Anda di halaman 1dari 30

 Menghentikan progresifitas penyakit HIV

dengan menekan viral load

 Memulihkan sistem immun, dan mengurangi


terjadinya infeksi oportunistik

 Memperbaiki kuailitas hidup

 Menurunkan morbiditas dan mortalitas


karena infeksi HIV

17-7-2018 2
ART mengubah HIV dari penyakit yang
mematikan menjadi “penyakit kronis”

 Penyakit yang menahun…


 …yang sulit “disembuhkan”
 …tetapi dapat dikendalikan
 …seperti:
– Diabetes
– Darah tinggi
– Asma
– Skizofrenia
– TB
Bagaimana ART kendalikan HIV?
 ART mengurangi Replikasi
kemampuan replikasi HIV HIV

 Oleh karena ini, tubuh menjadi


lebih mampu melawan infeksi Tanggapan
Kekebalan

dengan demikian meningkatkan mutu


hidup dan mengurangi angka kesakitan
dan kematian akibat HIV
3. DNA virus dipadukan pada DNA sel
HIV induk dengan integrase

4. Membuat
unsur virus
1. Ikat pada sel CD4
induk, keluar isi

5. Virus baru dirakit


2. Reverse dengan protease
transcriptase
membuat DNA 6. Virus baru keluar,
dari RNA virus siklus diulang

Sel CD4
NRTI – penghambat nukleosida/nukleotida
mis. AZT, 3TC, FTC, ABC, ddI, d4T, tenofovir (TDF)
dan
NNRTI – penghambat non-nukleosida mis. efavirenz,
nevirapine
Menghambat pekerjaan Reverse Transcriptase untuk mengubah
RNA virus menjadi DNA pada langkah awal replikasi
PI – protease inhibitor mis. lopinavir, ritonavir
Menghambat pekerjaan Protease dalam perakitan dan pematangan
virus baru agar menjadi menular penuh pada langkah akhir
replikasi

Masing-masing golongan bekerja pada


langkah dan dengan cara berbeda, untuk
mencegah replikasi HIV dalam sel CD4
HIV

Sel CD4

Penghambat nukleosida/nukleotida (NRTI) mengikat


pada bagian DNA baru yang sedang dibentuk oleh
reverse transcriptase, sehingga DNA cacat
HIV

Sel CD4

Penghambat non-nukleosida (NNRTI) mengikat pada


reverse transcriptase dan menghambat
perkerjaannya, sehingga DNA tidak dibuat
Cara kerja PI
HIV Sel CD4

Protease inhibitor (PI) mencegah


perakitan akhir dan pematangan
virus baru dalam sel
NRTI / NtRTI NNRTI PI
NRTI NVP (Nevirapine) NFV (Nelfinavir)
ZDV (Zidovudine) EFV (Efavirenz) SQV (Saquinavir)
3TC (Lamivudine) RTV (Ritonavir)
d4T (Stavudine) IDV (Indinavir)
ABC (Abacavir) LPV/r
ddI (Didanosine) (Lopinavir/ritonavir
booster)
NtRTI
TDF (Tenofovir)

17-7-2018 10
Lamivudine (3TC) Zidovudine (ZDV)

ZDV + 3TC Stavudine d4T

17-7-2018 11
Efavirenz (EFV)

17-7-2018 12
Indinavir

Saquinavir

17-7-2018 13
Apakah semua Odha membutuhkan ART?

TIDAK
Tergantung pada:
 Status kekebalan (jumlah CD4)
dan/atau
 Gejala klinis (stadium penyakit)

Tetapi yang paling penting, kita harus SIAP


pakai ART!
Pasien harus memahami : the goals of therapy
 ARV tidak menyembuhkan
 Selama pengobatan ARV, virus masih dapat
ditularkan atau didapat  safe sex dan safe
injection
 Pengobatan seumur hidup

17-7-2018 15
 Biaya dan konsekuensinya terhadap
keuangan keluarga
 Pentingnya kepatuhan optimal
 Menginformasikan penggunaan ARV pada
anggota keluarga
 Mendapat dukungan psikososial
 Informasi obat : tipe, dosis, efek samping,
penyimpanan, makanan, interaksi, kartu
kontrol

17-7-2018 16
 Pasien tidak memiliki motivasi
 Tanpa konseling intensif
 Jika pengobatan tidak dapat dilanjutkan
 Jika asimtomatik dan tidak ada informasi tentang
hitung CD4+
 Tidak dapat memonitor secara biologis
 Jika tidak ada akses terhadap diagnosis dan
pengobatan IO

