Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

NEISSERIA GONORRHOEAE

Pembimbing :
dr. H. Dindin Budhi Rahayu, Sp. KK

Disusun Oleh : Wibowo Suryo Pambudi 2013730118

KEPANITRAAN KLINIK STASE KULIT DAN KELAMIN


RSUD SAYANG CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
Identitas
• Nama : Tn.A
• Usia : 46 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Alamat : Cianjur
• Status : Menikah
Anamnesis
• Keluhan Utama
Keluar cairan berwarna putih kental dari alat kelamin sejak ± 2
minggu yang lalu
• Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan keluar cairan berwarna putih
kental dari kemaluannya ± 2 minggu yang lalu, keluhan ini
dirasakan semakin hari semakin memberat sehingga pasien
berobat. Pasien mengeluh cairan putih kental terus keluar
sedikit demi sedikit dan melengket pada celana dalam milik
pasien. Pasien mengaku tidak mengalami demam. Pasien juga
mengeluh saat buang air kecil seperti tertahan dan kencing
sedikit tidak lampias, pasien juga merasa nyeri dan panas saat
buang air kecil.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


• Dikeluarga tidak ada yang mengalami hal yang sama seperti pasien.

Riwayat Pengobatan
• Pasien belum pernah berobat sebelumnya dan tidak sedang
mengkonsumsi obat-obatan.
Riwayat Alergi
• Alergi makanan dan obat disangkal. Alergi debu dan cuaca dingin
juga disangkal.

Riwayat Psikososial
• Pasien tinggal sendiri dan bekerja di Jakarta sedangkan istri dan
anak pasien tinggal di cianjur. Pasien mengaku di Jakarta pernah
berhubungan badan dengan wanita yang bukan istri pasien 3
minggu yang lalu dan tidak memakai kondom.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang.
• Kesadaran : composmentis
• Tekanan darah : 120/90 mmHg
• Frekuensi nadi : 84x/menit (kuat angkat, reguler)
• Pernafasan : 20x/menit (normal)
• Suhu : 36,6o C
Kepala
• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
• Hidung : Sekret ( - )
• Telinga : Sekret ( - )
• Mulut : hiperemis (-)

Leher : KGB tidak teraba membesar.

Status generalis
Thorax
• Bentuk dan gerak simetris
• Sonor, vesikuler (+/+), wheezing (-), ronkhi (-)
• Bunyi jantung I dan II murni regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen : Datar, supel, BU (+) normal, turgor baik.


Genitalia : Lihat status dermatologikus.
Estremitas : Edema (-), atrofi (-), akral hangat, RCT < 2detik.
• Corpus penis : Tidak ditemukan kelainan.
• Preputium : (-) pasien telah disirkumsisi
• Glans penis : tidak ditemukan kelainan
• OUE : duh tubuh mukopurulen
• Skrotum : tidak ditemukan kelainan
• Epididimis : tidak ada nyeri tekan
• Testis : tidak ada nyeri tekan
• Discharge : Ada

Regio inguinalis :
• Tidak ada pembesaran KGB dan nyeri tekan

Regio penis :
• Tampak discharge mukopurulen pada orificium externum, tidak
tampak kemerahan dan tidak tampak udem pada daerah OUE dan
ujung gland penis.

Regio skrotum :
• Tidak terdapat pembesaran

Status venerologi
Pada pemeriksaan mikroskopik (sediaan langsung)  ditemukan
gonokok gram negatif

Pemeriksaan penunjang
Pada pemeriksaan mikroskopik (sediaan langsung)  ditemukan
gonokok gram negatif

Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan darah

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

Darah
VDRL Non reaktif Non reaktif
TPHA Fortres Non reaktif Non reaktif

Urine
Warna Kuning kuning
Kejernihan keruh Jernih
Sedimen
Leukosit 7.0 4.8-10.8
Eritrosit 4.68 4.7-6.1
Laki – laki usia 46 tahun datang ke Poliklinik kulit dan
kelamin RSUD Cianjur dengan keluhan keluar cairan putih kental dari
kemaluannya ± 2 minggu yang lalu, keluhan ini dirasakan semakin
hari semakin memberat sehingga pasien berobat. Pasien mengeluh
cairan putih kental terus keluar sedikit demi sedikit dan melengket
pada celana dalam milik pasien. Pasien mengaku tidak mengalami
demam. Pasien juga mengeluh saat buang air kecil seperti tertahan
dan kencing sedikit tidak lampias. Pasien juga mengeluh nyeri dan
panas saat buang air kecil. Pemeriksaan fisik dan status generalis
dalam batas normal. Pasien tinggal sendiri dan bekerja di Jakarta
sedangkan istri dan anak pasien tinggal di cianjur. Pasien mengaku
saat di Jakarta pernah berhubungan badan dengan wanita yang
bukan istri pasien 3 minggu yang lalu dan tidak memakai kondom.

