Anda di halaman 1dari 21

Prostatitis dan

penatalaksanaannya pada
laki – laki usia 78 tahun
Kelompok B10
GRACE VANNY SAYOW 102009097
YULITA HERA 102011132
SILVYA WITARSIH 102012520
MARIA FEBIANY NDAPA 102013240
ANDANI DELABENE 102013270
REYNALDI SANJAYA ISKANDAR 102013274
JOSEPHINE CLAUDIA SIRAIT 102013396
NUR SULAILI BINTI BORHAN 102013511
MUHAMMAD FAWWAZ BIN ABDULLAH 102013527
Rumusan masalah
Seorang laki – laki usia 78 tahun dengan keluhan sulit berkemih dan nyeri
suprapubik sejak 1 minggu yang lalu.
Anamnesis
 Data pribadi pasien 1. Apakah pasien merasa sulit untuk mengeluarkan
urin?
 Keluhan Utama 2. Apakah ada rasa nyeri selama mencoba membuang
 Keluhan tambahan air kecil dan dimana lokasinya?
3. Adakah nyeri suprapubik?
 Riwayat Penyakit sekarang 4. Adakah hematuria, sekret penis atau vagina, urin
berbau busuk, urin keruh, atau mengeluarkan pasir
 Riwayat Penyakit terdahulu
halus atau batu saat berkemih?
 Riwayat Penyakit Keluarga 5. Adakah gejala saluran kemih?
6. adakah riwayat disuria, ISK, batu urin, penyakit
 Riwayat Sosial ginjal atau diabetes melitus?
7. Adakah keluarga yang pernah mengalami penyakit
yang sama dengan pasien saat ini?
Pemeriksaan FIsik
1. KU
2. TTV : Normal :
• TD  150/80 mmHg TD = 130 – 150 / 80 – 90 mmHg
• Nadi  84x/ menit Nadi = 60 – 70x / menit
• Nafas  24x/ menit Nafas = 14 – 16x / menit
• Suhu  37,8 CInspeksi – Palpasi Suhu = 36,6C – 37,2 C

3. Inspeksi dan Palpasi


4. Rectal examination
I. Acute bacterial prostatitis
- Normal prostat (rectal examination)
- Nyeri suprapubik
- Pembesaran kandung kemih

II. Chronic bacterial prostatitis


- Nyeri tekan, nodular (rectal
examination)
- Nyeri suprapubik

III. Chronic prostatitis dan chronic pelvic


pain syndrome
- nyeri tekan dan sfingter anal yang
kencang (rectal examination)

IV. Asymptomatic inflammatory


prostatitis
- Normal prostat (rectal examination)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Radiografi
1. Complete blood count 1. Ultrasonography
2. Urinalisis 2. Ultrasonography transrektal
3. Kimia ( cairan elektrolit, BUN dan kreatinin 3. Doppler Ultrasonography
4. Prostate – spesific antigen determination 4. Sistoskopi
(PSA)
5. Kultur urine
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan urin Empat Porsi
Porsi pertama (VB1) : menunjukkan
kondisi uretra,
Porsi kedua (VB2) : menunjukkan
kondisi buli-buli,
Porsi ketiga (EPS) : sekret setelah
masase prostat,
Porsi keempat (VB4) : urin setelah
masase prostat.
Manifestasi Klinis
Prostatitis bakterial akut Prostatitis bakterial Prostitis non bakterial kronis Prostatitis inflamasi
kronis asimtomatik

- Demam dan Menggigil - Disuria intermiten - Nyeri pelvis atau rasa tidak - Adanya proses
- Malaise - Gejala obstruktif tractus nyaman di perineal, inflamasi pada
- sakit pada perineal urinarius intermiten suprapubic, - Sebagian besar
prostat - Infeksi rekuren tractus - nyeri pada testis/ scrotal prostatitis yang tanpa
- Disuria urinarius selama lebih dari 3 sampai gejala
- Gejala obstruksi pada - Gejala sistemik tidak 6.
tractus urinarius ada yang spesifik - Gejala obstruksi tractus
- Nyeri punggung bawah urinarius
- Nyeri perut bawah - Nyeri ejakulasi
- Keluarnya cairan secara - Disfungsi erektil
spontan melalui urethra
Diagnosis Kerja
Prostatitis bakterial akut Prostatitis bakterial Prostitis non bakterial kronis Prostatitis inflamasi
kronis asimtomatik

- refluks urine - ISK berulang - Kategori IIIA : EPS terlihat tidak menunjukkan adanya
- secara limfogen dari - Disuri, urgensi, banyak leukosit dan keluhan maupun tanda
organ yang berada di frekuensi, nyeri bentukan oval fat body.
sekitarnya (rektum) perineal - Kategori III B : nyeri pada
- Uji 4 tabung (EPS dan pelvis , tidak berhubungan
VB3 > VB1 dan VB2) dengan keluhan miksi
Diagnosis Banding
Prostatitis bakterial akut Infeksi Saluran Kemih bawah Benign Prostatic Hyperplasia

melalui ascending dari uretra, refluks - Sistitis yaitu Inflamasi pada membran proses proliferasi dari elemen seluler
urine yang terinfeksi ke dalam mukosa pada vesika urinaria pada prostat akibat kelenjar yang terus
duktus prostatikus secara langsung - Uretritis yaitu Inflamasi pada uretra akibat menerus terpapar stimulasi hormon
atau secara limfogen dari organ yang virus atau bakteri yang sama yang androgenik dan estrogenik,
berada di sekitarnya (rektum menyebabkan sistitis.

- Demam dan Menggigil - Mukosa merah dan edema - harus menunggu keluarnya kemih
- Malaise - Terdapat cairan eksudat pada uretra pertama
- sakit pada perineal prostat - Adanya rasa gatal - miksi terputus, menetes dan pada
- Disuria - Adanya nanah awal miksi akhir miksi, pancaran menjadi lemah,
- Gejala obstruksi pada tractus - Nyeri pada saat miksi dan Kesulitan untuk dan rasa belum puas sehabis miksi.
urinarius memulai miksi bertambahnya frekuensi miksi,
- Nyeri punggung bawah - Nyeri pada suprapubik nokturia, miksi sulit ditahan, dan
- Nyeri perut bawah disuria. (gejala iritasi)

Pemeriksaan urin empat porsi - Urinalisis - USG


Prostat spesific antigen - Bakteriologis - Tes Kimia
- Pemeriksaan kimia Prostat spesific Antigen
Etiologi
Prostatitis bakterial akut Prostatitis bakterial kronis Chronic prostatitis dan Prostatitis inflamasi
Chronic pelvic pain syndrome asimtomatik
Sekitar 80% penyebabnya - E.Coli (chronic bacterial - Patologi fungsi atau tanpa gejala-gejala
adalah : prostatitis) struktur vesica urinaria
bakteri gram-negatif - C. trachomatis, seperti obstruksi leher VU
(misalnya : E.Coli, Klebsiella, Ureaplasma species, primer, pseudodyssynergia
Proteus, Pseudomonas spp., Trichomonas vaginalis (kegagalan sfingter
Enterobacter, Serratia spp, - M. Tuberculosis, eksternal untuk berelaksasi
Enterococcus) Coccidioides, Histoplasma, saat pengosongan VU)
dan Candida species, dapat - lemahnya kontraksi
di pertimbangkan. detrusor, atau kelainan
- Human immunodeficiency kontraktilitas otot detrusor.
virus (HIV)
- Sitomegalovirus
- Kondisi inflamasi seperti
sarcoidosis
Epidemiologi
 8,2% laki-laki mengalami prostatitis dalam kehidupannya
 insidensi yang paling sering terjadi ialah chronic prostatitis dan chronic pelvic pain syndrome
(90 – 95% dari seluruh kasus prostatitis)
 acute bacterial prostatitis dan chronic bacterial prostatitis sekitar 2-5% kasus.
Patofisiologi
 ciri prostatitis  Kehadiaran sel – sel inflamsi akut
pada epitel kelenjar prostat dan lumens, dengan sel
inflamsi kronis di jaringan periglandular
 Prostatitis Bakteri  terjadi penyebaran bakteri
secara sexual, hematogen, limfogen dan penyebaran
infeksi secara langsung dari anatomi sekitar.
 inflamasi akut, sel mengalami inflamasi di dalam
glandular epithelium dan lumen prostat.
 inflamasi kronis, sel didalam jaringan periglandular
juga mengalami inflamasi.
Penatalaksanaan
A. MEDIKAMENTOSA
1. Prostatitis Bakteria Akut
- Fluoroquinolones (IV) (4 – 6 minggu)
- ampicillin/ gentemycin yang digunakan secara kombinasi, doksisiklin, dan trimethoprim-sulfat
(alternative)
2. Prostatitis Bakteri Kronis
- Fluoroquinolones (min 4 minggu sampai 4 bulan)
- carbenicillin, doksisiklin, minoksiklin dan sefaleksin (alternative)
3. Chronic prostatitis tanpa infeksi
- obat-obat tricyclic antidepressant ( mengurangi stress)
- alpha-adrenergic blockers, Tamsulosin (Flomax) dan terazosin (Hytrin)
4. Asymptomatic inflammatory prostatitis
- anti peradangan  ibuprofen, Motrin, Advil
ANTIBIOTIK
ANTAGONIS Alpha – Adrenergik
1. Levofloxacin ( Levaquin ) : 500 mg PO
selama 14 – 28 hari 1. Terazosin : tidak melebihi 10 mg / hari

2. Ofloksasin : 400 mg PO sekali, kemudian 300 2. Tamsulosin : 0,4 – 0,8 mg


mg PO selama 14 – 28 hari
3. Ciprofloxacin : 500 mg PO untuk 14 – 28
hari
4. Trimetoprim / Sulfametoksazol DS : 1 dosis
tablet 160 mg TMP selama 10 – 28 hari
5. Seftriakson : diberikan IM dengan dosis 250
mg sekali
6. Doxycycline : 100 mg PO selama 10 hari dan
digunakan bersama dengan ceftriaxone 250
mg IM sekali
Non - medikamentosa
1. Keteterisasi Suprapubik
2. Biopsi jarum atau aspirasi
Prognosis
Prognosis baik pada Prostatitis Bakteri Akut yang pertama dengan terapai antibiotic yang agresif
dan kepatuhan berobat pasien yang baik
Komplikasi
Prostatitis Kronis
Obstruksi kandung kemih atau retensi urine
Abses
Infertilitas
Cystitis berulang
Pielonefritis
Kerusakan ginjal
Sepsis
Pencegahan
1. terhadap penyakit menular seksual ( PMS )
2. stress  terhadap gejala prostatitis kronis
Kesimpulan
Prostatitis adalah reaksi inflamasi pada kelenjar prostat yang dapat disebabkan oleh bakteri
maupun non bakteri. Untuk menentukan penyebab suatu prostatis, diambil sample contoh urine
dan getah kelenjar prostat melalui uji 4 tabung sesuai yang dilakukan oleah Meares. Sebagian
besar kasus prostatitis yang terjadi umumnya mudah untuk untuk dikenali dan ditangani. Namun
jika peradangan ini dibiarkan berlarut – larut hingga scrotum membengkak, maka bisa
mengakibatkan penurunan fungsi alat reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai