Anda di halaman 1dari 28

Etika Kedokteran

Reza Maulana
Kedokteran Keluarga
• Tujuan : Sehat
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU No. 23 tahun 1992).
• Upaya : Penyelenggaraan pelayanan kesehatan (Blum, 1976)
Pelayanan Kesehatan
• Setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, mencegah,
dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat (Levey and Loomba, 1973).
Dokter Keluarga
• Dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi
komunitas dengan titik berat kepada keluarga, tidak hanya memandang
penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai bagian dari unit keluarga
dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi
penderita atau keluarganya (Ikatan Dokter Indonesia, 1982)
• Cabang ilmu kedokteran yang diterapkan pada pelayanan dokter keluarga
disebut dengan nama ilmu kedokteran keluarga (family medicine)
Ilmu Kedokteran Keluarga
• Ilmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum ilmu
kedokteran yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu
kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor –
faktor lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (PB IDI, 1983).
• Ilmu kedokteran keluarga menunjuk pada body of knowledge dari pelayanan
dokter keluarga yang merupakan disiplin baru dari ilmu kedokteran yang
dirancang untuk rnemenuhi kebutuhan kesehatan khalayak secara lebih
responsif dan bertanggung jawab (Charmichael,1973)
• Ilmu kedokteran keluarga adalah sebuah pendekatan multidisipliner yang
terpadu menuju perawatan kesehatan yang menyeluruh dari unit keluarga
(Sargent, 1967)
Prinsip-Prinsip Pelayanan Kedokteran Keluarga
• Pelayanan yang holistik dan komprehensif
• Pelayanan yang kontinu
• Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
• Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
• Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya
• Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya
• Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
• Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan
• Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
Karakteristik Pelayanan Kedokteran Keluarga
(IDI 1982)
• Melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang, melainkan sebagai
anggota satu keluarga dan bahkan sebagai anggota masyarakat sekitarnya.
• Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan memberikan
perhatian kepada penderita secara lengkap dan sempurna, jauh melebihi
jumlah keseluruhan keluhan yang disampaikan.
• Mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan
seoptimal mungkin, mencegah timbulnya penyakit dan mengenal serta
mengobati penyakit sedini mungkin
Karakteristik Pelayanan Kedokteran Keluarga
(IDI 1982)
• Mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan berusaha
memenuhi kebutuhan tersebut sebaik - baiknya.
• Menyediakan dirinya sebagai tempat pelayanan kesehatan tingkat pertama
dan bertanggung jawab pada pelayanan kesehatan lanjutan.
Dokter Keluarga?
• Dokter Keluarga sama dengan dokter umum
• Dokter Keluarga adalah dokter spesialis
• Dokter Keluarga adalah semua dokter yang menyelenggarakan pelayanan
dokter keluarga
• Dokter Keluarga tidak sama dengan dokter umum, tetapi antara keduanya
terdapat banyak kesamaan
Etik/Etika

• Berasal dari bahasa Yunani ”ethos”,yang artinya ” yang baik, yang layak”,
maksudnya adalah nilai – nilai, atau pola tingkah laku kelompok profesi
tertentu di dalam memberika pelayanan jasa kepada masyarakat.
Prinsip Dasar
• Prinsip dasar etika kedokteran meliputi prinsip tidak merugikan
(nonmaleficence), berbuat baik atau bermanfaat (beneficence), menghormati
otonomi pasien (autonomy), dan berkeadilan (justice)
Prinsip tidak merugikan (non maleficence)

Mnq=;xerupakan prinsip dasar menurut tradisi Hipocrates, primum non
nocere. Jika kita tidak bisa berbuat baik kepada seseorang, paling tidak kita
tidak merugikan orang tersebut.
• Dalam bidang medis, seringkali kita menghadapi situasi dimana tindakan
medis yang dilakukan, baik untuk diagnosis atau terapi, menimbulkan efek
yang tidak menyenangkan
Prinsip berbuat baik (beneficence)
• Ada 4 (empat) langkah sebagai proses untuk menilai risiko, sehingga kita
dapat memperkirakan sejauh mana suatu kewajiban bersifat mengikat:
Pertama apakah orang yang perlu bantuan itu mengalami suatu bahaya besar
atau risiko kehilangan sesuatu yang penting; kedua apakah penolong sanggup
melakukan sesuatu untuk mencegah terjadinya bahaya atau kehilangan itu;
ketiga apakah tindakan penolong dapat mencegah terjadinya kerugian itu; dan
keempat apakah manfaat yang diterima orang itu melebihi kerugian bagi
penolong dan membawa risiko minimal
Prinsip menghormati otonomi pasien
(autonomy)
• Merupakan suatu kebebasan bertindak dimana seseorang mempunyai hak
mengambil keputusan sesuai dengan yang diyakini dan diinginkannya.
• Dalam hal ini terdapat 2 unsur penting, yaitu kemampuan untuk mengambil
keputusan terhadap suatu rencana tertentu dan kemampuan untuk
mewujudkan rencananya menjadi kenyataan.
KODE ETIK KEDOKTERAN
INDONESIA