17-7-2018 17
Jangan memulai ARV (2)

 Selama infeksi oportunistik akut (termasuk


TB). Mulai pengobatan segera setelah pasien
dapat mentolerir pengobatan
 Fungsi ginjal/hati yang terganggu
 Penyakit terminal yang tidak dapat
disembuhkan, seperti limfoma serebral

17-7-2018 18
Odha dewasa dan remaja sebaiknya
mulai ART waktu mengalami:
 Penyakit HIV stadium 3 atau 4, tanpa
memandang jumlah CD4; atau
 Penyakit HIV stadium 1 atau 2, dengan
jumlah CD4 di bawah 350; atau
 TB aktif, HBV kronis aktif dan ibu hamil,
tanpa memandang jumlah CD4

Bila tes CD4 tidak tersedia, juga boleh dengan


penyakit HIV stadium 2, berdasarkan penilaian klinis
Odha dewasa dan remaja sebaiknya
mulai ART waktu mengalami:
 Penyakit HIV stadium 3 atau 4, tanpa
memandang jumlah CD4; atau
 Penyakit HIV stadium 1 atau 2, dengan
jumlah CD4 500 ke bawah*; atau
 TB aktif, HBV kronis aktif, ibu
hamil/menyusui, Odha dengan pasangan
HIV– tanpa memandang jumlah CD4
* Prioritas untuk CD4 350 ke bawah
Rejimen obat yang dipakai sebagai kombinasi ARV di
Indonesia
Lini Pertama:
NRTI NNRTI
AZT + 3TC nevirapine
atau + atau
TDF + 3TC/FTC WHO 2013: Pilihan
efavirenz
Utama

Lini Kedua:
(TDF, AZT atau ABC) + 3TC/FTC + lopinavir/r (LPV/r –Aluvia)

(TDF, AZT atau ABC) + 3TC/FTC + atazanavir/r (ATV/r)


WHO 2013:
Alternatif
Terapi yang berhasil =

 Viral load menurun sedikitnya 10 kali lipat dari


tingkat sebelum mulai obat pada 6-8 minggu
setelah mulai ART
 Viral load menurun menjadi tidak terdeteksi pada
24 minggu setelah mulai ART
Kalau tes VL tidak ada, terapi berhasil =

 Jumlah CD4 naik


 Berat badan naik
 Tenaga lebih tinggi
 Infeksi oportunistik pulih
YA
ART mampu mengurangi viral load secara
bermakna, memungkinkan pemulihan
kekebalan, yang diikuti peningkatan dalam
mutu hidup dan
pengurangan angka kesakitan dan kematian

TETAPI
ART tidak sempurna...
Sayangnya, ‘kegagalan terapi’ dapat terjadi
pada beberapa orang, yang mengalami:
 Berat badan mulai turun lagi
 Kejadian baru atau kambuhnya infeksi oportunistik
 Jumlah CD4 tetap <100, turun di bawah angka
sebelum terapi, atau 50% puncak setelah mulai ART
 Viral load kembali terdeteksi atau di atas 5.000*

* WHO 2013: VL 1.000


 Kita belum tahu...
 ART masih baru di negara berkembang
 TETAPI
 Asal ARV tetap tersedia, orang masih sehat
setelah 10-12 tahun memakai ART
 Karena pilihan kedua sulit terjangkau, kepatuhan
lebih penting
 Kita semua harus berperan aktif
 Kriteria klinis ( monitoring klinis )
 Kriteria CD4 ( monitoring lab )
 Kriteria Viral

17-7-2018 26
Penemuan lambat:
 Perburukan klinis
Penemuan dalam 6 bulan :
 Penurunan hitung CD4 yang menetap
Penemuan awal:
 Pengurangan viral load kurang dari 1 log dalam
2 bulan
 Gagal untuk mensupresi viral load sampai level
tak terdeteksi dalam 4-6 bulan dari permulaan
terapi

17-7-2018 27
 Tidak patuh pada terapi
 Malabsorbsi obat
 Interaksi antar obat
 Resistensi virus

17-7-2018 28
 EFEK SAMPING DARI SATU OBAT ARV
◦ Ganti obat penyebabnya
= Regimen lini pertama alternatif
 RESISTENSI
◦ Ganti seluruh regimen
= Regimen lini kedua

17-7-2018 29

Anda mungkin juga menyukai