Anda di halaman 1dari 15

Pencegahan Penyakit

Materi 9.
Kebiasaan dan Perilaku Sehat
• Peran perilaku sehat meningkat pada seluruh negara di
dunia.
• Kebiasaan berperilaku sehat memengaruhi kemungkinan
mereka terkena penyakit yang fatal dan kronis spt jantung,
kanker, & AIDS.
• Kematian dpt berkurang jika mampu menggunakan gaya
hidup meningkatkan kesehatan, spt makan makanan sehat,
diet & tidak merokok.
• Kita membunuh diri dengan kebiasaan kita sendiri yang
ceroboh dan memungkinkan polusi, kemiskinan, dan
kebodohan untuk bertahan dan mengganggu kesehatan
kita dan turunan kita (Califano dikutip dalam Sarafino,
2002).
Lifestyles, Risk Factors, dan Health
• Lifestyle meliputi beberapa perilaku yang
memiliki faktor risiko untuk sakit dan luka, spt
merokok, peminum, drug user, eat high fat
dan diet kolesterol tinggi, makan terlalu
banyak dan overweight, terlalu sedikit
aktivitas fisik, dan memiliki cara hidup yang
tidak aman tidak menggunakan seat belts dlm
mobil
Perilaku Sehat
• Perilaku sehat adalah aktivitas seseorang
dilakukan untuk mendapatkan atau melengkapi
kesehatannya, tanpa mperhatikan status
kesehatan yang diamatinya atau apakah perilaku
secara nyata mencapai tujuan itu.
• Status kesehatan seseor mpengaruhi jenis
perilaku sehat yang dilakukan dan motivasi untuk
melakukannya (Kasl & Cobb; Parsons dikutip
dalam Sarafino, 2002), spt perilaku ketika sehat,
mengalami gejala2, dan benar-benar sakit.
Praktek Perilaku Sehat
Apakah perilaku sehat dikerjakan secara nyata?
• Penelitian mendapatkan bahwa kebanyakan
orang mengaku melakukan berbagai kebiasaan
sehat (Harris & Guten dikutip dalam Safarino,
2002). Tetapi kurang dari setengah mengaku
mpraktekkan secara teratur beberapa perilaku
yang sangat penting, spt mperhatikan berat
badannya, melakukan latihan, membatasi lemak
dan kopi dalam dietnya dan menggunakan seat
belts.
Praktek Perilaku Sehat (2)
• Siapa yang memraktekkan dan Mengapa?
• Terdapat perbedaan gender, sociocultural, dan usia
dalam praktek perilaku sehat (Schoenborn dikutip
dalam Sarafino, 2002).
• Beberapa orang kesadaran kesehatannya tinggi, dan
yang lain sedikit. Hasil penelitian menunjukkan 3
kesimpulan :
– cukup stabil, mereka sering berubah dari waktu ke waktu.
– perilaku kesehatan tertentu tidak sangat terikat satu sama
lain
– perilaku kesehatan tampaknya tidak diatur secara pribadi
masing2 dg satu set sikap atau kecenderungan respon ttt.
Praktek Perilaku Sehat (3)
Terdpt 4 alasan, mengapa perilaku sehat tidak lebih stabil dan
kuat berhub satu sama lain?
• Kebiasaan berbeda mungkin melayani tujuan yang berbeda,
spt mempraktekkan bbrp kebiasaan, terlalu banyak tidur,
makan pagi utk meningkatkan kesehatan tetapi mengikat
perilaku sehat lainnya, spt membatasi penggunaan alkohol dan
rokok untuk menghindari risiko kesehatan(Leventhal,
Prochaska & Hirschman dikutip dalam Sarafino, 2002).
• Beberapa faktor pada waktu tertentu dalam kehidupan
manusia berbeda dapat mempengaruhi perilaku yang berbeda.
Misal, seseorang mungkin memiliki banyak dorongan sosial
untuk makan lahap dan menjadi gemuk, dan pada saat yang
sama membatasi minum, dan rokok.
• Seseor berubah sebagai hasil pengalaman mis, banyak orang
tidak menghindari merokok sampai mereka belajar bhw itu
berisiko.
• Lingkungan kehidupan seseorang berubah, spt tekanan sebaya.
Pendekatan Interdisipliner pada
Pencegahan Penyakit
• Prinsip kesehatan melalui promosi kesehatan dan pencegahan
penyakit lebih baik dari pada melalui diagnosis dan terapi
(Breslow, L. dikutip dalam Sarafino, 2002). Contoh menambal
gigi mengilustrasikan 3 pendekatan preventif:
• Behavioral influence, spt mendemonstrasikan menyikat gigi
yang baik dan teknik flossing.
• Environmental measures, melibatkan fluoridating pasokan air
• Preventive medical efforts, spt mengangkat karang gigi dan
memperbaiki lubang gigi.
Upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit yang
komprehensif dan efektif terdiri dari kombinasi ketiga
pendekatan tsb.
• Terdapat 3 tahap prevensi
Tahapan prevensi
• Prevensi Primer, tindakan menghindari penyakit atau luka,
spt menghindari cedera mobil dengan mengunakan seat
belts, teman mengingatkan kita utk menggunakannya.
