 8000 4.500 – 13.000/uL
Kalium (K) 3.9 3.5 – 5.0 mmol/L
Trombosit 197.000 150.000 - 400.000/uL
Klorida (Cl) 100 95 - 105 mmol/L
MCV 64 78.0 - 98.0 fL
MCH 21 25.0 - 35.0 pg

MCHC 33 31.0 - 37.0 g/dL


Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi 04/06/2018

Foto Thorax AP
• Jantung kesan tidak membesar
• Aorta dan mediastinum superior tidak melebar
• Trakea di tengah, kedua hilus tidak menebal
• Suspek infiltrate di apeks paru kiri
• Perselubungan di laterobasal hemithoraks kiri kanan yang
menutupi sebagian lengkung diafragma dan sinus
kostofrenikus kiri kanan terutama kanan
• Tulang-tulang intak

Kesan: Jantung dalam batas normal, efusi pleura bilateral, suspek


infiltrate di apeks paru kiri, DD/ TB paru, pneumonia.
Pemeriksaan Penunjang
ImunoserologiMikrobiologi
Pemeriksaan 05/06/201806/06/2018

PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN HASIL
HASIL NILAI NORMAL
PCR
Anti TB
Salmonella
(GeneXpert)
Thypi IgM Negatif (2) ≤ 2 Negatif
- Tanggal Hasil 07/06/2018 3 Borderline
- Jenis Bahan Sputum 4 Positif Lemah
- Hasil Positif 6-10 Positif
- MTB (M. Tuberculosis) Detected, Low
- Rif Resistance Not Detected
Pemeriksaan BTA
- Jenis Bahan Sputum
- Tanggal diperiksa 06/06/2018
- Hasil Negatif Negatif
Urinalisis 06/06/2018

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


URINALISIS
Sedimen Urin
Urin Lengkap
- Warna
Leukosit Kuning
0 <Kuning
5/LPB
- Kejernihan
Eritrosit Jernih
0 <Jernih
2/LPB
- Berat Jenis
Silinder 1.020
0 1.000 – 1.030
Negatif/LPK
- pH
Epitel 6.0
0 5.0-8.0
- Protein
Kristal -/Negatif
0 Negatif
- Glukosa
Lain-lain -/Negatif Negatif
- Keton
Bakteri -/Negatif Negatif
- Darah
Sel Ragi (Jamur) -/Negatif Negatif
- Bilirubin -/Negatif Negatif
- Urobilinogen 0.1 0.1-1.0 mg/dL
- Nitrit -/Negatif Negatif
- Leukosit Esterase -/Negatif Negatif
Tatalaksana

• IVFD D5 ¼ NS 1500 ml/hari


• Makan biasa 2000 kkal/hari
• Paracetamol 3x500 mg p.o
• Ceftriaxon 1x2 g iv
• Ranitidine 2x50 mg iv
• Ondancentron 3x4 mg iv
• INH 1x300 mg
• Rifampicin 1x500 mg
• Pirazinamid 2x500 mg
• Novorapid 13-14-11 IU SC
• Levemir 24 IU SC
Follow Up
6/06/2018
8/06/2018
4/06/2018 5/06/2018
7/06/2018
••• S:
S: Pusing
S: Tidak
Demam (+),(+),
ada lemas
keluhan,
mual (+)(+)
demam
pusing
muntah(-), • S:
(-), demam Nyeri
mualkepala
(-),Pusing (+), (+), lemas
lemas
(-) muntah (+)(-), (+)
demam demam
nyeri(-),
ulu
mual
hati (-) muntah
(+), nyeri
(-) ulu hati(-),(+)
nyeri ulu hati (-) (-), mual
mual (-) muntah
(-) muntah (-), nyeri
(-), nyeri ulu ulu
hatihati
(-)
• O: CM, oHR 126x/menit,
••• O:
O: CM, HR 88x/menit, RR 20x/menit, 82x/menit, RR RR16x/menit,
20x/menit,
O: CM,
CM, HR HR 100x/menit,
84x/menit, RR
RR 20x/menit, Suhu 37 C
Suhu 36,4oC, konjungtivao anemis Suhu 37,636,7oC, konjungtiva anemis
•• A:20x/menit, Suhu 37,5 C, insulin, Dyspepsia
A: TB paru,
Febris hariDM tipe
ke 9ec??, 1DMon tipe 1 on • A: Suspek
Febris hari ke 8 ec??,
TB paru, DM tipeDM 1tipe
on 1 on
• P: konjungtiva anemis, nyeri tekan
insulin, Dyspepsia insulin, Dyspepsia
epigastrium
• P:– Rawat
Paracetamol
inap 3x500 mg p.o • P: Rawat inap
• A: Febris hari ke 7 ec??, Vomitus
–– Inj
IVFD D5 ¼ NS 1500
ceftriaxone 1x2ml/hari
g (5) terakhir – –IVFDINHD5 1x300
¼ NSmg1200 ml/hari
1500
• P:– Rawat
Makan inap
biasa 1800 kal/hari – – Makan
Pirazinamid 2x500kal/hari
biasa 1800 mg
– Ranitidin2x1 tab p.o

– IVFD D5 ¼ NS3x500
Paracetamol 1200 ml/hari
mg p.o – – Paracetamol
Rifampisin 1x500
3x500 mg mg p.o
–– Novorapid 13-14-11 IU
– Paracetamol
Inj ceftriaxone 3x500
1x2 gmg(3)p.o – – InjPindah ruang1x2
ceftriaxone isolasi
g (2)
(4)
–– Levemir 24 IU
– Inj
Inj ceftriaxone
ranitidin2x50 1x2mgg (1) – Ranitidin2x1
Inj ranitidin2x50tab mg
p.o
–– INH 1x300 mg
– Inj
Inj ranitidin2x50
ondansentronmg 3x4 mg – Novorapid
Inj ondansentron
13-14-11 3x4IUmg
––– Pirazinamid
Inj ondansentron
Novorapid 2x500
13-14-11 mg
3x4IUmg – Levemir
Novorapid 2413-14-11
IU IU
––– Rifampisin
Foto
Levemirthoraks
24 IUdianjurkan
1x500 mg – Monitor
Levemir 24 2x IU
sputum BTA (-) &
––– Rawat
Cek
Cek IgM Salmonella
jalan,
sputum konsul
3x, – GeneXpert
poliklinik anak 12/06/18
GeneXpert Cek sputum(+) 3x, GeneXpert
Tuberkulosis
• TB pada anak terjadi pada anak berusia 0-14 tahun
• Terdapat sekitar 500.000 anak di dunia menderita TB
setiap tahunnya.
• (2011) 490.000 kasus TB pada anak (sekitar 6% dari
semua kasus TB), 64.000 anak meninggal oleh TB
pertahunnya.
• TB menjadi salah satu dari 10 penyakit terbanyak
yang menyebabkan kematian anak.
Cara Penularan
• Sumber: pasien TB paru BTA positif, baik
dewasa maupun anak
• Anak yang terkena TB tidak selalu menularkan
• Faktor risiko: tingkat penularan, lama pajanan,
daya tahan pada anak
• BTA positif (65%) memiliki kemungkinan
penularan daripada BTA negatif
Gejala Sistemik TB Anak
• Berat badan turun / tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya
atau terjadi gagal tumbuh (failure to thrive)
• Demam lama (≥ 2 minggu) dan/atau berulang tanpa sebab
yang jelas.
• Batuk lama ≥ 2 minggu, batuk bersifat non-remitting (tidak
pernah reda atau intensitas semakin lama semakin parah)
• Nafsu makan tidak ada (anoreksia) atau berkurang
• Lesu atau malaise, anak kurang aktif bermain
• Diare persisten/menetap (> 2 minggu) yang tidak sembuh
dengan pengobatan baku diare
• Gejala-gejala tersebut menetap walau sudah diberikan
terapi yang adekuat
Pemeriksaan Diagnostik TB Anak
• Pemeriksaan bakteriologis
•o Uji
Pemeriksaan
tuberkulin mikroskopik BTA
o Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM)
• Pemeriksaan foto thoraks
– Pembesaran kelenjar hilus / paratrakeal dengan/tanpa infiltrate
• Pemeriksaan
(foto thoraks AP,biakan
disertai dengan foto thoraks lateral)
– Konsolidasi segmental/lobar
• Pemeriksaan
– Efusi pleura histopatologi
– Milier
– Atelektasis
– Kavitas
– Kalsifikasi dengan infiltrate
– Tuberkuloma
Alur Diagnostik
Tatalaksana
TB Anak
Diabetes Melitus dengan TB Paru
• DM terinfeksi 2-3 kali ↑ untuk menjadi TB aktif & ↑
gagal terapi
• Indonesia (2001-2005), 40% pasien TB paru memiliki
riwayat DM. Pada 454 penderita DM ditemukan 60 kasus
TB.
• Penyebab: defek fungsi sel-sel imun, mekanisme
pertahanan tubuh, gangguan fungsi epitel pernafasan
dan motilitas silia
• Tatalaksana: Sesuai standar regimen OAT, tetapi kadar
gula darah harus terkontrol
Analisis Kasus

Tuberkulosis Paru
• Anamnesis: Demam tidak menentu sejak 7 hari SMRS. Pasien sudah
berobat ke puskesmas, demam pasien sempat turun tetapi kemudian naik
kembali. Pasien merasa lemas, terdapat penurunan nafsu makan dan
penurunan berat badan sebanyak 3 kg.
• Pemeriksaan fisik: tidak didapatkan adanya pembesaran kelenjar getah
bening, pemeriksaan thoraks dalam batas normal, tidak ada penonjolan
tulang belakang, tidak ada ulkus pada kulit pasien. BB, TB dan status gizi
pasien normal.
• Pemeriksaan penunjang: PCR TB (GeneXpert) (+) MTB detected low;
Pemeriksaan sputum BTA (-); Pada foto thorak didapatkan suspek
infiltrate di apeks paru kiri dan perselubungan di laterobasal hemithoraks
kiri kanan yang menutupi sebagian lengkung diafragma dan sinus
kostofrenikus kiri kanan terutama kanan dengan kesan efusi pleura
bilateral, suspek infiltrate di apeks paru kiri DD/TB paru, pneumonia.
• Tatalaksana: 4HRZ sebagai pengobatan fase intensif
Dispepsia
• Anamnesis: Nyeri pada ulu hati disertai mual dan muntah 1 bulan SMRS.
Nyeri disertai rasa panas pada ulu hati. Pasien memiliki kebiasaan telat
makan dan senang makan makanan yang pedas. Pasien muntah sebanyak
dua kali 2 jam SMRS
• Pemeriksaan fisik: didapatkan adanya nyeri tekan epigastrium
• Tatalaksana: Ranitidin dan ondansentron

Diabetes Melitus Tipe 1


• Anamnesis: Pada tahun 2013 pasien merasa banyak makan tetapi berat
badan tidak naik. Pasien mengeluh sering merasa haus dan sering buang
air kecil.
• Pemeriksaan penunjang: gula darah sewaktu dengan hasil 400 mg/dl.
• Tatalaksana: Insulin yaitu Novorapid dan Levemir
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai