ACIDI ALKALIMETRI

(NETRALISASI)

Oleh :
M. DAWAM JAMIL, SKM, M,KES
 PENGERTIAN
 Acidi-alkalimetri merupakan metoda yang mendasarkan
pada reaksi netralisasi, yaitu reaksi antara ion hydrogen
(berasal dari asam) dengan ion hidroksida (berasal dari
basa) yang membentuk molekul air.
 Netralisasi dapat juga dikatakan sebagai suatu reaksi
antara proton donor (asam) dan proton aseptor (basa)
 Asidimetri adalah penetapan kadar basa dari suatu
contoh dengan menggunakan larutan baku asam yang
sesuai,
 sedang sebaliknya alkalimetri adalah penetapan kadar
asam dari suatu contoh dengan menggunakan larutan
baku basa yang sesuai.
Pengertian Asam Basa
1. Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa
yang jika dilarutkan dalam air terurai
menjadi ion hydrogen (H+) dan anion,
sedang basa adalah senyawa yang jika
dilarutkan dalam air terurai menjadi ion
hidroksida (OH-) dan kation.
2. Teori Arrhenius diatas hanya berlaku untuk
senyawa anorganik dalam pelarut air.
 Asam ialah senyawa yang dalam larutannya
dapat menghasilkan ion H+.
 Basa ialah senyawa yang dalam larutannya
dapat menghasilkan ion OH-.
 Contoh:

1) HCl(aq) ® H+(aq) + Cl-(aq)

2) NaOH(aq) ® Na+(aq) + OH-(aq)
 2. MENURUT BRONSTED-LOWRY

Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton

akseptor.
 Contoh:

1) HAc(aq) + H2O(l) « H3O+(aq) + Ac-(aq)

asam-1 basa-2 asam-2 basa-1
 HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konyugasi.
H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa
konyugasi.
 2) H2O(l) + NH3(aq) « NH4+(aq) + OH-(aq)
asam-1 basa-2 asam-2 basa-1
 H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa
konyugasi.
NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa
konyugasi.
 Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai
asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat
atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter).
3. Batasan lain diberikan oleh Lewis, yaitu
asam adalah aseptor pasangan electron,
sedang basa adalah donor pasangan
electron . Dengan batasan ini maka konsep
mengenai asam basa berubah sama sekali,
yaitu bahwa senyawa asam itu tidak harus
mengandung hydrogen sehingga menurut
Lewis reaksi tersebut di bawah ini merupakan
reaksi asam-basa
NH3 + BF3 ========== H3N +: BF3
Basa asam
KESIMPULAN ASAM BASA

TEORI ASAM BASA

Arrhenius Donor proton (H+) Donor Hidroksida (OH-)
Bronsted Donor proton Aseptor proton
Lewis Aseptor pasangan elektron Donor pasangan elektron
 KESEIMBANGAN ASAM-BASA
Reaksi netralisasi salam larutan air, atas dasar reaksi antar H+ dan OH-,
membentuk air yang mengalami ionisasai yang lemah
H+ + OH ========== H20
Menurut hokum kegiatan masa (Law of Massa Action)
(H+) (OH-)
-------------- = K
(H20)
Dimana hasil kali konsentrasinya adalah tetap
(H+) (OH-) = Kw
Didalam air yang murni, pada suhu kamar, konsentrasi ion H+ sama dengan
konsntrasi ion OH+ dank arena Kw = 10-14,
maka (H+) = (OH-)= √Kw = √10-14=10-7
Jika (H+) lebih besar dari pada (OH-)maka larutan bereaksi / suasana asam
(H+) > 10-7 > (OH-) ---- Alakalis / basa
Jika (H+) sama dengan (OH-) maka larutan bereaksi / suasana netral
(H+) = 10-7 = (OH-) ---- netral
 Stoikiometri netralisasi

nA.MA.VA = nB.MB.VB
jumlah mol proton = jumlah mol ion hidroksida

subskrip A dan B menyatakan asam dan basa,

n valensi, M konsentrasi molar asam atau
basa, dan V volume asam atau basa.
 Pada hakekatnya ion hydrogen (proton) tidak
berada dalam keadaan bebas di dalam
larutan air, akan tetapi setiap ion H+
bergabung dengan satu molekul air dan
membentuk ion hidronium, H3O+
 HCl + H20 ========== H3O+ + Cl-
INDIKATOR
 Menurut W.Ostwald
 Suatu senyawa komplek organik dalam
bentuk asam (HIn) ataupun dalam bentuk
basa (InOH) yang mampu berada dalam
keadaan dua macam bentuk warna yang
berbeda dan dapat saling berubah warna dari
bentuk satu ke bentuk yang lain pada
konsentrasi H+ atau pH tertentu
Macam indikator
Indikator Range pH Warna Asam Warna Basa
Kuning Metil 2,9 – 4,0 Merah Kuning
Biru Brom 3,0 – 4,6 Kuning Biru
Fenol
Jingga Metil 3,2 – 4,4 Merah jambu Kuning
Hijau Brom 4,0 – 5,4 Kuning Biru biru
Kresol
Merah Metil 4,2 – 6,2 Merah Kuning
Ungu Brom 5,2 – 6,8 Kuning Ungu
Kresol
Biru Brom 6,0 – 7,6 Kuning Biru
Timol
Merah Fenol 6,8 – 8,2 Kuning Merah
Merah Kresol 7,2 – 8,8 Kuning Merah
Biru timol 8,0 – 9,2 Kuning Biru
Fenol ftalin 8,0 – 10,2 Tak Berwarna Merah muda
Timol ftalin 8,6 – 10.0 Tak berwarna Biru
Reaksi asam basa diantaranya
1. Asam kuat --- Basa kuat.
2. Asam Kuat --- Basa Lemah
3. Asam Lemah --- Basa Kuat
4. Asam Kuat --- Garam dari Asam lemah.
 Asam kuat --- Basa Kuat
 NaOH + HCl - NaCl + H20
 OH- + H+  H20
 Asam Kuat – Basa Lemah
 HCl + NH4OH  NH4CL + H20
 NH4OH + H+  NH4+ + H20
 Asam Lemah + Basa Kuat
 HAc + NaOH  NaAc + H2O
 HAc + OH-  H20 + Ac-
 Asam Kuat + Garam Asam Lemah
 HCL + NaCN  NaCl + HCN
 CN- + H+  HCN
BERAT EKIVALEN
 BE ialah berat zat yang mereaksikan atau
membutuhkan satu gramion H+ atau OH-
 Atau BE = BM/ ion H+ yang direaksikan atau
diikiat oleh sebuah moleku.
 BE = BM/n atau BM = n. BE
 N= jumlah ion H+ yang direaksikan oleh
sebuah molekul asm atau diikat oleh sebuah
molekul bukan asm
 1 ekivalen = 1/n mol atau 1 mol = n ekivalen.
Larutan 1 N = larutan yang berisi 1 ekivalen zat /
liter larutan.
Larutan 1 mol berisi 1 mol zat per liter larutan
1 ekivalen = 1/n mol atau 1 M = n M.
1 N = 1/n M atau 1 M = n. N
1 N = larutan 1 ekivalen / liter = larutan 1 Me / ml
 Jumlah zat = konsentrasi x volume
 Maka jumlah ekivalen = N x V (dalam liter)
 Jumlah Me = N x V (dalam miiliter)
Bahan Baku Acidi Alkalimetri
 Asam
 Na2CO3 (BM 195)
 NaHCO3  Na2CO3 + H2O + CO2
 Na2CO3 + HCL _ NaCL + NaHCO3
 NaHCO3 +HCL  NaCL + H2 +CO2
 Borat atau Natru Tetra borat
 Na2B407 + 5 H20 + 2 HCL  2 NaCL
 Basa
1. Kalium Ftalat Asam (C6H4 (COOH)(COOK)
NaOH + C6H4 (COOH)(COOK > C6H4
COONa.COOK + H20
2. Asam oxalat
2 NaOH + (COOH)2  CooNa)2 + 2 H20
Kalium Bi Yodat (KH(IO3)
Asam Sukfatam (HSO3 NH2)
HSO3 NH2 + H20  NH4HSO4