Anda di halaman 1dari 15

SOP PELAKSANAAN

KAMPANYE IMUNISASI MR
DAN MEKANISME MONITORING
Siapkan Alur Pelayanan Imunisasi
 Sasaran duduk menunggu giliran untuk diimunisasi sambil
diberikan informasi tentang imunisasi yang akan diberikan atau
diberi kegiatan ringan/hiburan
 Guru/kader kesehatan memanggil dan mencatat nama anak yang
akan diberi imunisasi
 Petugas kesehatan yang akan memberikan imunisasi telah siap
dengan semua peralatan yang diperlukan diletakkan di meja,
petugas duduk di kursi dan menyiapkan kursi untuk tempat
duduk sasaran yang akan diimunisasi
 Setelah selesai penyuntikan ada seorang guru/kader yang
memberikan penanda dengan pen marker atau gentian violet
 Anak duduk kembali dan diamati selama minimal 30 menit
Lakukan Skrining Sasaran
Anamnesa riwayat penyakit sebelumnya, riwayat alergi,
riwayat imunisasi sebelumnya dan kondisi saat ini serta
lakukan pemeriksaan fisik

Kontra indikasi pemberian vaksin MR: Pemberian Imunisasi ditunda pada


keadaan berikut:
 Individu yang sedang dalam terapi
kortikosteroid, imunosupresan dan  Demam
radioterapi  Batuk pilek
 Wanita hamil  Diare
 Leukemia, anemia berat dan kelainan
darah lainnya
 Kelainan fungsi ginjal berat
 Decompensatio cordis
 Setelah pemberian gamma globulin
atau transfusi darah
 Riwayat alergi terhadap komponen
vaksin (neomicyn)
Lakukan Pelarutan Vaksin
 Pelarutan vaksin menggunakan ADS 5 ml. Periksa tanggal kadaluwarsa spuit.
 Siapkan vaksin dan pelarut. Pastikan berasal dari produsen yang sama dan pastikan
belum kadaluarsa dan VVM masih dalam kondisi A atau B. Pastikan vaksin dan pelarut
dalam suhu yang sama(2-8 oC) dan tidak pernah beku
 Keluarkan spuit dari bungkus plastik
 Pasang jarum pada spuit bila jarum belum terpasang
 Lepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum
 Masukkan jarum ke dalam botol pelarut
 Pastikan seluruh cairan pelarut terhisap dalam spuit
 Masukan pelarut secara perlahan ke dalam botol vaksin MR kering, agar tidak terjadi
gelembung/busa. Kocok campuran vaksin dengan pelarut secara perlahan sampai
tercampur rata, hal ini untuk mencegah terjadinya abses dingin.
 Catat jam pelarutan vaksin pada label vaksin.
 Vaksin yang sudah dilarutkan hanya boleh digunakan dalam waktu 6 jam. Oleh karena
itu hanya boleh melarutkan satu vial vaksin dan baru boleh melarutkan vaksin lagi
bila vaksin pada vial sebelumnya sudah habis serta masih ada sasaran. .
 Buang ADS langsung ke dalam safety boks tanpa melakukan penutupan jarum
kembali (recapping).
Vaksin yang telah dilarutkan diberi
tanggal dan jam pelarutan
Lakukan Penyuntikan Yang Aman
 Penyuntikan menggunakan ADS 0,5 ml. Periksa
tanggal kadaluwarsa spuit.
 Keluarkan spuit dari bungkus plastik
 Pasang jarum pada spuit bila jarum belum terpasang
 Lepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum
 Masukkan jarum ke dalam botol vaksin yang telah
dilarutkan
 Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk
ke dalam spuit dan keluarkan udara yang tersisa
dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong
torak sampai pada skala 0,5 cc, kemudian cabut jarum
dari vial.
 Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas
kering sekali pakai atau kapas yang dibasahi dengan air
matang, tunggu hingga kering. Apabila lengan anak
tampak kotor diminta untuk dibersihkan terlebih dahulu.
 Penyuntikan dilakukan pada area deltoid di lengan kiri
atas.
 Dosis pemberian adalah 0,5 ml diberikan secara subkutan
(sudut kemiringan penyuntikan 45o).
 Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar, kemudian
ambil kapas kering baru lalu ditekan pada bekas suntikan,
jika ada perdarahan kapas tetap ditekan pada lokasi
suntikan hingga darah berhenti.
 Buang ADS langsung ke dalam safety boks tanpa
melakukan penutupan jarum kembali (recapping).
Berikan Penanda pada Jari Kelingking
Kiri Anak dengan Pen Marker atau
Gentian Violet
Minta Anak Duduk Kembali dan
Amati sampai 30 Menit

 Amati adanya tanda-tanda anafilaksis


 Siapkan anafilaktik kit dan SOP untuk
antisipasi terhadap terjadinya reaksi
anafilaktik
Tanda dan Gejala Anafilaksis
Perjalanan Klinis Tanda dan Gejala Anafilaksis
Cepat, tanda peringatan  Gatal pada kulit, kemerahan (rash) dan
awal bengkak sekitar lokasi suntikan
 Pusing, rasa hangat
 Pembengkakan yang tidak sakit pada bagian
tubuh seperti: muka atau mulut.
 Muka kemerahan, kulit gatal, hidung
tersumbat, bersin, mata berair.
 Suara serak, mual, muntah
 Pembengkakan pada pada kerongkongan,
sulit bernafas, nyeri perut

Lambat, gejala  Nafas berbunyi mengi (wheezing), nafas


mengancam jiwa berbunyi seperti ngorok, sulit bernafas,
pingsan, tekanan darah rendah, denyut nadi
lemah dan tidak teratur (irregular)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai