Pertemuan ke-3
Oleh :
Tita Rosita Diptaprathama
SEKOLAH PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
STKIP SILIWANGI BANDUNG
2014
POTRET
PENGEMBANGAN SOSIAL INDIVIDU
MASYARAKA
RUMAH SEKOLAH T
PEMBIJAKSANAAN MENINGKATNYA
BANYAK
: USIA TUA PENDEKATAN
SPIRITUAL
? YANG APATIS
- LOW TRUST SOCIETY
PEMANTAPAN:
!
- TIDAK SALING
USIA DEWASA
? MENGHARGAI
- LANGKANYA
TELADAN
“BANYAK”
PEMBENTUKAN:
USIA DINI
DISERAHKAN
PADA PEMBANTU
! TIDAK KONDUSIF
1. Perkembangan berlangsung sepanjang hidup
2. Perkembangan bersifat multidimensional
(biologis, kognitif, dan sosioemosional)
3. Multi – directional (perkembangan meliputi
berbagai arah)
4. Perkembangan bersifat lentur (plastic)
5. Embedeed in history (perkembangan berakar
pada kondisi atau kejadian sebelumnya)
6. Multi-disciplinary
7. Perkembangan bersifat kontekstual
1. Linguistic intelligence (Kemampuan verbal
2. Logico mathematical intelegence
3. Visual spatial intelegence
4. Musical/rhytmic intelligence
5. Kemampuan kinestetik
6. Naturalist intelegence
7. Interpersonal intelligence
8. Intrapersonal intelligence
9. Spiritual intelligence
1. Bermain Aktif
Pada permainan ini anak berperan secara
aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang
diperbuat oleh mereka sendiri.
2. Bermain Pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara
lain dengan melihat dan mendengar.
1. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah
memeriksa alat permainan tersebut, memperhatikan,
mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba,
menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.
2. Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok
menjadi rumah-rumahan.
3. Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan
dengan teman-temannya.
4. Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah
bermain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk
mengatasi kebosanan dan keletihannya.
Contoh ;
Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita
atau musik,menonton televisi dsb.
1. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak
mempunyai energi untuk aktif bermain.
2. Tidak ada variasi dari alat permainan.
3. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
4. Tidak mempunyai teman bermain.
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat
permainan yang dapat mengoptimalkan
perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya
dan tingkat perkembangannya
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan
yang dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan
fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola,
mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll. Motorik
halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
Balok Cuisenaire
TERIMAKASIH ANAK-ANAK YANG LUCU
DAN MENGGEMASKAN