Anda di halaman 1dari 26

Teknologi 3GPP untuk IoT

EC-GSM, LTE-M & NB-IoT

By :
Nola Verli Herlian
1404405087
Profil Instansi

Infrastructure
Research and
Standardization

PT Telekomunikasi Divisi Digital Service Infrastructure Research


Indonesia Tbk and Standardization (IRS)
 Perusahaan BUMN yang  Sebuah organisasi yang di  Salah satu bidang pada Divisi
bergerak di bidang jasa bentuk oleh PT. Digital Service yang
pelayanan telekomunikasi Telekomunikasi Indonesia bertanggung jawab atas
dan jaringan di wilayah yang bertugas dalam efektivitas penyelenggaraan
Indonesia. mengelola riset, pengujian kegiatan riset dan
perangkat dan pusat pengembangan infrastruktur.
inovasi
Profil Instansi
Struktur Organisasi

Sumber : Dokumen Divisi Digital Service PT Telekomunikasi Indonesia Tbk


Pendahuluan
 Di masa depan, seluruh perangkat yang
terhubung dengan jaringan internet akan
saling terkoneksi.
 Teknologi IoT merupakan kunci yang
memungkinkan tercapainya visi ini, yakni
dengan memungkinkan komunikasi
machine-to-machine (M2M) dan machine-to-
person pada skala besar.
Market Outlook

15
Milyar
IOT Perangkat IoT yang saling terhubung
(Tahun 2016+)
pada tahun 2021
M2M

Sumber : Ericsson Mobility Report


Persyaratan Utama Teknologi LPWA untuk IoT
Masa pakai baterai yang lama

Biaya yang rendah

Mendukung perangkat dalam


jumlah besar
Konektivitas dapat mendukung
beragam kasus penggunaan

Daerah cakupan yang luas


Keunggulan
JANGKAUAN QUALITY OF
GLOBAL SERVICE

Teknologi
EKOSISTEM
MATANG TCO RENDAH SKALABILITAS LUAS
Selular

DIVERSITY KEAMANAN

IoT: A Global Perspective | RadComms 2016 | © Ericsson AB 2016 | 2016-03-10


Teknologi Selular untuk IoT

Global cellular
EC-GSM IoT for all GSM
markets

LTE-M
Wide range of
Massive IoT Massive
applications
IoT
Ultra low-
NB-IoT bitrate Massive
IoT
applications
EC-GSM

LTE-M

NB-IoT
EC-GSM
Tujuan
o Masa pakai baterai yang lama yakni 10 tahun masa operasi
dengan baterai 5 Watt Hour
o Biaya perangkat lebih rendah dibandingkan dengan perangkat
GPRS / GSM.
o Cakupan yang diperluas :
164 dB MCL untuk 33 dBm UE
154 dB MCL untuk 23 dBm UE.
o Variabel rate:
GMSK : 350 bps sampai 70 kbps ;
8PSK : mencapai 240 kbps.
o Mendukung perangkat dalam jumlah besar, paling sedikit 50.000
per sel.
o Keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan GSM / EDGE.
EC-GSM
Fitur Physical Layer Utama
o Teknik pengulangan untuk memberikan ketahanan yang
diperlukan untuk mendukung hingga 164 dB MCL.
o Overlaid CDMA untuk meningkatkan kapasitas sel
(digunakan untuk EC-PDTCH dan EC-PACCH).
Fitur Lainnya
o Extended DRX (hingga 52 menit).
o Mode idle (mengurangi pemantauan sel tetangga).
o Perangkat tambahan keamanan 2G (perlindungan integritas,
otentikasi, algoritma penyandian yang lebih kuat).
o Menyimpan dan menggunakan tingkat cakupan di SGSN
untuk menghindari pengulangan yang tidak diperlukan.
Penerapan Teknologi EC-GSM

Smart Agriculture

Environment Monitoring
EC-GSM

LTE-M

NB-IoT
LTE-M
Tujuan
o Masa pakai baterai yang lama yakni 10 tahun masa operasi
dengan baterai 5 Watt Hour.
o Biaya perangkat rendah : sebanding dengan perangkat GPRS
/ GSM (seperti pada deskripsi item kerja 3GPP)
o Cakupan yang diperluas:> 155,7 dB maximum coupling loss
(MCL)
o variable rates : 10 kbps sampai 1 Mbps tergantung pada
kebutuhan cakupan
LTE-M
Penyebaran
o Dapat dipasang pada spektrum LTE manapun.
o Coexist dengan layanan LTE lainnya dalam bandwidth yang
sama.
o Mendukung mode FDD, TDD dan half duplex (HD).
o Menggunakan kembali base station LTE yang ada dengan
pembaruan software.
Fitur Physical Layer / RF Utama
o Operasi narrowband dengan bandwidth 1,08 MHz.
o Frekuensi hopping dengan retunifikasi narrowband untuk
keragaman frekuensi.
o Kelas daya UE baru 20 dBm.
o Biaya yang lebih rendah (tidak terdapat saluran kontrol
wideband,, mengurangi HARQ).
Penerapan Teknologi LTE-M

