Anda di halaman 1dari 15

BUERGER DISEASE

ANDI KURNIAWAN
213 210 180

Pembimbing:
Dr. Rajin S. Saragih, Sp.B

Kepaniteraan Klinik Senior


Departemen Ilmu Bedah RSUD dr. Djasamen Saragih
Fakultas Kedokteraan
Universitas methodist Indonesia
Pematang Siantar
2018
Anatomi Pembuluh Darah
DEFINISI
• Tahun 1879 Winiwarter berjudul “ A Strange
form of end arteritis and endophlebitis with
gangrene of the feet”
• Revisi oleh Leo Buerger (1908) memfokuskan
gambaran klinis TAO sebagai “ presenile
spontaneous gangrene”
• Penyakit Buerger( TAO: Tromboangitis
Obliterans) inflamasi oklusif kronis PD
yang berukuran kecil dan sedang
ETIOLOGI
• Idiopatik
• Tidak ada hubungan dengan DM
• Perokok ( Mudah )
• Faktor genetik
– Peningkatan Ag HLA A9 dan HLA-BW5 atau HLA-
B8,B35 dan B40 pada penderita Eropa dan Asia
timur
Patogenesis
rokok

LDL , HDL

Terbentuk lesi
dan fibrous plak
MANIFESTASI KLINIS
• Nyeri pada waktu malam (dingin) bila ada
gangren nyeri sangat hebat
• Klaudikasi ( nyeri saat berjalan)
• Kulit memucat di ujung jari
• Pulsasi arteri rendah samapi hilang
• Fase akut: kulit kemerahan , sedikit nyeri
• Fase lanjut: ulkus dan gangren terjadi dan
sering didahului dengan udem
DIAGNOSA
Beberapa dijadikan dasar untuk mendiagnosa
penyakit buerger:
• Nyeri iskemik bgian distal saat istirahat
• Tanda insufisiensi arteri
• Umunya pria dewasa muda (20-40 tahun)
• Perokok berat
• Gangren sukar sembuh
• Yang terkena biasanya ekstremitas bawah
DIAGNOSA BANDING
• Sindrom antibodi antifosfolipid: pembekuan
darah menyebabkan trombosis pada arteri
• Aterosklerosis akibat penderita DM
• Frosbite
• Fenomena raynaud (putih, biru,ungu dan
merah)
• Aterisklerosis akibat DM
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus
pada buerger disease
• Angiogram “ corkscrew”
Angiogram
PENATALAKSANAAN
• Terapi secara umum
– Berhenti merokok
– Pemijatan lembut dan penghangatan
meningkatkan sirkulasi
– Menghindari kondisi dingin
– Gunakan alas kaki untuk menghindari trauma
– Menghindari pakaian ketat
– Perawatan yang agresif pada luka-lika ekstremitas
untuk menghindari inffeksi
• Terapi medikamentosa
– Cilostazol mengefek vasodilatasi dan anti platelet
dapat memperbaiki klaudikasio hingga 40-60%
– CCB (amplodipine) mengurangi efek
vasokonstriksi
– Bosentan kemampuan vasodilatasi memperbaiki
kondisi klinis pemyembuhan ulkus dan gambaran
angiografi diberikan selama 28 hari
– Analgesik membantu mengatasi nyeri
– Antibiotik untuk indikasi infeksi sekunder
– Stem cell
• Terapi Bedah
1. Revaskularisasi arteri
Bypass dipertimbangkan bila terjadi
beberapa iskemik pembuluh darah distal
2. Simpatektomi
mengurangi efek vasokonstriksi akibat
saraf simpatik
3. Amputasi
hindarilah amputasi bila memungkinkan
PROGNOSIS
• Pada pasien berhenti merokok 94% tidak perlu
diamputasi, bila berhenti merokok sebelum
gangren 0%
• Berbanding terbalik pada bila merokok terus
menerus 43% diamputasi waktu 7-8tahun
kemudian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai