Anda di halaman 1dari 32

CONGESTIVE HEART FAILURE

MEINDAYANI ARTANTI
C11112166
Identitas Pasien
• Nama : Tn. S
• No. RM : 806582
• Tanggal lahir : 01 Juli 1966
• Alamat : Perumahan Mega Rezky
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Pendidikan : SMA sederajat
• Status perkawinan : Kawin
ANAMNESIS

Keluhan Utama: sesak nafas


Anamnesis Terpimpin :

Pasien masuk dengan keluhan sesak napas yang dialami sejak 1 minggu
sebelum masuk Rumah Sakit terutama saat berbaring dan beraktivitas. Dyspneu on
effort ada, orthopnea ada, Paroximal nocturnal dyspneu ada .Pasien juga mengeluhkan
batuk. Nyeri dada ada, mual muntah tidak ada, keringat dingin ada, kadang jantung
berdebar-debar. BAB dan BAK lancar.
Faktor Resiko dan Riwayat penyakit

Faktor risiko
Dapat dimodifikasi: hipertensi sejak > 20 tahun dan tidak berobat teratur

Riwayat penyakit
Riwayat dirawat di Rumah Sakit Papua 5 tahun yang lalu dengan diagnosis Congestive
Heart Failure
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis dan tanda vital


Keluhan Utama : Sakit sedang, gizi cukup, kesadaran compos mentis, GCS: 15, E4M6V5
Tanda tanda vital :
TD : 130/50 mmHg
RR : 28 kali/menit
Nadi : 90 kali/menit
Suhu : 36,50C

Pemeriksaan kepala dan leher


Mata : Anemia tidak ada, ikterus tidak ada, pupil isokor.
Bibir : Sianosis tidak ada
Leher : JVP R+3 cm H2O, pembesaran kelenjar tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan kepala dan leher
• Mata : Anemia tidak ada, ikterus tidak ada, pupil isokor.
• Bibir : Sianosis tidak ada
• Leher : JVP R+3 cmH2O, pembesaran kelenjar tidak ada

• Pemeriksaan Thoraks
• Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
• Palpasi : Massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada, vocal fremitus simetris kesan normal
• Perkusi : Paru kiri : Sonor
Paru kanan : Sonor
Batas paru-hepar : ICS IV dextra
• Auskultasi : Bunyi pernapasan : vesikuler
Bunyi tambahan : ronkhi +/+ basal paru, wheezing -/-
• Pemeriksaan Jantung
• Inspeksi :Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Thrill tidak teraba
• Perkusi : Batas jantung atas : ICS II Linea parasternalis sinistra
• Batas jantung kanan : ICS IV Linea parasternalis dextra
• Batas jantung kiri : ICS V Linea aksilaris anterior sinistra
• Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 reguler, murmur sistolik ada 3/6 di apeks.

• Pemeriksaan abdomen
• Inspeksi : datar, ikut gerak napas
• Palpasi : massa tumor tidak ada, nyeri tekan tidak ada, tidak ada pembesaran hepar dan lien
• Perkusi : Timphany (+), ascites tidak ada
• Auskultasi : Peristaltik kesan normal

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan ekstremitas
• Edema tungkai tidak ada
• Akral hangat
• Tungkai kanan bawah : post amputasi above knee
Elektrokardiogram
• Irama : Sinus takikardi
• Heart Rate : 115 bpm
• Regularitas : Reguler
• Axis : Normoaxis
• Gelombang P : 0,08 s
• PR interval : 0,16 s
• Kompleks QRS : 0,08 s
S V2 + R V6 = 24+14= 38
• Segmen ST : isoelektrik
• Gelombang T : T inverted di V1, V2
Interpretasi : sinus takikardi, HR : 115 bpm, normoaxis, LVH, iskemik
septal
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal

WBC 8.18 [103 /uL] 4.00 – 10.0

RBC 2.95 [103 /uL] 4.00 – 6.00

HGB 8.2 g/dL 12.0 – 16.0

HCT 24.3 % 37.0 – 48.0

PLT 351 [103 /uL] 150 – 400

MCV 82.4 fL 80 – 97

MCH 27. 8 pg 26.5 -33.5

MCHC 33.7 g/dl 31.5 – 35.0

PLT 351 [103 /uL] 150 - 400


Ekokardiogram
• Ejeksi Fraksi 62%
• Atrium kiri dan ventrikel kiri dilatasi
• Hipertrofi ventrikel kiri eksentrik
• Mitral regurgitasi sedang
• Dilatasi aortic root
• Aorta regurgitasi berat, Trikuspid regurgitasi ringan, Pulmonal
hipertensi ringan, Pulmonal regurgitasi sedang,
• Disfungsi diastolik grade II
PEMERIKSAAN RADILOGI
Foto thorax PA (asimetris)
• Perkabutan parahilar dan
paracardial kedua paru
• Cor membesar dengan
cardiothoracic index 0.69, apex
tertanam (LVE), aorta dilatasi
dan elongasi
assesment

• Congestive Heart Failure


• Akut Limb Iskemia Post Amputasi
• Mitral Regurgitasi
• Aorta regurgitasi
• Anemia
Terapi

• Oksigen 4 L/menit/nasal kanul


• Furosemide 40 mg/8 jam/intravena
• Spironolactone 50 mg/24 jam/ oral
• Captopril 12,5 mg/8 jam/oral
• Concor 5 mg/24 jam/oral
• Alprazolam 0,5 mg/24 jam/oral
• Lansoprazole 30 mg/24 jam/oral
• Ceftriaxone 1 gr/12 jam/intravena
• Ketorolac 30 mg/8 jam/intravena
DISKUSI
Definisi
Congestive Heart Failure adalah ketidak-mampuan jantung untuk
mempertahankan curah jantung (cardiac output/CO) dalam memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh. Penurunan CO mengakibatkan volume
darah yang efektif berkurang.
Etiologi
• Kelainan otot jantung
• Aterosklerosis koroner
• Hipertensi sistemik atau pulmonal
• Peradangan dan penyakit miokard degeneratif
• Kelainan katup
• Aritmia
• kardiomiopati
Faktor resiko
• Faktor resiko yang tidak dapat diubah antara lain faktor keturunan,
jenis kelamin dan usia.
• Faktor resiko yang dapat diubah antara lain pola makan, kebiasaan
merokok, faktor keturunan, riwayat Obesitas, riwayat Diabetes
Mellitus (DM), tingginya kadar lipid, kurangnya aktifitas, stress, dan
riwayat Hipertensi
Gejala
• Sesak nafas saat istrahat atau aktifitas,
• Kelelahan
• edema tungkai
Tanda khas Gagal Jantung :

• Takikardia,
• takipneu,
• ronki paru,
• efusi pleura,
• peningkatan tekanan vena jugularis,
• edema perifer,
• hepatomegali.
Tanda objektf:

• gangguan struktur atau fungsional jantung saat istrahat,


• kardiomegali,
• suara jantung ke tiga,
• murmur jantung,
• abnormalitas dalam gambaran ekokardiografi,
• kenaikan konsentrasi peptida natriuretic.
Patomekanisme
Klasifikasi

NYHA I Tidak ada keterbatasan dalam aktivitas fisik. Aktivitas


fisik tidak menyebabkan sesak nafas, fatigue, atau
palpitasi.
NYHA II Sedikit mengalami keterbatasan dalam aktivitas fisik.
Merasa nyaman saat beristirahat tetapi saat melakukan
aktivitas fisik mulai merasakan sedikit sesak, fatigue, dan
palpitasi
NYHA III Mengalami keterbatasan dalam aktivitas fisik. Merasa
nyaman saat istirahat namun ketika melakukan aktivitas
fisik yang sedikit saja sudah merasa sesak, fatigue, dan
palpitasi.
NYHA IV Tidak bisa melakukan aktivitas fisik. Saat istirahat gejala
bisa muncul dan jika melakukan aktivitas fisik maka
gejala akan meningkat
Diagnosis

Kriteria Diagnosis
Berdasarkan studi Framingham, diagnosis gagal jantung kongestif
ditegakkan apabila diperoleh. Kriteria Framingham:

1 atau dua kriteria mayor + dua kriteria minor


Kriteria Mayor :
• Dispnea/orthopnea Nocturnal Parkosismal
• Distensi vena leher
• Ronki
• Kardiomegali
• Edema pulmonary akut
• Gallop-S3
• Peningkatan tekanan vena (>16 cmH2O)
• Waktu sirkulasi > 25 detik
• Reflux hepatojugularis
Kriteria Minor :
• Edema pretibial
• Batuk malam
• Dispnea saat aktivitas
• Hepatomegali
• Efusi pleura
• Kapasitas vital paru menurun 1/3 dari maksimal
• Takikardia (>120 kali/menit)
Pemeriksaan penunjang
• Foto thorax
• Elektrokardiografi
• ekokardiografi
Penatalaksanaan
Non farmakologi
• Ketaatan pasien berobat
• Restriksi cairan 1,5 – 2 Liter/hari dipertimbangkan terutama pada
pasien dengan gejala berat yang disertai hiponatremia.
• Pengurangan berat badan pasien obesitas (IMT >30 kg/m2)
• Program latihan fisik juga direkomendasikan kepada semua pasien
gagal jantung kronik stabil.
Dosis awal (mg) Dosis Target (mg)

ACEI

Captopril 6,25 (3x/hari) 50-100 (3x/hari)

Enalapril 2,5 (2x/hari) 10-20 (2xx/hari)

Lisinopril 2,5 – 5 (1x/hari) 20-40 (1x/hari)

Ramipril 2,5 (1x/hari) 5 (2 x/hari)

Perindopril 2 (1x/hari) 8 (1x/hari)

ARB

Candesartan 4 / 8 (1x/hari) 32 (1x/hari)

Valsartan 40 (2x/hari) 160 (2x/hari)

Antagonis aldosterone

Eplerenon 25 (1x/hari) 50 (1x/hari)

Spironolakton 25 (1x/hari) 25-50 (2x/hari)

Penyekat β

Bisoprolol 1,25 (1x/hari) 10 (1x/hari)

Carvedilol 3,124 (2x/hari) 25-50 (2x/hari)

Metoprolol 12,5 / 25 (1x/hari) 200 (1x/hari)


Dosis diuretic yang biasa digunakan pada
pasien gagal jantung
Diuretic Dosis awal (mg) Dosis harian (mg)

Diuretik Loop

Furosemide 20-40 40-240

Bumetanide 0,5-1,0 1-5

Torasemide 5-10 10-20

Tiazide

Hidrochlortiazide 25 12,5-100

Metolazone 2,5 2,5-10

Indapamide 2,5 2,5-5

Diuretik hemat kalium

Spironolakton (+ACEI/ARB) 12,5 – 25 (+ACEI/ARB) 50

(-ACEI/ARB) 50 (-ACEI/ARB) 100-200


Prognosis

• Dubia ad malam

Anda mungkin juga menyukai