Anda di halaman 1dari 16

Pengelolaan

Sampah Rumah
Sakit

P. WAHYUDI
KEPERAWATAN PURWOKERTO
2018
Sistem Pengolahan Limbah
Pada Rumah Sakit meliputi :
1. Masalah pengolahan limbah klinis/non klinis sesuai
kapasitas rumah sakit
2. Dampak kesehatan petugas, pengunjung, dan juga
pasien (dan dampak lingkungannya)
3. Masalah akibat pengolahan di luar rumah sakit dan
adanya pemulung
4. Sistem, sarana dan teknologi pengolahan yang belum
memadai
Karakteristik Limbah Padat
Rumah Sakit
 2,1 - 3,2 kg / tempat tidur / hari (berat).
 8 - 10 liter / tempat tidur / hari (volume).
 200 - 300 kg / m3.
 80 - 90 % non medis.
 10 - 20 % medis (di Indonesia kurang lebih 23 %).
 Jumlah microorganisme = 27,5 x 109 dalam 1 gr sampel.
NEXT

 Bakteria :

Strepcocus SP,

Enterobacter SP,

Proteus SP, E. Coli SP, Bacillus SP, Salmonella SP,


Shigella SP.
LIMBAH RUMAH SAKIT

PENGERTIAN

Semua Limbah Yang Dihasilkan Oleh

Kegiatan Rumah sakit dan kegiatan

penunjang lainnya
Limbah infeksius

 Limbah berkaitan pasien dengan penyakit menular atau


tidak menular dan limbah laboratorium.
 Limbah ini sebagai sumber penyakit
 Limbah ini mengandung patogen (bakteri, jamur, virus
dll)
 Contoh  organ tubuh, jaringan, darah, muntahan,
dahak, dll
Klasifikasi limbah medis

 Limbah umum
 Limbah benda tajam
 Limbah patologis
 Limbah farmasi
 Limbah genotoksik
 Limbah kimia
 Limbah dengan logam berat
 Limbah radioaktif
 Wadah dengan tekanan tinggi
Pengelolaan limbah medis

 Point penting  sterilisasi, pengurangan volume,


pengunaan kembali, dan pengeolahan
 Tahapan
 Pemisahan
 Penyimpanan
 Pengangkutan
 Penanganan
 pembuangan
Bentuk Limbah Medis / Klinis :

1. Benda tajam seperti jarum suntik


2. Limbah infeksius, kaitan pasien yang diisolasi dan labornya
3. Jaringan tubuh
4. Sitotoksik (bahan yang terkontaminasi dengan obat sitotoksik selama
peracikan, pengangkutan, atau terapi
5. Limbah farmasi
6. Limbah kimia (dari penggunaan kimia)
7. Limbah radioaktif
8. Plastik
Kategori Limbah Berdasarkan Toksisitasnya

Gol A
1.Dressing bedah, swab, dan semua limbah terkontaminasi.
2.Linen dari kasus penyakit infeksi
3.Jaringan tubuh (tidak terinfeksi)
4.Bangkai hewan percobaan laboratorium
KATEGORI NEXT

Gol B
Syringe bekas , Jarum
Cartridge Gelas , Benda tajam
Gol C
Limbah laboratorium dan post partum (kecuali gol. A)
Gol D (Kimia dan bahan farmasi )
Gol E
Pelapis bed-pan, disposible urinoir, dan sebagainya
Sampah infeksius
 Sampah infeksius adalah sampah yang sangat berbahaya dan perlu
perlakuan khusus.

 Untuk sampah infeksius menggunakan tong sampah dengan warna kuning


dan berlambang hazard

 Sampah infeksius di bakar dengan menggunakan mesin khusu yaitu


incenerator,dan dikubur dengan membuat bak
Sampah padat infeksius

 Sampah padat infeksius adalah sampah obat-


obatan,infus yang sudah d pakai,jarum suntik
yang sudah di pakai,dan bahan-bahan yang sudah
terkontaminasi dengan manusia.
Tujuan pengelolaan sampah non infeksius

Supaya limbah dapat ditangani secara benar dan

efektif

Memastikan bahwa lingkungan bersih dan tidak

menjadi sumber penyakit


Sampah non infeksius

 Sampah non infeksius adalah sampah sisa-sisa makanan

dan lain-lainnya.

 Sampah non infeksius mengunakan tong sampah biasa

dan di lengkapi dengan plastik warna hitam.


Prinsip dan prosedur pengelolaan sampah
1.Sampah dikemas dengan baik

2. Menjaga agar sampah tetap dalam kemasan dan tertutup rapat


serta menghindarkan hal-hal yang dpt merobek / memecahkan
kontainer sampah.

3. Menghindari kontak fisik dengan sampah.

4. Menggunakan alat pelindung perorangan ( sarung tangan, masker,


dsb )

5. Usahakan agar tdk sedikit mungkin memegang sampah.


6. Membatasi jumlah orang yang berpotensi untuk tercemar.

Anda mungkin juga menyukai