Anda di halaman 1dari 16

ARI TRIAS HUTAMI

30101206567
SGD 16
DEFENISI
perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung, rongga hidung atau nasofaring.
Epistaksis bukan suatu penyakit, melainkan gejala dari suatu kelainan yang
hampir 90 % dapat berhenti sendiri.
ETIOLOGI

Lokal: Sistemik:
 trauma  Kelainan darah
 Infeksi  Penyakit
 neoplasma kardiovaskular
 Kelainan kongenital  Infeksi sistemik akut
 Deviasi septum  Gangguan endokrin
 Pengaruh lingkungan
PATOFISIOLOGI

Epitaksis anterior Epistaksis posterior


DIAGNOSIS
Gejala Klinik:
 Didapati adanya perdarahan dari lubang hidung
berwarna merah terang
 Ada riwayat penyebab lokal dan sistemik seperti yang
telah disebutkan
 Pasien biasa tampak pucat akibat anemia yang
disebabkan oleh kehilangan darah yang banyak.
Pemeriksaan Fisik
 Pengukuran TD
Rinoskopi anterior
 Vestibulum, mukosa hidung dan septum nasi, dinding lateral hidung dan kokha
inferior harus diperiksa dengan cermat
Rinoskopi posterior
 Pemeriksaan nasofaring dengan rinoskopi posterior penting pada pasien dengan
epistaksis berulang dan sekret hidung
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Rontgen sinus
Endoskopi
dan CT-Scan
hidung
atau MRI
Melihat atau
Mengenali
menyingkirkan
neoplasma atau
kemungkinan
infeksi
penyakit lain
PENATALAKSANAAN

Memperbaiaki Menghentikan
KU perdarahan

Mencegah
Mencegah
berulangnya
komplikasi
epistaksis
PENATALAKSANAAN
Tentuka Sumber perdarahan
• pasang tampon anterior dengan adrenalin 1/10.000 dan lidocain atau
pantocain 2%
• Tampon ini dibiarkan selama 10-15menit, evaluasi lokasi perdarahan
PERDARAHAN ANTERIOR
Epistaksis ringan pada •Duduk dengan kepala ditegakkan
anak •Cuping hidung ditekan ke arah septum selama beberapa menit

•Gulungan kapas yang telah dibasahi dengan anstetik lokal dan


Perdarahan anterior dekongestan lalu masukkan dengan hati-hati kedalam hidung
•Bila perdarahn tidak berhenti, pemasangan tampon diulangi

Bila sumber perdarahn •Tempat asal perdarahan dikaustik dengan larutan Nitras Argenti
20-30%/ asam Triklorasetat 10%
telah terlihat •Elektrokauter

Perdarahan masih •Tampon anterior


terus berlangsung
PERDARAHAN POSTERIOR

Tampon bellocq
Ligasi Arteri
 Ligasi a. Karotis Eksterna
 Ligasi a. maxilaris interna
 Ligasi a. etmoidalis
 Angiografi dan embolisasi
MEDIKAMENTOSA

Selama pemasangan tampon (3-4 hari), kenyamanan pasien akan terganggu


◦pemberian sedatif dan analgesik
Pertimbangan untuk pemberian antibiotik broad spektrum
◦untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat kuman patogen
selama pemasangan tampon.
KOMPLIKASI
Akibat perdarahan yang hebat dapat terjadi aspirasi darah kedalam saluran napas
bawah, juga dapat menyebabkan syok, anemia dan gagal ginjal.
Turunnya tekanan darah secara mendadak dapat menimbulkan hipotensi, hipoksia,
iskemia serebri, insufisiensi koroner sampai infark miokard sehingga dapat
menyebabkan kematian.
Akibat pembuluh darah yang terbuka dapat terjadi infeksi, sehingga perlu diberikan
antibiotic.
Pemasangan tampon dapat menyebabkan rino-sinusitis, otitis media, septicemia
atau toxic shock syndrome.
hemotimpanum sebagai akibat mengalirnya darah melalui tuba Eustachius, dan air
mata berdarah (bloody tears), akibat mengalirnya darah secara retrograde
melalui duktus nasolakrimal.

Anda mungkin juga menyukai