Anda di halaman 1dari 16

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Balikpapan, 30 Juni- 5 Juli 2018


1
MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN
( DISCOVERY & INQUIRY LEARNING )
Definisi
3
Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang
didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila
pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan peserta didik mengorganisasi
sendiri

Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan


inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan
yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning
lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan
Inquiry ialah bahwa pada Inquiry masalah yang
diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah
yang direkayasa oleh guru.
4
Discovery terdapat pengalaman yang
disebut ahaa experience yang dapat
diartikan nah ini dia.
Inquiry learning tidak selalu sampai
pada proses ini. Hal ini karena karena
proses akhir discovery learning adalah
penemuan, sedangkan inquiry learning
proses akhirnya terletak pada kepuasan
kegiatan meneliti.
5
Discovery learning menekankan pada
pengalaman seperti yang dialami oleh peneliti
ketika melakukan penemuan suatu temuan.
Inquiry berarti guru harus menyediakan situasi
sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk
melakukan prosedur yang digunakan oleh
penelitian
Persamaan discovery learning dan inquiry learning
yaitu kedua pembelajaran tersebut menekankan
pada masalah konstektual dan aktivitas
penyelidikan. (Johnson & Johnson, 1991)
6
Sintak Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Discovery Learning
1) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
2) Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi
Masalah)
3) Data Collection (Pengumpulan Data)
4) Verification (Pembuktian)
5) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
7
Sintak Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Inquiry Terbimbing


1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi,
5) Analisis proses inkuiri.
LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL
8
 Menentukan tujuan pembelajaran
1  Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik
Perencanaan (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)
 Memilih materi pelajaran.
 Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik
secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
 Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa
contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk
dipelajari peserta didik
 Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktif, ikonik sampai ke simbolik
 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik
9

2  Stimulation (stimulasi/pemberian
Pelaksanaan rangsangan)
 Problem statement (pernyataan/
identifikasi masalah)
 Data collection (pengumpulan data)
 Data processing (pengolahan data)
 Verification (pembuktian)
 Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
10
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada
sesuatu yang menimbulkan kebingungannya dan timbul
Stimulation keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai
(stimulasi/pemberian kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan,
rangsangan) anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya
yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan
membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.
Dengan demikian seorang Guru harus menguasai teknik-
teknik dalam memberi stimulus kepada peserta didik agar
tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi
dapat tercapai.
11
Setelah dilakukan stimulation guru
Problem statement memberi kesempatan kepada peserta
(pernyataan/
identifikasi masalah)
didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian
salah satunya dipilih dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban
sementara atas pertanyaan masalah)
12
Pada saat peserta didik melakukan
Data collection
eksperimen atau eksplorasi, guru memberi
(pengumpulan data) kesempatan kepada para peserta didik
untuk mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis. Data dapat diperoleh melalui
membaca literatur, mengamati objek,
wawancara dengan nara sumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya
13
Pertama-tama pada tahap ini pelajar
dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
Data processing kebingungannya dan timbul keinginan untuk
(pengolahan data)
menyelidiki sendiri.
Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya
yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi
untuk menyediakan kondisi interaksi belajar
yang dapat mengembangkan dan membantu
peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.
14
Pada tahap ini peserta didik melakukan
Verification pemeriksaan secara cermat untuk
(pembuktian) membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang telah ditetapkan, dihubungkan dengan
hasil data processing.
Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran,
atau informasi yang ada, pernyataan atau
hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu
kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak,
apakah terbukti atau tidak.
15
Tahap generalisasi/ menarik
Generalization (menarik kesimpulan adalah proses menarik
kesimpulan/generalisasi) sebuah kesimpulan yang dapat
dijadikan prinsip umum dan berlaku
untuk semua kejadian atau masalah
yang sama, dengan memperhatikan
hasil verifikasi.
Berdasarkan hasil verifikasi maka
dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi.
16
 penilaian dapat dilakukan dengan
3 menggunakan tes maupun non tes.
Penilaian
Penilaian dapat berupa penilaian
pengetahuan, keterampilan, sikap, atau
penilaian hasil kerja peserta didik.
 penialainnya berupa penilaian
pengetahuan, maka dalam model
pembelajaran discovery dapat
menggunakan tes tertulis

Anda mungkin juga menyukai