Kids and Eldery Monitoring

Pet Tracking
EC-GSM

LTE-M

NB-IoT
NB-IoT
Tujuan
o Biaya lebih rendah dibandingkan LTE-M.
o Cakupan yang diperluas : maximum coupling loss 164 dB
(paling tidak pada mode standalone).
o Masa pakai baterai yang lama yakni 10 tahun dengan baterai
5 Watt Hour
o Dukungan untuk perangkat dalam jumlah besar, setidaknya
50.000 per sel.
o Mengurangi data rate / bandwidth, dukungan mobilitas dan
optimasi protokol lebih lanjut.
NB-IoT
Mode Operasi
NB-IoT
Fitur Physical Layer Utama
o Mendukung narrow band 180 kHz.
o Mendukung dua mode uplink :
single tone dengan jarak antar tone15 kHz dan atau
3.75 kHz
Multiple tone dengan jarak antar tone 15 kHz
o Tidak ada dukungan Turbo code untuk downlink.
o Saluran narrowband baru yakni NPSS, NSSS, NPBCH,
NPDCCH, NPDSCH, NPUSCH, NPRACH.

Fitur Protokol Radio Utama


o Proses HARQ tunggal.
o Secara signifikan mengurangi informasi sistem siaran.
Penerapan Teknologi NB-IoT

Smart Metering
Smart Waste Management
Perbandingan EC-GSM, LTE-M, dan NB-IOT

EC-GSM LTE-M NB-IOT

Mode Pada band dan guardband LTE,


Pada pita GSM Pada pita LTE
Penyebaran standalone

164 dB dengan 33 dBm power class 164 dB pada mode standalone,


Cakupan 155,7 dB
154 dB dengan 23 dBm power class FFS lainnya

TDMA/FDMA, GMSK, dan 8PSK OFDMA, 15 kHz tone spacing,


Downlink OFDMA, 15 kHz tone spacing, 1 Rx
(optional), 1 Rx Turbo code, 16 QAM, 1 Rx
Single tone, 15 KHz dan 3,75 KHz
TDMA/FDMA, GMSK, dan 8PSK SC-FDMA, 15 kHz tone
Uplink spacing SC-FDMA, 15 KHz tone
(optional), spacing, Tubo code, 16 QAM
spacing, turbo code
Bandwidth 200 kHz per kanal 1,08 MHz 180 kHz

Pada DL dan UL (menggunakan 4 DL : 50 kbps


Peak Rate
timeslot) : 70 kbps (GMSK), 240 kbps 1 Mbps untuk DL dan UL UL : 50 pada multi-tone, 20 kbps
(DL/UL)
(8PSK) pada single tone
Simpulan
 Industri mobile telah mengembangkan 3 standar
teknologi LPWA yang telah distandarisasi oleh 3GPP
pada rilis ke-13, yakni EC-GSM, LTE-M dan NB-IoT.
 Teknologi ini menawarkan mekanisme keamanan yang
baik karena menggunakan kembali aturan
infarstruktur telekomunikasi yang sudah ada dan
mengatasi keterbatasan pada teknologi LPWA dalam
spektrum tidak berlisensi seperti kapasitas,
skalabilitas, keamanan, dan keterbatasan.
 Penerapan berbagai jenis teknologi 3GPP untuk IoT
sangat beragam dan tergantung pada kasus
penggunaan.
Referensi
o Philippe Reininger. 2016. 3GPP Standards for the Internet-of-
Things. Smart Summit Singapore November 2016
o Ericsson White Paper : Cellular Networks for Massive IoT.
January 2016
o Nokia White Paper : LTE Evolution for IoT Connectivity.
http://www.nokia.com
o Nokia Networks White Paper : LTE-M – Optimizing LTE for
the Internet of Things. http://networks.nokia.com
o GSMA White Paper : 3GPP Low Power Wide Area
Technologies
o Luthra, Mohit dkk. Long Term Evolution for IoT. October 11,
2016
Dokumentasi Kegiatan Kerja Praktek

Anda mungkin juga menyukai