Anda di halaman 1dari 16

dr.

Jurmiati
IDENTITAS PESERTA JKN-KIS
3
I

PELAYANAN RUJUK BALIK


CAKUPAN PROGRAM RUJUK BALIK

A. JENIS PENYAKIT
1. DIABETES MELLITUS 6. EPILEPSI
2. HIPERTENSI 7. SCHIZOPHRENIA
3. JANTUNG 8. STROKE
4. ASMA 9. SYSTEMIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE)
5. PPOK

B. OBAT PROGRAM RUJUK BALIK


1. OBAT UTAMA, YAITU OBAT KRONIS YANG DIRESEPKAN OLEH DOKTER
SPESIALIS/SUB SPESIALIS DI FASKES TINGKAT LANJUTAN
2. OBAT TAMBAHAN, YAITU OBAT YANG MUTLAK DIBERIKAN BERSAMA
OBAT UTAMA DAN DIRESEPKAN OLEH DOKTER SPESIALIS/SUB SPESIALIS
DI FASKES TINGKAT LANJUTAN UNTUK MENGATASI PENYAKIT PENYERTA
ATAU MENGURANGI EFEK SAMPING AKIBAT OBAT UTAMA.
Permenkes No. 28 Tahun 2014
Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional
 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) penerima rujukan wajib
merujuk kembali peserta JKN disertai jawaban dan tindak lanjut yang harus
dilakukan jika secara medis peserta sudah dapat dilayani di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang merujuk.
 Dalam hal dokter spesialis/subspesialis memberikan surat keterangan
bahwa pasien masih memerlukan perawatan di FKRTL tersebut, maka
untuk kunjungan berikutnya pasien langsung datang ke FKRTL (tanpa harus
BAB IV

ke FKTP terlebih dahulu) dengan membawa surat keterangan dari dokter


tersebut.
• Program Rujuk Balik (PRB) pada penyakit-penyakit kronis (DM, Hipertensi,
Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Epilepsi, Skizofren,
Stroke, san Sindroma Lupus Eritematosus (SLE) WAJIB DILAKUKAN bila
kondisi pasien sudah dalam keadaan STABIL, disertai surat keterangan
rujuk balik yang dibuat dokter spesialis/sub spesialis
• Apabila dokter spesialis/subspesialis tidak memberikan surat keterangan,
maka pada kunjungan berikutnya pasien harus melalui FKTP
Ketentuan Penjaminan Peserta Program Rujuk Balik Tahun 2018

(1) Surat rujukan ke FKRTL berlaku 1(satu) kali untuk diagnosis dan
tujuan rujukan yang sama
(2) Dalam hal peserta yang dirujuk:
a. Merupakan diagnosis PRB atau penyakit kronis lain yang
masih memerlukan perawatan lanjutan (belum stabil) atau
b. Memerlukan konsultasi dengan pelayanan spesialistik lain
yang terkait dengan penyakitnya atau
c. Memerlukan penanganan berkelanjutan seperti penanganan
kasus dengan diagnosis talasemia, hemofilia, kanker dan
gagal ginjal kronik yang memerlukan hemodialisa
Maka dokter spesialis/subspesialis memberikan surat
keterangan bahwa pasien masih memerlukan perawatan di
FKRTL

7
Ketentuan Penjaminan Peserta Program Rujuk Balik Tahun 2018

(3) Surat keterangan memuat informasi berisi paling sedikit


identitas pasien, indikasi medis diperlukannya kontrol
ulang serta rencana TL yang akan dilakukan terhadap
pasien tsb dan harus diberikan oleh DPJP setiap kali
pasien memerlukan kontrol ulang, maksimal 3(tiga) bulan
sejak tanggal rujukan awal dikeluarkan.
(4) Peserta dengan diagnosis talasemia, hemofilia, kanker
dan gagal ginjal kronik yang memerlukan hemodialisa
tetap diedukasi untuk ke FKTP dalam rangka penanganan
penyakit lainnya dan upaya peningkatan kualitas hidup
peserta.
(5) Peserta yang tidak diberikan surat kontrol ulang, maka
peserta harus kembali ke FKTP

8
Ketentuan Penjaminan Peserta Program Rujuk Balik Tahun 2018

(6) Peserta yang dirujuk ke FKRTL dan merupakan pasien dengan


diagnosis PRB tunggal tanpa komplikasi, maksimal kunjungan
yang dapat dilakukan adalah 1(satu) kali dalam 1(satu) bulan .
(7) Dalam hal Peserta yang dirujuk baik penyakit akut maupun
penyakit kronis yang sudah stabil atau termasuk diagnosis PRB
tunggal tanpa komplikasi maka FKRTL wajib merujuk kembali
peserta ke FKTP dengan menyertakan :
- Surat rujukan yang dikeluarkan dari aplikasi eligibilitas dan
- Surat pengantar rujuk balik berupa jawaban TL yang harus
dilakukan faskes penerima rujuk balik/FKTP termasuk
pelayanan obat jika diperlukan yg dibuat oleh dokter
spesialis/sub spesialis

