Anda di halaman 1dari 16

Pendidikan Agama Islam

dalam Masalah
Lingkungan Hidup
Waryono Abdul Ghafur
Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
Disampaikan dalam Lokakarya Guru-Guru Agama:
Tantangan Bersama Agama-agama untuk
Menciptakan Sikap Hidup Ramah Lingkungan,
Interfidei, 8 Juni 2008
Titik Tolak Pendidikan dalam Islam
 ATM: Alam, Tuhan dan Manusia
 Alam:
1. Pendidikan adalah proses dan usaha mencari pengalaman
dan perubahan yang dikehendaki sesuai dengan konteks
alam yang mengelilinginya.
2. Alam itu berubah secara dinamis sesuai dengan hukumnya.
3. Alam adalah teman terbaik bagi manusia dan alat terbaik
bagi kemajuannya.
4. Di alam berlaku hubungan sebab-akibat
5. Allah adalah pencipta alam.
Lanjutan

 Tuhan:
1. Allah adalah sumber pengetahuan
2. Allah telah mempersiapkan dan menyediakan modal untuk
kehidupan manusia sesuai dengan kejadiannya
3. Allah memberi kebebasan kepada manusia untuk mengubah
nasibnya dengan ikhtiyar
Lanjutan
 Manusia
1. Manusia adalah makhluk yang termulia (QS. al-
Isra>’[17]: 70
2. Semua manusia lahir dalam keadaan fithri (Hadis)
3. Manusia tercipta dengan ah{sani taqwi<m (QS.at-
Ti<n [95]:4)
4. Manusia adalah makhluk pedagogis/makhluk
educandum yang membawa potensi dapat dididik
dan mendidik (QS. ar-Ru<m [30]: 30)
5. Dalam pertumbuhannya, dipengaruhi oleh faktor
warisan dan lingkungan (Hadis)
6. Ada perbedaan antara manusia satu dengan
lainnya (QS. al-An’a>m [6]: 165, al-Baqarah [2]:
247, an-Nah{l [16]: 71)
Lanjutan

7. Manusia tercipta dari asal yang sama (QS. an-Nisa>’ [4]: 1)


8. Manusia sebagai hamba Allah (QS. adz-Dzariat [51]: 56 dan
khalifah-Nya (QS.al-An’a>m [6]: 165 dan al-Baqarah [2]:30)
9. Semua manusia menerima perjanjian primordial (QS.al-A’ra>f
[7]: 172)
10.Terlibat dalam drama kosmis (QS. A<li ‘Imra>n [3]: 195):
a. Keduanya diciptakan di surga dan memanfaatkan fasilitas
surga (QS. al-Baqarah [2]: 35)
Lanjutan

b. Keduanya mendapat kualitas godaan yang sama dari setan


(QS. al-A’ra>f [7]: 20)
c. Sama-sama memakan buah khuldi dan keduanya menerima
akibat jatuh ke bumi (QS. al-A’ra>f [7]: 22)
d. Sama-sama memohon ampun dan sama-sama diampuni oleh
Allah (QS. al-A’ra>f [7]: 23)
e. Setelah di bumi keduanya mengembangkan keturunan, saling
melengkapi dan saling membutuhkan (QS. al-Baqarah [2]: 187)
11. Berpotensi meraih prestasi (QS. al-Baqarah [2]: 35, al-A’ra>f
[7]: 20, Ali Imran: 195, an-Nisa’: 124, an-Nah{l: 97 dan Gha>fir
[40]: 40)
Bagaimana Hubungan Manusia dengan alam:
Cermati lagu berikut

 Lihat kebunku
 Penuh dengan bunga
 Ada yang merah dan ada yang putih
 Setiap hari kusiram semua
 Mawar melati semuanya indah
Lagu itu Mengajarkan apa?

 Prinsip etika pemeliharaan dan pemanfaatan


sumberdaya alam yang seimbang dan
berkelanjutan
 Penuh dengan bunga: merah dan putih
(pemeliharaan keanekaragaman hayati)
 Kusiram semua (Pemeliharaan yang
berkelanjutan)
 Mawar melati semuanya indah (estetika
alam: innalla>ha jami<<>lun yuh{ibbul jama>l)
Pandangan al-Qur’an terhadap alam dan
hubungannya dengan manusia
 Firman Allah dalam al-Qur’an lebih banyak ditujukan kepada
manusia dan tingkah lakunya dan bukan ditujukan kepada
Tuhan.
 Sudah sejak 14 abad yang lalu, al-Qur’an berbicara mengenai
“daur ulang” lingkungan hidup yang sehat lewat angin, gumpalan
awan, air, hewan, tumbuh-tumbuhan, proses penyerbukan
bunga, dan buah-buahan yang saling terkait dalam satu
kesatuan ekosistem (lihat QS. al-Baqarah [2]: 22,164, ar-Rum
[30]: 48, al-Mu’minun [23]: 18 dan al-Hijr [15]: 22).
 Al-Qur’an menegaskan bahwa Tuhan tidak menciptakan segala
sesuatu tidak sia-sia (QS. Ali Imran [3]: 191) dan melarang
manusia untuk berbuat kerusakan di bumi (QS. al-A’raf [7]: 56
dan 85). Dua penegasan ini mengandung makna keseimbangan
dalam memelihara atau pelestarian lingkungan.
Bagaimana Kondisi Alam Sekarang?

 Bumi gonjang-ganjing dan alam makin panas


 Meningkatnya gas rumah kaca yang berdampak
pada meningkatnya pemanasan global (glibal
warming)
 Pemanasan global berakibat kepada meningkatnya
suhu permukaan bumi yang mempengaruhi
perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi.
 Perubahan iklim yang ekstrim mengakibatkan
terganggunya hutan, pertanian, perikanan dan
ekosistem lainnya.
Lanjutan
 Pemanasan global juga mengakibatkan mencairnya
gunung es di kutub yang dapat menimbulkan
naiknya permukaan air laut, dan akhirnya
berdampak buruk pada negara kepulauan
(tenggelam dan hilang)
 Krisis air (pencemaran air)dan krisis air bersih
 Banjir bandang
 Kekeringan yang panjang
 Kebakaran hutan
 Polusi udara
 Hujan asam
 Longsor
Menagapa Terjadi Krisis Lingkungan?

 Bermula dari penolakan (negation) terhadap hakikat


ruh dan penyingkiran ma’nawiyah (spiritualitas)
secara gradual dalam kehidupan manusia.
 Sejak kapan dan dari mana asalnya? Asal
muasalnya di Barat sejak Renaisans yang
selanjutnya pada abad 19 menyebar ke berbagai
belahan bumi.
 Sejak masa Renaisans, manusia dipandang
sebagai makhluk yang bebas, yang independen dari
Tuhan dan alam.
Lanjutan

 Manusia membebaskan diri dari Tatanan Ilahiah


(Divine Oerder) untuk selanjutnya membangun
tatanan antropomorfis –tatanan yang semata-mata
berpusat pada manusia.
 Manusia menjadi tuan atas nasibnya sendiri (master
of his destiny) yang mengakibatkannya terputus dari
spiritualitasnya.
 Manusia modern mencoba hidup dengan roti
semata (live by bread alone); bahkan berupaya
“membunuh” Tuhan dan menyatakan kebebasan
dari kehidupan akhirat.
Akibatnya Apa?

 Kekuatan dan daya manusia mengalami


eksternalisasi.
 Dengan eksternalisasi ini manusia kemudian
“menaklukkan” dunia secara tanpa batas.
 Manusia menciptakan hubungan baru dengan alam
melalui proses desakralisasi alam itu sendiri.
 Dalam kerangka hubungan baru ini, alam dipandang
tak lebih daripada sebagai objek dan sumber daya
yang perlu dimanfaatkan dan dieksplorasi
semaksimal mungkin.
Lanjutan

 Manusia memperlakukan alam sama dengan


pelacur; mereka menikmati dan
mengeksploitasi kepuasan darinya tanpa ada
rasa kewajiban dan tanggungjawab apa pun.
Bagaimana Pendidikan kita sekarang?

 Desain Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai