Kelompok 1
Kelompok 1
B. ADAPTASI FISIOLOGIS
1. Sistem pernafasan : frekuensi antara 30 – 60 x/mnt.
2. Sistem peredaran darah : disini akan terjadi proses
pengantaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh
3. Sistem pengaturan suhu tubuh : terjadi mekanisme hilangnya
panas tubuh bayi (konduksi, konveksi, radiasi, evaporasi)
4. Adaptasi metabolisme glukosa : bayi akan mengalami
penurunan glukosa dlm waktu 1-2 jam setelah tali pusat dipotong
5. Adaptasi sistem gastrointestinal : terjadi pengeluaran
mekonium di ekskresikan dlm waktu 24 jam
6. Sistem kekebalan tubuh : perkembangan kekebalan alami akan
membuat terjadinya sistem kekebalan tubuh melalui pemberian
kolostrum
7. Adaptasi ginjal : BBL berkemih 24 jam pertama setelah lahir
8. Adaptasi hati : selama periode neonatus hati memproduksi zat yg
esensial untuk pembekuan darah
C. PATOFISIOLOGI
D. TANDA DAN GEJALA
1. Bayi menangis saat lahir
2. Gerakan tangan dan kaki aktif
3. Pernafasan frekuensi 40 – 60 x/mnt
4. Kulit bayi terlihat kemerahan
5. Refleks hisap dan menelan sudah terbentuk
6. Refleks morrow atau gerak memeluk
7. Refleks graps atau menggenggam
8. Memiliki eliminasi yg baik(mekonium keluar 24 jam berwarna
hitam kecoklatan)
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Menilai APGAR
2. Mencari kelainan kongenital
3. Memeriksa cairan amnion
4. Memeriksa tali pusat
5. Memeriksa placenta
F. PENATALAKSANAAN
1. Membersihkan jalan nafas
2. Keringkan tubuh bayi
3. Klaim tali pusat
4. Letakkan bayi agar kontak dengan kulit ibu
5. Selimuti bayi
6. Lakukan penimbangan dan pengukuran bayi
7. Pemberian salp mata dan vit k injeksi
8. Pemberian imunisasi HB 0
G. ASKEP (PENGKAJIAN, DIAGNOSA, INTERVENSI)
PENGKAJIAN
1. Anamnesa biodata
2. Riwayat kehamilan dan kelahiran(Prenatal, intranatal, post natal)
3. Pemeriksaan fisik : kesadaran, KU, TTV, Head to toe
4. Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSA
1. Resiko perubahan suhu tubuh : Hipotermi, hipertermi yg b/d
lingkungan baru dan penurunan jumlah lemak
2. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
ketidakmampuan tubuh dlm mencerna nutrisi
3. Resiko infeksi b/d kurangnya pertahanan imunologis
INTERVENSI
DIAGNOSA PERTAMA
1. Monitor vital sign
2. Monitor warna kulit
3. Monitor tandan dan gejala hipotermi/hipertermi
4. Monitor intake cairan
5. Bungkus bayi segera setelah lahir
6. Jelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala
hipotermi/hipertermi
7. Letakkan bayi setelah lahir dibawah lampu sorot/sumber panas
DIAGNOSA KEDUA
1. Kaji kebutuhan nutrisi bayi
2. Observasi intake dan output
3. Observasi refleks hisap dan menelan
4. Beri minum sesuai program
5. Monitor tanda intoleransi terhadap nutrisi parenteral
6. Kaji kesiapan ibu untuk menyusui
7. Timbang BB setiap hari
DIAGNOSA KETIGA
1. Bersihkan box/inkubator setelah dipakai bayi lain
2. Pertahankan tehnik isolasi bagi bayi berpenyakit menular
3. Batasi pengunjung
4. Instruksikan pada pengunjung untuk cuci tangan
sebelum dan sesudah berkunjung
5. Lakukan perawatan tali pusat secara rutin
6. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan perawatan
7. Pakai sarung tangan dan baju sebagai pelindung
8. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
9. Kolaborasi untuk pemberian antibiotik