Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN HASIL BIMBINGAN

SNARS I - PPI

KOMITE PPI RSUPP BETUN


• Regulasi 60% sudah dibuat
• Revisi tata naskah secara umum mengikuti
pedoman penyusunan dokumen KARS
• Kebijakan setiap standar cukup dibuat 1 saja di
awal
• Referensi untuk kebijakan, panduan, SPO 
Permenkes no 27 tahun 2017, Pemda juga
memiliki regulasi, gunakan kebijakan terkini.
Kebijakan SPO berdasarkan Peraturan/Keputusan
Direktur RS.
• Secara keseluruhan, implementasi masing-
masing standar, bukti monitoring dan evaluasi
belum ada
• SIMRS yang menunjang pelaporan program
PPI belum ada misal: berapa jumlah
pemasangan infus per hari, berapa pasien
yang mengalami plebitis, berapa pemasangan
kateter per hari, berapa yang mengalami ISK,
dll
• Alur kegiatan di pantry dan laundry belum
seperti ban berjalan
• Perlu dibuat angka infeksi RS, IPCN membuat
laporan kepada ketua komite setiap bulan.
Ketua komite melapor kepada Direktur RS
setiap 3 bulan. Direktur akan
mempresentasikan data surveilans 3 bulan
terakhir
Standar PPI I - III
• Harus ada struktur organisasi Komite PPI
• Sekretaris komite sebaiknya bukan IPCN
• IPCN harus bekerja purna waktu, tidak boleh ada
jabatan lain
• IPCN dan IPCLN minimal D3 keperawatan
• Bukti supervisi IPCN  buat check list untuk
penilaian
• Bukti pelaksanaan tugas IPCLN  buat check list
• Materi Pelatihan IPCLN dan anggota disesuaikan
dengan kebutuhan (staf klinis/non klinis)
Standar PPI IV
• Perlu dibuatkan anggaran untuk mendukung
program PPI:
– APD
– Desinfektan
– Pemeriksaan kuman
– Diklat
– Buku Referensi, dll
• Dapat diambil dari program RS lainnya seperti
periksa kuman bisa diambil dari dana kesling
Standar PPI IV
• Perlu dibuat laporan pelaksanaan dan evaluasi
anggaran
• Hand rub ada di tiap bed pasien
• Setiap wastafel harus ada tisue dan kotak
sampah
• Bila menggunakan handuk  sekali pakai
Standar PPI V
• MCU berkala, bila tidak bisa seluruh karyawan,
pihak berisiko diprioritaskan seperti perawat
ruangan, OK, Lab, VK, laundry
• Vaksin hepatitis, laporan dan penanganan
tertusuk jarum, konseling staf
• Laporan pemunculan penyakit baru bila ada
• Laporan MDR
Standar PPI VI
• Buat prioritas program surveilans berdasarkan
tingkat risiko untuk segera ditindaklanjuti.
Misal Plebitis? ISK? ILO?
• Buat SPO
• Angka infeksi dibandingkan dengan RS yang
setara  buat analisis dan RTL
Standar PPI VII
• Pencampuran obat oleh farmasi harus steril
dengan menggunakan LAF (Laminar Air Flow
Cabinet), tidak boleh dicampur di ruangan
• Penilaian risiko infeksi  harus dibuat strategi
untuk menurunkan risiko. Co: kamar jenasah
bagaimana memandikan pasien dengan HIV
APD penting
• Dekontaminasi di ruangan pakai apa?
• 3 bulan sebelum ED, obat harus dikembalikan ke
farmasi  harus diganti oleh distributor
Standar PPI VII
• Jika RS hanya menggunakan alat single use
dibuat dalam kebijakan
• Namun jika menggunakan alat re-use, dibuat
tatacara di kebijakan, seperti : boleh re-use berapa
x, apakah perlu dikultur
• Penilaian risiko pengendalian infeksi (ICRA) 
IPSRS membuat rencana pemeliharaan alat serta
bukti pelaksanaannya
• Laporan ICRA bangunan dibuat sebelum terjadi
renovasi, agar dapat dihitung penambahan biaya
untuk kontraktor  harus ditanda tangan oleh
kepala proyek dan ketua komite PPI
Standar PPI VII - PANTRY
• Buat alur makanan
• Petugas pakai APD yang lengkap (topi, sepatu,
celemek)
• Pemeriksaan kesehatan petugas  anal swab
• Tidak boleh ada lalat  pintu dibuat dari jaring atau
pintu plastik yang dapat tertutup sendiri.
• Tidak boleh ada binatang lain seperti tikus, dll
loteng tidak boleh terbuka, pasang exhaust fan
• Pisau harus dibedakan untuk daging, sayur, buah
• Alat pengukur suhu belum ada
Standar PPI VII - PANTRY
• Sampel makanan diperiksa 1 x 24 jam bila
terjadi outbreak
• Troli makanan bersih dan sisa makanan harus
dibedakan
• Perlu termometer untuk mengukur suhu dan
buatkan grafiknya.
Standar PPI VII - LAUNDRY
• Troli untuk linen infeksi dan non infeksi harus dibedakan
dan harus bertutup
• Tidak menggunakan mesin cuci RT
• Bedakan mesin cuci untuk linen infeksi dan non infeksi
• Menggunakan air panas (70°C) untuk pencucian linen
• Harus ada mesin pengering setelah dicuci, tidak perlu
dijemur lagi
• Setrika jangan manual
• Pakaian yang telah disetrika diletakkan dalam lemari
tertutup, sebelum ditransport ke ruangan
• Ruangan laundry dibuat sekat dengan IPSRS
Standar PPI VII
• CSSD sebaiknya dekat dengan kamar bedah
• Ruang tunggu kamar jenasah diberikan kursi
untuk keluarga
• Ada bukti ijin incinerator
• Ada bukti ijin IPAL
• Pembuangan limbah : Cair-padat (infeksius -
non infeksius) , B3, benda tajam
• Laporan pengelolaan limbah dibuat oleh Kesling
Standar PPI VIII
• Ruangan isolasi  bertekanan negatif, ada
anteroom untuk cuci tangan dan ganti baju
• Immunocompromised  bertekanan positif
• Kebijakan airborne disease dilengkapi, pasien
MDR TB dirujuk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai