Referat THT
Referat THT
Pembimbing:
dr. Susilaningrum, Sp.THT-KL
Disusun Oleh:
Nurul Dwi Lestari FKUPN
Agnes FK UKRIDA
Rayka Christin FK UKRIDA
O Derivat foregut
embrional terbentuk
sekitar 18 hari.
O Sulkus laringotrakeal
mulai nyata sekitar
hari ke-21 kehidupan
embrio. Perluasan ke
kaudal paru. Cranial
laring.
Laring
O Laring sejajar C4-C6, bag. atas
melanjutkan ke faring & bag. bawahnya ke
trakea.
O Laring dibentuk oleh tulang hioid di
bagian atas dan beberapa tulang rawan.
O Bentuk ruang piramida terbalik yang
terdiri dari beberapa tulang rawan
Tulang rawan laring:
Kartilago tiroid: bentuk
seperti perisai bagian depan Kartilago krikoid: bentuk
menonjol, disebut laryngeal cincin tepat dibawah
prominence = adam’s apple kartilago tiroid
tedapat korda vokalis
O Eferen superior
melewati a. laringeus
superior, ke atas &
bergabung dg kel. dari
bagian superior servikal
dalam.
O Eferen inferior berjalan
ke bawah dg a. laringeus
inferior & bergabung dg
kel. servikal dalam &
beberapa diantaranya
menjalar sampai kel.
supraklavikula.
Fisiologi
Refleks
Proteksi Respirasi
batuk
Fonasi
Laringitis
Akut Kronis
Non-spesifik Spesifik
Laringitis TB
Laringitis luetika
Laringitis akut
O Radang akut pada laring, umumnya adalah
lanjutan dari rinofaringitis (common cold).
Pemeriksaan Pemeriksaan
Gejala klinis fisik penunjang
O Gambaran Klinik
O Lues stadium tertier yaitu pada stadium
pembentukan guma, kadang – kadang
menyerupai keganasan laring.
O Guma pecah ulkus khas: sangat dalam bertepi
dengan dasar yang keras, tidak nyeri dan
menjalar dengan cepat.
O Gejala Klinik
O Suara Parau dan batuk kronik.
O Disfagia timbul bila ada gumma dekat
introitus osepagus.
Komplikasi
O Bila terjadi penyembuhan spontan dapat terjadi
stenosi laring karena terbentuk jaringan parut
Kesimpulan