Anda di halaman 1dari 68

KONTRASEPSI

DEPARTMENT OF OBSTETRIC AND GYNECOLOGY


FACULTY OF MEDICINE JENDERAL ACHMAD YANI UNIVERSITY
DEFINISI

Suatu usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan


yang bersifat sementara atau menetap dengan cara
menggunakan metode-metode, zat kimia, penghalang,
operatif, dan alat yang dimasukan ke dalam Rahim
sehingga tidak terjadi proses kehamilan
SIKLUS MENSTRUASI
pubertas dimulai

pertumbuhan folikel primordial ovarium

mengeluarkan hormonal estrogen

Pengeluaran hormon menumbuhkan tanda seks sekunder, seperti:
Pembesaran payudara
Pertumbuhan rambut pubis
Pertumbuhan rambut ketiak
Menarche: pengeluaran darah menstruasi pertama
■ Menarche diikuti menstruasi yang tidak teratur:
karena folikel Graaf belum ovulasi (melepaskan ovum)
■ Siklus reproduksi bulanan 28 hari yang terdiri atas:
– Fase folikular
– Ovulasi
– Pascaovulasi atau fase luteal
■ Siklus haid terjadi akibat pertumbuhan dan pengelupasan lapisan
endometrium uterus
– Fase proliferasi: Pada akhir fase haid endomerium menebal lagi
– Fase sekresi: setelah ovulasi pertumbuhan endometrium berhenti,
kelenjar atau glandula menjadi lebih aktif
Siklus haid normal karena adanya…..

1. Hypothalamus-pituitary-ovarian endocrine axis


Pematangan folikel dan ovulasi dikontrol oleh Hypothalamus-pituitary-ovarian
endocrine axis. Hipotalamus mengontrol siklus, tetapi ia dapat diperanguhi oleh
pusat yang lebih tinggi di otak, misal cemas dan stres dapat mempengaruhi siklus.
1. Hypothalamus-pituitary-ovarian endocrine axis
Pematangan folikel dan ovulasi dikontrol oleh Hypothalamus-pituitary-ovarian
endocrine axis. Hipotalamus mengontrol siklus, tetapi ia dapat diperanguhi oleh
pusat yang lebih tinggi di otak, misal cemas dan stres dapat mempengaruhi siklus.

Hipotalamus memacu kelenjar hipofisis

Menyekresi gonadotrophin-releasing hormone


(GnRH)

Disekresi secara pulsatil oleh hipotalamus


melalui PD kecil di sistem portal kelenjar
hipofisis ke hipofisis ant.
Memacu sintesis dan pelepasan follicle-
stimulating hormone (FSH) dan luteinizing-
hormone (LH)
2. Respon Folikel dalam Ovarium
- Fase Folikuler : Hari ke 1 – 8
Memacu
perkembangan folikel
dengan satu folikel
dominan pada fase
follicular

Awal siklus:
kadar FSH
dan LH
relatif
tinggi Estrogen dan
Sisanya
progesteron
mengalam turun pada
i atresia. akhir siklus
- Fase folikular : Hari ke 9 – 14

Ukuran folikel meningkat

Lokalisasi akumulasi cairan


tampak sekitar sel granulosa & mjd
konfluen

Peningktatan pengisian cairan di


antrum

Folikel primer  Graafian folikel


- Ovulasi: Hari ke 14

Estrogen
Meningkatnya
meningkatkan
produksi androgen
sekresi LH (melalui
dan estrogen
hipotalamus)

Segera sebelum
Peningkatan
ovulasi terjadi,
produksi
kadar estradiol
progesteron
menurun cepat
- Fase Luteal : hari ke 15 - 28

■ Sisa folikel tertahandalam ovarium, dipenetrasi oleh kapiler dan fibroblas


dari teka. Sel granulosa  luteinisasi  korpus luteum

**Korpus luteum :
– Sumber utama hormon steroid seks, estrogen dan progesteron disekresi
oleh ovarium pada fase pasca ovulsi
– Meningkatkan produksi progesteron dan estradiol
3. Siklus Uterus

■ Fase Proliferasi
Selama fase folikular di ovarium, endometrium di bawah penguruh estrogen. Pada akhir
haid proses regenerasi berjalan dengan cepat.

■ Fase Sekretoris
Setelah ovulasi  progesteron menginduksi perubahan sekresi endometrium.
■ Fase Haid

Pada akhir fase luteal terjadi regresi korpus


luteum

Produksi estrogen dan progesteron


ovarium menurun + kontraksi spasmodik
yang intens dari bag. lapisan superfisial
endometrium

Perdarahan
KONTRASEPSI
PIL HORMONAL
MACAM
■ Pil kombinasi
– Isi: kombinasi antara hormon estrogen dan progesteron
– Jenis:
■ Monofasik: 21 tablet hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis sama+7 tablet tanpa hormon
aktif
■ Bifasik: 21 tablet hormon aktif estrogen/progestin dengan 2 dosis berbeda+7 tablet tanpa hormon
aktif
■ Trifasik: 21 tablet hormon aktif estrogen/progestin dengan 3 dosis berbeda+7 tablet tanpa hormon
aktif

■ Minipil (pil progestin): hanya mengandung progesteron saja


– Jenis:
■ Kemasan isi 35 pil: 300 mg levonorgestrel atau 350 mg noretindron
■ Kemasan isi 28 pil: 75 mg desogestrel
PIL KOMBINASI
■ KEUNTUNGAN:
– Efektifitas tinggi dan reversible
– Risiko terhadap organ reproduksi kecil
– Siklus haid teratur
– Mengurangi dismenore primer
– Kesuburan segera kembali jika dihentikan
■ KERUGIAN
– Tidak praktis (minum setiap hari)
– Kadang timbul keluhan pusing dan mual
– Keluhan nyeri payudara
– Ganggu produksi ASI
Waktu mulai penggunaan
■ Setiap saat selagi haid (yakin tidak hamil)
■ Hari 1-7 siklus haid
■ Boleh pada hari ke 8, tetapi perlu metode kontrasepsi lain (kondom) mulai hari ke 8-14 atau
tidak melakukan hubungan seksual sampai telah menghabiskan paket pil tersebut
■ Setelah melahirkan:
– Setelah 6 bulan ASI eksklusif
– Setelah 3 bulan dan tidak menyusui
■ paska keguguran (segera atau dalam 7 hari)
■ Bila ingin berhenti injeksi dan ingin ganti dengan pil kombinasi: dapat segera diberikan tanpa
perlu tunggu haid
MINIPIL

■ KEUNTUNGAN
– Efektifitas tinggi dan reversible
– Risiko terhadap organ reproduksi kecil
– Kesuburan segera kembali jika dihentikan
– Tidak ganggu produksi ASI
■ KERUGIAN
– Tidak praktis (minum setiap hari)
– Kadang timbul keluhan pusing dan mual
– Siklus haid tidak teratur (sering tidak haid)
Waktu mulai penggunaan
■ Mulai hari 1-5 siklus haid, tidak perlu pencegahan dengan kontrasepsi lain
■ Dapat digunakan setiap saat, asal pastikan tidak hamil
– Bila menggunakan setelah hari ke 5 siklus haid, jangan melakukan hubungan seksual 2 hari atau gunakan
kontrasepsi lain selama 2 hari saja
■ Bila amenore, minipil dapat digunakan setiap saat, asal yakin tidak hamil
– Jangan hubungan seksual selama 2 hari atau menggunakan metode metode kontrasepsi lain untuk 2 hari
■ bila menyusui antara 6 minggu-6 bulan paska persalinan dan tidak haid: dapat dimulai setiap saat
– Bila menyusui penuh: tidak perlu metode kontrasepsi tambahan
■ Bila lebih dari 6 minggu paska persalinan, dan tidak haid: dimulai pada hari 1-5 siklus haid
■ Paska keguguran: segera diberikan
■ Bila sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan minipil: dapat segera diberikan
bila kontrasepsi sebelumnya digunakan dengan benar atau tidak hamil (tidak menunggu sampai haid berikutnya)
■ Bila kontrasepsi sebelumnya suntikan: minipil dapat diberikan pada jadwal suntikan yang berikutnya, tidak perlu
penggunaan metode kontrasepsi lain
■ Bila sebelumya kontrasepsi non hormonal dan ingin ganti dengan minipil: dapat diberikan hari 1-5 siklus haid, tidak
perlu metode kontrasepsi lain
■ Bila sebelumnya AKDR: dapat diberikan hari 1-5 siklus haid, dilakukan pengangkatan AKDR
KONTRASEPSI SUNTIK
KOMBINASI
CARA KERJA
a) Penekanan LH dan FSH  menghambat ovulasi  tidak terjadi konsepsi
b) Mempertebal/mengentalkan lendir mukosa servikal  Melumpuhkan sperma
c) Dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan dan mengganggu pergerakan silia
saluran tuba Menghalangi pertemuan ovum dengan sperma

SEDIAAN
- Pemberian: IM/ bulan (cyclofem)
- Sediaan:
- 25 mg depo medroxyprogesteron asetat dan 5 mg estradiol cypionat
- 50 mg Noretindron Enantat (Net-En) dan 5 mg Estradiol Sipionat
KEUNTUNGAN KERUGIAN
a) Tidak mengganggu proses senggama a) Penyuntikan lebih sering dan biaya keseluruhan lebih
tinggi
b) Tidak perlu periksa dalam
b) Lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga
c) Efek samping minimal, seperti terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur,
gangguan siklus haid. spotting
d) Klien tidak perlu menyimpan obat c) Pada awal penggunaan sering timbul mual, pusing,
tegang dan nyeri payudara dan akan hilang setelah
e) Tidak tergantung kebiasaan lupa suntikan kedua atau ketiga.
minum obat
d) Efektivitas berkurang bila berinteraksi dengan anti
f) Mengurangi jumlah perdarahan konvulsif (fenitoin, barbiturat) dan tuberkulostatik
(rifampisin)
g) Mencegah anemia
e) Kadang-kadang timbul komplikasi serius (stroke,
h) Mencegah kanker ovarium dan serangan jantung, thrombosis paru)
endometrium
f) Kesuburan tak segera pulih walaupun
i) Mencegah kehamilan ektopik penggunaannya telah dihentikan.

j) Melindungi kemungkinan penyakit g) Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan


radang panggul dan kanker indung penyakit menular seksual atau infeksi HIV
telur h) Permasalahan berat badan merupakan efek samping
EFEK SAMPING
a) Peningkatan berat badan
3 kilogram selama tahun pertama
bertambah secara progesif selama tahun kedua
b) Gangguan siklus haid
• Amenorhe
• perdarahan/spotting
• Mual
• Pusing
• muntah.
INDIKASI KONTRAINDIKASI
a) Usia reproduktif yang memiliki a) Hamil atau diduga hamil
anak ataupun belum b) Perdarahan per vaginam yang belum
b) Menyusukan ASI lebih dari 6 jelas asalnya/penyebabnya
bulan c) Perokok dengan usia lebih dari 35 th
c) Pasca persalinan dan tidak d) Riwayat penyakit jantung atau
menyusui tekanan darah tinggi (>180/110)
d) Yang mengalami e) Riwayat thromboemboli atau
dismenore/nyeri haid hebat Diabetes Melitus lebih dari 20 th
f) Penyakit hepar akut
g) Keganasan payudara
WAKTU MULAI PENGGUNAAN
a) Suntikan pertama:
dalam waktu 7 hari siklus haid
Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
b) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid:
klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan kontrasepsi
lain untuk 7 hari
c) Bila klien tidak haid:
Suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak
hamil
Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari lamanya atau menggunakan
metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari
d) Bila klien pascapersalinan kurang dari 6 bulan, menyusui, serta belum haid:
suntikan pertama dapat diberikan, asal saja tidak hamil
e) Bila pascapersalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah mendapat haid:
suntikan pertama diberikan pada siklus haid hari 1 dan 7
f) Bila pascapersalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui:
g) Bila pascapersalinan 3 minggu, dan tidak menyusui:
suntikan kombinasi dapat diberikan
h) Pasca keguguran
suntikan kombinasi dapat segera diberikan atau dalam waktu 7 hari
i) Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain. ingin ganti dengan kontrasepsi
hormonal kombinasi:
Bila ibu menggunakan kontrasepsi sebelumnya dengan benar, maka suntikan dapat diberikan
Bila ragu, dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu
j. Bila kontrasepsi sebelumnya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin menggantinya
dengan suntikan kombinasi:
Suntikan kombinasi dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya
Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain
k. Ibu yang menggunakan metode kontrasepsi non hormonal dan ingin ganti dengan suntikan
kombinasi:
Suntikan pertama dapat segera diberikan, asal diyakini ibu itu tidak hamil, pemberiannya
tanpa pelu menunggu datangnya haid
Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid: metode kontrasepsi yang lain tidak diperlukan.
Bila sebelumnya menggunakan AKDR: suntikan pertama diberikan pada hari 1-7 siklus haid.
CARA PENGGUNAAN
a) Setelah penggunaan awal  diulangi setiap 4 minggu
b) Dianjurkan untuk 7 hari lebih awal (kemungkinan terjadi perubahan
pola haid atau timbul gangguan berupa perdarahan)
c) Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang ditentukan, asal
saja diyakini ibu itu tidak hamil
PERHATIAN KHUSUS
a) HT < 180/110 masih dapat diberikan tetapi perlu pengawasan
b) DM dapat diberikan, jika terkontrol dan berlangsung < 20 tahun
c) Migren boleh diberikan, jika tidak ditemukan kelainan neurologik
d) Pengguna rifampisin/obat epilepsi, pilih kontrasepsi kombinasi dengan etinil estradiol 50 g
atau cari metode kontrasepsi lain
e) Penderita anemia bulan sabit (sickle cell), sebaiknya jangan menggunakan kombinasi.
TANDA WASPADA
a) Nyeri dada hebat atau napas pendek (emboli paru atau serangan jantung)
b) Sakit kepala hebat dan gangguan pengelihatan (stroke, HT, migraine)
c) Nyeri tungkai hebat (sumbatan pembuluh darah tungkai)
d) Tidak terjadi perdarahan atau spotting selama 7 hari sebelum suntikan
berikutnya (kehamilan)
KONTRASEPSI SUNTIK
PROGESTIN
PENGERTIAN
Kontrasepsi suntikan progestin mencegah terjadinya kehamilan dengan cara
disuntik IM/3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap
akan mengandung hormon progesteron dan tidak mengganggu produksi ASI

CARA KERJA
a) Mencegah ovulasi
b) Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi
sperma
c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
d) Menghambat transportasi gemat oleh tuba
JENIS SUNTIK PROGESTIN
2 jenis kontrasepsi suntikan yang mengandung progestin:
a) Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA):
Mengandung: 150mg DMPA
Pemberian: tiap 3 bulan
Cara: IM (di bokong)
b) Depo Nonsterat Enontat (Depo Nonsterat)
Mengandung: 200mg noratin dion anontat
Pemberian: tiap 2 bulan
Cara: IM
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
a) Efektif, mudah digunakan, tidak memerlukan a) Sering gangguan haid
aksi sehari hari
b) Bergantung pada sarana yankes (untuk
b) Tidak banyak di pengaruhi kelalaian atau
suntikan).
faktor lupa, sangat praktis.
c) Meningkatkan kuantitas air susu pada ibu c) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
yang menyusui sebelum suntikan berikut
d) Efek samping sangat kecil d) Permasalahan berat badan
e) Tidak berpengaruh pada hubungan suami e) Tidak menjamin perlindungan terhadap PMS
istri
f. Terlambatnya kembali kesuburan setelah
f) Penggunaan jangka panjang penghentian pemakaian
g) Cocok pada wanita yang telah mempunyai g. Penggunaan jangka panjang:
cukup anak akan tetapi masih enggan atau
tidak bisa untuk dilakukan sterilisasi. • Perubahan pada lipid serum pada penggunaan
jangka panjang
h) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 • Sedikit menurunkan kepadatan tulang
tahun sampai menopause
• Kekeringan pada vagina
i) Mencegah KE dan Ca endometrium
• Menurunkan libido, gangguan emosi, sakit
j) Menurunkan kejadian penyakit jinak kepala, nervositas, jerawat
payudara.
INDIKASI KONTRAINDIKASI
a) Usia reproduksi a. Hamil atau dicurigai hamil
b) Nulipara dan telah memiliki anak b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas
c) Menghendaki kontrasepsi jangka panjang penyebabnya
dengan efektivitas tinggi
c. Tidak dapat menerima adanya gangguan pola
d) Menyusui haid terutama amenorrhea
e) Setelah melahirkan dan tidak menyusui d. Menderita kanker payudara atau Riwayat
f) Setelah abortus kanker payudara
g) Banyak anak, tidak menghendaki MOW e. Diabetes militus disertai komplikasi.
h) Perokok
i. TD < 180 / 110 mmHg, dengan gangguan
pembekuan darah/anemia bulan sabit.
j. Tidak dapat menggunakan kontrasepsi yang
mengandung estrogen
k. Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
l. Anemia defisiensi besi
m.Mendeteksi usia menopause yang tidak
mau/tidak boleh pakai pil kontrasepsi
WAKTU PENGGUNAAN
a) Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tidak hamil
b) Mulai hari ke 1 sampai hari ke 7 siklus haid
c) Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat, asal ibu tidak hamil
d) Bila ibu sedang menggunakan jenis kontrasepsi jenis lain dan ingin mengganti dengan kontrasepsi
suntikan yang lain lagi:
kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang
sebelumnya
e) Ibu yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal:
suntikan pertama kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal ibu tidak
hamil
tidak perlu menunggu ibu haid berikutnya datang
g) Ibu ingin menggantikan AKDR dengan kontrasepsi hormonal:
suntikan pertama: pada hari 1 sampai 7 siklus haid atau setiap saat setelah hari ke 7 siklus haid
Asal yakin ibu tersebut tidak hamil.
h) Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur:
suntikan pertama dapat diberikan setiap saat, asal ibu tidak hamil
EFEK SAMPING DAN PENANGANAN
AMENOREA MENINGKATNYA / MENURUNNYA BERAT BADAN
Penanganan: Penanganan:
1. Bila tidak hamil: ■ Informasikan:
Pengobatan apa pun tidak perlu kenaikan/penurunan berat badan sebanyak
Jelaskan bahwa darah haid tidak 1-2 kg dapat saja terjadi
terkumpul dalam rahim ■ Perhatikan diet
2. Bila telah terjadi kehamilan: ■ Bila berat badan berlebihan:
ujuk hentikan suntikan
Hentikan penyuntikan. anjurkan metode kontrasepsi lain.
3. Bila terjadi kehamilan ektopik:
Rujuk segera
4. Jangan beri terapi hormonal.
PERDARAHAN/PERDARAHAN BERCAK (SPOTING)
Penanganan:
1. Informasikan:
– perdarahan ringan sering dijumpai,tetapi hal ini bukanlah masalah serius,dan
biasanya tidak memerlukan pengobatan.
2. Pengobatan:
– 1 Siklus pil kontrasepsi kombinasi (30-35 etinilestradiol)
– Ibuprofen (sampai 800 mg, 3x/hari untuk 5 hari)
– Jelaskan:
■ Selesai pemberian pil kontrasepsi kombinasi dapat terjadi perdarahan
■ Bila terjadi perdarahan banyak selama pemberian suntikan:
2 tablet pil kontrasepsi kombinasi/hari selama 3-7 hari
dilanjutkan dengan siklus pil kontrasepsi hormonal
Atau
50 etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-21 hari.
IMPLAN
Implan:
alat kontrasepsi yang mengandung levonogestrel
dibungkus dalam kapsul silasticsilikon (polidemetsilixane)
disusukkan dibawah kulit
INDIKASI
a. Usia reproduksi
b. Telah memiliki anak KONTRA INDIKASI
c. Menyusui dan butuh kontrasepsi a. Hamil atau diduga hamil
d. Pasca persalinan tidak menyusui b. Perdarahan pervaginam yang
e. Pasca keguguran belum jelas penyebabnya
f. Tidak menginginkan anak lagi, tetapi c. Benjolan / kanker payudara atau
menolak sterilisasi riwayat kanker payudara
g. Riwayat kehamilan ektopik d. Tidak dapat menerima perubahan
pola haid yang terjadi
h. Tekanan darah<180/110 mmhg,
dengan masalah pembekuan darah e. Miom uterus dan kanker payudara
i. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi f. Gangguan toleransi glukosa.
hormonal yang mengandung estrogen
j. Sering lupa menggunakan pil
KEKURANGAN
KELEBIHAN ■ Perubahan pola haid:
1. Tidak menimbulkan rasa sakit di dalam – Perdarahan bercak (spotting)
kulit (elastis)
– Hipermenorea
2. Kesuburan reproduksi dapat kembali – Meningkatkan jumlah darah
pulih dengan segera setelah implan haid
dilepas
– Amenorea.
3. Saat hendak dipasang, pemeriksaan
dalam tidak begitu diperlukan EFEK SAMPING
4. ES hormonal yang ditimbulkan lebih 1. mual, mood memburuk, dan sakit kepala beberapa
sedikit (implan tidak mengandung jam setelah pemasangan
estrogen) 2. Mengganggu penampilan (implant menonjol di
bawah kulit)
5. Tidak menimbulkan masalah ketika
sedang melakukan hubungan badan 3. Meninggalkan bekas luka sayatan pada saat
pemasangan dan pelepasan implan
6. Tidak mengganggu volume dan kualitas
ASI (cocok untuk ibu menyusui) 4. Dapat menimbulkan komplikasi pada wanita yang
memiliki riwayat kanker payudara, penggumpalan
7. Dapat dilepas sewaktu-waktu sesuai darah, kolesterol tinggi, hipertensi, siklus haidh
kebutuhan dan keinginan pasien tidak teratur, penyakit jantung, dan penyakit
kandung empedu.
Waktu pemasangan Sediaan
■ Implan dapat dipasang selama: a. Norplant
– Siklus haid hari ke-2 s/d 7 6 batang silastis lembut berongga
– Bila tidak hamil dapat dilakukan p=3,4 cm; d=2,4 mm
setiap saat Isi: 36 mg levonogestrel
– Saat menyususi: 6 minggu s/d 6 lama kerja: 5 tahun.
bulan pasca persalinan
b. Implanon
– Pasca keguguran: segera di
1 batang putih lentur
insersikan
p=40 mm; d=2 mm
– Setelah beberapa minggu
melahirkan dan telah terjadi Isi: 68 mg 3-keto-desogestrel
haid kembali: insersi setiap saat lama kerja: 3 tahun.
jangan melakukan hubungan
seksual selama 7 hari c. Jadena
2 batang
Isi: 75 mg levonogestrel
lama kerja: 3 tahun
KONTRASEPSI NON
HORMONAL
SENGGAMA TERPUTUS
Cara:
Pria mengeluarkan alat kelamin (penis) dari vagina sebelum mencapai ejakulasi  Sperma tidak masuk ke dalam
vagina  Mencegah kehamilan

■ Keuntungan:
– Kontrasepsi: – Nonkontrasepsi:
■ Efektif bila dilakukan dengan ■ Meningkatkan keterlibatan pria
benar dalam KB
■ Tidak mengganggu produksi ■ Bagi pasangan terjadinya
ASI hubungan yang lebih dekat dan
■ Metode pendukung KB dalam
lainnya
■ Tidak ada efek samping
■ Dapat digunakan setiap
waktu
■ Tidak membutuhkan biaya
METODE BARRIER

1. Kondom
2. Diafragma
3. Spermisida
4. Metode amenore laktasi (MAL)
5. Metode keluarga berencana alamiah (KBA)
1. KONDOM
Cara:
Menghalangi pertemuan sperm dengan ovum  mencegah kehamilan
Mencegah penularan mikroorganisme  mencegah PMS

■ Keuntungan: ■ Kerugian:
– Efektif bila dilakukan dengan benar – Menghalangi saraf pria
– Tidak mengganggu ASI
– Tidak memengaruhi sistemik
– Murah dan dapat dibeli secara umum
– Dapat dipakai bersama kontrasepsi lain
untuk mencegah PMS
2. DIAFRAGMA
Cara:
- Menahan sperma agar tidak mendapat akses mencapai saluran reproduksi bagian atas
- Alat tempat spermisida

■ Keuntungan:
– Efektif bila dilakukan dengan benar
– Tidak mengganggu ASI
– Tidak mengganggu hubungan seksual
– Tidak mengganggu kesehatan klien
– Tidak mempengaruhi sistemik

■ Kerugian:
– Pemakaian sulit
– Angka kegagalan tinggi
3. SPERMISIDA
Sediaan:
- Aerosol (busa)
- Tablet vaginal atau suppositoria
- Krim

Cara:
Bahan kimia (non oksinol 9)  menonaktifkan atau membunuh sperma  sel membrane sperma terpecah,
memperlambat pergerakan sperma, menurunkan pembuahan sel
4. METODE AMENORE LAKTASI (MAL)
- Syarat:
- ASI eksklusif
- Belum haid
- Umur bayi <6 bulan
- Efektif sampai dengan 6 bulan  harus dilanjutkan dengan
pemakaian kontrasepsi lain

Cara:
- Mengandalkan pemberian ASI  penundaan atau
penekanan ovulasi

■ Keuntungan: ■ Keuntungan:
– Efektivitas tinggi – Bayi
– Segera efektif ■ Mendapatkan kekebalan pasif
– Tidak mengganggu senggama ■ Sumber asupan gizi yang terbaik dan sempurna
– Tidak ada ES sistemik ■ Terhindar dari paparan terhadap kontaminasi air,
susu lain, atau alat yang digunakan
– Tidak perlu pengawasan medis
– Ibu
– Tidak perlu obat atau alat ■ Mengurangi perdarahan paska persalinan
– Tanpa biaya ■ Mengurangi risiko anemia
■ Meningkatkan hubungan psikologik ibu bayi
5. METODE KELUARGA BERENCANA ALAMIAH (KBA)
Cara: ■ Keuntungan:
- Menghindari senggama pada masa subur perempuan – Efektif bila dipakai dengan tertib
- Syarat: perempuan harus belajar mengetahui kapan masa
subur berlangsung – Tidak ada ES
– Tanpa biaya

1. Metode Ovulasi Billings (MOB) 1. Metode Suhu Basal


- Pada masa subur: memnatau lender - Ukur suhu tubuh pada waktu yang
serviks yang keluar dari vagina hampir sama setiap pagi sebelum
beranjak dari tempat tidur dan catat
- Periksa lender dengan jari atau tisu di
- Pakai catatan suhu untuk 10 hari
luar vagina  perhatikan perubahan pertama dari siklus hadi untuk
perasaan kering-basah menetukan suhu tertinggi dari suhu
normal
- Tarik garis pada 0,05-0,1C di atas suhu
tertinggi dari 10 hari tsb (garis
pelindung)
- Masa tidak subur: sore hari setelah hari
ke 3 berturut-turut suhu berada di atas
IUD (INTRA UTERINE DEVICE)
ATAU
AKDR (ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM)
IUD atau AKDR:
alat kontrasepsi yang dibuat dari plastik khusus diberi benang pada
ujungnya
ditempatkan di dalam rongga Rahim

Bentuk: spiral (jenis lipes loop), huruf T dililit kawat tembaga (Cooper T atau Nova T)
INDIKASI KONTRAINDIKASI
■ Wanita yang menginginkan ■ Wanita yang sedang hamil
kontrasepsi jangka panjang ■ Wanita yang sedang menderita
■ Multigravida infeksi alat genitalia
■ Wanita yang mengalami ■ Perdarahan vagina yang tidak
kesulitan menggunakan diketahui
kontrasepsi lain ■ Wanita yang tidak dapat
menggunakan kontrasepsi IUD
■ Wanita yang menderita PMS
■ Wanita yang pernah menderita
infeksi rahim
■ Wanita yang pernah mengalami
perdarahan hebat
KEUNTUNGAN KERUGIAN
■ Praktis dan efektif ■ Haid menjadi lebih lama dengan
■ Penggunaan jangka panjang jumlah darah yang relatif
■ Kembali kesuburan cepat bertambah
■ Tidak ada efek samping hormonal ■ Nyeri haid
■ Tidak memengaruhi kualitas dan ■ Saat pemasangan tidak nyaman
volume ASI
■ Kadang-kadang timbul nyeri atau
■ Tidak memengaruhi berat badan mulas sesudah pemasangan
■ Dapat digunakan segera setelah
melahirkan atau operasi sesar atau ■ Klien harus ke klinik atau RS untuk
setelah abortus, jika tidak ada pemasangan dan pencabutan
infeksi.
■ Timbulnya radang panggul
■ asepsi jangka panjang
■ Multigravida
■ Wanita yang mengalami kesulitan
menggunakan kontrasepsi lain
WAKTU PEMASANGAN
■ Pada saat menstruasi
■ Segera setelah menstruasi
■ Pada akhir masa nifas
■ Bersamaan dengan seksio sesarea
■ Hari kedua dan ketiga pasca persalinan
■ Segera setelah post abortus
KONTRASEPSI MANTAP
WANITA
DEFINISI
■ MOW (Medis Operatif Wanita) / disebut juga sterilisasi.
■ MOW:
tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan kiri

sel telur tidak dapat melewati saluran telur

sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma

tidak terjadi kehamilan
PROGRAM MOW
■ Program rumah sakit
– Pelaksanaan MOW pasca operasi/pasca melahirkan
– Mempunyai penyakit ginekologi
■ Reguler: MOW dapat dilakukan pada masa interval

SYARAT
– Syarat Sukarela
– Syarat Bahagia
– Syarat Medik
PELAKSANAAN MOW
■ Pelaksanaan MOW dapat dilakukan pada saat:
– Masa Interval (selama waktu selama siklus menstruasi)
– Pasca persalinan (post partum)
■ MOW pasca persalinan sebaiknya dilakukan dalam 24 jam, atau selambat
lambatnya dalam 48 jam pasca persalinan
■ MOW pasca persalinan lewat dari 48 jam akan dipersulit oleh edema tuba
dan infeksi yang akan menyebabkan kegagalan sterilisasi
■ Edema tuba akan berkurang setelah hari ke-7 sampai hari ke-10 pasca
persalinan. Pada hari tersebut uterus dan alat alat genetal lainnya telah
mengecil dan menciut, maka operasi akan lebih sulit, mudah berdarah dan infeksi
– Pasca keguguran: Sesudah abortus dapat langsung dilakukan sterilisasi.
– Waktu operasi membuka perut
INDIKASI
■ Gangguan fisik
– Tuberculosis pulmonum
– Penyakit jantung
■ Indikasi medis obstetrik
– Toksemia gravidarum berulang
■ TD tinggi + proteinuria atau edema, yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu
pertama setelah persalinan
– Seksio sesarea
– Histerektomi obstetric
■ Indikasi medis ginekologik
– Pada waktu melakukan operasi ginekologik
■ Indikasi sosial ekonomi
– Indikasi berdasarkan beban sosial ekonomi
■ Rumus 100
– Umur ibu 25 tahun ke atas dengan anak hidup 4 orang
– Umur ibu 30 tahun ke atas dengan anak hidup 3 orang
– Umur ibu 35 tahun ke atas dengan anak hidup 2 orang
KONTRA INDIKASI
– Kontra indikasi mutlak
■ Peradangan dalam rongga panggul
■ Peradangan liang senggama aku (vaginitis, servisitis akut)
■ Kavum dauglas tidak bebas, ada perlekatan
■ Hamil sudah terdeteksi atau dicurigai
– Kontraindikasi relative
■ Obesitas berlebihan
■ Bekas laparotomi
■ Pedarahan pervaginal yang belum jelas penyebabnya
KEUNTUNGAN KETERBATASAN
– Perlindungan terhadap terjadinya ■ Peluang kecil untuk memiliki anak
kehamilan sangat tinggi kembali
– Tidak mengganggu kehidupan suami istri ■ Harus dipertimbangkan sifat
– Tidak mempengaruhi kehidupan suami permanen metode kontrasepsi ini
istri tidak dapat dipulihkan kembali.
– Tidak mempengaruhi ASI ■ Klien dapat menyesal dikemudian
hari
– Lebih aman (keluhan lebih sedikit)
■ Resiko komplikasi kecil meningkat
– Lebih praktis (hanya memerlukan satu apabila digunakan anestesi umum
kali tindakan)
■ Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam
– Lebih efektif (tingkat kegagalan jangka pendek setelah tindakan.
sangat kecil)
■ Dilakukan oleh dokter yang terlatih
– Lebih ekonomis dibutuhkan dokter spesalis
ginekologi atau dokter spesalis
bedah untuk proses laparoskopi.
■ Tidak melindungi dari IMS, HIV/AIDS
EFEK SAMPING

■ Reaksi Alergi
■ Infeksi luka bila terdapat abses
■ Luka pada kandung kemih
■ Perdarahan Dalam
KONTRASEPSI MANTAP
PRIA
VASEKTOMI
TEKNIK
- Teknik tanpa pisau (lebih disukai)
- Insisi

MEKANISME
memblokir vas deferens (saluran ejakulasi)  sperma tidak ada dalam
ejakulasi
MANFAAT KETERBATASAN
■ Sangat efektif ■ Harus dianggap permanen (tidak
■ Permanen reversibel)
■ Tidak mengganggu hubungan ■ Klien mungkin menyesal kemudian
seksual ■ Efektivitas lambat (membutuhkan
■ Baik untuk pasangan jika kehamilan hingga 3 bulan atau 20 kali
atau oklusi tuba akan menimbulkan ejakulasi)
risiko kesehatan yang serius untuk
wanita ■ Risiko dan efek samping dari
operasi kecil, terutama jika
■ Operasi sederhana dilakukan digunakan anestesi umum
dengan anestesi lokal
■ ketidaknyamanan / nyeri
■ Tidak ada efek samping jangka
panjang ■ Membutuhkan dokter terlatih
■ Tidak ada perubahan dalam fungsi ■ Tidak melindungi terhadap PMS
seksual (tidak ada efek pada (misalnya, HBV, HIV / AIDS)
produksi hormon oleh testis)
EFEK JANGKA PANJANG
■ Kanker prostat
■ Kanker testis
■ Penyakit kardiovaskular
■ Penularan HIV
INDIKASI
■ Dari segala usia reproduksi (biasanya >50)
■ menginginkan metode kontrasepsi permanen yang sangat efektif
■ Memiliki istri dengan masalah kesehatan yang mungkin menimbulkan
risiko kesehatan yang serius jika mereka hamil
■ Yakin telah mencapai ukuran keluarga yang diinginkan
MASALAH POST OPERATIF

■ Infeksi
■ Hematom
■ granuloma
■ pembengkakan yang berlebihan
■ Nyeri di daerah sayatan

Anda mungkin juga menyukai