Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Congenital Talipes
EquinoVarus (CTEV)
Pembimbing:
Letkol CKM dr. Basuki Widodo, Sp. OT
Disusun Oleh:
Nurvitriana Galuh Puspita
30101206688
Laporan Kasus
o No RM : 148417
o Jenis Kelamin : Laki-laki
o Nama : An. AF
o Umur : 6 bulan
o Alamat : Keplekan Rt.001/012, Rejowinangun Selatan
o Bangsal : Edelwaiss
o Tgl Masuk RS : 27 Juli 2017
o Tgl Operasi : 28 Juli 2017
o Tgl Keluar RS : 29 Juli 2017
Anamnesis
Keluhan Utama
Bentuk kaki kanan tidak normal / bengkok
Riwayat Kehamilan
Kehamilan selama 9 bulan, selama pasien dalam kandungan ibu
pasien rajin memeriksakan kandungannya ke bidan setiap bulan,
selama kehamilan ibu menjaga asupan makanan dan konsumsi susu,
ibu tidak merokok atau mengkonsumsi alkohol. Riwayat penyakit ibu
saat hamil tidak ada, kelainan selama kehamilan tidak ada. Ibu
pasien mengaku tidak pernah terjatuh ataupun mengalami benturan
di daerah perut selama masa kehamilan.
Anamnesis
Riwayat Persalinan
✘ Cara lahir : Sectio Saecaria (SC)
✘ Ditolong oleh : Dokter
✘ BB/PB lahir : 3,2 Kg / 50 cm
✘ Pasien anak ke 2 dari 2 bersaudara.
Normocephal,
Bentuk normal,
distribusi rambut
deformitas (-), discharge
merata, tidak mudah
(-/-), ottorhea (-)
dicabut
COR
Perkusi : Auskultasi :
Inspeksi : Palpasi : Konfigurasi Suara jantung
Ictus cordis Ictus cordis jantung I-II regular,
tak tampak tak teraba dalam batas bising (-),
normal gallop (-)
Abdomen
Perkusi : Auskultasi :
Inspeksi : Palpasi :
Sonor Suara dasar
Simetris Stem vesikuler,
seluruh
statis dan fremitus sulit
lapangan ronki -/-,
dinamis dinilai
paru wheezing -/-
Superior Inferior
FEEL
Dextra Sinistra
Nyeri tekan (-) (-)
Pulsasi A. dorsalis pedis (+) A. dorsalis pedis (+)
reguler, isi dan tegangan reguler, isi dan tegangan
cukup cukup
Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Krepitasi (-) (-)
Suhu Suhu sama dengan suhu Suhu sama dengan suhu
tubuh tubuh
Status Generalis (Ekstremitas Bawah)
MOVE
Dextra Sinistra
Gerak aktif-pasif (+) (+)
Kekuatan 5 5
Diagnosa Kerja
Congenital Talipes Equino Varus (CTEV)
Planning
Cek Laboratorium (darah lengkap)
Rencana Operasi :
Release CTEV, Lengthening tendo Achilles dan pemasangan gips
Hasil Laboratorium (27 Juli 2017)
Parameter Hasil Normal Range
WBC 12.5 H 4.0-10.0 103/ul
LYM # 9.6 H 1.0 – 5.0 %
MID # 0.9 0.1-1.0%
GRA # 1.9 2.0 – 8.0%
LYM % 77.1 H 25.0-50.0 103/ul
MID% 7.6 2.0-10.0 103/ul
GRAN% 15.3 L 50.0-80.0 103/ul
RBC 4.85 3.00-6.00 106/ul
HGB 11.2 L 12.0-16.0 g/dl
HCT 32.6 35.0-45.0 %
MCV 67.2 L 81.0-101.0 fL
MCH 23.1 L 27.0-33.0 pg
MCHC 34.4 31.0-35.0 g/dl
RDW-CV 14.6 10.0-16.0 %
PLT 332 150-400 103/ul
MPV 8.0 7.0-11.0 Fl
PDW 15.0 10.0-18.0 %
PCT 0.27 0.20-0.50 %
FOLLOW UP
Pre Operasi (27 Juli 2017)
Subyektif Obyektif Assesment Planning
Bentuk kaki kanan ◦ KU baik CTEV - Rencana operasi :
tidak normal / ◦ Vital sign: release CTEV,
bengkok Nadi: 100x/mnt lenghtening tendo
RR: 24x/mnt achilles dan
Suhu: 36 ºC pemasangan gips
◦ Status Lokalis (pedis dextra) - Puasa 4 jam
Look : Tampak deformitas
equinus (+), varus (+),
shortening (+), angulasi medial
(+)
Feel : dbn
Move: Gerakan aktif (+)
FOLLOW UP
Post Operasi (28 Juli 2017)
Subyektif Obyektif Assesment Planning
Bentuk kaki kanan ◦ KU baik Post operasi - Inf. D5 ½ NS 20-30
tidak normal / ◦ Vital sign: release CTEV, tpm
bengkok Nadi: 100 x/mnt lenghtening - Inj. Ceftriaxon
RR : 24 x/menit tendo 2x300mg
Suhu: 36,2 ºC achilles dan - Sadar baik mulai
◦ Status Lokalis (pedis dextra) pemasangan diberi ASI
Look : terpasang gips pada gips - Syrup proris 3x
regio cruris, ankle hingga 1/3cth
pedis - Syrup elkana
Feel : dbn 2x1/2cth
Move: Gerakan aktif (+)
FOLLOW UP
Post Operasi (29 Juli 2017)
Subyektif Obyektif Assesment Planning
Bentuk kaki kanan ◦ KU baik Post operasi - Inf. D5 ½ NS 20-30
tidak normal / ◦ Vital sign: release CTEV, tpm
bengkok Nadi: 100 x/mnt lenghtening - Inj. Ceftriaxon
RR : 28 x/menit tendo 2x300mg
Suhu: 36,2 ºC achilles dan - Syrup proris 3x
◦ Status Lokalis (pedis dextra) pemasangan 1/3cth
Look : terpasang gips pada gips - Syrup elkana
regio cruris, ankle hingga 2x1/2cth
pedis - blpl
Feel : dbn
Move: Gerakan aktif (+)
LAPORAN OPERASI
Congenital Talipes
Equinovarus Lingkungan
Defek germinal primer
Faktor mekanik in
utero
Faktor Intra uterin
Defek neuromuskuler
ETIOLOGI bagian dari abnormalitas lainnya antara lain:
Neurogenik Mekanik
Kelainan Abnormalitas
Jar. Lunak lain
Congenital
Arthtrogryposis
Constriction Bands
Spina Bifida
o Kelainan ini mudah didiagnosis, dan biasanya terlihat nyata pada waktu
lahir (early diagnosis after birth).
o Pada manipulasi akan terasa kaki kaku, kaki depan tidak dapat
diabduksikan dan dieversikan, kaki belakang tidak dapat dieversikan dari
posisi varus.
o Kaki yang kaku ini yang membedakan dengan kaki equinovarus paralisis
dan postural atau positional karena posisi intra uterin yang dapat dengan
mudah dikembalikan ke posisi normal.
o Luas gerak sendi pergelangan kaki terbatas. Kaki tidak dapat
didorsofleksikan ke posisi netral, bila disorsofleksikan akan menyebabkan
terjadinya deformitas rocker-bottom dengan posisi tumit equinus dan
dorsofleksi pada sendi tarsometatarsal. Maleolus lateralis akan terlambat
pada kalkaneus, pada plantar fleksi dan dorsofleksi pergelangan kaki tidak
terjadi pergerakan maleoulus lateralis terlihat tipis dan terdapat
penonjolan korpus talus pada bagian bawahnya.
DIAGNOSIS
Hal lain yang dapat dinilai pada gambaran radiologis CTEV antara
lain:
✘Anteroposterior View
• Talocalcaneal angle (Kite’s angle) : < 200 pada CTEV (N: 20 – 40)
• Talar - 1st metatarsal angle: N 0 – 20; in CTEV (-)
• Medial displacement of cuboid
✘Lateral View
• Talocalcaneal angle: < 20 in CTEV (N: 20-40)
• Talar - 1st metatarsal angle : N 0 – 20
Gambaran radiologis
Fleksi plantar anterior kalkaneus sedemikian rupa sehingga sudut
antara sumbu panjang tibia dan sumbu panjang kalkaneus (sudut
tibiocalcaneal) lebih dari 90 °
Gambaran radiologis
Fase ini adalah fase kritis dimana jaringan lunak yang kontraktur dapat
dielongasi dengan manipulasi berulang setiap hari. Jika mengharapkan
metoda reduksi tertutup akan mencapai keberhasilan, inilah waktu
yang tepat.
Penatalaksanaan
Konservatif Operatif
KONSERVATIF
Menentukan
Mengurangi Long leg
letak kaput
talus
cavus cast
Langkah-Langkah metode ponsetti
Manipulasi Awal
Pemasangan Padding
Langkah-Langkah metode ponsetti
Perhatikan ibu jari tangan kiri melakukan molding gips di atas caput talus sedangkan tangan kanan molding
forefoot (dalam posisi supinasi). Arcus plantaris dimolding dengan baik untuk mencegah terjadinya flatfoot
atau rocker-bottom deformity. Tumit dimolding dengan baik dengan ”membentuk” gips di atas tuberositas
posterior calcaneus. Malleolus dimolding dengan baik. Proses molding ini hendaknya merupakan proses yang
dinamik, sehingga jari-jari harus sering digerakkan untuk menghindari tekanan yang berlebihan pada satu
tempat. Molding dilanjutkan sambil menunggu gips keras.
MOLDING GIPS
Potong gips Biarkan gips pada sisi plantar pedis untuk menahan jari-jari [4]
potong gips dibagian dorsal sampai mencapai sendi metatarsophalangeal.
Potong gips dibagian tengah dulu kemudian dilanjutkan kemedial dan
lateral dengan menggunakan pisau gips.
Pastikan abduksi kaki cukup adekuat terlebih dulu agar kita dapat melakukan
dorsofleksi kaki 0-5° dengan aman sebelum melakukan tenotomi.
Tanda terbaik abduksi yang adekuat adalah kita dapat meraba processus anterior
calcaneus yang terabduksi keluar dari bawah talus.
Calcaneus neutral atau sedikit valgus. Hal ini ditentukan dengan meraba bagian
posterior dari calcaneus
OPERATIF
✘Indikasi dilakukan operasi adalah sebagai berikut :
✘Jika terapi dengan gips gagal (If palstering fail)
✘Pada kasus Rigid club foot pada umur 3-9 bulan.
✘ Operasi dilakukan dengan melepasakan jaringan lunak yang
mengalami kontraktur maupun dengan osteotomy. Osteotomy
biasanya dilakukan pada kasus club foot yang neglected/ tidak
ditangani dengan tepat.
✘ Kasus yang resisten paling baik dioperasi pada umur 8 minggu,
tindakan ini dimulai dengan pemanjangan tendon Achiles, kalau masih
ada equinus, dilakukan posterior release dengan memisahkan seluruh
lebar kapsul pergelangan kaki posterior, dan kalau perlu, kapsul
talokalkaneus. Varus kemudian diperbaiki dengan melakukan release
talonavikularis medial dan pemanjangan tendon tibialis posterior.
✘Ada beberapa macam prosedur operatif untuk koreksi CTEV.
Pemilihan prosedur dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut:
✘Usia anak
✘Derajat rigiditas
✘Deformitas yang ditemukan
✘Komplikasi yang didapat dari penanganan sebelumnya
✘Diatas umur 10 tahun atau kalau tulang kaki sudah mature, dilakukan tindakan
✘Penatalaksanaan dengan operasi harus mempertimbangkan usia pasien :
Pada anak kurang dari 5 tahun, koreksi dapat dilakukan hanya melalui prosedur jaringan
lunak.