Resume
Diagnosis
Diagnosis kerja:
• Ureteritis gonore

Diagnosis banding:
• Non gonore uretritis
• Trichomoniasis vaginalis
Penatalaksanaan
Non medikamentasa: Medikamentosa
• Menjelaskan tentang
• Cefixime 1 x 400 mg
penyakit yang diderita
serta upaya pengobatan. • Azitromicin 1 x 1 g
• Menjelaskan tentang • Urinter tablet 500 mg
upaya pentingnya minum 2x1
obat. • Imunos 1 x 1
• Jangan berhubungan seks
terlebih dahulu sebelum
sembuh.
• Pasangan pasien juga
harus diperiksa dan
diobati.
Prognosis
• Qua ad Vitam :ad Bonam
• Qua ad Fungtionam :ad Bonam
• Qua ad Sanationam :ad Bonam
ANALISA KASUS
Temuan Kasus Tinjauan Teori

keluar cairan putih kental dari Keluar duh tubuh (pus purulen) dari penis
kemaluannya , saat buang air kecil seperti dan nyeri, disuria
tertahan dan kencing sedikit tidak
lampias .
Pasien mengaku pernah berhubungan Pasangan seksual > 1 dalam 1 bulan
badan dengan wanita yang bukan istrinya terakhir
3 minggu yang lalu dan tidak memakai
kondom.
Pada pemeriksaan mikroskopik (sediaan Sediaan langsung : gonokok gram negatif
langsung)  ditemukan gonokok gram intraseluler dan ekstraseluler
negatif
DEFINISI
• Gonore dalam arti luas mencakup semua
penyakit yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae1.
• gonorrheae adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoeae
yang sebagian besar kasus ditularkan melalui
hubungan seksual4.

Tinjauan pustaka
Di dunia gonore merupakan IMS yang paling sering
terjadi sepanjang abad ke 20 dengan perkiraan 200
juta kasus baru yang terjadi tiap tahunnya, sejak
tahun 2008, jumlah penderita wanita dan pria
sudah hampir sama yaitu sekitar 1,34 tiap 100.000
penduduk untuk wanita dan tiap 1,03 tiap 100.000
penduduk untuk pria.

Epidemiologi
Etiologi
Neisseria gonorrhoeae
• Ditemukan oleh neisser (1879) dan
diumumkan pada tahun (1882)
• tergolong diplokok berbentuk biji kopi
lebar 0,8 µ dan panjang 1,6µ
Gejala klinis
• Masa inkubasi bervariasi (2-5) hari
• Pada wanita infeksi bisa tanpa gejala
• Infeksi pertama, komplikasi lokal, asendens dan diseminata
• Laki-laki dan wanita berbeda karena anatomi
Pada pria: Pada wanita

• Tysonitis • Parauretritis
• Parauretritis • Servisitis
• Littritis • Bartholinitis
• Cowperitis • Salpingitis
• Prostatitis • Proktitis
• Vesikulitis • Orofaringitis
• Vas deferentitis • Konjungtivitis
• Epididimitis
• Trigonitis

Komplikasi
Diagnosis banding
• Non gonore uretritis
• Trichomoniasis vaginalis infeksi
• Sediaan langsung (pewarnaan gram)
• Kultur
• Tes definitif
• Tes beta laktamase
• Tes thomson

Pemeriksaan penunjang
Penatalaksanaan
• Penisilin
penisilin G prokain akua. Dosis 4,8 juta unit + 1
gram probenesid.
• Ampisilin
Ampisilin dosisnya ialah 3,5 gram + 1 gram
probenesid dan amoksisilin 3 gram+ 1 gram
probenesid.
• Sefalosporin
Seftriakson (generasi ke 3) cukup efektif dengan
dosis 250 mg i.m. seloperazon dengan dosis 0,50 sampai
1,00 g secara intramuscular. Sefiksim 400 mg peroral.
• Spektinomisin
Dosisnya ialah 2 gram i.m.
Penatalaksanaan
• Kanamisin
Dosisinya 2 gram i.m.
• Tiampenikol
Dosis 3,5 gram (tidak dianjurkan
pemakaiannya dalam kehamilan)
• Kuinolon
pilihan adalah ofloksasin 400 mg,
sifrofloksasin 250-550 mg, dan norfloksasin 800
mg secara oral. Jika resisten maka golongan
kuinolon yang dianjurkan adalah levofloksasin 250
mg peroral dosis tunggal.
Edukasi
• Menjelaskan tentang penyakit yang diderita serta
upaya pengobatan.
• Menjelaskan tentang upaya pentingnya minum obat
• Jangan berhubungan seks terlebih dahulu sebelum
sembuh
• Pasangan pasien juga harus diperiksa dan diobati.
Prognosis
• Sebagian besar infeksi gonore memberikan
respon yang cepat terhadap pengobatan dengan
antibiotik. Dan prognosis baik jika diobati dengan
cepat dan lengkap.
Daftar pustaka
• Fahmi Daili, Syaiful. Gonore. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi
Ketujuh. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : 2015.
137- 40
• Daili, S.F., 2009. Gonore in: Daili, S.F., et al, infeksi menular seksual. 4
th ed. Jakarta: Balai penerbitan FKUI, 65-76
• Wolff K. Richard AJ, Dick S. 2005. Fitzpatrick’s color atlas and synopsis
of clinical dermatology. England: Mc Graw- Hill professional.
• Dorland, W.A Newman 2002. Kamus kedokteran Dorland edisi 29.
Jakarta: EGC
• Wong, Brian 2011. Gonoccocal infection. Diakses 16 november 2016
dari htttp: // emedicine.medscape.com/ article/ 218059-0verview

Anda mungkin juga menyukai