{
Pembimbing: dr. Eni Fatmawati,Sp.OG
Latar Belakang
Mual dan muntah pada kehamila biasanya dimulai pada kehamilan minggu ke-
9 sampai ke-10, memberat pada minggu ke-11 sampai ke-13 dan berakhir pada
minggu ke-12 sampai 14. Hanya pada 1-10% kehamilan gejala berlanjut
melewati minggu ke-20 sampai ke-22. Pada 0.3 % - 2% kehamilan terjadi
hiperemesis gravidarum yangmenyebabkan ibu harus ditatalaksana dengan
rawat inap.
Nama : Ny. Khusnul K
Umur : 35 tahun
Alamat : Karanganom kulon RT6 RW3 Karangbinangun
Lamongan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA tamat
Pekerjaan : wiraswasta
Status : Sudah menikah
Tanggal MRS : 3 mei 2018
No RM : 23.50.80
IDENTITAS PASIEN
Keluhan Utama: Mual Muntah
Riwayat Penyakit Sekarang : pasien datang dengan keluhan mual
muntah , mual muntah dirasakan sejak 1bulan SMRS. Mual dirasakan
terus menerus memberat apabila hendakan di beri makan atau minum,
pasien juga mengatakan selalu muntah saat makan. Frekuensi muntah
sehari 11x berisi air dan makanan, pasien juga mengatakan pusing
untuk berdiri dan berjalan pasien merasa sangat lemas, pasien
mengeluh tidak masuk makanan sejak 1hari SMRS. Nyeri ulu hati
(+), dan nafsu makan menurun. pasien mengaku hamil dengan usia
kehamilan8-9minggu, Riwayat ANC belum pernah. Riwayat minum
tablet zat besi (-). BAB dan BAK dbn
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Dahulu: HT - , DM - , asma - , alergi –
• Hpht : 6-3-2018
• Riwayat obastetri : 1 = L/aterm / spt B/ Bidan / 12th
2 = p / aterm/ spt B/ Bidan/ 4th
3 = hamil ini
• Riwayat gynekologi : keputihan –
• Menarce : 14th/teratur/7hari/28hari/ disminorea -
• Riwayat Penyakit Keluarga : Asma (-), DM dan HT disangkal
• Riwayat Pribadi dan Sosial : -
Keadaan umum : tampak lemah
Kesadaran : Composmentis
GCS : 456
Tekanan darah :98/ 56 mmHg
Nadi : 101 x/ menit
Respirasi : 22 x/ menit
Suhu : 36.8 C
PEMERIKSAAN FISIK
Status General
Cor :
Kepala/Leher: Inspeksi: Ictus cordis (-)
Inspeksi: anemia -/-, ikterus -/-, sianosis -, dyspneu - mata Palpasi: ictus cordis tidak kuat angkat, thrill
cowong -/-, KGB -, JVP – (-), pulsasi precordial (-)
Perkusi: batas jantung normal
Thorax : Auskultasi: S1S2 tunggal, murmur (-) ,
Pulmo : gallop (-)
Inspeksi: Pergerakan dinding dada simetris, retraksi Abdomen :
intercostal -/- Inspeksi : gravid +, luka bekas operasi (-),
Palpasi: Krepitasi (-), nyeri tekan (-) massa (-)
Perkusi: Sonor/Sonor Ekstremitas :
Auskultasi: ves/ves Akral: hangat, kering, merah, anemis (-)
Suara Nafas: vesikuler/vesikuler edema (-) pada kedua ekstremitas bawah
Rhonki -/- Wheezing -/- Status obstetri : abdomen gravid + , TFU tde,
tanda peradangan -, luka bekas oprasi -.
• Hematologi
Pemeriksaan Darah Lengkap :
• Eritrosit : 4.83
• Kalium serum : 3.5
• Hb : 11.5
• Natrium serum : 132
• Clorida serum : 100 • Hct : 35.4
• Leukosit : 7200 • MCV : 73.30
• Neutropil : 64.8 • MCH : 23.80
• Limposit : 26.3 • MCHC : 32.50
• Monosit : 4.7 • RDW : 11
• Eosinofil : 2.5 • Trombosit : 369.000
• Basofil : 1.7 • MPV :4
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kadar Gula Darah
ASSESMENT:
Terapi Lanjutan :
Terapi Awal :
Infus RL 30 tpm
Infus loading asering 500cc
Inj Ondansentron 3 x 8 mg
maintenance asering 1500cc/24
jam Inj Rantidine 2x50 mg
Inj Rantidine 2x50 mg Oral : folas 1 x 1, acitral 3 x 1 (ac)
aspar K 2x1
Inj Ondansentron 3 x 8 mg
PLANNING:
TINJAUAN PUSTAKA
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai usia
kehamilan 20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang
dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi
keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan
menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena
penyakit
Definisi
Penyebab pasti mual dan muntah yang dirasakan ibu hamil
belum diketahui, tetapi terdapat beberapa teori yang
mengajukan keterlibatan faktor-faktor biologis, sosial dan
psikologis.
Menurut teori terbaru, peningkatan kadar human Chorionic
gonadotropin (hCG) akan menginduksi ovarium untuk
memproduksi estrogen, yang dapat merangsang mual dan
muntah.
Etiologi
Beberapa faktor risiko penyakit hiperemesis gravidarum antara
lain adalah usia ibu, usia gestasi, jumlah gravida, tingkat sosial
ekonomi, kehamilan ganda, kehamilan mola, kondisi psikologis
ibu dan adanya infeksi H.pilory.
Kadar hormon gonadotropin dalam darah mencapai puncaknya
pada trimester pertama, tepatnya sekitar minggu ke 14-16. Oleh
karena itu, mual dan muntah lebih sering terjadi pada trimester
pertama.
Faktor Resiko
Patofisiologi
Hiperemesis gravidarum dapat diklasifikasikan secara klinis
menjadi hiperemesis gravidarum tingkat I, II dan III.
Klasifikasi
Hiperemesis Gravid I Hiperemesis Gravid II Hiperemesis Gravid III
Nadi 100x/menit Nadi 100x-140x/menit Kesadaran pasien
menurun
Turgor kulit menurun Rasa haus Muntah berkurang
bahkan berhenti
Mata cekung Ditemukan bilirubin Ikterik
dalam urin
Lidah kering Lidah kotor Bilirubin dan protein di
dalam urin
Sistolik menurun Sistolik <80mmHg
Pertama-tama isi muntahan adalah makanan, kemudian lendir
beserta sedikit cairan empedu, dan dapat keluar darah jika
keluhan muntah terus berlanjut. Frekuensi nadi meningkat
sampai 100 kali per menit dan tekanan darah sistolik menurun.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan mata cekung, lidah kering,
penurunan turgor kulit dan penurunan jumlah urin.
HG tingkat I
pasien memuntahkan semua yang dimakan dan diminum, berat
badan cepat menurun, dan ada rasa haus yang hebat. Frekuensi
nadi berada pada rentang 100-140 kali/menit dan tekanan darah
sistolik kurang dari 80 mmHg. Pasien terlihat apatis, pucat, lidah
kotor, kadang ikterus, dan ditemukan aseton serta bilirubin
dalam urin
HG tingkat II
Hiperemesis gravidarum tingkat III sangat jarang terjadi.
Keadaan ini merupakan kelanjutan dari hiperemesis gravidarum
tingkat II yang ditandai dengan muntah yang berkurang atau
bahkan berhenti, tetapi kesadaran pasien menurun (delirium
sampai koma). Pasien dapat mengalami ikterus, sianosis,
nistagmus, gangguan jantung dan dalam urin ditemukan
bilirubin dan protein
HG tingkat III
• Anamnesis : hamil, mual, muntah
• Pemeriksaan fisik :
1. vital sign
2. pemeriksaan generalisata : keadaan membran mukosa, turgor kulit, nutrisi
dan berat badan. Pada pemeriksaan fisik dapat dijumpai dehidrasi, turgor
kulit yang menurun, perubahan tekanan darah dan nadi.
Diagnosis
Tata laksana awal dan utama untuk mual dan muntah tanpa
komplikasi adalah istirahat dan menghindari makanan yang
merangsang, seperti makanan pedas, makanan berlemak, atau
suplemen besi. Perubahan pola diet yang sederhana, yaitu
mengkonsumsi makanan dan minuman dalam porsi yang kecil
namun sering cukup efektif untuk mengatasi mual dan muntah
derajat ringan.1
Penatalaksanaan (Non
Farmakologi)
MRS
rehidrasi dengan cairan natrium klorida atau ringer laktat
pemberian antiemetik
Obat-obatan yang digunakan antara lain adalah vitamin B6
(piridoksin), antihistamin dan agen-agen prokinetik.
Penambahan glukosa, multivitamin, magnesium, pyridoxine, atau
tiamin perlu dipertimbangkan
Farmakologi
Muntah yang terus-menerus disertai dengan kurang minum
yang berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi. Jika terus
berlanjut, pasien dapat mengalami syok. Dehidrasi yang
berkepanjangan juga menghambat tumbuh kembang janin.
Robekan pada selaput jaringan esofagus dan lambung dapat
terjadi bila muntah terlalu sering
Berisiko yang lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah, kecil untuk masa kehamilan, prematur
Komplikasi
Dengan penanganan yang baik prognosis hiperemesis
gravidarum sangat memuaskan. Literatur lain menyebutkan,
prognosis hiperemesis gravidarum umumnya baik, namun
dapat menjadi fatal bila terjadi deplesi elektrolit dan
ketoasidosis yang tidak dikoreksi dengan tepat dan cepat.
Prognosis
Pembahasan
Teori
Kasus
Teori
•Terapi non medikamentosa : •Terapi non medikamentosa : istirahat dan
•Istirahat MRS menghindari makanan yang merangsang,
•Terapi Awal : seperti makanan pedas, makanan berlemak, atau
suplemen besi. Perubahan pola diet yang
•Infus loading asering 500cc maintenance
sederhana, yaitu mengkonsumsi makanan dan
asering 1500cc/24 jam
minuman dalam porsi yang kecil namun sering
•Inj Rantidine 2x50 mg cukup efektif untuk mengatasi mual dan
•Inj Ondansentron 3 x 8 mg muntah derajat ringan.
Terapi Lanjutan :
Infus RL 30 tpm
Inj Ondansentron 3 x 8 mg
Inj Rantidine 2x50 mg
Oral : folas 1 x 1, acitral 3 x 1 (ac) aspar K 2x1
Wassalam…