Untuk anak lebih dari 5 tahun, membutuhkan pembentukan ulang tulang/bony reshaping
(misal, eksisi dorsolateral dari persendian kalkaneokuboid [prosedur Dillwyn Evans] atau
bone procedure osteotomy/osteotomi tulang kalkaneus untuk mengoreksi varus).
✘Apabila anak berusia lebih dari 10 tahun, dapat dilakukan tarsektomi lateralis atau
arthrodesis triple yang terdiri atas reseksi dan koreksi letak pada tiga persendian, yaitu :
art. talokalkaneus, art. talonavikularis, dan art. kalkaneokuboid.
✘ Harus diperhatikan keadaan luka pascaoperasi. Jika penutupan kulit sulit dilakukan,
lebih baik dibiarkan terbuka agar dapat terjadi reaksi granulasi, untuk kemudian
memungkinkan terjadinya penyembuhan primer atau sekunder. Dapat juga dilakukan
pencangkokan kulit untuk menutupi defek luka operasi. Perban hanya boleh dipasang
longgar dan harus diperiksa secara reguler.
✘Prosedur terapi operatif adalah:
✘Koreksi jaringan lunak
✘ Koreksi jaringan lunak dilakukan pada bayi dan anak dibawah 5 tahun. Pada usia ini, biasanya belum ada deformitas
pada tulang-tulang kaki, bila dilakukan operasi pada tulang dikhawatirkan malah merusak tulang dan sendi kartilago anak yang
masih rentan.
✘Koreksi dilakukan pada:
✘otot dan tendon
✘Achilles : tehnik pemanjangan tendo (Z-lengthening)
✘Tibia posterior: tehnik pemanjangan tendo atau transfer
✘Abduktor hallucis longus: tehnik reseksi atai eksisi
✘Fleksor hallucis longus dan fleksor digitorum longus: tehnik pemanjangan atau reseksi muskulotendineus
✘Fleksor digitorum brevis
✘Kapsul dan ligamen
✘Talonavicular
✘Subtalar
✘Koreksi jaringan keras
✘ Operasi pada tulang atau osteotomi dilakukan setelah usia
anak 5-10 tahun. Karena pada usia ini biasanya telah terjadi deformitas
struktur tulang dan koreksi yang diharapkan tidak mungkin berhasil
tanpa pembenahan tulang. Tindakan berupa:
✘Osteotomi calcaneus untuk koreksi inversi
✘Wedge reseksi sendi calcaneocuboid
✘Osteotomi cuboid
✘Osteotomi cuneiformis untuk koreksi adduksi yang berlebihan
✘Osteotomi tibia dan fibula, jika torsi tibia berlebihan (jarang terjadi)
Tenotomi
• Kurang lebih 50% kasus CTEV bayi baru lahir dapat dikoreksi tanpa tindakan operatif. Teknik
Ponseti (termasuk tenotomi tendon Achilles) dilaporkan memiliki tingkat kesuksesan sebesar 89%.
Peneliti lain melaporkan rerata tingkat kesuksesan sebesar 10-35%.
• Sebagian besar kasus melaporkan tingkat kepuasan 75-90%, baik dari segi penampilan maupun
fungsi kaki. Hasil memuaskan didapatkan pada kurang lebih 81% kasus. Faktor utama yang
mempengaruhi hasil fungsional adalah rentang gerakan pergerakan kaki, yang dipengaruhi oleh
derajat pendataran kubah dari tulang talus.
• Tiga puluh delapan persen pasien CTEV membutuhkan tindakan operatif lebih lanjut (hampir dua
pertiganya adalah prosedur pembentukan ulang tulang). Rerata tingkat kekambuhan deformitas
mencapai 25%, dengan rentang 10-50%. Hasil terbaik didapatkan pada anak-anak yang dioperasi
pada usia lebih dari 3 bulan (biasanya dengan ukuran lebih dari 8 cm)
• Asalkan terapi dimulai sejak lahir, deformitas sebagian besar dapat diperbaiki; walupun demikian,
keadaan ini sering tidak sembuh sempurna dan sering kambuh, terutama pada bayi dengan
kelumpuhan otot yang nyata atau disertai penyakit neuromuskuler.
TERIMAKASIH