Dapat jg diarahkan dengan peningkatan diet seseor,
latihan, sikat gigi dan flossing, dan meningkatkan kekebalan
thd penyakit menular.
• Prevensi Sekunder, tindakan mengidentifikasi dan
menterapi penyakit atau luka sedini mungkin dg tujuan
menghentikan atau mengurangi masalah. Mis, mencari
pelayanan medis utk sakit pinggang, resep dokter & diet
• Prevensi Tertier, ketika terjadi cedera serius atau kemajuan
penyakit diluar tahapan dini, kondisi sering menyebabkan
kerusakan permanen atau tidak dapat diubah lagi,
melibatkan tindakan untuk menghambat kerusakan ini,
mencegah cacat atau kekambuhan, dan merehabilitasi
pasien. Mis, melakukan latihan utk terapi fisik dan
mberikan medikasi utk mengontrol rasa sakit, terapi kanker.
Permasalahan dlm Promosi Kesehatan
• Proses prevensi penyakit at cedera merupakan suatu
sistem, dimana individu, keluarga, profesional
kesehatan, dan masyarakat saling memegang peranan.
• Individu yg mpertimbangkan cara peningkatan
kesehatan dirinya sering berperang dg diri sendiri. Satu
masalah dmn bbrp perilaku sehat kurang
menyenangkan dp alternatif tidak menyehatkan
dirinya, yang menghasilkan konflik.
• Problem lain, Perubahan perilaku menjadi kebiasaan
dan kecanduan, spt merokok. Kebiasaan dan perilaku
adiksi sangat sukar diubah.
• Bbrp faktor lain dlm individu, seseor mbutuhkan
sumber kognitif tertentu, spt pengetahuan dan
keterampilan untuk tahu perilaku sehat apa yang
diadopsi, dan membuat perencanaan perubahan
perilaku. Individu juga membutuhkan self efficacy,
tanpa SE motivasi perubahan menjadi lemah.
Permasalahan dlm Promosi Kesehatan (2)
Faktor Interpersonal
• Mencakup apakah mereka mempunyai teman atau
keluarga sebagai model perilaku, menerima
dukungan sosial dan keterikatan utk mencoba
merubah lifestyle mereka. Seseor hidup dlm sistem
keluarga terikat problem dlm usaha meningkatkan
kesehatan, namun bbrp problem datang karena
keluarga terdiri dari individu yg masing2 memiliki
motivasi dan kebiasaan sendiri2.
Permasalahan dlm Promosi Kesehatan (3)
Faktor dalam Masyarakat
• Seseor lebih suka mengambil perilaku sehat jika perilaku
didorong oleh organisasi masyarakat, spt sistem pelayanan
kesehatan.
• Profesional kesehatan menghadapi problem unik dlm
mencoba meningkatkan kesehatan.
– Satu, bhw pengetahuan mereka mengenai perilaku kesehatan
terkait pasien mereka datang terutama dari pasien yang
tercatat menyimpang.
– Dua, pengetahuan profesional mbutuhkan bantuan orang yang
memimpin menjalani kehidupan yang lebih sehat, mereka
mbutuhkan informasi untuk mengetahui kapan dan bagaimana
mengintervensi perubahan perilaku tidak sehat secara efektif.
• Praktisi medis juga memusatkan perhatiannya pada
mengobati dp pencegahan penyakit dan cedera. Tetapi
fokus ini mulai berubah, dan dokter menjadi bertambah
minat pada prevensi (Radecki & Brunton dikutip dalam
Sarafino, 2002).
Apa yang Menentukan Perilaku yg
berhub dg Kesehatan Masyarakat
Faktor umum dlm perilaku yg berhub dg kes:
Umumnya orang menggambarkan perilaku sehat dan
menghasilkan daftar yang cukup lengkap, spt “Dilarang
merokok”, ttp prakteknya tidak berhasil.
Bbrp proses mempengaruhi kebiasaan kesehatan masyarakat
dan faktor itu adalah herediter.
• Learning, Orang belajar perilaku sehat dg cara Operant
Condtning
– Reinforcement
– Extinction
– Punishment
• Faktor Social, Personality, dan emosional, Bbrp perilaku sehat
dipengaruhi oleh faktor sosial.
– Percepsi dan kognisi
Program Promosi Kesehatan
Metode Promosi Kesehatan
• Menyediakan Informasi:
– Mass Media
– Komputer
– Medical Setting
(Medical Profesional)
• Fitur informasi untuk meningkatkan motivasi:
– Tailor Content dg menyediakan advis. Advis melalui orang,
print, telapon yang didisain utk orang spesifik berdasarkan
karakteristik orang. Mis, pesan yg ditujukan kpd orang dg
nama dan personal & behavioral detail, dg usia orang atau
riwayat merokok
Bbrp jenis program promosi kesehatan
dlm Setting berbeda
• Promosi Kesehatan di Sekolah
• Woksite Wellness Program, pd area industri dg
kebiasaan kesehatan yang buruk
• Community Based Wellness Programs
• Prevention with Specific Targets:
– Focusing on AIDS
– HIV Infection

Anda mungkin juga menyukai