Anda di halaman 1dari 11

Panduan Teknis 

Budidaya Tanaman 
Karet 
(Hevea 
brasiliensis).

Brebes, Maret 2017


Tanaman Karet
– jenis komoditi Perkebunan bernilai ekonomis dan strategis untuk membangun
kemajuan sektor ekspor Indonesia. Tanaman tumbuh optimal didaerah
Tropis bisa sadap atau diambil getah nya, setelah memasuki umur tanam 5-7
tahun yang merupakan tanaman asli dari negara Brazil dan sangat mendunia
karena peranan penting (urgent) untuk dimanfaatkan berbagai jenis keperluan
hidup dimasyarakat modern.

– Produktivitas karet dalam negeri (700-800 kg/ha/th ) angka ini relatif rendah
dibandingkan dengan negara-negara di Asia sebagai produsen karet
seperti;Thailand (1.800kg/ha/th), Malaysia (1.200 kg/ha/th) dan India (2000
kg/ha/th) ini berbanding terbalik dengan jumlah luasan area budidaya
tanaman karet,penerapan teknik budidaya baik dan benar mulai dari
pemilihan klon bibit unggul dan pemeliharaan menjadi kunci keberhasilan
pembudidayan karet di Indonesia.
Syarat Tumbuh
– Tumbuh optimal di daerah Tropis.
– Tumbuh ideal pada ketinggian 0-200 meter dpl.
– Tingkat kemiringan ≤ 10 %.
– Struktur tanah lempung berpasir dan liat berpasir.
– Curah hujan 2.000-2.500 mm/tahun (3 bulan masa kering/kemarau).
– Suhu udara optimal 25˚C-30˚C.
– Keasaman tanah (pH) ideal berkisar antara 4.3-5.0.
Persiapan Lahan

– Persiapan lahan tanaman karet dapat dimulai dengan cara membersihkan sekaligus
meratakan dan mengemburkan semak belukar (rumput berkayu) dan rumput alang-
alang dengan cara manual (cangkul) dan mesin (bajak) ditergantung dari jumlah luasan
area tanam tanaman karet.
– Tahapan kegiatan berikutnya yaitu ;pengajiran dan pembuatan lubang tanam, kegiatan
pengajiran adalah penentuan jarak tanam dengan meletakan tanda berupa bilah
bambu untuk memudahkan dan merapikan barisan tanam. Jarak tanam yang gunakan
(6 m x 3 m) dengan jumlah populasi 550 tanaman/hektar.
– Selanjutnya pembuatan lubang tanam dilakukan minamal 2 minggu sebelum dilakukan
penanaman bibit karet di lapangan,pembuatan lubang tanam dilakukan dengan
mengunakan cangkul,dengan ukuran panjang ,lebar dan tinggi (P x L x T) masing
berukuran (40 cm x 40 cm x 40 cm) atau (60 cm x 60 cm x 60 cm).
Persiapan Tanam

– Persiapan tanaman karet dimulai dengan menyiapkan bibit karet


yang telah berumur 5-6 bulan yang telah melewati tahap seleksi
(sortasi) sebelum untuk menghindari bibit karet abnormal (cacat)
agar tidak terbawa saat proses pengangkutan ke lapangan.
– Waktu kegiatan penanaman bibit karet dilakukan saat memasuki
musim penghujan untuk menghindari bibit karet kekurangan
ketersedian air dilapangan dengan jarak tanam (6 m x 3 m)
dengan jumlah populasi 550 tanaman/hektar.Teknis penanaman
dengan merobek polibeg tepat di dalam lubang tanam kemudian
bibit ditimbun dan dipadatkan.
Pemeliharaan Tanaman

Kegiatan pemeliharaan budidaya tanaman karet antara


lain:
Panen Karet

– Pemanenan dapat lateks karet dapat dilakukan saat tanaman


memasuki umur tanam 5-7 tahun lamanya tergantung dengan
jenis klon tanaman yang dipilih pada saat pembudidayaan,
tanaman karet siap disadap apabila lilit batang sudah memasuki
45 cm atau lebih dengan ketinggian 100 cm,apabila telah
mencukupi arti batang karet sudah bisa untuk disadap untuk
diambil lateks nya.
– Selanjutnya menentukan arahan bidang sadap usahakan tidak
melukai kulit terdalam (kambium) hal ini dapat merusak kulit dan
sulit untuk masa pemulihan kembali,siapkan talang berupa
mangkok untuk menampung lateks tersebut selama masa
penyadapan. Penyadapan dilakukan sepagi mungkin antara pukul
05.00 sampai 07.00.
Penyulaman 

Penyulaman merupakan kegiatan menganti tanaman yang mati dilokasi


tanam dengan tanaman yang baru,persentase kematian bibit karet di lapangan
bisa mencapai 2% -5 %, oleh karena itu persedian bibit sulam perlu disediakan.
Penyulaman dilakukan saat tanaman memasuki umur 1-2 tahun untuk
memastikan dilapangan bibit karet benar-benar tumbuh. Penyulaman dilakukan
pada pagi hari dengan menggunakan bibit karet yang memiliki umur yang tidak
jauh berbeda dengan bibit karet yang mati.
Penyiangan 

Penyiangan merupakan Kegiatan yang dilakukan dengan mengurangi sejumlah


gulma (rumput liar) yang bersifat sebagai pesaing dan mengangu pertumbuhan
bibit karet dengan cara mengkoret dengan cangkul dan penyemprotan pestisida
jenis herbisida (racun rumput). Umumnya kegiatan penyiangan dilakukan 3kali
dalam setahun dengan melihat kondisi gulma dilapangan dikhawatirkan
menggangu pertumbuhan tanaman karet.
Pemupukan karet 
Pemupukan karet bertujuan ketersedian unsur hara didalam tanah cukup untuk
pertumbuhan tanaman dan memacu percepatan matang sadap. Kegiatan pemupukan
tanaman karet berlangsung dengan 2 tahapan yaitu ;TBM (Tanaman Belum Menghasilkan )
antara umur tanam 1-7 tahun dan TM (Tanaman Menghasilkan) tanaman karet sudah
berproduksi .
– Dosis pemupukan NPK untuk tanaman karet masuki masa TBM,umur tanam 1 tahun (150
gr/tn,100 gr/tn,150 gr/tn),untuk umur 2 tahun (250 gr/tn,170 gr/tn,200 gr/tn),umur
tanam 3 tahun (250 gr/tn,200 gr/tn,200 gr/tn),umur tanam 4 tahun (300 gr/tn,200
gr/tn,250 gr/tn),umur tanam 5 tahun (300 gr/tn,200 gr/tn,250 gr/tn).
– Dosis pupuk memasuki masa TM antara lain;umur tanam 6 tahun (125 gr/tn,200
gr/tn,150 gr/tn),umur tanam 7 tahun (150 gr/tn,225gr/tn,125 gr/tn), umur tanam 8
tahun (175 gr/tn,275gr/tn,150 gr/tn). Pemupukan dapat dilakukan dengan cari ditabur
atau dibenam dengan membuat larikan melingkari tajuk tanaman untuk mengefisienkan
penggunaan pupuk.

Anda mungkin juga menyukai