Gangguan Panik
Perseptor :
dr. Rini Gusya Liza, M. Ked(KJ), Sp. KJ
Gangguan Panik
Ditandai dengan adanya
serangan panik yang tidak
diduga dan spontan yang terdiri
atas periode rasa takut intens
yang berhati-hati dan bervariasi
dari sejumlah serangan
sepanjang hari sampai hanya
sedikit serangan selama satu
tahun.
1,5-5 %
Untuk gangguan panik
>
3-5,6 %
Untuk gangguan panik
Tujuan Penulisan
untuk mempelajari, memahami kasus yang berhubungan dengan definisi,
epidemiologi, etiologi, gambaran klinis, diagnosis, tatalaksana, dan
prognosis gangguan panik.
Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan kepustakaan merujuk
kepada berbagai literatur.
Laporan Kasus
Sebab Utama
Pasien datang ke Poliklinik RSJ HB Saanin Padang pada
tanggal 13 Juli 2018 pukul 14.00 WIB dengan keluhan sering
merasa cemas dan jantung terasa berdebar-debar. Ini
merupakan kontrol yang ke-2 ke poliklinik.
Keluhan Utama
Pasien mudah merasa cemas dan jantung berdebar-debar,
terutama ketika mendengar kabar tentang bencana alam,
kiamat atau kematian namun terkadang muncul tanpa alsan
yang jelas.
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien sering merasa cemas, jantung berdebar kencang yang hilang
timbul. Keluhan ini biasanya muncul ketika pasien mendengar berita
mengenai gempa bumi atau hal -hal yang berhubungan dengan hari
kiamat atau kematian. Namun terkadang keluhan ini muncul tanpa alasan
yang jelas.
Saat ini adalah kunjungan ke-2 pasien ke Poliklinik Jiwa RSJ Prof HB
Saanin. Kontrol setiap 15 hari. Pasien merasa lebih tenang setelah
meminum obat dari dokter.
Pola tidur dan pola makan sehari-hari tidak terganggu, kecuali jika
serangan cemas muncul, pasien tidak selera makan bahkan terkadang
tidak bisa beraktifitas namun muncul rasa ingin BAB dan BAK.
Riwayat Gangguan
Psikiatri
1999
Pasien menjadi mudah cemas terutama ketika mendengar hal-hal yang
berhubungan dengan bencana alam, kiamat dan kematian
2009
Pasien pernah merasakan serangan cemas yang hebat ketika gempa bumi
2018
Pasien berobat ke klinik dengan keluhan yang sama, kemudian disarankan
untuk berobat ke RSJ Prof HB Saanin.
Riwayat Gangguan
Grafik Perjalanan Penyakit
Psikiatri
Riwayat Penggunaan
NAPZA
Keluarga
Tidak ada riwayat penyakit jiwa, kebiasaan-kebiasaan dan penyakit
fisik (yang ada kaitannya dengan gangguan jiwa) pada anggota
keluarga
Riwayat Keluarga
Skema Pedegree
Riwayat Tempat
Tinggal
Keadaan Rumah
Rumah
No Tempat
Tidak
Tinggal Tenang Cocok Nyaman
nyaman
1 Kontrakan √ √ √
Riwayat Tumbuh
Kembang
A. Riwayat sewaktu dalam kandungan dan dilahirkan
- Keadaan ibu sewaktu hamil : Kesehatan Fisik dan Mental tidak diketahui
- Keadaan melahirkan : Cukup bulan, lahir operasi, anak yang diinginkan,
dan jenis kelamin yang sesuai harapan
Keadaan ekonomi pasien merasa cukup baik karena pasien juga memiliki
penghasilan tambahan yaitu membuat mesin tempa
Riwayat Rumah
Tangga
Keterangan pribari isteri J. Percintaan, Perkawinan, Kehidupan seksual dan
Rumah Tangga
Nama : Ny. DS Hubungan seks sebelum menikah (-), Riwayat
Umur : 36 tahun pelecehan seksual (-), Orientasi seksual (normal).