9
II
PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUTIN
PESERTA PROLANIS
PEMERIKSAAN RUTIN PROLANIS

Diberikan untuk peserta PRB-Prolanis DM tipe 2 dan HT dengan ketentuan:


1. Pemeriksaan Gula Darah (GDP dan GDPP) rutin setiap bulan
2. Pemeriksaan HbA1c diberikan dalam kurun waktu 3 sampai 6 bulan kepada
peserta Prolanis yang rutin melakukan pemeriksaan GDP dan GDPP dalam 3
bulan berturut-turut
3. Pemeriksaan Kimia Darah (microalbuminuria, ureum, kreatinin, kolesterol total,
kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida) diberikan 6 bulan sekali dalam 1
tahun kepada peserta prolanis yang melakukan pemeriksaan GDP dan GDPP
rutin selama 6 bulan berturut-turut.
4. Hasil pemeriksaan GDP dan GDPP harus dientri rutin setiap bulan di aplikasi
Pcare sebagai syarat penagihan biaya pemeriksaan HbA1C maupun Kimia
Darah.
5. Semua hasil pemeriksaan lab dientri di aplikasi Pcare

Tempat Pemeriksaan Rutin Prolanis


• Pemeriksaan Rutin Prolanis dilaksanakan di FKTP/Laboratorium Jejaring FKTP
TARIF PEMERIKSAAN RUTIN PROLANIS

No Nama Tarif
Pemeriksaan
1 GDP Rp. 10.000,-
GDPP Rp. 10.000,-
2 HBA1C Rp. 160.000,-
3 Microalbumin Rp. 120.000,-
4 Ureum Rp. 30.000,-
5 Kreatinin Rp. 30.000,-
6 Kolesterol Total Rp. 45.000,-
7 Kolesterol LDL Rp. 55.000,-
8 Kolesterol HDL Rp. 45.000,-
9 Trigliserida Rp. 50.000,-
III

PELAYANAN GERIATRI
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit, bersama ini kami sampaikan
beberapa hal sebagai berikut :
• Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas.
• Pasien Geriatri adalah pasien Lanjut Usia dengan multi penyakit dan/atau gangguan
akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan pendekatan Multidisiplin
yang bekerja secara Interdisiplin.
• Pelayanan Geriatri diberikan kepada :
• Pasien Lanjut Usia dengan kriteria:
- memiliki lebih dari 1 (satu) penyakit fisik dan/atau psikis; atau
- memiliki 1 (satu) penyakit dan mengalami gangguan akibat penurunan fungsi organ,
psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
- Pasien dengan usia 70 (tujuh puluh) tahun ke atas yang memiliki 1 (satu) penyakit fisik
dan/atau psikis.
• Rumah Sakit di Banjarmasin yang memberikan pelayanan geriatri adalah RSUD Ulin
Banjarmasin dengan kemampuan pelayanan tingkat sederhana (rawat jalan dan
kunjungan rumah).

14
• Alur pelayanan dan sistem rujukan :
Semua pasien lanjut usia yang datang ke poliklinik/UGD akan
dilakukan triase apakah tergolong ke dalam pasien geriatri. Untuk
pasien lanjut usia biasa akan diteruskan ke dokter spesialis yang
sesuai dengan penyakitnya. Apabila tergolong pasien geriatri
(misalnya memiliki: penurunan status fungsional, ada sindrom
geriatri, gangguan kognitif- demensia, jatuh–osteoporosis dan
inkontinensia) akan dilakukan asesmen geriatri komprehensif oleh
Tim Terpadu Geriatri
• Sehubungan dengan alur pelayanan tersebut dan hasil koordinasi
dengan Poliklinik Geriatri RSUD Ulin Banjarmasin, maka pasien yang
termasuk kategori pasien geriatri tidak langsung dirujuk pertama kali
ke poliklinik geriatri, tetapi dirujuk ke poliklinik spesialis sesuai
dengan kondisi penyakit pasien

15
Terima kasih

Kartu Indonesia Sehat


Kalau Gotong royong, Semua Tertolong

BPJS Kesehatan
www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI (Akun Resmi)
BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan bpjskesehatan

Anda mungkin juga menyukai