Teori Belajar Dan Motivasi Ok
Teori Belajar Dan Motivasi Ok
1
Pengertian Motivasi
3
Bentuk-bentuk Motivasi Belajar
Siswa
4
Motivasi Instrinsik
(Motivasi Belajar Instrinsik)
W.S. Winkel mengatakan bahwa : “Motivasi
Intrinsik adalah bentuk motivasi yang berasal
dari dalam diri subyek yang belajar”.
6
Indikator-indikator
Motivasi Belajar
1. Disiplin
2. Kepuasan
3. Keamanan
7
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Motivasi Belajar
8
9
Deskriptif
Asumsi dasar
Teori Pengertian “belajar”
Belajar Tujuan belajar
Kritik
Preskriptif
Pengaruh teori belajar
Teori Terapan
Instruksional Model-model PBM
Watson Kolb
Bruner
11
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
(TINGKAH LAKU)
Belajar adalah perubahan tingkah laku
Proses belajar mengajar :
Penguatan (+)
Penguatan (-)
12
APLIKASI BEHAVIORISME DALAM
PROSES BM
MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :
Menentukan tujuan instruksional
Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”
mahasiswa
Menentukan materi pelajaran
Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil
Menyajikan materi pelajaran
Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,
tugas-tugas
Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
Memberikan penguatan (positif maupun negatif)
Memberikan stimulus baru
Mengevaluasi hasil belajar
Memberikan penguatan, dan seterusnya
13
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME
A B C D ABCD = Struktur
kognitif
mahasiswa
Teori belajar yang berkembang berdasarkan teori ini ialah teori
perkembangan Piaget, teori kognitif Bruner, dan teori
bermakna Ausubel
Kritik :
1. Lebih dekat pada psikologi daripada teori belajar,
sukar diaplikasikan
2. Sukar dipraktekkan, karena tidak mungkin memahami 14
15
APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN PIAGET
18
TEORI BERMAKNA AUSUBEL
Proses Belajar terjadi bila mahasiswa mampu
mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan
pengetahuan baru
Proses Belajar terjadi melalui tahap-tahap:
memperhatikan stimulus yang diberikan
memahami makna stimulus
menyimpan dan menggunakan informasi
yang sudah dipahami
Konsep penting : “Advance Organizer”, yang
merupakan gambaran singkat isi pelajaran baru, yang
berfungsi sebagai (1) kerangka konseptual sebagai titik
tolak proses belajar, (2) penghubung antara ilmu yang
baru dengan apa yang sudah dimiliki mahasiswa, (3)
fasilitator yang mempermudah mahasiswa belajar
19
APLIKASI TEORI BERMAKNA AUSUBEL
22
TEORI BELAJAR SIBERNETIK
Belajar adalah pengolahan informasi
Yang terpenting adalah “sistem informasi”, yang akan menentukan
terjadinya proses belajar. Jadi tidak ada satu pun jenis cara belajar
yang ideal untuk segala situasi
Contoh : Landa (pendekatan algoritmik dan heuristik), Pask & Scott
(tipe mahasiswa “wholist” dan “serialist”)
Pendekatan belajar “algoritmik” menuntut mahasiswa berpikir
sistematis, tahap demi tahap, linier menuju ke suatu target tertentu
(memahami rumus matematika)
Pendekatan “heuristik” menuntut mah. berpikir divergen, menyebar
ke beberapa target sekaligus. Memahami suatu konsep yang penuh
arti ganda dan penafsiran, biasanya menuntut cara berpikir
demikian
Mah.tipe “wholist” cenderung mempelajari sesuatu dari tahap yang
paling umum ke tahap yang lebih khusus
Mah.tipe “serialist; cenderung berpikir secara “algoritmik”
Kritik : Lebih menekankan pada sistem informasi, kurang
memperhatikan bagaimana proses belajar berlangsung (Sulit
dipraktekkan)
23
APLIKASI TEORI BELAJAR SIBERNETIK
DALAM PROSES BM
24
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES
BELAJAR MENGAJAR
INTERNAL : EKSTERNAL
Kemampuan
Motivasi Kondisi Belajar
Perhatian Tujuan Belajar
Ingatan Pemberian Umpan
Lupa Balik
Retensi
Transfer
25
ANALISIS HASIL KERJA YANG RENDAH
Jarang Belum
berlatih menguasai
menggunakan pengetahuan/
keterampilan keterampilan
4 1
Prestasi
belajar
3 rendah 2
26
MOTIVASI
Pengertian : “Movere” =
menggerakkan
Kondisi yang :
- menimbulkan perilaku
- mengarahkan perilaku
- mempertahankan intensitas
perilaku
27
TEORI MOTIVASI
Proses MOTIVASI diarahkan untuk
mencapai TUJUAN
TUJUAN yang ingin direalisasikan
dipandang sebagai POWER yang
menarik individu.
Terdapat beberapa TEORI MOTIVASI
dan hasil penelitian yang berusaha
mendeskripsikan hubungan antara
PRILAKU dan HASILNYA.
KATEGORI CAKUPAN INTI TEORI YANG
TEORI TEORI MENGEM-
. BANGKAN
TEORI
TEORI TEORI
HIERARKI
Kebutuhan Abraham H
manusia dibagi Maslow
KEPUA KEBUTU dalam hierarki :
SAN HAN •Fisiologi
•Keselamatan
•Sosialisasi
•Penghargaan
•Aktualisasi
KATEGORI CAKUPAN INTI TEORI YANG
TEORI TEORI MENGEM-
. BANGKAN
TEORI
TEORI TEORI
HARAPAN
Setiap individu Victor H.
Vroom
mempunyai
PROSES harapan
KINERJA
P=F(M x A)
M=F(V1 x E)
V1=(V2 x I)
KATEGORI CAKUPAN INTI TEORI YANG
TEORI TEORI MENGEM-
. BANGKAN
TEORI
Fungsi Motivasi
1. Sbg. Pendorong untuk berbuat sesuatu dr. setiap aktifitas
yang dilakukan
2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin
dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan
4. Pendorong usaha untuk mencapai prestasi
2. Memberi hadiah
Hadiah akan sangat menarik siswa sebagai motivasi dalam
melakukan sesuatu pekerjaan.
Hadiah sebagai penguat terhadap motivasi belajar siswa
3. Kompetisi
Baik kompetensi individu maupun kelompok digunakan untuk
merangsang dan menguatkan motivasi belajar. Individu =
Juara kelas, Kelompok = lomba2.
4. Ego Invoivement
Adl. Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa agar merasakan
pentingnya tgs disekolah dan menerimanya sbg suatu
tentangnya sehingga siswa berusaha bekerja keras
mengerjakan tgs dengan harga dirinya sbg. Jaminan.
5. Memberi Pujian
Secara psikologi seseorang pasti akan lbh. Senang dipuji dari
pada di lecehkan.
Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya layak sesuai
dengan prestasi bila berlebihan dapat membuat siswa besar
hati dan tidak termotivasi belajar.
C. TEORI MOTIVASI
8. Motivasi Berprestasi
ada beberapa orang yang berambisi dan
berkerja keras untuk mencapai sukses.
ARCS MODEL
PERHATIAN (ATTENTION)
RELEVANSI (RELEVANCE)
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)
KEPUASAN ( SATISFACTION)
42
ATTENTION
Perhatian
ditimbulkan oleh
elemen yang :
Baru
Aneh
Kontradiktif
Kompleks
43
STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT DAN
PERHATIAN MAHASISWA
44
RELEVANCY (RELEVANSI)
Hubungan antara materi kuliah dengan kebutuhan
dan kondisi mahasiswa
45
STRATEGI UNTUK MENUNJUKKAN
RELEVANSI PERKULIAHAN
46
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)
47
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)
48
SATISFACTION
49
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPUASAN
50