Riwayat agama
Pasien beragama islam, dulu jarang beribadah namun semenjak mudah cemas
karena takut mati dan takut terkena bencana pasien saat ini tidak pernah
meninggalkan sholat 5 waktu
Persepsi & Harapan
Motorik
Tonus : Eutonus Koordinasi : baik
Turgor : Baik Refleks Fisiologis : ++/++
Refleks Patologis : tidak ada
Kesadaran/sensorium : komposmentis/baik
Sikap tubuh : biasa, berpakaian sesuai gender
Cara berpakaian : biasa, sesuai dengan situasi
Kesehatan Fisik : sehat
Kontak psikis : dapat dilakukan, wajar dan lama
Sikap : kooperatif
Tingkah laku dan : normal aktif
& psikomotor
Pemeriksaan
Psikiatri
B. Verbalisasi dan cara berbicara
E. Persepsi
Halusinasi : tidak ada
Ilusi : tidak ada
H. Discriminative Insight
Derajat IV : Sadar, tidak mengetahui penyebab
I. Discriminative Judgment
Tidak aterganggu
Resume
Axis 1. Sindroma klinis
Multiaksis
Pasien datang ke Poliklinik RSJ HB Saanin Padang pada tanggal 13 Juli 2018 pukul
14.00 WIB dengan keluhan sering merasa cemas dan jantung terasa berdebar-
debar. Ini merupakan kontrol yang ke-2 ke poliklinik.
Pemeriksaan psikiatri :
Keadaan umum : Komposmentis kooperatif, dapat berbicara, jelas dan lancar serta
tajam, perhatian baik, inisiatif ada, tingkah laku motorik aktif, ekspresi fasial kaya,
kontak psikis dapat dilakukan, wajar dan lama.
Keadaan spesifik :
Alam perasaan : stabil, pengendalian adekuat
Keadaan dan fungsi intelek : orientasi tidak terganggu, discriminative insight tidak
terganggu, discriminative judgement tidak terganggu, inkoheren tidak ada.
Kelainan sensasi dan persepsi : halusinasi tidak ada
Keadaan proses pikir : cepat, cukup jelas, cukup tajam.
Ansietas yang terlihat overt : ada
Hubungan dengan realitas : tidak terganggu.
Resume
Multiaksis
Axis II. Gangguan kepribadian dan retardasi mental
Gangguan Kepribadian : tidak ada
Retardasi mental : tidak ada
Diagnosis Differensial
• F.40.2 Fobia Khas
• F.45.3 Disfungsi Otonomik Somatoform
Terapi
Farmakologi
• Risperidon 1 mg 2 x ¼
• Alprazolam 1 mg 2 x ½
• Fluoxetin 20 mg 1 x ½
• Kalsium Laktat 2 x 1
Non-farmakologi
• Penjelasan tentang teknik penyelamatan saat gempa
bumi
• Penguatan bahwa semua orang pasti akan meninggal,
jadi daripada sibuk mencemaskan kematian, lebih baik
fokus pada persiapan diri sebaik-baiknya menghadapi
kematian
• Anjuran untuk mengalihkan kecemasan dengan
kegiatan-kegiatan yang produktif
Terapi
Anjuran Terapi
Terapi dapat dilanjutkan
Prognosis
Klinis : Baik
Fungsional : Ragu-ragu ke arah baik
Sosial : Ragu-ragu ke arah baik
Tinjauan Pustaka
Etiologi & Faktor
Teori Psikodinamik
Risiko
Gangguan panik berasal dari konflik internal yang terjadi di alam bawah sadar yang
merupakan respon intrapsikis terhadap ancaman yang terjadi baik dari luar maupun
dari dalam.
Teori Pembelajaran
Respon otak yang matur menyebabkan reaksi individu yang wajar terhadap
masalah yang terjadi, sementara reaksi yang tidak wajar diakibatkan oleh respon
otak yang tidak matur
Teori Kognitif
Cemas merupakan hasil dari kepercayaan yang terganggu tentang diri, dunia, dan
masa depan yang salah ini menghasilkan respon otomatis otak yang bereaksi
seperti berada dalam keadaan yang mengancam diri.
Faktor Biologis
Serangan panik merupakan respons terhadap rasa takut yang ditampilkan oleh
“fear network” yang terlalu sensitif yaitu amigdala, korteks prefrontal dan
hipokampus, yang berperan terhadap timbulnya panik
Perjalanan Penyakit
Perjalanan penyakit ini dimulai pada awal masa remaja,
pertengahan, atau akhir masa remaja. Jarang dijumpai pada
usia yang lebih tua