Merupakan pedoman bagi dokter Indonesia anggota IDI dalam melaksanakan
praktek kedokteran.
Tertuang dalam SK PB IDI no 221/PB/A.4/04/2002 tanggal 19 April 2002
tentang penerapan Kode Etik Kedokteran Indonesia.
• Kode Etik Kedokteran Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1969 dalam
Musyawarah Kerja Susila Kedokteran Indonesia.
Dan sebagai bahan rujukan yang dipergunakan pada saat itu adalah Kode Etik
Kedokteran Internadional yang telah disempurnakan pada tahun 1968 melalui
Muktamar Ikatan Dokter Sedunia ke 22, yang kemudian disempurnakan lagi pada
MuKerNas IDI XIII, tahun 1983.
Etika Kedokteran Keluarga
• Kewajiban Umum
• Kewajiban dokter terhadap penderita
• Kewajiban dokter terhadap teman sejawat
• Kewajiban dokter terhadap diri sendiri
Kewajiban Umum
1. Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan
sumpah dokter
2. Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai
dengan standard profesi yang tertinggi.
3. Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkanhilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi.
Kewajiban Umum
4. Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
5. Tiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun
fisik hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh
persetujuan pasien.
6. Setiap dokter harus senantiasa berhati hati dalam mengumumkan dan menerapkan
setiap penemuan tehnik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan
hal hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat
Kewajiban Umum
7. Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa
sendiri kebenarannya..
a) Seorang dokter harus, dalam setiappraktek medisnya, memberikan pelayanan
medis yang kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai
rasa kasih sayang ( compassion ) dan penghormatan atas martabat manusia.
b) Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien
dansejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya yang dia ketahui
memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan
penipuan atau penggelapan, dalam menangani pasien.
Kewajiban Umum
c) Seorang dokter harus menghormati hak hak pasien, hak hak sejawatnya,
dan hak tenaga kesehatan lainnya, dan harus
menjaga kepercayaan pasien.
d) Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup
mahkluk insani.
Kewajiban Umum
8. Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan
kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan
kesehatan yang menyeluruh ( promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif ),
baik fisik maupun psiko-sosial, serta berusaha menjadi pendidik dan
pengabdi masyarakat yang sebenar benarnya.
9. Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat dibidang kesehatan
dan bidang lainnya serta masyarakat, harus
saling menghormati.
Kewajiban Dokter Terhadap Pasien
1. Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu
dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak
mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas
persetujuan pasien, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai
keahlian dalam penyakit tersebut.
2. Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa
dapat berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan
atau dalam masalah lainnya.
Kewajiban Dokter Terhadap Pasien
3. Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
4. Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada
orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
Kewajiban Dokter Terhadap Teman Sejawat

1. Setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri


ingin diperlakukan.
2. Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dari teman sejawat, kecuali
dengan persetujuan atau berdasarkan
prosedur yang etis.
Kewajiban Dokter Terhadap Diri Sendiri
• Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan
baik.
• Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi kedokteran/kesehatan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB IV Zilvi
    BAB IV Zilvi
    Dokumen4 halaman
    BAB IV Zilvi
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen3 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Bab III Zilvi
    Bab III Zilvi
    Dokumen3 halaman
    Bab III Zilvi
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Zilvi
    BAB IV Zilvi
    Dokumen4 halaman
    BAB IV Zilvi
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Bab III Zilvi
    Bab III Zilvi
    Dokumen3 halaman
    Bab III Zilvi
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • 1 Cover
    1 Cover
    Dokumen2 halaman
    1 Cover
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen14 halaman
    Laporan Kasus
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • 1 Cover
    1 Cover
    Dokumen2 halaman
    1 Cover
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • 1 Cover Zilvi
    1 Cover Zilvi
    Dokumen2 halaman
    1 Cover Zilvi
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Repa 1
    Repa 1
    Dokumen1 halaman
    Repa 1
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Program Esensial
    Program Esensial
    Dokumen9 halaman
    Program Esensial
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Forensik
    Lapkas Forensik
    Dokumen3 halaman
    Lapkas Forensik
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Terjemahan Jurnal
    Terjemahan Jurnal
    Dokumen7 halaman
    Terjemahan Jurnal
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Fix Artikel Forensik
    Fix Artikel Forensik
    Dokumen8 halaman
    Fix Artikel Forensik
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Dalam KUHP Tindak Pidana Penganiayaan Dapat Dibagi Menjadi Beberapa Bagian Yaitu Sebagai Berikut
    Dalam KUHP Tindak Pidana Penganiayaan Dapat Dibagi Menjadi Beberapa Bagian Yaitu Sebagai Berikut
    Dokumen3 halaman
    Dalam KUHP Tindak Pidana Penganiayaan Dapat Dibagi Menjadi Beberapa Bagian Yaitu Sebagai Berikut
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Umul 1
    Umul 1
    Dokumen1 halaman
    Umul 1
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Barotrauma IZA
    Barotrauma IZA
    Dokumen29 halaman
    Barotrauma IZA
    Asiah Abdillah
    Belum ada peringkat
  • Slide Jurnal
    Slide Jurnal
    Dokumen11 halaman
    Slide Jurnal
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • PPOK Doc 1
    PPOK Doc 1
    Dokumen42 halaman
    PPOK Doc 1
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Biomolekuler Mioma Uteri
    Biomolekuler Mioma Uteri
    Dokumen23 halaman
    Biomolekuler Mioma Uteri
    Rizal Kudiarto
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen2 halaman
    Tugas
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Slide Forensic
    Slide Forensic
    Dokumen22 halaman
    Slide Forensic
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Tugas DR - Marisa
    Tugas DR - Marisa
    Dokumen25 halaman
    Tugas DR - Marisa
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Patient Safety
    Patient Safety
    Dokumen23 halaman
    Patient Safety
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Tugas k3
    Tugas k3
    Dokumen33 halaman
    Tugas k3
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen2 halaman
    Tugas
    Sari Yanti Matsyah
    Belum ada peringkat