Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MEMPERERAT
MEMBERIKAN
PERSATUAN DAN
PELAYANAN PUBLIK
KESATUAN NKRI
Syarat PNS yang Profesional:
1) Mengambil Tanggung Jawab
2) Menunjukkan Sikap Mental Positif
3) Mengutamakan Keprimaan
4) Menunjukan Kompetensi
5) Memegang Teguh Kode Etik
Model Faktor Perubahan yang
mempengaruhi Kinerja PNS
Berdasarkan gambar di atas dapat dikatakan bahwa perubahan global (globalisasi) yang
terjadi dewasa ini, memaksa semua bangsa (Negara) untuk berperan serta, jika tidak maka
arus perubahan tersebut akan menghilang dan akan meninggalkan semua yang tidak mau
berubah. Perubahan global ditandai dengan hancurnya batas (border) suatu bangsa,
dengan membangun pemahaman dunia ini satu tidak dipisahkan oleh batas Negara. Hal
yang menjadi pemicunya adalah berkembang pesatnya teknologi informasi global, dimana
setiap informasi dari satu penjuru dunia dapat diketahui dalam waktu yang tidak lama
berselang oleh orang di penjuru dunia lainnya
PNS Perlu memiliki Wawasan Pemahaman
DAYA SAING NASIONAL
GLOBALISASI
DEMOKRASI DESENTRALISASI
4 KONSENSUS DASAR KEBANGSAAN
Pancasila
UUD 1945
Modal insani yang dimaksud, disini Istilah modal
Modal
atau capital dalam konsep modal manusia
Intelektual
(human capital concept). Konsep ini pada intinya
menganggap bahwa manusia merupakan suatu
bentuk modal yang tercermin dalam bentuk
Modal pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas,
Modal
Emosional keterampilan, dan produktivitas kerja. Modal
Kesehatan
manusia adalah komponen yang sangat penting di
dalam organisasi. Manusia dengan segala
kemampuannya bila dikerahkan keseluruhannya
MODAL akan menghasilkan kinerja yang luar biasa, yakni:
1. Modal Intelektual; (Rasa Ingin Tahu,
INSANI Pengetahuan, Wawasan, Pemaknaan)
2. Modal Emosional; (Kecerdasan Emosi)
3. Modal Sosial; (Kesadaran Sosial, Kemampuan
Modal Modal Sosial)
Etika/Moral Sosial
4. Modal Ketabahan, (Kesanggupan Menghadapi
Masalah)
5. Modal Etika/Moral; (Kecerdasan Moral), Dan
Modal 6. Modal Kesehatan; (Kesehatan Fisik)
Ketabahan
Isu – Isu :
1) Korupsi
2) Narkoba
3) Terorisme dan Radikalisme
4) Money Laundring
5) Proxy War
6) Mass Communcation (Cyber Crime, Hate Speech,
Hoax)
Secara etimologis, Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corruptio” (Fockema Andrea
: 1951) atau “corruptus” (Webster Student Dictionary : 1960). Kata “corruptio” berasal dari kata
“corrumpere”, suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari bahasa Latin tersebut kemudian dikenal
istilah “corruption, corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan “corruptie/ korruptie”
(Belanda). Secara harfiah korupsi mengandung arti: kebusukan, keburukan, ketidakjujuran,
dapat disuap. Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Poerwadarminta “korupsi” diartikan
sebagai : “perbuatan yang buruk seperti : penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan
sebagainya”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “korupsi” diartikan sebagai 21
penyelewengan atau penyalahgunaan uang Negara (perusahaan) untuk keuntungan pribadi atau
orang lain.
SH Alatas dalam bukunya “korupsi” menjelaskan mengenai korupsi ditinjau dari segi tipologi,
yaitu :
1) Korupsi transaktif; yaitu adanya suatu kesepakatan timbal balik antara pihak pemberi dan
pihak penerima demi keuntungan kedua belah pihak dan dengan aktif diusahakan
tercapainya keuntungan oleh kedua-duanya. Contoh seseorang diberi proyek melalui tender
karena sudah membayar sejumlah uang.
2) Korupsi yang memeras; adalah jenis korupsi dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap
guna mencegah kerugian yang sedang mengancam dirinya dan kepentingannya, atau orang-
orang yang dihargainya.
3) Korupsi investif; adalah pemberian barang atau jasa tanpa ada ikatan langsung dengan
keuntungan tertentu. Contoh bentuk dukungan atau sumbangan tim kampanye tertentu
dengan harapan nanti kalau menang maka akan memberikan sejumlah proyek.
4) Korupsi perkerabatan ; atau biasa disebut dengan nepotisme, adalah penunjukkan yang tidak
sah terhadap teman atau sanak saudara untuk memegang jabatan dalam pemerintahan
walaupun tidak mempunyai kemampuan dan pengalaman untuk menduduki suatu jabatan
tersebut.
5) Korupsi defensif ; yaitu perilaku korban korupsi dengan pemerasan. Korupsinya adalah dalam
rangka mempertahankan diri dari ancaman-ancaman seperti pengusaha yang agar kegiatan
usahanya lancar dia membayar orang-orang preman untuk mempengaruhi orang lain agar
tidak mengganggunya.
6) Korupsi dukungan. Korupsi jenis ini tidak langsung berhubungan dengan uang atau imbalan.
Seperti menyewa penjahat untuk mengusir pemilih yang jujur dari tempat pemilihan suara.
Atau membayar konstituen untuk memilih dirinya.
Menurut Online Etymology Dictionary, perkataan narkotika berasal
dari bahasa Yunani yaitu ”Narke” yang berarti terbius sehingga tidak
merasakan apa-apa. Sebagian orang berpendapat bahwa narkotika berasal
dari kata ”Narcissus” yang berarti jenis tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai bunga yang membuat orang tidak sadarkan diri. Penggunaan
istilah narkotika memiliki pengertian yang bermacammacam. Dikalangan
awam maupun kepolisian dikenal istilah narkoba yang merupakan
singkatan dari Narkotika dan Obat Berbahaya, serta napza (istilah yang
biasa digunakan oleh Kemenkes) yang merupakan singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Kemenkes, 2010). Kedua istilah
tersebut dapat menimbulkan kebingungan. Dunia internasional (UNODC)
menyebutnya dengan istilah narkotika yang mengandung arti obat-obatan
jenis narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Sehingga dengan
menggunakan istilah narkotika berarti telah meliputi narkotika,
psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Peneliti dalam penelitian ini
merujuk pada istilah yang digunakan oleh dunia internasional yaitu
narkotika sebagai suatu cara penyebutan terhadap zat narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Alcohol 25 tahun Heroin 20 tahun
• DIMENSI NASIONAL
- Salah tafsir terhadap ajaran Agama untuk mencapai tujuan kelompoknya
- Balas dendam
- Psikologi
- Kemiskinan
- Ketidakadilan
- Pendidikan
- Politik
6
Pemikiran radikal yg lbh bersifat
Radikalisme gagasan, tdk dlm bentuk aksi
Statis nyata kekerasan
Militan DERADIKALISASI
Inti DI DALAM LAPAS DI LUAR LAPAS
Placement
Penempatan hasil kejahatan ke dalam
sistem keuangan
Layering
Memindahkan atau mengubah bentuk dana melalui
transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka
mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana
Integration
Mengembalikan dana yang telah tampak sah
kepada pemiliknya sehingga dapat digunakan
dengan aman
“Perang prosksi atau proxy war adalah sebuah konfrontasi antar
dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk
menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi
risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal. proxy war
diartikan sebagai peristiwa saling adu kekuatan di 130 antara dua pihak
yang bermusuhan, dengan menggunakan pihak ketiga. Pihak ketiga ini
sering disebut dengan boneka, pihak ketiga ini dijelaskan sebagai pihak
yang tidak dikenal oleh siapa pun, kecuali pihak yang
mengendalikannya dari jarak tertentu. Biasanya, pihak ketiga yang
bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun
kadang juga bisa nonstate actors yang dapat berupa LSM, ormas,
kelompok masyarakat, atau perorangan.”
Adapun yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Bittner, 1977).
Pengertian lain dari Jalaludin Rahmat (2000) yang menjelaskan jenis komunikasi
yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim
melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima
secara serentak dan sesaat
beberapa jenis kejahatan yang paling sering terjadi pada konteks komunikasi
massa adalah cyber crime, hate speech dan hoax
Cyber Crime
Hoax adalah berita atau pesan yang isinya tidak dapat dipertangung
jawabkan atau bohong atau palsu, baik dari segi sumber maupun isi. Sifatnya
lebih banyak mengadu domba kelompok-kelompok yang menjadi sasaran dengan
isi pemberitaan yang tidak benar. Pelaku hoax dapat dikategorikan dua jenis,
yaitu pelaku aktif dan pasif. Pelaku aktif melalukan atau menyebarkan berita
palsu secara aktif membuat berita palsu dan sengaja menyebarkan informasi yang
salah mengenai suatu hal kepada publik. Sedangkan pelaku pasif adalah individu
atau kelompok yang secara tidak sengaja menyebarkan berita palsu tanpa
memahami isi atau terlibat dalam pembuatannya.
• Isu saat ini (current issue)
Analisis Lingkungan Klasifikasi • Isu berkembang (emerging
Strategis Tingkat urgensi issue), dan
Isu-Isu Kritikal
• Isu potensial.
Pengaruh eksternal
O T
Kekuatan Kekuatan
pendorong penghambat
S W
Pengaruh internal
Matriks SWOT
IFAS
INTERNAL FACTORS
ANALYSIS SUMMARY
EFAS
EXTERNAL FACTORS
ANALYSIS SUMMARY
Analisis Kesenjangan/ Gap Analysis
Gap Analysis adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial
atau yang diharapkan. Metode ini merupakan alat evaluasi bisnis yang
menitikberatkan pada kesenjangan kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja
yang sudah ditargetkan sebelumnya, misalnya yang sudah tercantum pada
rencana bisnis atau rencana tahunan pada masing-masing fungsi perusahaan.
Analisis kesenjangan juga mengidentifikasi tindakan-tindakan apa saja yang
diperlukan untuk mengurangi kesenjangan atau mencapai kinerja yang
diharapkan pada masa datang. Selain itu, analisis ini memperkirakan waktu,
biaya, dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan perusahaan
yang diharapkan.
PENUTUP
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS KESADARAN DAN KEPEDULIAN
KEMAMPUAN BERPIKIR SISTEMATIS
KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS
KEMAMPUAN BERPIKIR ILMIAH