KONDENSOR
• Untuk mengembunkan uap bekas keluar turbin
• Pengembunan uap keluar turbin diusahakan
pada tekanan yang serendah rendahnya.
• Kondensor dipasang sedekat mungkin dengan
sisi keluar turbin.
• Kondensor direncanakan untuk mampu mem-
bentuk tekanan rendah antara 0,03 sampai
dengan 0,10 bar absolute.
Prinsip Kerja Kondensor
• Kondensor adalah peralatan yang berfungsi untuk mengembunkan uap keluar
turbin . Proses pengembunan berlangsung dalam suatu ruangan yang berisi pipa-
pipa (tubes) pendingin. Uap mengalir di luar pipa-pipa sedangkan air sebagai
pendingin mengalir di dalam pipa-pipa. Kondensor seperti ini disebut kondensor
tipe surface (permukaan).
• Kebutuhan air pendingin sangat besar ( lihat contoh perhitungan ).
• Air pendingin diambil dari sumber yang cukup persediannya, yaitu dari danau,
sungai atau laut.
• Posisi kondensor umumnya terletak dibawah turbin sehingga memudahkan aliran
uap keluar turbin masuk kondensor karena gravitasi.
• Laju pengembunan tergantung pada aliran air pendingin, kebersihan pipa-pipa dan
perbedaan temperatur uap dan air pendingin. Proses pengembunan terjadi pada
tekanan dibawah atmosfir ( vacum ).
• Karena temperatur air pendingin sama dengan temperatur udara luar, maka
temperatur air kondensatnya maksimum mendekati temperatur udara luar.
Apabila laju perpindahan panas terganggu, maka akan berpengaruh terhadap
tekanan dan temperatur disisi uapnya.
TURBIN UAP &
KONDENSOR.
Klasifikasi Kondensor
• Dari segi konstruksinya:
– kondensor kontak ( Contact Condensor ), digunakan
pada PLTP
– dan kondensor permukaan ( Surface Condensor ), pada
PLTU & PLTGU
• Dari segi arah alirannya
– arah aliran tunggal ( single flow )
– arah aliran ganda ( double flow )
• Dari segi materialnya
– pipa kondensor dengan bahan dasar tembaga,
– bahan dasar nickel
– bahan titanium.
Klasifikasi Kondensor
• Untuk sistem air pendingin siklus terbuka tidak dilengkapi dengan menara
pendingin (cooling tower), sebaliknya pada sistem siklus tertutup (resirkulsi) tidak
dibutuhkan intake yang dipasangi saringan-saringan, cukup dengan satu saringan
sederhana.
SISTEM AIR PENDINGIN
1. Sistem Air Pendingin Terbuka
• Air pendingin dipasok secara kontinyu dari sumber tak terbatas seperti sungai, danau atau laut. Air
dipompa dan dialirkan ke kondensor dan heat exchanger kemudian dibuang ke saluran
pembuangan. Letak saluran masuk dan saluran pembuangan harus terpisah jauh, untuk mencegah
air dari sisi pembuangan mengalir ke sisi masuk. Jika ini terjadi, vacum kondenser akan menurun
karena temperatur air menjadi tinggi.
• Keuntungan sistem air pendingin siklus terbuka dibanding siklus tertutup adalah :
• Biaya modal dan biaya operasinya lebih rendah.
• Peralatan yang digunakan lebih sedikit
• Kinerja kondensor lebih baik karena temperatur air pendingin masuk lebih rendah
• Kerugiannya adalah :
• Kualitas air tidak dapat dikontrol
• Memerlukan ijin dari instansi lingkungan, karena menimbulkan pencemaran lingkungan
• Sumber air harus tersedia dalam jumlah yang besar dan kontinyu.
• Untuk instalasi dekat sungai, sampah yang terbawa dapat mengganggu operasi PLTU
• Temperatur air ke sisi pembuangan harus dijaga pada batas yang memenuhi syarat, karena air yang
panas dapat mematikan biota laut termasuk ikan.
SISTIM AIR PENDINGIN TERBUKA
Pada sistem ini dibuat pembatas level minimum berupa gundukan atau bak pada
sisi air keluar kondensor, agar diperoleh efek syphonic yang akan memperkecil
tenaga pemompaan.
Sisi masuk pompa harus dipasang dibawah permukaan air terendah pada saat
pasang rendah untuk mencegah terjadinya kehilangan sisi isap dan menjamin
bekerjanya sistem syphonic.
SISTEM AIR PENDINGIN
2. Sistem Air Pendingin Tertutup
Menggunakan media air yang sama secara berulang seperti terlihat pada
gambar.
Biaya investasinya lebih tinggi karena ada tambahan cooling tower.
Biaya operasinya juga lebih besar karena diperlukan tenaga pemompaan yang
lebih besar untuk memompa air sampai ke cooling tower tanpa effek siphon. Jika
menggunakan sistem draft (tarikan) paksa memerlukan tambahan listrik untuk
memutar fannya.
Namun sistem siklus tertutup merupakan solusi terhadap tersedianya jumlah air
yang terbatas.
Sirkulasi air pendingin dimulai dari bak penampung cooling tower, dipompakan
ke kondensor dengan pompa air pendingin utama (CWP), dan diteruskan ke
cooling tower untuk didinginkan ( dengan udara ).
Slide berikut merupakan contoh aplikasi sistem air pendingin utama siklus
tertutup. Sedangkan slide berikutnya menunjukkan proses pembuangan panas
melalui cooling tower (mengakibatkan terbawanya butir air (drift) ke atmosfir.
Karena itu perlu air penambah.
Sistim air pendingin utama sklus
tertutup
Cooling tower
Forced draft
Natural draft
Vacuum Condensor System
Faktor-faktor yang mempengaruhi Vakuum Kondensor
a. Pengotoran – pengotoran kondensor
Pada dasarnya terdapat dua jenis pengotoran dalam kondensor
Pengotoran dudukan pipa (Tube Plate)
Pengotoran dudukan pipa mengurangi aliran air pendingin yang masuk
kedalam pipa-pipa. Apabila alirannya berkurang hingga setengahnya, maka
kenaikan temperatur menjadi dua kali. Cara pembersihan yang dapat dilakukan
berupa pembilasan kembali (back flushing) untuk membuang kotoran-kotoran,
atau dapat juga dengan cara mengambil kotoran-kotoran dengan
mengoperasikan separoh kondenser pada saat saat permintaan beban di
jaringan rendah ( malam hari/hari libur ).
Pengotoran bagian dalam Pipa
Pada operasi kondensor, pengotoran pada bagian dalam pipa sangat sulit
untuk dihindari. Untuk mengatasinya digunakan injeksi chlorine atau sodium
hypochlorite atau pembersihan-pembersihan ”on load” (saat berbeban).
b. Flow sistem air pendingin berkurang
c. Temperatur air pendingin masuk kondensor naik
d. Temperatur uap exhaust melebihi normal
e. Unjuk kerja ejektor (alat penarik vacuum) menurun
f. Masuknya udara kedalam ruang uap kondensor.
Jenis-Jenis Kondensor
a. Kondensor Jet
Merupakan kondensor kontak langsung yang banyak digunakan pada PLTP.
Air pendingin menyemprot ke aliran uap secara langsung melalui nosel
penyemprot oleh perbedaan tekanan antara ruang hampa kondensor dan
permukaan air pada cooling tower.
Air kondensat bercampur dengan air pendingin ,sebagian dialirkan ke cooling
tower untuk digunakan sebagai air pendingin, selebihnya diinjeksikan lagi
kedalam tanah.
Ruangan didalam kondensor jet terbagi menjadi 2 ruang, yaitu ruang
pengembunan uap dan ruang pendinginan gas.
Ruang pendinginan gas dimaksudkan untuk memperkecil volume gas-gas yang
tidak mengembun sehingga peralatan pelepas gas-gas (ejector/pengisap gas)
dapat dibuat dalam ukuran yang lebih kecil.
Untuk mempertahankan vakum di dalam kondensor, level air hotwell perlu
dikontrol. Level yang terlalu tinggi akan mengganggu proses penyemprotan,
dan terlalu rendah akan meyebabkan gangguan pada pompa air pendingin
(Condensate Pump). Selain itu pengeluaran gas-gas yang tidak terkondensasi
jangan sampai terganggu.
Jenis-Jenis Kondensor
b. Kondensor Permukaan
o Disini uap terpisah dari air pendingin, uap berada diluar pipa-pipa sedangkan
air pendingin berada didalam pipa. Perpindahan panas dari uap ke air terjadi
melalui perantaraan pipa-pipa.
o Ditinjau dari aliran air pendinginnya, dibedakan kondenser dengan lintasan
tunggal dan lintasan ganda.
o Untuk membuang udara yang terjebak dalam ruang air, maka pada water box
dipasang saluran venting yang terhubung dengan pompa venting atau secara
alami dengan membuka katup venting.
o Panjang kondensor dan jumlah pipa-pipa ditentukan oleh beban silinder
kondensor ( jumlah uap masuk kondensor ) dan kenaikan temperatur air
pendingin yang diperbolehkan.
o Ada dua cara pemasangan kondenser:
Melintang menggantung (underslung tranverse) dibawah silinder tekanan
dan disangga oleh pegas-pegas.
Terikat pada fondasi dan tersambung pada turbin tekanan rendah dengan
flexible joint.
Peralatan Penghisap Udara/Gas pada
Kondensor
• Peralatan penghisap udara/gas kondensor harus mampu memenuhi dua
keadaan, yaitu pembuang udara/gas selama operasi normal dan membuat
vakum kondensor pada saat start.
• Pada saat start, penghisap udara harus mampu mengeluarkan secara
cepat sejumlah besar udara/gas. Karena itu dipasang penghisap udara
khusus untuk start, disamping penghisap udara / gas untuk operasi
normal.
• Umumnya Vakum sebesar kira-kira 685 mb harus diperoleh sebelum uap
dimasukkan ke turbin dan vakum sebesar 860 mb untuk kecepatan penuh.
• Pada keadaan operasi normal jumlah gas yang harus dikeluarkan lebih
sedikit . Gas ini terdiri atas udara yang bocor ke kondensor melalui flange
dan gland serta gas-gas yang tidak terkondensasi yang terdapat dalam uap
dari turbin.
• Jika konsentrasi ga gas yang tidak bisa mengembun menjadi besar maka
akan menurunkan vakum didalam kondensor .
• Peralatan penghisap udara/gas dari kondensor dapat menggunakan
ejektor uap atau menggunakan pompa vakum (vacuum pump).
Peralatan Penghisap Udara/Gas pada
Kondensor
Ejektor
a. Hoging /Starting Ejector
Digunakan untuk membuat vakum kondensor pertama kali (
membuang gas / udara yang ada dalam kondenser ) ketika turbin akan
distart.
Menggunakan uap dari auxiliary.
Uap keluar dari starting ejector dibuang langsung ke atmosfir (tidak
dikondensasikan).
b. Main Ejector
Digunakan untuk mempertahankan vakum kondensor pada operasi
normal.
Dibanding dengan starting ejector, main ejector mempunyai kapasitas
yang lebih kecil, tetapi mampu membuat vakum lebih tinggi.
Udara/gas dibuang ke atmosfir sedangkan uap untuk ejector
dikondensasi didalam kondensor ejector. Hasil air kondensatnya
dialirkan ke kondensor utama.
Peralatan Penghisap Udara/Gas pada
Kondensor
Pompa Vakum
Pada sebagian unit pembangkit untuk membuang udara/gas dari kondensor tidak
menggunakan ejector, tetapi dengan pompa vakum. Pompa vakum digerakkan
oleh motor listrik sehingga tidak tergantung pada tersedianya uap dari boiler. Pada
saat beroperasi, pompa vakum memerlukan air sebagai perapat dan pendingin
serta separator.
Vacuum Breaker
Vacuum breaker pada kondensor adalah katup yang dipasang pada shell
kondensor untuk memutuskan vakum kondensor dengan tekanan atmosfir ketika
unit shut down. Katup ini digunakan untuk mengisolasi kondensor terhadap
atmosfir ketika kondensor dibuat vakum. Katup vacuum breaker biasanya
dioperasikan secara manual, dibuka pada saat turbin distop dan mencapai putaran
tertentu. Ditutup ketika akan membuat kondensor vakum.
a.
Sistem Condensor
Sistem Tapprogge (ball cleaning)
Cleaning
Bola – bola karet (sponge) yang dapat melayang didalam air, dengan diameter +/-
10% > diameter dalam pipa dilewatkan terus menerus didalam pipa pipa
kondenser bersama aliran air pendingin. Setelah melewati pipa pipa kemudian
ditangkap dan dikembalikan lagi ke inlet water box dengan menggunakan pompa
khusus.
b. Back Wash (Pencucian Balik).
Aliran didalam pipa pipa kondenser dibalik arahnya dengan menukar posisi
katup katup yang ada disisi masuk inlet water box dan sisi keluar outlet water
box.
Pencucian ini dapat dilakukan pada kondisi unit beroperasi. Pencucian balik
kondensor adalah cara untuk membersihkan kotoran yang menempel pada
dinding tube sheet ( pemegang pipa ).
Katup pencucian balik harus digunakan dengan posisi tertutup penuh atau
terbuka penuh untuk pencegahan gangguan katup akibat gaya dorong yang
besar terhadap badan katup. Pada instalasi ini, pencucian balik dapat
dilaksanakan secara berurutan dan otomatis.
c. Sistem Manual.
Sistem ini dilaksanakan saat unit out of service (tidak beroperasi) atau dengan
operasi kondenser 50%. Untuk pipa dapat dibersihkan dengan sistem tekanan,
yakni menggunakan air, sikat ataupun bola yang ditekan memakai udara.
PROSES PERPINDAHAN PANAS
DIDALAM KONDENSOR
• Pada kondensor kontak
tout tin 36 30
t r = 2,850 C.
t t 40 30
2,3 ln s in 2,3 ln
t s tout 40 36
CONTOH SOAL
• Luas bidang pemanas
Gu hu hcond 200000614,7 40
F = 10082 m2
ktr 4000 2,85
F 10082
n n = 2528 buah.
f 3,9878
SOAL
1.Dengan data data operasi yang ada pada unit PLTU sdr,
hitunglah jumlah pipa kondensernya.
Dari data spesifikasi kondenser unit PLTU sdr berapa jumlah
pipanya? Tentunya terdapat selisih terhadap hasil perhitungan
, mengapa demikian?
2. Berapa besar pengaruh berhentinya salah satu pompa CWP
terhadap tekanan didalam ruang uap kondenser. Jelaskan
dengan perhitungan.
3. Dengan tabel uap, berapa besar turunnya volume spesifik uap
menjadi air kondensat didalam ruang uap kondenser